Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
R. Dina Kartini
Prima Apriwenni*
Program Studi Akuntansi, Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie,
Jl. Yos Sudarso Kav. 87, Jakarta 14350
Abstract
Basically the purpose of the company is to maximize the welfare of shareholders or investors, by way of
gaining maximum profit in order to maximize the firm value. The firm value which is a reflection of shares
price. The firm value can deliver prosperity for shareholders into the maximum, when share price increases.
This research aims to investigate the effect of tax planning,debt policy and dividend policy to the firm value.
This study using observation of secondary data obtained from the annual financial report and audited
financial statements of manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange 2012-2014. Samples of
this research are 31 manufacturing companies. The sampling technique in this study using purposive
sampling. Data analysis techniques to test each variable and hypothesis testing is done through descriptive
analysis, multiple regression analysis, the classical assumption test, test the coefficient of determination, F
test and t test using SPSS 20. The study resulted that is enough evidence of debt policy influence on the firm
value. Meanwhile, tax planning and policy dividends there is not enough evidence to the firm value.
Keyword : Firm value, Tax planning, Debt policy and Dividend policy
Abstrak
Pada dasarnya tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham atau investor,
dengan cara memperoleh laba yang maksimum agar memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan
merupakan pencerminan dari harga saham. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran untuk
pemegang saham secara maksimal apabila harga saham perusahaan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk
meneliti pengaruh perencanaan pajak, kebijakan hutang, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.
Penelitian ini menggunakan teknik observasi terhadap data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan
tahunan dan laporan keuangan audited perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2012-2014. Sampel penelitian ini sebanyak 31 perusahaan manufaktur. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data untuk menguji masing masing
variabel dan pengujian hipotesis dilakukan melalui analisis deskriptif, analisis regresi berganda, uji asumsi
klasik, uji koefisien determinasi, uji F dan uji t dengan menggunakan program SPSS 20. Hasil kesimpulan
penelitian ini bahwa kebijakan hutang terdapat cukup bukti berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Sedangkan, perencanaan pajak dan kebijakan dividen tidak terdapat cukup bukti berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
Kata kunci : Nilai perusahaan, Perencanaan pajak, Kebijakan hutang dan Kebijakan dividen
*
Alamat kini:Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Jln Yos Sudarso Kav. 87 Sunter , Jakarta 14350
Penulis untuk Korespondensi: Telp. (021) 65307062 Ext. 708. E-mail: prima.apriwenni@kwikkiangie.ac.id
komposisi dalam stuktur modal (Abidin et signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil
al,2014). penelitian dari Aprianto dan Arifah (2014)
menunjukan bahwa kebijakan dividen
Peranan kebijakan hutang dalam berpengaruh negatif terhadap nilai
mempengaruhi terhadap nilai perusahaan dari perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa nilai
penelitian terdahulu mempunyai hasil dan suatu perusahaan tidak tergantung pada
arah yang berbeda. Abidin et al (2014), besarnya proposi dividen yang dibagikan
Sukirni (2012) bahwa kebijakan hutang kepada pemegang saham.
berpengaruh positif dan secara signifikan
terhadap nilai perusahaaan. Hal ini Perumusan masalah dalam penelitian
mengindikasikan bahwa peningkatan ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah
keuntungan yang didapat perusahaan dari dampak perencanaan pajak, kebijakan hutang
penggunaaan hutang meningkatkan nilai dan kebijakan dividen berpengaruh terhadap
perusahaan. Penelitian lainnya terkait dengan nilai perusahaan?
pengaruh kebijakan hutang terhadap nilai
perusahaan Wobowo dan Aisjah (2013), Berdasarkan rumusan masalah, maka
Nainggolan dan Listiadi (2014) bahwa tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dari
kebijakan hutang berpengaruh negatif penelitian ini, yaitu :
terhadap nilai perusahaaan. Dengan adanya 1. Untuk mengetahui apakah perencanaan
kebijakan hutang bahwa jumlah hutang yang pajak berpengaruh terhadap nilai
semakin meningkat akan menurunkan nilai perusahaan.
perusahaan 2. Untuk mengetahui apakah kebijakan
hutang berpengaruh terhadap nilai
Kebijakan dividen merupakan pusat perusahaan.
perhatian banyak pihak sebagai pemegang 3. Untuk mengetahui apakah kebijakan
saham, kreditor, maupun pihak eksternal lain dividen berpengaruh terhadap nilai
yang memiliki kepentingan dari informasi perusahaan.
yang dikeluarkan oleh perusahaan. Semakin
besar dividen yang dibagikan kepada Landasan Teori
pemegang saham, maka kinerja perusahaan
akan dianggap baik, dan pada akhirnya Nilai Perusahaan
penilaian terhadap perusahaan yang tercermin
melalui harga saham akan semakin baik pula Pada dasarnya tujuan utama perusaha-
(Nainggolan dan Listiadi, 2014). Pada an adalah memaksimalkan kesejahteraan
umumnya para investor menginginkan pemilik saham. Kesejahteraan akan terwujud
pembagian dividen yang relatif stabil karena apabila memaksimumkan nilai perusahaan.
dapat meningkatkan kepercayaan investor Nilai perusahaan merupakan persepsi investor
terhadap perusahaan (Aprianto dan Arifah, terhadap tingkat keberhasilan perusahaan
2014). yang sering dikaitkan dengan harga saham.
Harga saham yang tinggi membuat nilai
Penelitian sebelumnya terkait dengan perusahaan menjadi tinggi. Nilai perusahaan
pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai yang tinggi akan membuat pasar akan percaya
perusahaan menunjukan adanya hubungan tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini
atau arah yang berbeda. Penelitian Ferina et al namun juga pada prospek keuangan di masa
(2015) menunjukan bahwa kebijakan dividen depan. Oleh karena itu nilai perusahaan
mempunyai pengaruh positif dan signifikan merupakan pencerminan dari harga saham.
terhadap nilai perusahaan. Penelitian Sukirni Untuk memaksimumkan nilai perusahaan
(2012) menunjukan bahwa kebijakan dividen dapat dicapai dengan memalui pelaksanaan
mempunyai pengaruh positif namun tidak fungsi manajemen kuangan, dimana suatu
kebijakan atau keputusan keuangan yang pihak, terutama apabila setiap pihak
diambil akan mempengaruhi keputusan menjalankan hak dan kewajibannya dengan
keuangan lainnya dan berdampak pada nilai baik dan bertanggung jawab. Tapi pada
perusahaan (Nainggolan dan Listiadi,2014). kenyataannya, hal tersebut justru
menyebabkan munculnya permasalahan
Teori Keagenan agensi antara prinsipal sebagai pemilik dan
agen sebagai pengelola perusahaan.
Teori keagenan (agency theory)
mendeskripsikan hubungan antara pemegang Perencanaan Pajak
saham (shareholders) atau pemilik perusahaan
sebagai prinsipal dan manajemen sebagai Tax planning adalah proses
agen. Manajemen merupakan pihak yang pengorganisasian usaha wajib pajak orang
dikontrak oleh pemegang saham untuk pribadi maupun badan usaha sedemikian rupa
bekerja demi kepentingan pemegang saham. dengan memanfaatkan berbagai celah
Karena mereka dipilih, maka pihak kemungkinan yang dapat ditempuh oleh
manajemen harus mempertanggungjawabkan perusahaan dalam koridor ketentuan peraturan
semua pekerjaannya kepada pemegang saham. perpajakan, agar perusahaan dapat membayar
Teori keagenan adalah teori yang pajak dalam jumlah minimum (Pohan, 2015).
mengemukakan bahwa pemisahan antara Secara umum tujuan pokok yang ingin dicapai
kepemilikan dan pengelolaan suatu dari manajemen pajak/perencanaan pajak
perusahaan dapat menimbulkan masalah yang baik menurut (Pohan, 2015) adalah :
keagenan (Jensen dan Meckling: 1976). (1) Meminimalisir beban pajak terutang.
Dengan adanya pemisahan antara kepemilikan Tindakan yang harus diambil dalam
dan pengelolaan dalam suatu perusahaan, rangka perencanaan pajak tersebut
justru dapat menimbulkan permasalahan berupa usaha usaha mengefisiensikan
keagenan, yaitu munculnya konflik beban pajak yang masih dalam ruang
kepentingan antara prinsipal sebagai pemilik lingkup pemajakan dan tidak melanggar
perusahaan dan agen sebagai pengelola peraturan perpajakan.
perusahaan. (2) Memaksimalkan laba setelah pajak.
(3) Meminimalkan terjadinya kejutan pajak
Teori keagenan memiliki asumsi (tax surprise) jika terjadi pemeriksaan
bahwa masing-masing individu semata-mata pajak oleh fiskus
termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri (4) Memenuhi kewajiban perpajakannya
sehingga menimbulkan konflik kepentingan secara benar, efisien, dan efektif, sesuai
antara prinsipal dan agen. Pihak prinsipal dengan ketentuan perpajakan, yang
termotivasi mengadakan kontrak untuk antara lain meliputi :
menyejahterakan dirinya dengan profitabilitas (a) Mematuhi segala ketentuan
perusahaan yang meningkat, sedangkan agen administratif, sehingga terhindar dari
termotivasi untuk memperoleh investasi, pengenaan sanksi, baik sanksi
pinjaman, maupun kontrak kompensasi. administratif maupun pidana, seperti
bunga, kenaikan, denda, dan hukum
Dapat disimpulkan bahwa teori agensi kurungan, atau penjara.
adalah sebuah teori yang membahas tentang (b) Melaksanakan secara efektif segala
hubungan antara orang yang memiliki ketentuan undang-undang perpajakan
perusahaan yaitu prinsipal, dengan orang yang yang terkait dengan pelaksanaan
diperkerjakan untuk mengelola perusahaan pemasaran, pembelian, dan fungsi
yaitu agen. Hubungan antara prinsipal dan keuangan, seperti pemotongan dan
agen tersebut seharusnya menjadi hubungan pemungutan pajak (PPh pasal 21,
yang membawa keuntungan bagi semua pasal 22, dan pasal 23).
yang menjadi akibat karena adanya penelitian ini untuk mengukur nilai
variabel bebas. Variabel dependen dalam perusahaan adalah karena penghitungan
penelitian ini adalah nilai perusahaan. rasio Tobin’s Q lebih rasional mengingat
Nilai perusahaan dalam penelitian ini unsur-unsur kewajiban juga dimasukkan
didefinisikan sebagai nilai pasar yang sebagai dasar penghitungan. Perusahaan
diproksikan dengan Tobin's Q. Tobin's Q yang berjalan dengan baik, umumnya
adalah nilai pasar dari suatu perusahaan memiliki nilai perusahaan yang besar.
dengan membandingkan nilai pasar suatu Perhitungan proksi Tobin's Q dengan
perusahaan yang terdaftar di pasar mengalikan harga penutupan pasar saham
keuangan dengan nilai penggantian aset dengan jumlah lembar saham yang
(asset replacement value) perusahaan. beredar ditambah total liabilities, dibagi
Alasan memilih rasio Tobins’Q dalam dengan jumlah total assets.
Dimana:
Closing price = Harga penutupan pasar saham
Ʃshares = Jumlah saham beredar
Ʃliabilities = Total Liabilities
Ʃassets = Total Assets
Arwana Citramulia Tbk, nilai minimum rata-rata sebesar 0,5015 dengan standar
sebesar 0,11 yang dialami oleh PT. deviasi 0,44483.
Multipolar Tbk dan nilai rata-rata sebesar 2. Uji Pooling
3,6483 dengan standar deviasi 4,88837.
Variabel independen TP yang mewakili Dari hasil uji pooling tersebut dapat
perencanaan pajak pada tahun 2012- dilihat bahwa nilai signifikan variabel
2014, nilai maksimum sebesar dummy dan seluruh variabel dummy yang
123.0000.000.000 yang dialami oleh PT. dikalikan dengan variabel independen
Astra International Tbk, nilai minimum memiliki nilai sig di atas 0,05 maka
sebesar -2.010.000.000.000 yang dialami model penelitian tersebut lolos uji
oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk pooling berdasarkan tabel 3 sehingga
dan nilai rata-rata sebesar - data dapat digabungkan untuk pengujian
216.123.177.213 dengan standar deviasi data. D1TP 0,970 > 0,05 data dapat di
2.099.876.689.543. pool, D1DER 0,741 > 0,05 data dapat di
Variabel independen DER yang mewakili pool, D1DPR 0,820 > 0,05 data dapat di
kebijakan hutang pada tahun 2012-2014, pool, D2TP 0,962 > 0,05 data dapat di
nilai maksimum sebesar 15,00 yang pool, D2DER 0,831 > 0,05 data dapat di
dialami oleh PT. Supreme Cable pool, dan D2DPR 0,773 > 0,05 data
Manufacturing & Commerce Tbk, nilai dapat di pool.
minimum sebesar 0.01 yang dialami oleh
PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk dan 3. Analisis Regresi Berganda
nilai rata-rata sebesar 1,4897 dengan
standar deviasi 3,28566. Model regresi berganda bertujuan untuk
Variabel independen DPR yang mewakili menyatakan hubungan fungsional antara
kebijakan dividen hutang pada tahun variabel bebas dan variabel terikat.
2012-2014, nilai maksimum sebesar 2,57 Analisis regresi berganda dilakukan
yang dialami oleh PT. Kalbe Farma Tbk, dengan menggunakan program SPSS 20.
nilai minimum sebesar 0.03 yang dialami Berdasarkan hasil yang terdapat pada
oleh PT. Gajah Tunggal Tbk dan nilai tabel 4 maka dapat dirumuskan
persamaan regresi linear berganda
sebagai berikut:
Keterangan:
- Y = Nilai perusahaan
- X1 = Perencanaan pajak
- X2 = Kebijakan hutang
- X3 = Kebijakan dividen
(2016) yang menunjukkan bahwa sebesar 0,940 > α = 5% dimana nilai ini
perencanaan pajak berpengaruh negatif tidak berpengaruh signifikan. Menunjuk-
terhadap nilai perusahaaan., namun an bahwa kebijakan dividen yang
sejalan dengan penelitian Utami (2013) dilakukan tidak dapat mempengaruhi
yang menyatakan bahwa perencanaan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini
pajak tidak berpengaruh terhadap nilai sejalan dengan hipotesis yang diajukan
perusahaan. penulis. Dimana tinggi rendahnya
dividen yang dibayarkan kepada
2. Pengaruh kebijakan hutang terhadap pemegang saham, tidak berkaitan dengan
nilai perusahaan tinggi rendahnya nilai perusahaan.
Kebijakan dividen merupakan hak dari
Dari hasil uji statistic t yang dilakukan pemegang saham untuk mendapatkan
dapat dikatakan bahwa terdapat cukup sebagian dari laba perusahaan. Namun
bukti kebijakan hutang berpengaruh kenyataannya investor lebih menyukai
positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini capital gain dari pada dividen karena
dapat dilihat dari nilai koefisien regresi pajak dari capital gain lebih kecil dari
sebesar 7,449 dimana nilai ini nilai ini pada dividen. Hasil penelitian men-
menunjukan arah yang positif dan nilai dukung Tax Differential Theory yang
signifikansi sebesar 0,000 < α = 5% menyatakan adanya perbedaan pajak
dimana nilai ini berpengaruh signifik- antara dividen dengan keuntungan modal
an.Menunjukan bahwa kebijakan hutang (capital gain). Adanya keunggulan pajak
yang dilakukan dapat mempengaruhi tersebut maka membuat investor lebih
nilai perusahaan. Hasil penelitian ini menyukai capital gain karena dapat
sejalan dengan hipotesis yang diajukan menunda pembayaran pajak disbanding-
penulis. Trade off Theory mendukung kan dengan dividen. Hasil penelitian ini
hasil penelitian ini, dimana tingkat sejalan dengan penelitian Aprianto dan
hutang yang optimal tercapai ketika Arifah (2014) yang menunjukan bahwa
kenaikan keuntungan lebih besar dari kebijakan dividen berpengaruh negatif
pada biaya financial distress dan agency terhadap nilai perusahaan.
problem. Teori ini membandingkan
manfaat dan biaya atau keseimbangan Simpulan Dan Saran
antara keuntungan dan kerugian atas
penggunaan hutang. Hasil penelitian ini Berdasarkan data yang sudah diolah
sejalan dengan penelitian Sukirni (2012) dan pengujian analisis data yang sudah
dan Abidin et al (2014) menunjukan dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa kebijakan hutang berpengaruh sebagai berikut:
berpengaruh positif dan secara signifikan Tidak terdapat cukup bukti bahwa
terhadap nilai perusahaaan. perencanaan pajak berpengaruh negatif
terhadap nilai perusahaan.Terdapat
3. Pengaruh kebijakan dividen terhadap cukup bukti bahwa kebijakan hutang
nilai perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Tidak terdapat cukup
Berdasarkan penelitian yang dilakukan bukti bahwa kebijakan dividen
dapat dikatakan bahwa terdapat tidak berpengaruh negatif terhadap nilai
cukup bukti kebijakan dividen perusahaan.
berpengaruh negatif terhadap nilai
perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari Beberapa saran untuk penelitian selanjutnya:
nilai koefisien regresi sebesar -0,076 Dapat menggunakan alternatif proksi
dimana nilai ini nilai ini menunjukan lain untuk mengukur perencanaan
arah yang negatif dan nilai signifikansi
pajak, seperti tax avoidance dan tax Nilai Perusahaan (Studi Pada
saving. Alternatif variabel lain selain Perusahaan Pertambangan yang
yang digunakan penelitian ini, adalah terdaftar di BEI Periode 2009-2013),
seperti keputusan investasi, Jurnal Akuntanika, Vol 2, No. 1,
profitabilitas, dan lainnya. Pengukuran Tahun 2015.
yang lain dalam mengukur nilai
perusahaan yang dapat dilakukan Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis
dengan menggunakan price book Multivariate dengan Program IBM
value. Dapat lebih memperluas periode SPSS, Edisi ke-7, Semarang: Badan
tahun penelitian dan jumlah sampel Penerbit Universitas Dipenogoro.
perusahaan yang diteliti agar
memperoleh hasil yang lebih Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2015.
maksimal. Penelitian tidak terbatas Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,
pada sektor manufaktur saja, tetapi Edisi 6, Yogyakarta: UPP STIM
juga sektor utama dan sektor jasa. YKPN.
Lampiran
Tabel 1
Proses Pemilihan Sampel
Keterangan Jumlah Perusahaan
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 155
periode 2012-2014
Perusahaan manufaktur yang tidak melaporkan laporan (15)
keuangan tahunan perusahaan secara berturut-turut
Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang selain (27)
rupiah dalam laporan keuangannya
Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki data lengkap yang (82)
dibutuhkan dalam penelitian
Jumlah perusahaan yang menjadi sampel penelitian 31
Sumber : IDX Watch
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
2. Uji Pooling
Tabel 3
Hasil Uji Pooling
Coefficientsa
Tabel 6
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson
Square Estimate
1 ,622a ,387 ,366 73,42210 1,990
a. Predictors: (Constant), DPR, TP, DER
b. Dependent Variable: Tobinsq
Keterangan : TP=Tax Planning; DER=Debt to Equity Ratio; DPR=Dividen Payout Ratio;
Tobinsq=Nilai Perusahaan
c. Uji Multikolonieritas
Tabel 7
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig. Collinearity Statistics
Coefficients
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) -4,973 12,345 -,403 ,688
TP 2,594E-013 ,000 ,006 ,071 ,943 ,998 1,002
1
DER 17,439 2,341 ,621 7,449 ,000 ,990 1,010
DPR -1,309 17,296 -,006 -,076 ,940 ,990 1,010
a. Dependent Variable: Tobinsq
Keterangan : TP=Tax Planning; DER=Debt to Equity Ratio; DPR=Dividen Payout Ratio; Tobinsq=Nilai Perusahaan
d. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 8
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -,456 3,323 -,137 ,891
5. Pengujian Hipotesis
a. Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 9
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
b
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson
Square Estimate
a
1 ,622 ,387 ,366 73,42210 1,990
a. Predictors: (Constant), DPR, TP, DER
b. Dependent Variable: Tobinsq
Keterangan : TP=Tax Planning; DER=Debt to Equity Ratio; DPR=Dividen Payout Ratio;
Tobinsq=Nilai Perusahaan
Tabel 10
3Hasil Uji Statistik F
a
ANOVA
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
b
Regression 302827,334 3 100942,445 18,725 ,000
1 Residual 479781,654 89 5390,805
Total 782608,989 92
a. Dependent Variable: Tobinsq
b. Predictors: (Constant), DPR, TP, DER
Keterangan : TP=Tax Planning; DER=Debt to Equity Ratio; DPR=Dividen Payout Ratio;
Tobinsq=Nilai Perusahaan.
Tabel 11
Hasil Uji Statistik t
a
Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -4,973 12,345 -,403 ,688
C. Obyek Perusahaan
Tabel 12
Daftar Perusahaan