Sie sind auf Seite 1von 4

NAMA : MELI JULIYATI

NIM : 2105905010001
TUGAS MK : ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK

GARIS-GARIS LANDASAN ETIKA

1. NATURALISME
Paham ini berpendapat bahwa sistem-sistem etika dalam kesusilaan mempunyai dasar
alami, yaitu pembenaran-pembenaran hanya dapat dilakukan melalui pengkajian atas fakta
dan bukan atas teori-teori yang sangat metafisis. Naturalisme merupakan pembenaran-
pembenaran hanya dapat dilakukan melalui pengkajian atas fakta, mengahargai manusia.
Contohnya manusia pada kodratnya adalah baik, sehingga ia harus dihargai dan menjadi
ukuran.
2. INDIVIDUALISME
Menurut Emmanuel Kant paham ini menekankan bahwa setiap orang bertanggung
jawab secara individual bagi dirinya. Dampak positif dari individualisme adalah terpacunya
prestasi dan kreativitas individu. Dampak negative bahwa setiap orang akan mementingkan
diri sendiri atau bersikap egosentris. Contohnya orang akan memiliki etos kerja yang kuat dan
selalu ingin berbuat yang terbaik bagi dirinya. Kurangnya komunikasi antara individu satu
dengan individu lain di sekitarnya, kurangnya kepedulian terhadap kepentingan individu lain
dan minimnya interaksi antar individu meskipun sering bertemu.
3. HEDONISME
Titik tolaknya bahwa manusia menurut kodratnya selalu mengusahakan kenikmatan,
yaitu bila kebutuhan kodrati terpenuhi, orang akan memperoleh kenikmatan sepuas-puasnya.
Pendapat ini bermula dari pandangan Aristippus, seorang pendiri Mahzab Cyrene (sekitar 400
SM) dan juga Epicurus (341-271 SM), bahwa mencari kesenangan merupakan kodrat manusia.
Sayangnya, dalam kenyataan kita melihat bahwa kaum hedonis tidak pernah mencapai tujuannya.
Bukti-bukti yang menunjukkan bahwa manusia akan senantiasa mengejar kenikmatan ternyata
tidak lengkap. Upaya manusia sesungguhnya yang dilakukan oleh manusia adalah hal-hal yang
menimbulkan kenikmatan, tetapi bukan kenikmatan itu sendiri. Ia tidak menyingkiri rasa sakit
melainkan menyingkiri sesuatu yang menimbulkan rasa sakit.
Paham hedonisme berpendapat bahwa aliran yang baik dan buruk tersebut adalah
suatu kebahagiaan karenanya suatu perbuatan dapat mendatangkan kebahagiaan maka
perbuatan itu baik dan sebaliknya perbuatan itu buruk apabila mendatangkan penderitaan.
Maksudnya disini adalah kebahagian dalam hal mencari kelezatan, kenikmatan, dan juga
mencari kepuasan yang tidak ada penderitaan.
Didalam agama islam, paham hedonisme tidak dibenarkan karena Paham Hedonisme
adalah hasil karya berfikir dari orang non-muslim, dengan tokoh utamanya adalah Ariptippos
dan Epikuros. Yang kedunya adalah filosof pada zamannya sebelum Risalah Islam
diturunkan. Oleh karena itu hedonisme merupakan tsaqofah selain Islam. Contoh paham
hedonisme misalnya seperti melakukan aborsi terhadap kandungan, melakukan aborsi selain
melanggar etika juga juga melanggar moral karena telah membunuh satu nyawa yang berhak
hidup.
4. EUDAEMONISME
Dari bahasa Yunani, yaitu demon yang berarti roh pengawal yang baik, kemujuran
atau keuntungan. Kepuasan yang sempurna tidak saja secara jasmani tetapi juga rohani.
Mencita-citakan suasana batiniah yang disebut bahagia. Mengajarkan bahwa kebahagiaan
merupakan kebaikan tertinggi (prima facie). Menurut pendapat Aristoteles (384 – 322 SM) ia
menegaskan bahwa dalam setiap kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan yang dapat
dikatakan bahwa setiap perbuatan kita ingin mencapai sesuatu yang baik bagi kita.
Contohnya kita minum obat untuk bisa tidur dan kita tidur untuk dapat memulihkan
kesehatan. Eudaemonisme berarti bahagia atau kebahagiaan. Tujuan Eudaemonisme adalah
memperoleh kebahagiaan, baik kebahagiaan rohaniah maupun badaniah. Timbulnya raya
kebahagiaan adalah keharmonisan, keseimbangan dan keselarasan dalam dirinya sendiri,
bahkan dengan alam sekitarnya.
5. UTILITARIANISME
Paham ini berpendapat bahwa yang baik adalah yang bermanfaat hasilnya dan yang
buruk hasilnya tidak bermanfaat. Manfaat disini adalah kebahagiaan untuk sebanyak-banyak
manusia dari segi jumlah atau nilai. Maksud dari paham ini adalah agar manusia dapat
mencari kebahagiaan sebesar-besarnya untuk sesama manusia atau semua mahkluk yang
memiliki perasaan. Kelezatan menurut paham ini bukan kelezatan yang melakukan perbuatan
itu saja tetapi kelezatan semua orang yang ada hubungannya dengan perbuatan itu.
Paham ini dikembangkan oleh Jeremy Bentham (1748-1832) dan John Stuart Mill
(1806-1873). Utilitarianisme disebut sebagai teori kebahagiaan terbesar, karena Kebahagiaan
tersebut menjadi landasan moral utama kaum utilitarianisme. Contoh misalnya di satu
sekolah ada penjual jajanan anak-anak yang menjual agar-agar dan gulali (harum manis) dan
ternyata pewarna yang digunakan adalah pewarna pakaian dengan merek KODOK bukan
pewarna pasta makanan. Secara etis hal ini sangat tidaklah beretika, karena akan merugikan
orang lain namun dalam konsep utilitarinisme hal ini akan menghasilkan keuntungan yang
tidak sedikit bagi penjualnya karena dia mampu menggantikan pewarna yang mahal dengan
pewarna yang murah.
6. IDEALISME
Paham ini timbul dari kesadaran akan adanya lingkungan normativitas bahwa terdapat
kenyataan yang bersifat normative yang memberikan dorongan kepada manusia untuk
berbuat. Keunggulan dari ajaran ini adalah pengakuannya tentang dualism manusia, bahwa
manusia terdiri dari jasmani dan rohani. Berdasrkan aspek cipta, rasa dan karsa yang terdapat
dalam batin manusia. Sehingga dapat dibagi menjadi 3 idealisme yaitu:
1) Idealisme rasionalistik yaitu bahwa dengan menggunakan pikiran dan akal, manusia
dapat mengenal norma-norma yang menuntun perilakunya.
2) Idealisme estetik yaitu bahwa dunia serta kehidupan manusia dpat dilihat dari
perspektif “karya seni”.
3) Idealisme etik yaitu pada intinya ingin menentukan ukuran-ukuran moral dan
kesusilaan terhadap dunia dan kehidupan manusia.
Menurut aliran ini “kemauan” merupakan faktor terpenting dari wujudnya tindakan-
tindakan yang nyata. Kemauan perlu disempurnaka dengan perasaan kewajiban agar terwujud
tindakan yang baik. Contoh sederhana, dalam sebuah pekerjaan, ketika kita tidak menyukai
pekerjaan itu dan akhirnya memilih mundur karena tidak sesuai dengan idealisme kita,
pengertian idealisme di sini bisa jadi, pekerjaannya tidak sesuai aturan yang ada, atau tidak
sesuai kehendak atau minat hati.

Dapat disimpulkan bahwa etika merupakan kebiasaan hidup manusia atau masyarakat
sesuai aturan yang berlaku untuk membantu manusia dalam bertindak yang menguntungkan
bagi diri manusiaitu sendiri dan tidak merugikan orang lain. Dengan adanya etika diharapkan
memberi pengaruh yang baik walaupun terkadang etika dapat membingungkan seseorang
dalam bertindak namun tetap dapat membantu seseorang mencari pendapat terbaik. Kebaikan
dan keburukan adalah dua hal yang melekat pada diri kita sejak kita terlahir di dunia. Banyak
ulama’ maupun tokoh – tokoh yang memaparkan definisi kebaikan dan keburukan. Seperti
Louis Ma’luf berpendapat bahwa baik, lawan buruk, adalah menggapai kesempurnaan
sesuatu. Buruk, lawan baik, adalah kata yang menunjukkan sesuatu yang tercela atau dosa.
Kebaikan dan keburukan juga dapat diukur atau ditentukan dengan berbagai aliran. Seperti
aliran Idealisme, Naturalisme, Hedonisme, dan Modern. Masing-masing dari aliran ini
mengemukakan penentuan baik dan buruk berbeda-beda. Dan masing-masing aliran ini pula
mempunyai tokoh-tokoh yang memperkuat masing- masing aliran tersebut.

Das könnte Ihnen auch gefallen