Sie sind auf Seite 1von 14

KAJIAN SENI RUPA

SENI PATUNG INDONESIA DI MASA KINI

OLEH :

Gian Agung Andinullah (2411420066 )


Malik Wiranata Negara (24110063)
Naunila Tahta Janah (2411420064)

Dosen Pembimbing :

Dr. Muh. Ibnan Syarif

UNNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2023/2024


ABSTRAK

Seni patung Indonesia sampai saat ini selalu berkembang dengan berbagai macam
metode dan teknik untuk pembuatan. Mungkin sebagian orang merasa penasaran, dari
mana awalnya seni patung tersebut datang ke Indonesia. Patung muncul di Indonesia
berasal dari Yunan yang ke indonesia, lalu berkembang seiring kemajuan jaman.
Penelitian ini menggunakan studi pustaka dalam pencarian datanya, studi pustaka
diperoleh melalui jurnal dan buku. Hasil yang diperoleh yakni, bahwa setiap patung
yang diciptakan para seniman memiliki karakteristik unik tersendiri dari setiap
daerahnya masing masing. Seni patung adalah sebuah karya seni yang diciptakan
dengan membentuk bahan bervolume yang berupa tanah liat, kayu, batu, logam atau
bahan lainya. Makna dari patung sendiri dapat bervariasi tergantung pada karya seni
yang dihasilkan dan tujuan pembuatanya.

Kata Kunci : Patung, Eksistensi, Karakteristik, Perkembangan


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Menurut KBBI, patung berarti sebuah tiruan berbentuk orang, hewan, atau
sebagainya. Seni patung adalah karya seni yang diciptakan dengan membentuk bahan
bervolume yang berupa tanah liat, kayu, batu, logam, atau bahan lainnya dibentuk dengan
menggunakan teknik subtraktif yang berarti mengurangi bahan dengan cara seperti dipahat,
dipotong, dicukil, atau dapat dilakukan dengan teknik aditif yang berupa melakukan
pencetakan atau pengecoran pada sebuah cetakan yang disediakan. Meski banyak patung
yang menirukan manusia, namun banyak patung yang menggunakan bentuk yang abstrak
geometris.

Seni patung Indonesia sampai saat ini selalu berkembang dengan berbagai macam
metode dan teknik untuk pembuatan. Mungkin sebagian orang merasa penasaran, dari mana
awalnya seni patung tersebut datang ke Indonesia. Jadi, munculnya seni patung di Indonesia
pertama kali terjadi pada zaman perunggu, sekitar tahun 500 sebelum Masehi. Pada zaman itu
dikenal sebagai masa perpindahan dari orang-orang melayu muda dari Yunan ke Indonesia.

Pada saat itu para orang melayu muda membawa kebudayaan hidup bermasyarakat, dan
memberikan pengetahuan tentang bercocok tanam pembuatan perkakas untuk kebutuhan
sehari-hari, dan pembuatan patung dengan wujud manusia sebagai bagian dari ritual
kepercayaan pada saat itu.

Kemudian memasuki zaman megalitikum, ada beberapa wilayah di Indonesia sudah


menemukan teknik untuk membuat alat-alat yang lebih canggih dan dinamakan sebagai
teknik metalurgi. Metode tersebut membuat masyarakat mudah menciptakan alat-alat yang
terbuat dari logam
Salah satu karya adalah seni logam dengan motif yang lebih rumit dibandingkan dengan
sebelumnya. Tidak hanya itu, tetapi juga membuat berbagai macam karya seni melalui media
batu, kayu, dan tanah.

Corak seni patung mulai berkembang di zaman prasejarah Indonesia, pada saat itu mengarah
pada corak monumental. Jadi corak patung tersebut mewakili kesenian budaya neolitik.
Corak tersebut memiliki ciri penggambaran pada wujud patung yang dibuat frontal dengan
berbagai macam motif simbolik sederhana seperti garis, titik, diagonal, dan sebagainya.

Seni patung zaman prasejarah tersebut didominasi oleh gaya Polinesia dengan berbagai
macam ciri desain sederhana, mendekati bentuk asli bahannya, bersudut, dan bergaya kaku.
Di Indonesia contoh patung dengan gaya kebudayaan Polinesia tersebar di berbagai macam
daerah, seperti Palembang, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Irian Jaya.

Seni patung di Indonesia sangat kurang perhatian, hal ini dikarenakan karena salah satu fokus
“pemahat” tertuju pada kegiatan yang lebih praktis. selain itu para seniman di Indonesia juga
lebih cenderung ke pada lukisan, upaya dalam mengkritik seni patung hal ini dapat diketahui
pada patung- patung di kota-kota Indonesia kurang mendapat perhatian. Terlebih di kota
seperti di Malang. Banyak bentuk-bentuk perwujudan patung yang sejak direncanakan
kurang memiliki atmosfer yang tepat, sehingga pada perkembangan berikutnya patung-
patung tersebut menjadi termakan oleh lingkungannya. Hal ini menunjukkan, bahwa terdapat
kelemahan yang harus disadari oleh seniman patung sendiri, yaitu yang disebut lingkungan
bukan hanya dimensi fisik, tetapi lebih disadari adanya dimensi sosialnya yang bersifat
dinamis.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Karakteristik dan Fungsi Seni Patung di Indonesia ?


2. Bagaimana Eksistensi dan Warisan Seni Patung di Indonesia ?
3. Bagaimana Seni Patung Modern di Indonesia?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui apa saja karakteristik dan fungsi seni patung yang ada di Indonesia
2. mengetahui Ekstensi dan Warisan Seni Patung di Indonesia
3. mengetahui Seni Patung Indonesia di Era sekarang

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1. Penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu yang bermanfaat mengenai
pengetahuan tentang seni patung
2. Penelitian ini dapat membantu orang lain dalam mengetahui tentang seni patung di era
sekarang ini
3. Penelitian dapat membantu orang Indonesia dalam mengetahui tentang warisan seni
patung di Indonesia
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 KARAKTERISTIK DAN FUNGSI SENI PATUNG DI INDONESIA

Karya patung memiliki berbagai macam jenisnya. Secara umum seni patung
dapat dibedakan berdasarkan bentuk atau wujudnya menjadi dua, yakni :

a. Patung figuratif (realis/peniruan)

Patung model figurative cenderung merupakan jenis patung yang


menirukan bentuk alam, seperti manusia, binatang, dan tumbuhan. Patung
ini dibuat sedemikian mirip dengan bentuk aslinya dan tidak dibuat dalam
bentuk abstrak. Contoh : patung pahlawan, patung kuda, dsb.

b. Patung nonfiguratif (imajinasi)


Patung model ini tidak menirukan bentuk yang ada di alam. Patung ini
cenderung memiliki bentuk yang tidak nyata dan bersifat abstrak. Dan
pada umumnya patung ini hanya menyajikan bentuk geometris, garis,
lekukan pada suatu objek.

Namun dalam beberapa kasus dapat ditemukan beberapa patung yang


berbentuk abstrak namun menginterpretasikan bentuk dari manusia, hewan,
tumbuhan. Patung model tersebut lebih terkesan memiliki makna yang
mendalam dan bersifat ekspresif, atau dapat disebut dengan bentuk deformatif.
Selain dibedakan berdasar bentuk, patung memiliki karakteristik pada
penempatannya antara lain :

a. Patung 3 dimensi

Patung ini merupakan jenis patung yang memiliki posisi berdiri sendiri
atau tidak menempel pada bagian lainnya. Atau dapat disimpulkan patung
ini tidak menempel pada objek apapun di kanan kirinya. Termasuk patung
kinetis yang memiliki gerak dengan bantuan tenaga mesin, air, atau
éangin. Contohnya patung air mancur.
b. Relief

Pada umumnya patung ini berbentuk seperti karya dua dimensi, namun
memiliki perbedaan dalam penciptaanya. Walau bentuknya sama yakni
menempel pada permukaan dinding atau suatu bangunan, namun teknik
yang digunakan berbeda dari karya seni lukis yang diciptakan menonjol.
Pada umumnya karya relief ini dapat ditemukan pada tempat tempat
bersejarah, seperti candi, kuil, atau bangunan yang berusia sudah sangat
tua.

Dalam penciptaan patung, khususnya patung tiga dimensi, terdapat bentuk


atau model pose yang disajikan, antara lain :

1. Free Standing : menampilkan bagian tubuh penuh (lengkap) dengan


posisi model yang berdiri
2. Zonde : menampilkan seluruh bagian tubuh patung, namun dalam pose
duduk, tiarap, dll.

3. Torso : menampilkan bagian badan, cenderung menampilkan bagian


pundak hingga pinggul, tanpa menampilkan bagian kepala.

4. Boss : menampilkan setengah bagian badan, dari kepala hingga dada.

5. Kepala : menampilkan bagian kepala hingga leher figure

2.2 EKSISTENSI DAN WARISAN SENI PATUNG DI INDONESIA

Beberapa abad sebelum proklamasi keadaan seni patung Indonesia tidak


menunjukan perkembangan. Keadaan ini berubah sejak proklamasi 1945 dengan
munculnya beberapa tokoh pematung yang mencoba mengerjakan karya-karya
mereka secara eksperimental. Dalam proses perkembangan selanjutnya seni patung
Indonesia berkembang dengan berorientasi kepada individu-individu lingkungan
masyarakat dan bahkan pada kebudayaan nasional. Karya-karya patung tersebut
diperkembangkan secara kreatif dinamis. Dalam perannya sebagai penunjang
pembangunan nasional, maka seni patung di Indonesia menunjukan kehadiranya
sebagai alat efektif dalam penyebaran melalui bentuk visual.

Patung nusantara adalah patung yang dibentuk berdasarkan ide dan gagasan dari
bangsa Indonesia, mulai dari sejarah, tokoh-tokoh perjuangan, pahlawan, dan lain
sebagainya. Seni patung nusantara tetap hidup dan mampu melahirkan karya seni
yang indah dan bernilai harganya. Perkembangan seni patung nusantara tidak luput
dari para seniman yang berusaha untuk menghasilkan karya seni patung yang mampu
membanggakan Indonesia. Seni patung yang diwariskan oleh para tokoh tersebut
adalah :

1. Monumen semangat ’66 di Jakarta Selatan ( Dolorosa Sinaga)

2. Patung selamat datang di bundaran HI (Edhi Sunarso)

3. Patung Soekarno di makam Soekarno Blitar (Gregorius Sidharta Soegijo)

2.3 SENI PATUNG MODERN DI INDONESIA

Seni patung di zaman sekarang merujuk pada sculpture (dalam Bahasa


Inggris), salah satu bentuk media seni rupa yang bersifat 3D. Mengutamakan dimensi
ekspresi yang menekankan pada karakter artistik dan kreativitas, seni patung modern
mempunyai pengertian yang lebih luas dari seni arca. Kelahiran seni patung Indonesia
mempunyai sejarah yang Panjang. Dimulai sejak awal era kemerdekaan, berdirinya
Akademi Seni Rupa Indonesia, hingga perkembanganya seni kontemporer. Sejarah
perkembangan patung modern Indonesia bukan semata runutan waktu dan praktik,
namun juga dinamika pemikiran estetiknya. Kemudian menjadi wacana dan peletak
seni patung yang berkembang di institusi pendidikan seni Indonesia. dalam konteks
seni rupa, seni patung banyak berkutat pada persoalan praktek teknik.
Perkembangan seni patung di nusantara mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Dari awal fungsi seni patung yang bersifat magis dan ritual. Tetapi saat ini patung
memiliki fungsi sebagai hiasan rumah. Seni tersebut merupakan kesenian yang sudah
dikenal oleh berbagai macam masyarakat di Indonesia. Terlihat dari banyaknya
patung dengan berbagai macam pahatan motif untuk memberikan ciri tersendiri
terhadap kesenian masing- masing daerah.
BAB III

METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Dalam makalah ini peneliti menggunakan pendekatan dengan metode kualitatif.


Peneliti berharap pendekatan kualitatif ini akan memastikan bahwa data yang diperoleh
relevan dan mendukung proses analisis lebih lanjut tentang seni patung di Indonesia masa
kini.

Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan memainkan peran yang krusial dalam menentukan garis besar
makalah ini. Data diperoleh dengan menggunakan teknik studi dokumen. Data ini akan
digunakan untuk menemukan konsep yang tepat dan sesuai sebagai referensi untuk mengkaji
tentang seni patung di Indonesia masa kini. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
berupa studi dokumen. Penjelasanya adalah sebagai berikut :

Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung
kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti
berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Dokumen yang dapat
digunakan dalam pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yakni:

a. Dokumen primer Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang
langsung mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi.

b. Dokumen sekunder Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan


oleh laporan/ cerita orang lain, misalnya: biografi.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN

Seni patung adalah sebuah karya seni yang diciptakan dengan membentuk
bahan bervolume yang berupa tanah liat, kayu, batu, logam atau bahan lainya. Makna
dari patung sendiri dapat bervariasi tergantung pada karya seni yang dihasilkan dan
tujuan pembuatanya.
Perkembangan seni patung di nusantara mengalami perkembangan yang cukup
pesat. dari awal fungsi seni patung yang bersifat magis dan ritual. tetapi saat ini
patung memiliki fungsi sebagai hiasan rumah. seni tersebut merupakan kesenian yang
sudah dikenali oleh berbagai macam masyarakat di Indonesia.

3.2 SARAN

Seni patung di Indonesia harus tetap di kembangkan karena memiliki manfaat


bagi para masyarakat Indonesia seperti menjadi hiasan rumah atau menjadi simbolik
daerah sebagai identitas.

DAFTAR PUSTAKA

https://sastra.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/10/Seni-Patung-Indonesia-Perkembangan-
Kesinambungan-Proses-Kreatif-Penciptaan-Patung-di-Indonesia-Eko-Budi-Wienarno.pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/222809317.pdf
https://www.universitas123.com/news/sejarah-dan-perkembangan-seni-patung-di-indonesia
https://opac.isi.ac.id/index.php?p=show_detail&id=26065

Das könnte Ihnen auch gefallen