Sie sind auf Seite 1von 2

ANALISIS UNSUR INTRISTIK HIKAYAT

MELALUI PENDEKATAN MORAL

Dyah Ayu Pitaloka1, Ghina Lulu Maknunah2, Supriyano3, Indrya Mulyaningsih4


Jurusan Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, IAIN
Syekh Nurjati Cirebon
Surel: dyahayupitaloka21@gmail.com , penulis kedua, penulis ketiga, dan penulis
keempat

Abstrak
(dalam dua Bahasa)

Kata kunci: syair, puisi lama, sastra, raja ali haji, sosial

A. Pendahuluan
Kehadiran sastra kuno atau sastra daerah ditemukan di berbagai tempat
Pelosok nusantara yang tidak terpisahkan dari elemen masyarakat untuk
mengkonstruksinya sedemikian rupa sehingga apa yang dihasilkan dalam karya
sastra kuno adalah atau salinan atau deskripsi keadaan masyarakat saat itu
sosial, agama (agama) dan adat istiadat. Sastra lama juga pencatat budaya
seluruh wilayah nusantara dari periode ini relatif cukup lama, dapat
menampung berbagai gagasan, ajaran, pemikiran perilaku, nasihat, hiburan,
Peranan sastra dalam masyarakat sangat penting, terutama dalam
pembentukan kepribadian atau watak bangsa. Dengan demikian maka sastra
terutama sastra lama perlu dikaji dan dipelajari kembali agar dapat diketahui dan
dimengerti aspek-aspek atau nilai-nilai penting yang terkandung di dalam karya
sastra lama itu dengan sebaik-baiknya, sehingga kegunaan karya sastra benarbenar
diketahui.
Hikayat adalah cerita tentang kehidupan seseorang. Hikayat dapat berisi tentang
cerita berbingkai. Cerita berbingkai adalah cerita yang di dalamnya mengandung
cerita lain (pelaku atau peran di dalam cerita itu bercerita) (Kamus Besar Bahasa
Indonesia 2002:210)..
Hikayat terbagi ke dalam beberapa jenis, yaitu cerita rakyat, dongeng-
dongeng dari Jawa, ceritacerita Islam, dan cerita berbingkai. Semuanya disampaikan
dari mulut ke mulut. Hikayat memiliki unsur-unsur intrinsik, yaitu tema, latar, alur,
tokoh dan penokohan, sudut pandang, dan motif.
Hikayat adalah cerita rekaan pengarang dengan menggunakan media bahasa
yang indah, menyuguhkan peristiwa atau kejadian yang kurang masuk akal direka
seolah-olah pernah terjadi, sehingga timbul kontak komunikasi dengan pembacanya.
Pendekatan yang dipakai penelitian ini adalah pendekatan moral.
pendekatan moral yang bertolak dari dasar pemikiran bahwa karya sastra dapat
menjadi media yang paling efektif untuk membina modal dan kepribadian suatu
kelompok masyarakat. Memang pada awalnya karena proses pembacaan karya
sastra dilakukan secara sendiri-sendiri, pembinaan moral itu berlangsung pada
individu-individu. Akan tetapi, haruslah disadari bahwa masyarakat terbangun dari
individu-individu. Jadi pembinaan moral itu berproses setahap demi setahap dari
individu-individu ke masyarakat (Wiyatmi, 2009, hal. 109).
Moral dalam konteks tulisan ini adalah norma konsep tentang kehidupan
yang dijunjung tinggi oleh sebagian besar masyarakat. Moral terutama berkaitan
dengan pengertian baik dan buruk. Dalam hikayat ini, moral dikaitkan dengan
parameter moral merujuk pada agama Islam.
Dalam perspektif pendekatan moral, hikayat adalah salah satu bentuk karya
sastra yang dianggap baik. Karena sebuah karya sastra yang baik selalu memberikan
pesan moral kepada pembaca untuk berbuat baik, yaitu mengajak pembaca untuk
menjunjung tinggi norma-norma sosial, karena karya sastra juga berfungsi sebagai
sarana pendidikan moral Darma (Wiyatmi, 2009, hal. 110).
Dalam pendekatan moral terhadap karya sastra, perlu dipahami bagaimana
hubungan antara karya sastra dengan pembacanya karena pembacalah yang
nantinya akan menemukan dan memanfaatkan moral yang ada di dalamnya
(Wiyatmi, 2009, hal. 110).
Penelitian terlebih dahulu ini diantaranya adalah “NALISIS UNSUR-UNSUR
INTRINSIK DALAM HIKAYAT CERITA TAIFAH” oleh Yoani Juita Sumasari (2014)
penelitian ini bertujuan untuk penelitian yang dipakai berupa kalimat dan paragraf
atau pernyataan yang terdapat dalam Hikayat Cerita Taifah yang mengandung
informasi tentang cerita hikayat yang berbentuk prosa melayu lama. Metode
penelitian filologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian
naskah tunggal dengan edisi standar. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan cara studi pustaka. Studi pustaka dapat diartikan
membaca naskah yang berhubungan dengan penelitian ini.
Perbedaan penelitian anatara penelitian yang dilakukan dengan penelitian ini
ialah kajian yang dipakai peneliti terlebih dahulu menggunakan kajian naskah
sedangkan penelitian ini menggunakan pendekatan moral.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
menemukan pengetahuan yang seluas-luasnya terhadap objek penelitian pada suatu
masa tertentu. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian
kualitatif. Sugiyono (2008:7) menyatakan data kualitatif pada umumnya dalam
bentuk peryataan kata-kata atau gambaran tentang sesuatu yang dinyatakan dalam
bentuk penjelasan dengan kata-kata atau tulisan. Studi pustaka, yaitu kegiatan
menelaah buku-buku dan berbagai litelatur lain untuk mendapatkan teori yang
berkaitan erat dengan masalah penelitian.
C. Hasil dan Pembahasan

D. Simpulan

E. Daftar Pustaka

Das könnte Ihnen auch gefallen