Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
DASAR HUKUM
1. Undang-und ang Nomor 7/1994 tentang Pengesah an Agreement Establishing the Wo r ld
Trade Organization (WTO)
2. Undang-und ang Nomor 13/2016 tentang Hak Paten
3. Undang-und ang Nomor 28/2014 tentang Hak Cipta
4. Undang-und ang Nomor 20/2016 tentang M erek
5. Undang- undang Nomor 30/2000 tentang Rahasia Dagang
6. Undang-und ang Nomor 31/2000 tentang Desain Industri
7. Undang- undang Nomor 32/2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
8. Undang- undang Nomor 29/2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman
9. Undang- undang Nomor 11/2019 tentang sistem nasional Ilmu Penget ahuan dan Teknologi
3. MEREK
Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata,
huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/ atau 3 {tiga) dimensi,
suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut untuk membedakan
barang dan Zatau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan
perdagangan barang/ atau jasa.
Kententuan: Undang-UndangNo 20 tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis
Ruang
Lingkup Merek:
Ruang lingkup dari merek meliputi merek dagang dan merek jasa. Merek dagang lebih
mengarah pada produk perdagangan berupa barang, sedangkan merek jasa lebih terkait
dengan produk perdagangan berupa jasa. Disamping merek dagang dan merek jasa, juga
dikenal adanya merek kolektif.
Syarat permohonan Merek:
1. Etiket/Label Merek
2. Tanda Tangan Pemohon
3. Surat RekomendasiUKM Binaan atau Surat Keterangan UKM Binaan Dinas (Asli) -
Untuk Pemohon Usaha Mikro dan Usaha Kecil
4. Surat Pernyataan UMK Bermaterai - Untuk Pemohon Usaha Mikro dan Usaha Kecil
Merek tidak dapat didaftar jika:
a. bertentangan dengan ideologi negara, peraturan perundang-undangan, moralitas, agama,
kesusilaan, atau ketertiban umum;
b. sarna dengan, berkaitan dengan, atau hanya menyebut barang danj atau jasa yang
dimohonkan pendaftarannya;
c. memuat unsur yang dapat menyesatkan masyarakat tentang asal, kualitas, jenis, ukuran,
macam, tujuan penggunaan barang danj atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya atau
merupakan nama varietas tanaman yang dilindungi untuk barang danjatau jasa yang
sejenis;
d. memuat keterangan yang tidak sesuai dengan kualitas, manfaat, atau khasiat dari barang
danj atau jasa yang diproduksi;
e. tidak merniliki daya pembeda; dan / atau
f. merupakan nama umum dan
g. lambang milik umum.
Terhadap Merek terdaftar yang kemudian menjadi nama generik, setiap Orang dapat
mengajukan Permohonan Merek dengan menggunakan nama generik dimaksud dengan
tambahankata lain sepanjang ada unsur pembeda.
PROSEDUR PENDAFTARAN MEREK
Tujuan pengaturan batas waktu perlindungan merek terdaftar selama 10 tahun dan dapat
diperpanjang adalah untuk memastikan merek yang didaftarkan benar-benar digunakan pada
barang/jasa dan barang/jasa tersebut masih diproduksi dan/atau diperdagangkan.
Sebaliknya, UU MIG tidak akan memberikan perlindungan hukum terhadap merek-merek
yang sifatnya hanya untuk didaftar saja tanpa pernah dipergunakan dalam kegiatan produksi
dan/atau perdagangan
Fungsi Merek
a. Fungsi pembeda, yakini membedakan peroduk yang satu dengan peroduk perusahaa
lain
b. Fungsi jaminan reputasi, yakini selain tanda asal usul produk, juga secara pribadi
menghubungkan reputasi produk bermerek tesebut dengan produsenya, sekaligus
memberikan memberikan jaminan kualitas akan peroduk tersebut.
c. Fungsi promosi, yakini merek juga digunakan sebagai sarana memperkenalkan dan
mempertahankan reputasi produk lama yang di perdaggangkan, sekaligus untuk
menguasaipasar.
d. Fungsi rangsangan investasi dan pertumbuhan industri, yakini merek dapat
menunjang petumbuhan industri melalui penanaman modal, baik asing maupun dalam
negeri dalam menghadapi mekanisme pasar bebas yang sudah di alami saat ini.
Fungsi merek dapat dilihat dari sudut produsen, pedagang dan konsumen. Dari segi
produsen merek digunakan untuk jaminan nilai hasil produksinya, khususnya mengenai
kualitas, kemudian pemakaianya, dari pihak pedagang, merek di gunakan untuk promosi
barang-barang dagangannya guna mencari dan meluaskan pasaran, dari pihak konsumen,
merek di gunakan untuk mengadakan pilihan barang yang akan di beli oleh konsumen
4. PATEN
Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil
invensinya di bidang teknologi untuk jangka waktu tertentu melaksanakan sendiri invensi
tersebut atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya.
Subjek Paten:
1. Invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan
masalah yang spesifik di bidang teknologi berupa produk atau proses, atau
penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.
2. Inventor adalah seorang atau beberapa orang yang secara bersama-sama melaksanakan
ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan Invensi.
Objek Paten: Paten proses dan Paten Produk. Cth. Paten proses: pembuatan tinta.
Ruang lingkup Paten
Penemuan yang dapat diberikan paten, penemuan yang tidak dapat diberikan paten, subjek
paten, hak dan kewajiban pemegang paten dan pengecualian terhadap pelaksanaan paten.
Ketentuan: Undang-UndangNomor 13 Tahun 2016Tentang Paten
Dalam Pasal 22 dan Pasal 23 UU no 13 Tahun 2016, Paten diberikan untuk jangka waktu 20
(dua puluh) tahun terhitung sejak Tanggal Penerimaan. Jangka waktu tersebut tidak dapat
diperpanjang. Tanggal mulai dan berakhirnya jangka waktu paten dicatat dan diumumkan
melalui media elektronik dan/ atau media non-elektronik. Paten sederhana diberikan untuk
jangka waktu 10(sepuluh) tahun terhitung sejak Tanggal penerimaan. Jangka waktu
sebagaimana dimaksud pada ayat (l) tidak dapat diperpanjang. Tanggal mulai dan
berakhirnya jangka waktu paten sederhana dicatat dan diumumkan melalui media elektronik
dan/ atau media non-elektronik
5. Desain Industri
Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau
warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau
dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi
atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas
industri, atau kerajinan tangan.
Hak Desain Industri adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara Republik Indonesia
kepada Pendesain atas hasil kreasinya untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri,
atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut.
Ketentuan: Undang-undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri.
Subyek Desain Industri: Pendesainadalah seorang atau beberapa orang yang
menghasilkanDesain Industri.
Obyek Desain Industri : Desain Industri yang terdaftar
6. Indikasi Geografis
Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang
dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor
manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan
karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan. Tanda yang digunakan
sebagai Indikasi Geografis dapat berupa etiket atau label yang dilekatkan pada barang yang
dihasilkan. Tanda tersebut dapat berupa nama tempat, daerah, atau wilayah, kata, gambar,
huruf, atau kombinasi dariunsur-unsurtersebut.
Objek Perlindungan Indikasi Geografis ini meliputi Sumber Daya Alam, hasil kerajinan
tangan, hasil industri yang dimiliki suatu daerah tetapi tidak dimiliki oleh daerah lain di
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hak atas Indikasi Geografis adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada
pemegang hak Indikasi Geografis yang terdaftar, selama reputasi, kualitas, dan karakteristik
yang menjadi dasar diberikannyapelindungan atas Indikasi Geografis tersebut masih ada.
Pemakai Indikasi Geografis adalah pihak yang mendapat izin dari pemegang Hak atas
Indikasi Geografis yang terdaftar untuk mengolah dan/atau memasarkan barang dan/atau
produk Indikasi Geografis. Ketentuan: Undang-UndangNomor 20 Tahun 2016 Tentang
Merek dan Indikasi Geografs
Objek DTLST yang dilindungi adalah yang orisinal, desain tersebut merupakan hasil
karya mandiri pendesain, dan pada saat DTLST tersebut dibuat tidak merupakan sesuatu
yang umumbagi para pendesain. Subjek Desain DTLST yaitu Orang yang berhak atas
sebuah hak desain tata letak sirkuit terpadu adalah pendesain atau orangyang menerimahak
tersebut dari pendesain.
Ketentuan: Undang-UndangNomor 32 Tahun 2000
Perlindungan terhadap Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu diberikan selama 10
(sepuluh) tahun sejak tanggal pendaftaran atau sejak pertama kali desain tersebut
dieksploitasi secara komersial di mana pun
8. Rahasia Dagang
Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi
dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga
kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang.
Lingkup Rahasia Dagang Lingkup meliputi metode produksi, metode pengolahan, metode
penjualan, atau informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai
ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat umum.
Dengan demikian perlindungan diberikan terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh
pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman. PVT ini merupakan jawaban dari
alternatif perlindungan terhadap tanaman yang diberikan oleh TRIPs.
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) Perlindungan Varietas Tanaman yang
selanjutnya disingkat PVT, adalah perlindungan khusus yang diberikan negara, yang
dalam hal ini diwakili oleh Pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor
Perlindungan Varietas Tanaman, terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh
pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman.
Hak Perlindungan Varietas Tanaman adalah hak khusus yang diberikan negara kepada
pemulia dan/atau pemegang hak Perlindungan Varietas Tanaman untuk menggunakan
sendiri varietas hasil pemuliaannya atau memberi persetujuan kepada orang atau badan
hukum lain untuk menggunakannya selama waktu tertentu.
Varietas tanaman yang selanjutnya disebut varietas, adalah sekelompok tanaman
dari suatu jenis atau spesies yang ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan tanaman,
daun, bunga, buah, biji, dan ekspresi karakteristik genotipe atau kombinasi genotipe
yang dapat membedakan dari jenis atau spesies yang sama oleh sekurang-kurangnya
satu sifat yang menentukan dan apabila diperbanyak tidak mengalami perubahan.
Subjek Perlindungan Varietas Tanaman Pasal 5 (1): Pemegang hak PVT adalah
pemulia atau orang atau badan hukum, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak PVT
dari pemeganghak PVT sebelumnya. Ketentuan: Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009
Hak yang diatur dalam undang-undang ini mencakup antara lain memproduksi
atau memperbanyak benih, menyiapkan untuk tujuan propagasi, menjual atau
memperdagangkan, mengekspor dan mengimpor. Kepada pemulia atau pihak lain yang
memperoleh hak PVT diwajibkan untuk melaksanakan di Indonesia
Apabila hak PVT tidak dilaksanakan tanpa alasan yang sah menurut undang-undang ini,
maka pemegang hak PVT dapat dituntut untuk memberikan Lisensi Wajib kepada pihak
lain yang memenuhi syarat melalui Pengadilan Negeri. Hak PVT berakhir apabila telah
habis jangka waktu berlakunya, dibatalkan, atau dicabut karena syarat-syarat kebaruan
dan keunikan tidak dipenuhi, atau pemegang hak PVT mengajukan permohonan
pencabutan hak PVT-nya secara tertulis. Pihak lain yang dirugikan sehubungan dengan
pemberian hak PVT dapat menuntut pembatalan melalui Pengadilan Negeri.
PRINSIP HKI
1. Prinsip keadilan
2. Prinsip kebudayaan
3. Prinsip sosial
4. Prinsip ekonomi
Tuntutan Pidana
Dalam UUHC ada sekitar 8 pasal yang mengatur tentang ketentuan pidana penjara dan pidana
denda terkait sengketa hak cipta yang diatur pada Pasal 112 sampai Pasal 119 UUHC.
Di dalam pasal 120 UUHC ditegaskan bahwa tindak pidana hak cipta merupakan delik aduan
yang berarti tindak pidana hanya dapat dilakukan penuntutan setelah adanya laporan dengan
permintaan untuk dilakukan penuntutan terhadap orang atau terhadap orang tertentu. Gugatan
atas pelanggaran Hak Cipta diajukan kepada ketua Pengadilan Niaga
Penetapan Sementara
Pengadilan Pengaturan tentang Penetapan Sementara Pengadilan dalam UU HKI khususnya
Hak Cipta diatur dalam Pasal 44 ayat (1) Persetujuan TRIPs. Selain itu, penetapan sementara
pengadilan dalam sengketa hak cipta diatur di dalam Pasal 106 sampai dengan Pasal 109
UUHC. Atas permintaan pihak yang merasa dirugikan karena pelaksanaan Hak Cipta atau Hak
Terkait, Pengadilan Niaga dapat mengeluarkan penetapan sementara untuk :
1) Mencegah masuknya barang yang diduga hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait ke
jalur perdagangan;
2) Menarik dari peredaran dan menyita serta menyimpan sebagai alat bukti yang berkaitan
dengan pelanggaranHak Cipta atau Hak Terkait tersebut;
3) Mengamankan barang bukti dan mencegah penghilangannya oleh pelanggar; dan/atau
4) Menghentikan pelanggaranguna mencegah kerugian yang lebih besar.
Permohonan penetapan sementara diajukan secara tertulis oleh Pencipta, Pemegang Hak Cipta,
pemilik Hak Terkait, atau Kuasanya kepada Pengadilan Niaga di wilayah hukum tempat
ditemukannya barang yang diduga merupakan hasil
Pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait dengan memenuhi persyaratan:
a. Melampirkan bukti kepemilikan Hak Cipta atauHak Terkait;
b. Melampirkan petunjuk awal terjadinya pelanggaranHak Cipta atau Hak Terkait;
c. Melampirkan keterangan yang jelas mengenai barang dan/atau dokumenyang diminta,
dicari, dikumpulkan, atau diamankan untuk keperluan pembuktian;
d. Melampirkan pernyataan adanya kekhawatiran bahwa pihak yang diduga melakukan
pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait akan menghilangkanbarang bukti; dan
e. Membayar jaminan yang besaran jumlahnya sebanding dengan nilai barang yang akan
dikenai penetapansementara
PENGERTIAN MONOPOLI
Monopoli adalah keadaan yang dipegang penuh oleh satu perusahaan. Hal ini dikarenakan hanya
perusahaan tersebut yang memiliki layanan untuk memenuhi kebutuhan banyak orang yang menjadikan
perusahaan tidak memiliki pesaing (competitor). Dengan melakukan praktik monopoli perusahaan,
maka dapat mengambil keuntungan semaksimal mungkin.
WEWENANG KPPU
1. Menerima laporan dari masyarakat dan atau dari pelaku usaha tentang dugaan terjadinya
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
2. Melakukan penelitian tentang dugaan adanya kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku usaha
yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
3. Melakukan penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap kasus dugaan praktek monopoli dan
atau persaingan usaha tidak sehat yang dilaporkan oleh masyarakat atau oleh pelaku usaha atau
yang ditemukan oleh Komisi sebagai hasil penelitiannya;
4. Menyimpulkan hasil penyelidikan dan atau pemeriksaan tentang ada atau tidak adanya praktek
monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
5. Memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap ketentuan undang-
undang ini;
6. Memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli, dan setiap orang yang dianggap mengetahui
pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang ini;
7. Meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku usaha, saksi, saksi ahli, atau setiap
orang sebagaimana dimaksud nomor 5 dan nomor 6, yang tidak bersedia memenuhi panggilan
Komisi;
8. Meminta keterangan dari instansi Pemerintah dalam kaitannya dengan penyelidikan dan atau
pemeriksaan terhadap pelaku usaha yang melanggar ketentuan undang-undang ini;
9. Mendapatkan, meneliti, dan atau menilai surat, dokumen, atau alat bukti lain guna penyelidikan
dan atau pemeriksaan;
10. Memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian di pihak pelaku usaha lain atau
masyarakat;
11. Memberitahukan putusan Komisi kepada pelaku usaha yang diduga melakukan praktek
monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
12. Menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif kepada pelaku usaha yang melanggar
ketentuan undang-undang ini.
FUNGSI ASURANSI
Fungsi Primer
Sebagai sarana atau mekanisme pengalihan resiko dari tertanggung kepada penanggung atas
terjadinya kemungkinan rugi atau rusak yang dialami oleh tertanggung dengan membayat sejumlah
premi.
Fungsi Sekunder
Sebagai peransang pertumbuhan ekonomi dan usaha, mencegah kerugian, mengendalikan kerugian,
memiliki manfaat sosial, dan sebagai tabungan atau investasi.
CIRI-CIRI ASURANSI
1. Dibawah Pengawasan Menteri Keuangan.
Peraturan menteri keuangan Republik Indonesia No. 53/PMK.010/2012 Tentang Kesehatan
Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, memutuskan pasal 1 ayat 1 perusahaan
adalah perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi baik yang berbentuk badan hukum
perseroan terbatas maupun bukan perseroan terbatas. Dan di pasal 1 ayat 2 perusahaan asuransi
adalah perusahaan asuransi umum dan perusahaan asuransi jiwa. Pada pasal 58 peraturan menteri
ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2013.
2. Pembayaran Berbentuk Primer.
Uang inti atau disebut dengan reserve money yang merupakan kewajiban otoritas moneter (Bank
Indonesia) dan didefinisikan sebagai kewajiban bank sentral yaitu Bank Indonesia kepada Bank
Umum, Bank Perkereditan Rakyat (BPR), dan sektor swasta, tidak termasuk pemerintah pusat dan
luar negeri.
3. Objek Asuransi Merupakan Resiko Murni.
Risiko asuransi murni adalah risiko yang bila terjadi pasti menimbulkan kerugian dan apabila tidak
terjadi, maka tidak akan menimbulkan kerugian maupun tidak akan menimbulkan keuntungan.
Contoh dalam risiko murni kerugian pasti terjadi seperti kebakaran, kecelakaan, bangkrut dan lain
sebagainya.
4. Dikenal dengan “Perjanjian Diam-Diam” dengan jangka waktu ditempat.
Persetujuan diam-diam (silent consent) menurut hukum perdata adalah pernyataan kehendak yang
dilakukan oleh salah satu pihak kepada pihak lain dimana yang bersangkutan tidak menyatakan
keberatan/penolakan secara tegas atas tindakan yang dilakukan oleh pihak tersebut kepadanya.
OBJEK ASURANSI
Benda dan Jasa.
Jiwa dan Raga Kesehatan Manusia.
Tanggung Jawab Hukum.
Semua Kepentingan yang dapat hilang, rusak, rugi dan atau berkurang nilainya.
3 KOMPONEN UTAMA :
Penanggung : Pihak yang berjanji membayar jika peristiwa pada unsur ketiga terlaksana.
Tertanggung : Pihak yangg memperoleh jaminan penggantian kerugian dari penyedia asuransi
ketika terjadi resiko yang dimaksud didalam unsur ketiga.
Enevement : Suatu peristiwa terhadap objek yang dipertanggungkan, yang belum tentu terjadi
dann tidak diharapkan terjadi.
UNSUR ASURANSI
• Premi yaitu pembayaran yang harus dilakukan tertanggung sebagai imbalan dari penggantian
kerugian pembayaran. Besar kecilnya premi tergantung dari besar kecilnya resiko yang harus
dipikul oleh Penanggung. Adapun premi bukan merupakan syarat mutlak untuk adanya perjanjian
asuransi dimungkinkan tanpa premi.
• Ganti Rugi yaitu yang harus dilakukan oleh penanggung bila terjadi suatu peristiwa yang tidak
diharapkan. Ganti rugi diberikan terhadap kerugian, kerusakan, kehilangan keuntungan yang
diharapkan, dan lain-lain.
• Peristiwa yang belum terjadi (enevement) yaitu peristiwa yang belum akan terjadi dan tidak
diharapkan terjadi yang dapat menimbulkan kerugian kepada tertanggung.
PRINSIP ASURANSI
Kepentingan (Insureble Interest Principle)
Dalam pasal 250 KUHD, Kepentingan merupakan prinsip yang sangat penting dalam perjanjian
asuransi yaitu bahwa Tertanggung pemegang premi berkepentingan agar kejadian yang tidak
diharapkan itu tidak terjadi atau tidak menimpa kepadanya. Seorang Tertanggung yang tidak
mempunyai kepentingan akan berspekulasi bahwa pertanggungan itu ia mengharapkan pergantian
yang lebih besar yang akan memberinya keuntungan. Ini merupakan sesuatu hal yang harus dicegah
dalam asuransi. Bahkan merupakan hal yang dapat membatalkan asuransi.
Keseimbangan (Indemniteit Principle)
Suatu pertanggungan ganti rugi yang diberikan oleh Penanggung kepada Tertanggung tidak boleh
melebihi atau harus sesuai dengan kerugian yang di derita. Hal ini bertujuan untuk mencegah
adanya spekulasi dari tertanggung yang mengharapkan keuntungan serupa selisih dari jumlah ganti
rugi setelah di kurangi dengan yang diderita. Prinsip ini tidak dipakai oleh semua perjanjian
asuransi, tetapi hanya berlaku asuransi ganti rugi saja.
Itikad Baik (Utmost Good Faith)
Artinya pemegang polis maupun perusahaan asuransi harus memiliki itikad baik dlaam melakukan
perikatan. Itikad baik disini artinya kedua belah pihak wajib mengungkapkan informasi secara detil
dan akurat.
Kausa Proksimal (Proximate Cause)
Setiap kerugian pasti terdapat penyebab utamanya. Nah, prinsip ini berbicara tentang investigasi
atau penyelidikan yang dilakukan perusahaan asuransi untuk mencari penyebab utama yang aktif
dan efisien dari kerugian yang dialami.
Subrograsi
Dalam pasal 284 KUHD apabila Tertanggung telah mendapat penggantian atas dasar indemnity
maka si Tertanggung tidak berhak lagi memperoleh penggantian dari pihak lain. Walaupun jelas
ada pihak lain yang bertanggung jawab pula atas kerugian yang dideritanya. Penggantian dari pihak
lain harus diserahkan pada Penanggung yang telah memberikan ganti rugi.
Kontribusi (Contribution)
Ketika kerugian yang kamu alami terbilang sangat berat, pihak penanggung dapat mengajak
penanggung lain (dalam hal ini perusahaan asuransi lain yang juga menanggung kamu) untuk sama-
sama berkontribusi mengganti kerugian tersebut.Prinsip ini berarti apabila penanggung sudah
membayar penuh ganti rugimu, maka penanggung mendapat hak untuk meminta penanggung lain
yang juga terlibat dalam objek pertanggungan. Perlu diingat, sesuai dengan prinsip indemnity,
jumlah kompensasi final yang diterima tertanggung tidak akan melebihi dari total kerugian yang
dialami walaupun kamu membeli dua asuransi.
POLIS ASURANSI
Polis Asuransi adalah bukti sah dan tertulis atas suatu perjanjian yang telah dilakukan antara
penanggung dan tertanggung yang berisi hak dan kewajiban kedua belah pihak.
Menurut Pasal 255 KUHD
"Suatu pertanggungan harus dibuat secara tertulis dalam suatu akta yang dinamakan polis“
Menurut Pasal 19 (1) PP No. 73 1992
Polis atau bentuk perjanjian asuransi dengan nama apapun, berikut lampiran yang merupakan
kesatuan dengannya, tidak boleh mengandung kata kata atau kalimat yang menimbulkan penafsiran
yang berbeda mengenai resiko yang ditutup asuransinya, kewajiban penanggung atau kewajiban
tertanggung, atau mempersulit tertanggung mengurus haknya
Isi Polis Asuransi
• Jangka waktu berlakunya pertanggungan asuransi
• Uraian mengenai obyek asuransi
• Risiko yang ditanggung penanggung
• Manfaat yang dijanjikan
• Cara pembayaran, waktu jatuh tempo
• Premi Asuransi
PEMBAGIAN JENIS ASURANSI
Asuransi Ganti Rugi
Asuransi yang penanggungnya berjanji akan menanggung kerugian tertentu yang diderita oleh
tertanggung.
Asuransi Sejumlah Uang
Asuransi dalam hal penanggung berjanji untuk memberi sejumlah uang yang jumlahnya telah
ditentukan sebelumnya tanpa didasarkan pada kerugian tertentu.
Asuransi Campuran
Asuransi campuran dari bentuk asuransi ganti rugi dan asuransi sejumlah uang.
Jasa Raharja
PT Jasa Raharja merupakan salah satu daftar asuransi BUMN yang memberikan asuransi sosial
yang menanggung risiko kecelakaan lalu lintas jalan dan dana pertanggungan wajib kecelakaan
penumpang. Jika dilihat dari sejarahnya, Jasa Raharja mulanya merupakan perusahaan asuransi
milik Belanda yang kemudian mengalami nasionalisasi di tahun 1958. Hingga pada tahun 1965,
pemerintah mengeluarkan aturan bahwa Jasa Raharja hanya boleh berfokus pada program asuransi
wajib kecelakaan penumpang dan lalu lintas jalan saja.
Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo)
PT Jasindo mulanya juga merupakan perusahaan asuransi milik Belanda dan Inggris yang
kemudian dinasionalisasikan pada tahun 1972. Produk asuransi Jasindo terbagi menjadi dua
kategori yaitu ritel dan korporasi. Asuransi ritel Jasindo memberikan proteksi asuransi di bidang
kesehatan, pendidikan, pengangkutan, agrikultur, kebakaran, kendaraan, mikro, dan perjalanan.
Sementara korporasi mencakup asuransi kebakaran, kecelakaan, diri, keuangan, kelautan, rekayasa,
tanggung gugat, minyak dan gas, dan lain sejenisnya.
Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen)
PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) merupakan perusahaan asuransi BUMN
yang memberikan layanan tabungan hari tua dan dana pensiun kepada para aparatur sipil negara
(ASN) dan pejabat negara.Perusahaan asuransi Taspen didirikan pada bulan Juli 1963 dengan nama
Perusahaan Negara Dana Tabungan dan Asuransi pegawai Negeri (PN Taspen) yang berfokus pada
tabungan hari tua pegawai negeri. Pada tahun 1970, PN Taspen memperluas layanan produk
asuransinya melalui produk program pensiun, program jaminan kecelakaan kerja, dan jaminan
kematian.