Sie sind auf Seite 1von 7

PROJECT P5

PAPER BAG DARI KORAN


Anggota kelompok:
AISYAH (02)
FAEYZA (11)
RIZIQ (20)
NAILA (25) wakil
OLIVIA (28) ketua
SATYA (34)
Cara Mengurangi Limbah Domestik

1. Menekan Konsumsi Energi Listrik

Melakukan penghematan energi listrik, bisa mengurangi


jumlah limbah elektronik. Pengurangan energi listrik bisa
dilakukan dengan memanfaatkan potensi cahaya alami yang
masuk ke dalam rumah.

Pada siang hari, sebaiknya jangan gunaka lampu. Selain itu,


pakailah barang-barang elektronik seperlunya saja.
Gunakanlah lampu yang lebih hemat energi, seperti lampu
LED. Penggunaan lampu LED bisa dua kali lebih hemat dari
penggunaan lampu biasa.

2. Kurangi Menggunakan Pendingin Ruangan

Pendingin ruangan juga bisa menghasilkan limbah rumah


tangga yang mencemari lingkungan, yaitu zat freon atau CFC
yang dapat mengakibatkan penipisan lapisan ozon. Untuk
mengurangi produksi limbah rumah tangga yang
membahayakan lingkungan ini, Anda bisa mengoptimalkan
sistem bukaan yang ada di rumah untuk menghasilkan
pengudaraan alami. Jendela dan ventilasi silang dapat
menjadi jalan masuk udara yang bergerak di sekitar rumah.
Sehingga, Anda bisa meminimalisisr penggunaan pendingin
ruangan atau AC.

3. Tinggalkan Kantong Plastik

Selain limbah domestik cair, sampah plastik juga menjadi


limbah rumah tangga paling besar yag diproduksi setiap
harinya. Hal tersebut tentu bisa membahayakan lingkungan.
Sebab, sampah plastik termasuk limbah rumah tanggan
anorganik yang sulit untuk diuraikan atau diolah kembali.

Untuk menguranginya, Anda bisa beralih dan menggunakan


reusable bag atau tas kain da kanvas saat akan berbelanja.
Gunakan juga kantong kertas untuk membungkus makanan.

4. Mengolah Sampah Organik

Dalam kegiatan rumah tangga, sampah organik juga banyak


dihasilkan setiap harinya. Namun, limbah ini bisa diolah
menjadi pupuk kompos agar lebih bermanfaat.

Anda bisa memanfaatkan limbah makanan sisa dengan


mengolahnya kembali menjadi pupuk kompos yang bisa
digunakan untuk tanaman hias ataupun kebun yang kamu
buat di halaman rumah.
Untuk mempermudah daur ulang limbah rumah tangga ini,
sebaiknya Anda melakukan pemilahan sampah organik dan
anorganik terlebih dahulu. Proses pemilahan dapat
dilakukan saat Anda membuang sampah, sediakan dua
tempat sampah berbeda, masing-masing untuk limbah
organik dan limbah anorganik.

5. Melakukan Daur Ulang Barang yang Tak Terpakai

Beberapa limbah domestik jika dipilah kembali, mungkin


saja bisa dimanfaatkan kembali untuk dibuat menjadi barang
baru. Misal, kaleng atau botol bekas bisa dimanfaatkan
untuk menanam bunga serta tanaman, kayu bekas bisa
dibuat menjadi bangku, dan lain sebagainya.

6. Batasi Pemakaian Deterjen

Limbah domestik cair, juga menjadi penyebab utama yang


mengancam rusaknya ekosistem sungai dan laut. Limbah
rumah tangga ini sebagian besar dihasilkan dari aktivitas
mencuci dan mandi. Berbeda dari limbah cair lainnya yang
bisa diolah dengan aman di dalam septic tank, limbah
deterjen mengandung Volatile Organic Compound (VOC)
yang justru bisa merusak saluran pembuangannya.
Pemakaian deterjen dan pelembut pakaian dapat dikurangi
dengan beralih menerapkan cara yang lebih konvensional.
Campuran cuka dan baking soda ternyata juga ampuh untuk
membersihkan dan melembutkan pakaian.

Dampak Limbah Domestik

Limbah rumah tangga memiliki dampak yang buruk bagi


lingkungan. Banyak orang tidak menyadari besarnya
pengaruh limbah rumah tangga terhadap kehidupan
masyarakat dan kelestarian lingkungan. Menyalurkan limbah
rumah tangga ke alam bebas tanpa melalui proses
pengolahan, akan membawa dampak buruk yang
berkepanjangan bagi keberlangsungan hidup ekosistem.

Berbagai dampak yang dihasilkan dari proses pembuangan


air limbah rumah tangga ke alam bebas, antara lain:

1. Dampak dari Aspek Kesehatan, air limbah yang berasal


toilet mengandung bakteri E. Coli yang dapat menyebabkan
penyakit perut seperti typhus, diare, dan kolera.

Bila tidak diolah secara memadai, limbah toilet bisa


merembes ke dalam sumur apalagi bila jarak antara sumur
dan septic tank tidak sesuai baku mutu, seperti yang banyak
ditemukan di permukiman padat.
Jika air sumur yang sudah tercemar tersebut dimasak,
bakteri akan mati, tetapi bakteri tetap dapat menyebar
melalui proses lain, seperti cuci piring, mandi, gosok gigi,
dan kegiatan penggunaan air sumur lainnya tanpa melalui
proses memasak.

2. Dampak dari Aspek Lingkungan, jenis limbah tertentu,


seperti limbah cuci mengandung bahan kimia deterjen yang
dapat mempengaruhi tingkat keasaman/pH tanah. Limbah
dengan kandungan bahan kimia yang dibuang ke sungai
dapat mematikan tumbuhan dan hewan tertentu yang hidup
di sungai. Keadaan ini dapat merusak ekologi sungai secara
keseluruhan dalam waktu yang berkelanjutan.

Air mengandung kadar oksigen, dan bisa berkurang saat ada


komponen lain masuk ke dalamnya. Jika kadar oksigen di
dalam air berkurang, maka kualitas air pun bisa dikatakan
buruk.

3. Dampak dari Aspek Estetika, seperti halnya limbah padat,


air limbah yang tidak diolah dapat menimbulkan masalah
bau yang tidak sedap dan menghadirkan lingkungan yang
tidak elok dipandang.

Terdapat berbagai cara yang dapat diterapkan untuk


mengatasi masalah limbah cair rumah tangga, salah satunya
dengan metode Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
IPAL adalah sarana untuk mengolah limbah cair seperti
limbah dari toilet, dari air cuci dan kamar mandi. Metode ini
dikenal oleh masyarakat luas dengan sebutan septic tank
untuk limbah toilet.

Das könnte Ihnen auch gefallen