PENDAHULUAN
C. Manfaat CBR
Adapun manfaat dari penulisan Critical book review adalah :
1. Untuk menyelesaikan tugas pada mata kuliah Statistika Pendidikan Matematika
2. Dimana dengan adanya makalah ini dapat membantu semua kalangan dalam
mempelajari Statistika.
1
D. Identitas Buku yang Direview
Judul : Statistika Terapan Untuk Quasi dan Pure Experiment
Pengarang : Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd
Penerbit : UNIMED PRESS
Kota Terbit : Medan
Tahun Terbit : 2016
ISBN : 978-602-0888-82-8
2
BAB 2
RINGKASAN ISI BUKU
A. BAB I Statistika
Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang metode pengumpulan,
pengolahan, panafsiran, serta penarikan kesimpulan dari data yang dikumpulkan/
diperoleh. Statistika dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu Statistika Matematika
dan Statistika Terapan. Dalam statistika matematik penekanannya lebih pada statistika
secara teoritis, sedangkan statistika terapan lebih menekankan pada penggunaan
statistika dalam berbeagai bidang ilmu.
Data dalam statistika adalah suatu himpunan keterangan/ informasi dari
serangkaian pengamatan atau catatan atau observasi atau informasi yang diperoleh
dari hasil percobaan.
Terdapat dua macam bentuk data, yakni data kuantitatif dan data kualitatif, ada juga
yang mengklasifikasikan data sebagai berikut :
a. Data nominal : Data berbentuk kategori dan bersifat kuantitatif,
tidak dapat dibandingkan yang satu dengan yang lain.
b. Data Ordinal : bebentuk kategori dan bersifat kualitatif, sudah
dapat dibandingkan yang satu dengan yang lain.
c. Data Interval : yaitu data kuantitatif berbentuk angka-angka
misalnya 300.
d. Data Rasio : Data Kuantitatif, pada data rasio dapat
diberlakukan operasi matematika, misalnya 300 + 700 ≠
1000 sedangkan 5 + 7 = 12
3
UMUR MAHASISWA
UNIVERSITS X TAHUN 2015
Cara membuat tabel distribusi frekuensi
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dapat diikut prosedur sebagai
berikut ini
1. Tentukan rentang data, yaitu selisih data besar dan data kecil
2. Tentukan banyak kelas interval
3. Tentukan panjang kelas interval
4. Tentukan ujung bawah kelas interval pertama
B. Menggunakan Diagram
1. Diagram Batang
Dikatakan diagram batang karena bentuknya seperi batang-batang yang
disusun tegak atau mendatar. Tinggi/panjang batang menunjukan
frekuensi/banyaknya data.
Chart Title
BAnyakntya
350
150
-50
17-20 21-24 25-28 29-32 33-36
Umur
Chart Title
25
27
22
24
21 17
18
12 13
15
12
9 6
3 4
6
3
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
4
3. Diagram Lingkaran
Diagram linkaran terdiri dari sebuah lingkaran ang di bagi atas sekor-sekor.
Tiap sekor menunjuka banyak data. Luas stiap ekor data tergantung dari
besarnya proposi suatu data terhadap keseluruhan data yang ada.
4. Diagram Pastel
Diagram pastel adalah versi bentuk dari diagram lingkaran. Sebenarnya
tidak ada perbedaan yang mendasar antara diagram lingkaran dengan
diagram pastel. Perbedaanya hanya dlam bentuk dimensi. Diagram
lingkaran berdimensi dua sedangkan diagam pastel berdimensi tiga
f i
n
1.3 Rata-rata Harmonis Rh
1 1 1
.....
x1 x2 xn
2. Median (Me)
Median dari sekumpulan bilangan ialah bilangan yang posisinya berada
ditengah-tengah setelah bilangan itu diurutkan. Untuk data dalam tabel
distribusi frekuensi dapat dilakukan dengan menggunkan rumus berikut :
5
1
N f sb
Me Bb 2 i
f me
3. Modus (Mo)
Modus dari sekumpulan bilangan adalah bilangan yang paling sering muncul
atau yang memiliki frekuensi terbanyak. Untuk data dalam tabel distribusi
frekuensi dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut :
d sb
Mo Bb i
d sb d br
6
acak sederhana (SAS), sampel sistematik, sampel berlapis, sampel berkelompok,
distribusi sampling dan distribusi sampling rata-rata.
Sampel acak sederhana disingkat SAS adalah suatu metode pemilihan sampel
yang mana dalam setiap unit dalam populasi diberikan peluang yang sama untuk
terpilih dalam sampel. Sampel sistematik adalah suatu metode penarikan sampel yang
bisa diterima karena peluang bagi setiap unit diketahui dengan pasti dan kita bisa
menghitung sampling error. Sampel berlapis adalah suatu metode dimana elemen-
elemen dalam populasi dibagi-bagi dalam golongan-golongan, dan sebuah sampel acak
sederhana diambil dari setiap golongan, paling sedikit satu elemen dari masing-masing
golongan.
dari σ2
2. Penduga Konsisten
3. Penduga Efesien
Penduga (estimasi) titik dan penduga interval
1. Pendugaan (estimasi) titik
2. Pendugaan (estimasi) interval
3. Derajat Kebebesan
7
n
∑(x1 − ̅
X)2 adalah n − 1
i=1
Berdistribusi normal.
2. Varians populasi tidak diketahui ( pada umumnya kejadian ini adalah realita)
2 2 2
𝑠2
Untuk populasi besar , kita estimasi 𝜎 𝑥 dengan 𝑠 𝑥 dimana : 𝑠 𝑥 = selanjutnya kita
𝑛
𝑥̅ −𝜇0 𝑥̅ −𝜇
gunakan distribusi t , yaitu : 𝑡 = = 𝑠 dengan derajat kebebasan (n-1) .
𝑆𝑥̅
√𝑛
𝑥̅ −𝜇𝑜
Karena Ho : μ = μ0, maka 𝑡 = 𝑠
√𝑛
8
Pengujian perbedaan dua rata-rata populasi
1. Untuk sampel-sampel yang tidak berkolerasi Pengujian hipotesis untuk sampel-
̅ )2
∑(D−D n ∑(D)2 −(∑ D)2
sampel yang berkolerasi (data-data berpasangan) SD = √ =√ ,
n−1 n(n−1)
∑𝐷
maka rumus diatas dapat ditulis sebagai berikut: 𝑡 =
√(∑ 𝐷 2 −(∑ 𝐷)2 )/(𝑛−1)
9
Ketepatan Garis Regresi
10
Analisis varians atau yang sering disingkat sebagai ANAVA atau ANOVA konsep
dasarnya adalah partisi jumlah kuadrat yang dituangkan oleh teorema berikut: “Jumlah
kuadrat total sama dengan jumlah kuadrat perlakuan dan jumlah kuadrat kesalahan
atau galat”.
Analisis varians bertujuan untuk membandingkan rata-rata dari beberapa
populasi atau jika dikaitkan dengan suatu rancangan eksperimen maka analisis varians
bertujuan untuk menguji signifikansi perbedaan efek dari perlakuan-perlakuan
terhadap variabel terikat. Pada dasarnya, analisis varians merupakan perluasan dari
uji beda mean dari dua populasi. Dengan kata lain analisis varians adalah suatu cara
untuk melihat perbedaan rata-rata sekelompok data melalui pengujian variansinya.
Analisis varians dapat juga melihat pengaruh variabel bebas dan variabel kontrol
terhadap variabel terikat secara terpisah maupun secara bersama-sama.
Rata-rata tiap kelompok dinotasikan 𝑋̅=1, 𝑋̅=2,..., 𝑋̅=k maka 𝑋̅=j adalah rata-rata
∑ 𝑘 ̅
𝑋𝑚
kelompok ke-j dan 𝑋̅ = 𝑚=1𝑘 disebut rata-rata keseluruhan. Jumlah kuadrat deviasi
Jumlah kuadrat total terdiri dari jumlah dua bagian yang saling bebas yaitu
jumlah kuadrat dalam kelompok dan jumlah kuadrat antar kelompok. Deviasi dari
suatu data tertentu terhadap rata-rata keseluruhan terdiri dari dua bagian yang
independen yaitu deviasi terhadap rata-rata kelompok dimana data itu terdapat dan
deviasi rata-rata kelompok terhadap rata-rata keseluruhan.
∑𝑘𝑗=1 ∑𝑛𝑖 ̅ 2 𝑘 𝑛𝑖 ̅ 2 𝑘 ̅ ̅ 2
𝑖=1(𝑥𝑖𝑗 − 𝑋 ) = ∑𝑗=1 ∑𝑖=1(𝑥𝑖𝑗 − 𝑋𝑖 ) + ∑𝑗=1 𝑛𝑗(𝑋𝑗 − 𝑋 )
Ket: Suku pertama ruas kiri adalah jumlah kuadrat total. Suku pertama ruas kanan
adalah jumlah kuadrat kelompok. Suku kedua ruas kanan adalah jumlah
kuadrat antar kelompok.
Jika hanya dua kelompok data, maka signifikansi dari perbedaan antara rata-
rata dapat diuji menggunakan uji t atau dengan analisis varians.
→Bila k=2 bisa ditunjukkan bahwa √𝐹 = 𝑡
11
𝑛(𝑥1 −𝑋̅ )2 +𝑛(𝑥2 −𝑋̅)2
→Bila k=2 dan 𝑛1 = 𝑛2 = 𝑛, pendugaan 𝑆𝑏 2 adalah 𝑆𝑏 2 = , bila k=2,
2−1
pendugaan varians dalam kelompok 𝑆𝜔2 adalah pendugaan tak bias dari 𝑆 2 ,
(𝑋̅1 −𝑋̅2 )2 (𝑋̅1 −𝑋̅2 )2
selanjutnya 𝐹 = 2 dan √𝐹 = = 𝑡. Jadi √𝐹 = 𝑡 atau 𝐹 = 𝑡 2 .
𝑆2( ) 𝑆√ +
1 1
𝑛
𝑛 𝑛
Banyaknya derajat bebas yang berpadan dengan baris adalah R-1. Banyak derajat
∑𝑘𝑗=1 𝑛𝑗 (𝑋̅𝑗 − 𝑋̅)2
2
𝑆𝜔 =
𝑁−𝐾
Jumlah kuadrat dalam kelompok dibagi dengan derajat bebasnya disebut
∑𝑘 ̅ ̅ 2
𝑗=1 𝑛𝑗 (𝑋𝐽 −𝑋 )
sebagai penduga varians antarkelompok, yaitu: 𝑆𝑏 2 = 𝑘−1
Jika hanya dua kelompok data, maka signifikansi dari perbedaan antara rata-
rata dapat diuji menggunakan uji t atau dengan analisis varians.
→ Bila k=2 bisa ditunjukkan bahwa √𝐹 = 𝑡
𝑛(𝑥1 −𝑋̅ )2 +𝑛(𝑥2 −𝑋̅)2
→ Bila k=2 dan 𝑛1 = 𝑛2 = 𝑛, pendugaan 𝑆𝑏 2 adalah 𝑆𝑏 2 = , bila k=2,
2−1
pendugaan varians dalam kelompok 𝑆𝜔2 adalah pendugaan tak bias dari 𝑆 2 ,
(𝑋̅1 −𝑋̅2 )2 (𝑋̅1 −𝑋̅2 )2
selanjutnya 𝐹 = 2 dan √𝐹 = = 𝑡. Jadi √𝐹 = 𝑡 atau 𝐹 = 𝑡 2 .
𝑆2 ( ) 1 1
𝑆√ +
𝑛
𝑛 𝑛
12
kuadrat antar kelompok (𝐽𝑘𝑎𝑛𝑡 ) dan jumlah kuadrat dalam kelompok (𝐽𝑘𝑑𝑎𝑙 ). Untuk
pengujian apakah sebuah perbandingan korelasi berbeda secara signifikan dari 0,
dapat digunakan formula berikut:
𝜂2 𝑦𝑘 /(𝑘 − 1)
𝐹=
(1 − 𝜂2 𝑦𝑘 )/(𝑁 − 𝐾)
𝑟=1 𝑟=1
total nRC-1 𝑅 𝐶 𝑛
∑ ∑ ∑(𝑋𝑟𝑐𝑖 − 𝑋̅. . . )2
𝑟=1 𝑐=1 𝑖=1
13
memuat lebih dari satu kategori. Apabila pada suatu percobaan memuat tiga faktor
sekaligus, faktor pertama memuat 2 kategori, faktor kedua memuat 3 kategori dan
faktor ketiga memuat 4 kategori maka dikatakan percobaan tersebut memiliki ukuran
percobaan 2× 3 × 4 faktorial. Pada percobaan dengan klasifikasi tiga arah dan n data
dalam tiap sel, jumlah kuadrat total dipartisi ke dalam delapan jumlah kuadrat yang
independen. Kedelapan jumlah kuadrat tersebut adalah jumlah kuadrat antar baris,
jumlah kuadrat antar kolom, jumlah kuadrat antar lapisan, jumlah kuadrat antar baris
dan kolom, jumlah kuadrat antar baris dan lapisan, jumlah kuadrat antar kolom dan
lapisan, jumlah kuadrat antar baris, kolom dan lapisan dan jumlah kuadrat dalam sel.
Setiap jumlah kuadrat berpadanan dengan jumlah derajat bebasnya.
Penurunan Rumus Analisis Varians Tiga Arah
Sumber Db Jumlah Kuadrat Penduga
Varians Varians
Baris R-1 𝑅
𝑠𝑟2
𝑛𝐶𝐿 ∑(𝑋̅𝑟 … . − 𝑋.
̅ … )2
𝑟=1
Kolom C-1 𝐶
𝑠𝑐2
̅ 𝑐. . −𝑋.
𝑛𝑅𝐿 ∑(𝑋. ̅ … )2
𝑐=1
Lapisan L-1 𝐿
̅̅̅̅. 𝑙. . −𝑋.
̅ … )2 𝑠𝑙2
𝑛𝐶𝑅 ∑ ∑ (𝑋.
𝑙=1
Interaksi (R-1)(C-1) 𝑅 𝐶
𝑠𝑟2𝑐
̅̅̅̅̅
𝑛𝐿 ∑ ∑(𝑋 ̅̅̅
𝑟𝑐.. − 𝑋𝑟 …
baris x kolom
𝑟−1 𝑐=1
Interaksi (R-1)(L-1) 𝑅 𝐿
𝑠𝑟2𝑙
̅̅̅̅̅
𝑛𝐶 ∑ ∑(𝑋 ̅
𝑟.𝑙.. − 𝑋𝑟 …
baris x lapisan
𝑟=1 𝑙=1
̅̅̅̅. 𝑙. +𝑋.
− 𝑋. ̅ … )2
Interaksi (C-1)(L-1) 𝐶 𝐿 2
𝑠𝑐𝑙
̅̅̅̅̅
𝑛𝑅 ∑ ∑(𝑋. 𝑐𝑙.
kolom x
𝑐=1 𝑙=1
lapisan − 𝑋̅. 𝑐. . −𝑋.
̅̅̅̅. 𝑙. +𝑋.
̅ … )2
Interaksi (R-1)(C- 𝑅 𝐶 𝐿 2
𝑠𝑟𝑐𝑙
𝑛 ∑ ∑ ∑(𝑋̅𝑟𝑐𝑙.
baris x kolom 1)(L-1)
𝑟=1 𝑐=1 𝑙=1
x lapisan − 𝑋̅𝑟𝑐. . −𝑋̅𝑟. 𝑙. −𝑋.
̅ 𝑐𝑙. +𝑋̅𝑟 …
̅ 𝑐. . +𝑋.
+ 𝑋. ̅ 𝑙. −𝑋.
̅ … )2
14
Dalam sel RCL(n-1) 𝑅 𝐶 𝐿 𝑛
𝑠𝑤2
∑ ∑ ∑ ∑(𝑋𝑟𝑐𝑙𝑖 − 𝑋̅𝑟𝑐𝑙 . )2
𝑟=1 𝑐=1 𝑙=1 𝑖=1
Total nRCL-1 𝑅 𝐶 𝐿 𝑛
∑ ∑ ∑ ∑(𝑋𝑟𝑐𝑙𝑖 − 𝑋̅ … )2
𝑟=1 𝑐=1 𝑙=1 𝑖=1
15
M. BAB XIII Soal-Soal dan Jawaban
Pada buku statistika terapan untuk quasi dan pure experiment ini pada Bab XII
diberikan soal-soal serta jawaban terkait pembahasan-pembahasan sebelumnya.
16
2. Aturan penjumlahan umum digunakan ketika kejadian-kejadiannya terikat satu
sama lain.
17
BAB 3
PEMBAHASAN
18
4.2 Rata-rata hitung data kelompok x
x f
i i
f i
n
4.3 Rata-rata Harmonis Rh
1 1 1
.....
x1 x2 xn
5. Median (Me)
Median dari sekumpulan bilangan ialah bilangan yang posisinya berada
ditengah-tengah setelah bilangan itu diurutkan. Untuk data dalam tabel
distribusi frekuensi dapat dilakukan dengan menggunkan rumus berikut :
1
N f sb
Me Bb 2 i
f me
6. Modus (Mo)
Modus dari sekumpulan bilangan adalah bilangan yang paling sering muncul
atau yang memiliki frekuensi terbanyak. Untuk data dalam tabel distribusi
frekuensi dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut :
d sb
Mo Bb i
d sb d br
19
Ukuran penyimpangan data yang paling penting dan paling banyak
penerapannya dalam statistika adalah diviasi standar. Deviasi standar sering
juga disebut juga simpangan baku.
20
1. Penduga tak bias
Sebuah statistik disebut penduga (estimator) tak bias, bila rata-rata dari
distribusi sampel statistik sama dengan parameter populasi yang
berkorespondensi dengan statistik tersebut, , dan disebut bias bila sebaliknya.
2. Penduga konsisten
Suatu penduga dikatakan konsisten jika ukuran sampel yang diperbesar, maka
nilai penduga semakin mendekati nilai parameter populasi.
3. Penduga efisiensi
Pendugaan titik dari suatu parameter populasi adalah pendugaan yang
diberikan berupa sebuah bilangan saja. Pendugaan interval dari sebuah suatu
parameter adalah estimasi yang diberikan terletak dalam suatu interval
tertentu.
Sementara menurut dua buku pembanding tidak ada pembahasan tentang
materi tersebut.
21
kecil meliputi pengujian parameter rata-rata dari populasi dimana 𝜎 2 tidak diketahui
dan pengujian parameter beda dua rata-rata dari dua populasi
Berdasarkan ketiga pendapat di atas, pengujian hipotesis statistika meliputi
pengujian hipotesis deskriptif (satu sampel) dan pengujian hipotesis komparatif (dua
sampel atau lebih). Pengujian hipotesis deskriptif dibagi menjadi pengujian rata-rata
dua pihak dan satu pihak, pengujian proporsi dua pihak dan satu pihak, dan pengujian
varians. Sedangkan pengujian hipotesis komparatif pengujian kesamaan dua rata-rata
dua pihak dan satu pihak, pengujian kesamaan dua proporsi dua pihak dan satu pihak,
dan pengujian kesamaan dua varians.
22
Berdasarkan pendapat buku diatas, dalam konteks penerapannya, buku yang
direview lebih menjelaskan mengenai aplikasi penerapannya dalam bidang
pendidikan, begitu juga dengan buku pembandingnya, hanya saja didalam buku
pembanding tidak memiliki cara mudah dalam menyelesaikan atau mencari analisis
regresi linier ganda, yaitu dengan menggunakan metode doolitle. Sedangkan untuk
buku pembanding karangan Sudjana tidak hanya menerapkan dalam bidang
pendidikan saja akan tetapi juga membahas penerapan yang terdapat pada contoh
mengenai biologi, kedokteran, farmasi, dll.
23
Sementara untuk buku pembanding lainnya tidak ada membahas mengenai
materi analisis varians klasifikasi satu arah.
jumlah kuadrat antar kolom, dan jumlah kuadrat interaksi antara baris dan kolom. Jika lebih
dari satu data (ukuran) pada masing-masing percobaan, maka Jumlah Kuadrat total JKtot
dipartisi menjadi empat komponen yaitu: jumlah kuadrat antar baris, jumlah kuadrat antar
kolom, jumlah kuadrat interaksi antara baris dan kolom, dan jumlah kuadrat dalam sel.
Masing-masing jumlah kuadrat perpadanan dengan derajat bebasnya (db). Apabila jumlah
kuadrat masing-masing di atas dibagi oleh derajat bebasnya maka akan diperoleh empat
penduga varians. Penduga-penduga varians ini digunakan untuk menguji signifikansi dari
perbedaan antara rata-rata baris, perbedaan antara rata-rata kolom, dan pengaruh interaksi
antara baris dan kolom.
Jika hanya satu data (pengukuran) dalam kombinasi baris (R) dan kolom (C)
perlakuan percobaan, maka jumlah kuadrat total JKtot dapat dipartisi menjadi tiga
komponen yaitu: JK antar baris, JK antar kolom, dan JK interaksi antara baris dan kolom.
Sementara menurut dua buku pembanding tidak ada pembahasan tentang
materi tersebut.
24
kolom, dan lapisan (keempatnya disebut jumlah kuadrat interaksi), dan jumlah kuadrat
dalam sel. Setiap jumlah kuadrat berpadanan dengan jumlah derajat bebasnya.
Sebagaimana pada analisis varians klasifikasi satu arah dan klasifikasi dua arah,
penurunan formula yang terdapat dalam tabel analisis varians diperoleh dari identitas
matematika yang dirancang sebelumnya yang mengarah pada partisi jumlah kuadrat total
menjadi jumlah kuadrat antar baris, jumlah kuadrat antar kolom, dan seterusnya.
Sementara menurut dua buku pembanding tidak ada pembahasan tentang
materi tersebut.
l. BAB XII Analisis Covarian
Menurut isi buku yang direview, analisis covarian adalah prosedur pengolahan
data statistik dengan persyaratan memiliki variabel pengiring (concomitan variable).
Variabel pengiring ini harus merupakan variabel yang bebas dari perlakuan yang
dikenakan pada sampel percobaan, namun diduga memiliki pengaruh yang besar
terhadap hasil pengukuran variabel respon. Dengan perkataan lain terdapat korelasi
yang signifikan antara variabel pengiring dan variabel respon. Juka korelasi tersebut
tidak signifikan atau variabel pengiring tidak independen dari perlakuan yang
dikenakan pada sampel percobaan maka jumlah kuadrat error pada analisis covarian
sama saja dengan jumlah kuadrar error pada analisis varian. Artinyan pamakaian
analisis covarian tidak lebih baik dibandingkan dengan penggunaan analisis varian.
Analisis covarian merupakan kombinasi dari analisis varians dan analisis regresi.
Anailisis covarian membantu peneliti mereduksi galat (error) yang relatif besar yang
sering muncul pada analisis varians. Galat ini seakan dapat diminimalisir dengan
adanya variabel pengirirng pada analisis covarian. Pada penelitian kependididkan
khususnya penelitian berjenis eksperimen semu (quasi experiment) analisis covarian
kerap digunakan. Model analisis covarian yang sering diterapkan adalah analisis
covarian satu faktor dalam rancangan acak lengkap (RAL), analisis covarian lebih dari
satu faktor dalam rancangan acak kelompok (RAK) dan analisis covarian dalam
rancangan bujur sangkar latin (RBL).
Sementara menurut dua buku pembanding tidak ada pembahasan tentang
materi tersebut.
25
m. BAB XIII Soal-Soal dan Jawaban
Pada buku statistika terapan untuk quasi dan pure experiment ini pada Bab XII
diberikan soal-soal serta jawaban terkait pembahasan-pembahasan sebelumnya.
26
Definisi: Jika X adalah suatu variabel acak, maka harapan matematik E(x) didefinisikan
𝑥: 𝑝(𝑥) > 0 𝑥𝑝 (𝑥) ; 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 𝑑𝑖𝑠𝑘𝑟𝑖𝑡
sebagai berikut: 𝐸(𝑥) = {∑ ∞
∫−∞ 𝑥𝑓(𝑥)𝑑(𝑥) ; 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢.
Pada bab ini juga dibahas mengenai materi pendukung distribusi peluang
teoritis atau probabilitas teoritis dari peristiwa-peristiwa diskrit yakni mulai dari
distribusi binomial, distribusi poisson, distribusi geometrik, distribusi seragam,
distribusi eksponensial, distribusi gamma, dan distribusi normal.
Menurut Sudjana (2015:113) dalam teori peluang ini akan membahas tentang
ukuran atau derajat ketidakpastian sesuatu peristiwa. Dan teori yang akan dikaji dalam
buku ini adalah defenisi peluang, beberapa aturan peluang, ekspektasi, distribusi
binom, distribusi multinom, distribusi hipergeometrik, distribusi poisson, distribusi
normal, distribusi student, distribusi chi kuadrat, distribusi F, dan pengecakan
distribusi normal.
Sementara untuk buku lainnya tidak ada membahas mengenai materi
pendukung khususnya peluang.
27
pembaca mengetahui setiap rumus penting yang dapat digunakan dalam
mengaplikasikannya.
c. Aspek Isi Buku
Berdasarkan aspek isi buku, secara keseluruhan isi dalam buku ini sudah
mencakup seluruh pembahasan atau ilmu tentang statistika yang akan diterapkan
dalam bidang pendidikan sehingga dapat berguna bagi setiap pembaca untuk dapat
melaksanakan penelitiannya dibidang pendidikan. Dan pembahasan dalam buku ini
juga sudah mencakup analsis varians melalui tiga jalur yang tidak semua buku
memiliki materi tersebut. Sehingga akan mempermudah bagi setiap pembaca yang
ingin melakukan penelitian yang menggunakan analsis variasn tiga jalur. Dan dari buku
pembanding yang saya gunakan tidak memuat beberapa materi yang ada seperti buku
tersebut. Dalam buku ini juga memuat banyak contoh dan soal latihan untuk setiap bab
nya, sehingga dapat mempermudah pembaca untuk langsung mengaplikasikannya.
Buku ini juga memiliki langkah-langkah dalam mengaplikasikannya melalui program
SPSS untuk setiap bab. Berdasarkan hal tersebut, pembaca tidak hanya mampu
menguasi ilmu manual dalam menghitungnya saja akan tetapi pembaca juga mampu
menguasai ilmu teknologi dalam menerapkan statistika melalui program SPSS.
Akan tetapi, buku ini juga memiliki beberapa kelemahan mengenai isi buku
yaitu berkaitan dengan penurunan rumus. Dalam buku ini banyak memberikan
formula-formula penting dalam statistika yang sangat berguna bagi pembaca, akan
tetapi pada saat pembaca memahami penurunannya sedikit mengalami kesulitan,
karena masih banyak formula penurunan yang dipotong sehingga bagi pembaca yang
tidak mengerti, tidak akan memahami maksud dari setiap formula dari isi setiap BAB
buku tersebut. Ada baiknya penulis bisa memberikan penjelasan yang detail mengenai
penurunan formula yang ada di setiap BAB.
d. Aspek Bahasa Buku
Berdasarkan aspek bahasa buku, menurut penulis bahasa buku tersebut masih
ada kata-kata yang sulit dipahami oleh pembaca sehingga mempersulit pembaca untuk
memaknai setiap kalimat dalam memahami materi yang akan dibahas.
28
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buku Statistika Terapan untuk Quasi dan Pure Experiment yang ditulis oleh
Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd terdapat pembahasan mengenai estimasi, analisis
varians klasifikasi dua arah, analisis varians klasifikasi tiga arah, analisis
covarian, dan analisis faktor konfirmatori yang dalam hal ini tidak terdapat
satupun dalam pembahasan yang ada di ketiga buku pembanding yang
diajukan.
Selanjutnya dalam buku Statistika Terapan untuk Quasi dan Pure Experiment
yang ditulis oleh Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd juga terdapat satu bab yang
berisikan tentang soal-soal dan pembahasan mengenai disiplin dari ilmu
statistika itu sendiri yang dapat membantu para pembacanya dalam memahami
isi materi dan disiplin ilmu statistika itu sendiri yang dalam hal ini juga tidak
terdapat di pembahasan yang ada di ketiga buku pembanding yang diajukan.
Selanjutnya dalam buku Statistika Terapan untuk Quasi dan Pure Experiment
yang ditulis oleh Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd juga terdapat pengaplikasian
langsung dengan menggunakan program SPSS yang tidak banyak dijelaskan
pada ketiga buku pembanding yang diajukan.
Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Buku Statistika
Terapan untuk Quasi dan Pure Experiment yang ditulis oleh Prof. Dr. Edi
Syahputra, M.Pd secara keseluruhan lebih baik dibandingkan dengan ketiga
buku pembanding lainnya.
B. Rekomendasi
Sebagai bahan referensi tambahan bagi pembaca Buku Statistika Terapan untuk
Quasi dan Pure Experiment yang ditulis oleh Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd dapat
menjadi salah satu pengantar statistika yang bagus bagi para pembaca yang ingin
melakukan penelitian eksperimen pada bidang pendidikan.
29
DAFTAR PUSTAKA
30