Sie sind auf Seite 1von 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gelombang selalu menimbulkan sebuah ayunan air yang bergerak tanpa henti-
hentinya pada lapisan permukaan laut dan jarang sekali diam. Hembusanangin sepoi-
sepoi pada cuaca yang tenang sekalipun sudah cukup untuk dapat menimbulkan riak
gelombang. Sebaliknya dalam keadaan dimana terjadi badai yang besar dapat
menimbulkan suatu gelombang besar yang dapat mengakibatkan suatu kerusakan hebat
pada kapal-kapal atau daerah pantai.
Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang
akan mengikuti sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik dan mungkin radiasi
gravitasional, yang bisa berjalan lewat vakum, gelombang juga terdapat pada medium
(yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya memulihkan yang lentur).
Gelombang/ombak yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan kepada beberapa
jenis bergantung kepada daya pencetusnya. Pencetus gelombang laut dapat disebabkan
oleh: angin (gelombang angin), daya tarikan bumi-bulan-matahari (gelombang pasang-
surut), gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar laut (gelombang tsunami), ataupun
gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal.
Gelombang yang biasanya terjadi dan dikaji dalam bidang teknik pantai adalah
gelombang angin dan pasang-surut. Gelombang dapat membentuk dan merosakan
pantai dan menbawa kesan kepada struktur pantai. Tenaga dari gelombang akan
membangkitkan arus dan mempengaruhi pergerakan sedimen dalam arah tegak lurus
pantai (cross-shore) dan sejajar pantai (longshore). Dalam pengkajian bidang teknik
pantai, gelombang merupakan faktor utama yang dikenalpasti dalam proses
pembentukan struktur pantai.

B. Tujuan
Makalah ini disusun untuk memenuhisalah satu tugas Mata Kuliah Meteorologi dan
Oceanografi, juga sebagai referensi dalam penyusunan makalah selanjutnya.

1
C. Rumusan Makalah
Makalah ini memaparkan tentang:
1. Apakah yang disebut dengan gelombang?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya gelombang?
3. Bagaimana susunan gelombang?
4. Bagaimana perubahan bentuk gelombang yang mendekati pantai?
5. Apa sajakah tipe-tipe golambang dan bagaimana susunan gelombang?

2
BAB II
ISI

A. Definisi Gelombang/Ombak
Gelombang/ombak adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak
lurus permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut
biasanya disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan memindahkan tenaganya ke
permukaan perairan, menyebabkan riak-riak, alunan/bukit, dan berubah menjadi apa
yang kita sebut sebagai gelombang atau ombak.
Gelombang/ombak yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
macam tergantung kepada gaya pembangkitnya. Pembangkit gelombang laut dapat
disebabkan oleh:
 Angin (gelombang angin)
a. Kecepatan angin
b. Panjang/jarak hembusan angin
c. Waktu (lamanya) hembusan angin
 Gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari (gelombang pasang-surut)
 Gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar laut (gelombang tsunami)
 Gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal.
Gelombang yang sehari-hari terjadi dan diperhitungkan dalam bidang teknik pantai
adalah gelombang angin dan pasang-surut (pasut). Gelombang dapat membentuk dan
merusak pantai dan berpengaruh pada bangunan-bangunan pantai. Energi gelombang
akan membangkitkan arus dan mempengaruhi pergerakan sedimen dalam arah tegak
lurus pantai (cross-shore) dan sejajar pantai (longshore). Pada perencanaan teknis
bidang teknik pantai, gelombang merupakan faktor utama yang diperhitungkan karena
akan menyebabkan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan pantai.
Susunan gelombang di lautan sangat bervariasi dan kompleks baik bentuk maupun
macamnya, sehingga mengakibatkan mereka ini hampir tidak dapat diuraikan.
Susunan gelombang adalah sebagai berikut:
Crest : titik tertinggi (puncak) gelombang
Trough : titik terendah (lembah) gelombang
Wave height : jarak vertical antara crest dan trough

3
Panjang gelombang : jarak berturut-turut antara dua buah crest atau dua buah
(wavelength) trough
Periode gelombang : waktu yang dibutuhkan crest untuk kembali pada titik
(wave period) semula secara berturut-turut
Kemiringan gelombang : perbandingan antara panjang gelombang dengan tinggi
(wave steepness) gelombang

Gambar 2.1 Ilustrasi pergerakan partikel zat cair pada gelombang

Amati gerakan pelampung di dalam gambar gelombang di atas. Perhatikan bahwa


sebenarnya pelampung bergerak dalam suatu lingkaran (orbital) ketika gelombang
bergerak naik dan turun. Partikel air berada dalam satu tempat, bergerak di suatu
lingkaran, naik dan turun dengan suatu gerakan kecil dari sisi satu kembali ke sisi
semula. Gerakan ini memberi gambaran suatu bentuk gelombang. Pelampung yang
mengapung di air pindah ke pola yang sama, naik turun di suatu lingkaran yang lambat,
yang dibawa oleh pergerakan air. Di bawah permukaan, gerakan putaran gelombang itu
semakin mengecil. Pergerakan orbital yang mengecil seiring dengan kedalaman air,
sehingga kemudian di dasarnya hanya akan meninggalkan suatu gerakan kecil mendatar
dari sisi ke sisi yang disebut “surge” .

B. Perubahan Bentuk Gelombang


Pada kondisi sesungguhnya di alam, pergerakan orbital di perairan dangkal
(shallow water) dekat dengan kawasan pantai energi gelombang mampu
mempengaruhi kondisi pantai.
Ketinggian dan periode gelombang tergantung kepada panjang fetch
pembangkitannya. Fetch adalah jarak perjalanan tempuh gelombang dari awal

4
pembangkitannya. Fetch ini dibatasi oleh bentuk daratan yang mengelilingi laut.
Semakin panjang jarak fetchnya, ketinggian gelombangnya akan semakin besar.
Angin juga mempunyai pengaruh yang penting pada ketinggian gelombang. Angin
yang lebih kuat akan menghasilkan gelombang yang lebih besar.
Gelombang yang menjalar dari laut dalam (deep water) menuju ke pantai akan
mengalami perubahan bentuk karena adanya perubahan kedalaman laut. Apabila
gelombang bergerak mendekati pantai, pergerakan gelombang di bagian bawah yang
berbatasan dengan dasar laut akan melambat. Ini adalah akibat dari friksi/gesekan
antara air dan dasar pantai. Sementara itu, bagian atas gelombang di permukaan air
akan terus melaju. Semakin menuju ke pantai, puncak gelombang akan semakin tajam
dan lembahnya akan semakin datar. Fenomena ini yang menyebabkan gelombang
tersebut kemudian pecah.

Perubahan bentuk gelombang yang menjalar mendekati pantai

Ada dua tipe gelombang, bila dipandang dari sisi sifat-sifatnya. Yaitu:
 Gelombang pembangun/pembentuk pantai (Constructive wave).
 Gelombang perusak pantai (Destructive wave).
Yang termasuk gelombang pembentuk pantai, bercirikan mempunyai ketinggian
kecil dan kecepatan rambatnya rendah. Sehingga saat gelombang tersebut pecah di
pantai akan mengangkut sedimen (material pantai). Material pantai akan tertinggal di
pantai (deposit) ketika aliran balik dari gelombang pecah meresap ke dalam pasir atau
pelan-pelan mengalir kembali ke laut.

5
Gelombang pembentuk pantai

Sedangkan gelombang perusak pantai biasanya mempunyai ketinggian dan


kecepatan rambat yang besar (sangat tinggi). Air yang kembali berputar mempunyai
lebih sedikit waktu untuk meresap ke dalam pasir. Ketika gelombang datang kembali
menghantam pantai akan ada banyak volume air yang terkumpul dan mengangkut
material pantai menuju ke tengah laut atau ke tempat lain.

Gelombang perusak pantai

6
C. Arus di Sekitar Pantai (Nearshore Circulation)
Gelombang yang datang menuju pantai membawa massa air dan momentum, searah
penjalaran gelombangnya. Hal ini menyebabkan terjadinya arus di sekitar kawasan
pantai. Penjalaran gelombang menuju pantai akan melintasi daerah-daerah lepas pantai
(offshore zone), daerah gelombang pecah (surf zone), dan daerah deburan ombak di
pantai (swash zone). Diantara ketiga daerah tersebut, Bambang Triatmodojo (1999)
menjelaskan bahwa karakteristik gelombang di daerah surf zone dan swash zone adalah
yang paling penting di dalam analisis proses pantai.

Daerah penjalaran gelombang menuju pantai

Menurut Dean dan Dalrymple (2002), perputaran/sirkulasi arus di sekitar pantai


dapat digolongkan dalam tiga jenis, yaitu: arus sepanjang pantai (Longshore current),

7
arus seret (Rip current), dan aliran balik (Back flows/cross-shore flows). Sistem
sirkulasi arus tersebut seringkali tidak seragam antara ketiganya bergantung kepada
arah/sudut gelombang datang. Pada kawasan pantai yang diterjang gelombang
menyudut (αb > 5o) terhadap garis pantai, arus dominan yang akan terjadi adalah arus
sejajar pantai (longshore current).

Sedangkan apabila garis puncak gelombang datang sejajar dengan garis pantai,
maka akan terjadi 2 kemungkinan arus dominan di pantai. Yang pertama, bila di daerah
surf zone terdapat banyak penghalang bukit pasir (sand bars) dan celah-celah (gaps)
maka arus yang terjadi adalah berupa sirkulasi sel dengan rip current yang menuju laut.
Kemungkinan kedua, bila di daerah surf zone tidak terdapat penghalang yang
mengganggu maka arus dominan yang terjadi adalah aliran balik (back flows).

8
Terjadinya rip current
Namun karena pengaruh hidrodinamik laut yang sangat kompleks, maka yang biasanya
terjadi adalah kombinasi dari kondisi-kondisi di atas. Seperti yang ditunjukkan pada
gambar di bawah ini.

9
Kombinasi longshore current dan rip current.

10
D. Tsunamis

Gelombang besar yang oleh tenaga yang tiba-tiba dilepaskan oleh gempa bumi atau
gunung meletus dinamakan tsunamis, yang kadang-kadang mengakibatkan kerusakan
yang hebat. Gelombang jenis ini mempunyai panjang gelombang yang sangat panjang
mencapai 200 Km, periodenya mencapai 20menit, tinggi 0,5 m dan mempunyai
kecepatan sampai 800 Km setiap jam. Tinggi gelombang meningkat secara dramatis bila
mereka mencapai daerah pantai yang membuat kekuatan merusak mereka menjadi
sangat menakutkan.

Contohnya pada tahun 1883, tsunamis yang ditimbulkan oleh ledakan gunung
Krakatau yang terletak di pulau Krakatau antara Pulau Jawa dan Sumatera mempunyai
tinggi gelombang 40 m dsan menyapu masuk sampai ke pedalaman Pulau Jawa sejauh
10 mil.

E.

11
BAB III
SIMPULAN

1. Gelombang merupakan pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak
lurus permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal.
2. Susunan gelombang di lautan terdiri dari crest, trough, wave height,
wavelength, wave period dan wave steepness.
3. Gelombang/ombak yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa macam tergantung kepada gaya pembangkitnya. Pembangkit
gelombang laut dapat disebabkan oleh: angin (gelombang angin), gaya tarik
menarik bumi-bulan-matahari (gelombang pasang-surut), gempa (vulkanik atau
tektonik) di dasar laut (gelombang tsunami), ataupun gelombang yang
disebabkan oleh gerakan kapal.
4. Gelombang yang sehari-hari terjadi dan diperhitungkan dalam bidang teknik
pantai adalah gelombang angin dan pasang-surut (pasut). Gelombang dapat
membentuk dan merusak pantai dan berpengaruh pada bangunan-bangunan
pantai. Energi gelombang akan membangkitkan arus dan mempengaruhi
pergerakan sedimen dalam arah tegak lurus pantai (cross-shore) dan sejajar
pantai (longshore). Pada perencanaan teknis bidang teknik pantai, gelombang
merupakan faktor utama yang diperhitungkan karena akan menyebabkan gaya-
gaya yang bekerja pada bangunan pantai.
5. Ada dua tipe gelombang, bila dipandang dari sisi sifat-sifatnya. Yaitu:
 Gelombang pembangun/pembentuk pantai (Constructive wave).
 Gelombang perusak pantai (Destructive wave).
6. Gelombang yang menjalar dari laut dalam (deep water) menuju ke pantai akan
mengalami perubahan bentuk karena adanya perubahan kedalaman laut.
7. Gelombang besar yang oleh tenaga yang tiba-tiba dilepaskan oleh gempa bumi
atau gunung meletus dinamakan tsunamis

12
DAFTAR PUSTAKA

. 2007. Gelombang Laut. Artikel [Online]. Tersedia:


http://www.scribd.com/doc/16842233/GELOMBANG-LAUT. [diunduh pada hari
Kamis 11 Nopember 2010 pukul 08:00 WIB]
Hutabarat, Sahala dan Evans Stewart m. 2008. Pengantar Oceanografi. Jakarta:
Universitas Indonesia.

13

Das könnte Ihnen auch gefallen