Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Anemia merupakan masalah Kesehatan masyarakat di seluruh dunia dengan
angka kejadian yang dtinggi dan berperan terhadap dampak Kesehatan. Anemia dapat
menyerang semua umur di masyarakat. Salah satu kelompok yang memiliki angka
kejadian anemia yang tinggi yaitu kelompok wanita hamil. Prevalensi kejadian anemia
sebanyak 38% terjadi pada ibu hamil dan 32 juta Wanita hamil diseluruh dunia (Ani,
2017).
Ibu hamil dikatakan mengalami anemia jika kadar hemoglobin <11,0 gr/dl pada
kehamilan trimester pertama dan 10,5 g/dl pada kehamilan trimester kedua dan ketiga
serta kadar level ferritin <15 mcg/l (Bakta I Made, 2013). Pembagian anemia ibu hamil
menurut WHO juga bervariasi yaitu 1) normal jika Hb 11 gr/dl, 2) ringan jika Hb 9-10
g/dl, 3) anemia sedang jika Hb 7-9 g/dl, 4) anemia berat jika Hb 5-7 g/dl (Kamidah,
2015). Anemia saat kehamimlan dapat disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya yaitu
perdarahan, kehilangan zat besi, factor nutrisi yang tidak sesuai, peningkatan kebutuhan
zat beso, hingga penyerapan zat besi yang tidak optimal misalnya karna diare dan infeksi
cacing (DINKES Sumatra Utara, 2012).
Kejadian anemia yang menimpa ibu hamil memberikan dampak negatif terhadap
janin yang dikandung dari ibu dalam kehamilan, persalinan maupun nifas yang
diantaranya akan lahir janin dengan berat badan lahir rendah (BBLR), partus premature,
abortus, perdarahan post partum, partus lama dan syok. Hal tersebut berkaitan dengan
banyak factor antara lain : status gizi, umur dan pekerjaan (Wiknjosastro, 2010).
Tingginya resiko anemia yang terjadi dapat dicegah dengan melakukan skrining.
Skrining anemia dilakukan untuk membantu agar tidak tergadi kekurangan zat besi
selama masa kehamilan. Pada ibu hamil skrining anemia dilakukan pada waktu
kunjungan antenatal care (ANC) selama masa hamil. Pemeriksaan ANC perlu dilakukan
mengetahui pertumbuhan janin dan deteksi awal resiko terjadinya anemia. Motede
pemeriksaan anemia ibu hamil, antara lain meliputi pemeriksaan kadar hemoglobin
darah, pemeriksaan mean capsular volume (MCV), red cell distribution width (RDW)
dan kadar untuk mengetahui kondisi anemia.
Menurut World Health Organization (WHO) pada penelitian Gebre & Mulugeta
(2015) diperkirakan sebanyak 52,5% ibu hamil di Asia Tenggara mengalami anemia. Di
berbagai Negara, termasuk Indonesia melaporkan bahwa angka kejadian anemia masih
tinggi. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, bahwa sekitar
21% penduduk Indonesia mengalami anemia dan 31,7% diantaranya terjadi pada ibu
hamil.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran angka kejadian ibu hamil di kelurahan Olo dan Berok Nipah?