Sie sind auf Seite 1von 15

Analisis Tingkat Kecemasan Dan Stres Kerja Pada

Masa Pandemi Covid-19 Terhadap Kinerja


Karyawan Melalui Beban Kerja Di Klinik Melati
Tangerang

A’isyah Nur Azizah


2061101042
LATAR BELAKANG
01 Hasil Penilaian Kinerja Klinik Melati 2021
02
pada masa pandemic covid-19 ini banyak
No Sasaran Indikator TW 1 TW 2 karyawan klinik yang mengalami kecemasan
seperti terlihat begitu gemetar ketika
1 Kinerja Target yang 62% 58% menghadapi pasien bahkan ada yang
Karyawan harus dicapai menangis karena takut tertular virus covid-19.

(Sumber : Data Klinik

03
Melati)
04
Tekanan kerja dari pimpinan klinik begitu berat Lonjakan pasien selama pandemi Covid-19
dirasakan karyawan karena padatnya jam kerja karena meningkat sehingga karyawan merasa
jumlah pasien yang banyak dan lagi harus kesulitan dalam penanganannya yang
menggunakan APD lengkap yang membuat ruang menimbulkan sebagai factor beban kerja dan
lingkup gerakan terbatas, hal tersebut membuat juga memicu tingkat stres kerja.
karyawan menjadi stress
1. Seberapa besar 2. Seberapa besar 3. Seberapa besar 4. Seberapa besar
pengaruh kecemasan pengaruh stres kerja pengaruh kecamasan pengaruh stres kerja
pada masa pandemi pada masa pandemi pada masa pandem pada masa pandemi
Covid-19 terhadap Covid-19 terhadap Covid-19 terhadap Covid-19 terhadap
kinerja karyawan di Klinik kinerja karyawan di Klinik beban kerja di Klinik beban kerja di Klinik
Melati Tangerang Melati Tangerang Melati Tangerang Melati Tangerang

RUMUSAN MASALAH
5. Seberapa besar 6. Seberapa besar 7. Seberapa besar
pengaruh beban kerja pengaruh kecemasan pengaruh stres kerja
pada masa pandemi pada masa pandemi pada masa pandemi
Covid-19 terhadap Covid-19 terhadap Covid-19 terhadap
Kinerja Karyawan di kinerja karyawan yang kinerja karyawan yang
Klinik Melati dimediasi oleh beban dimediasi oleh beban
Tangerang kerja di Klinik Melati kerja di Klinik Melati
Tangerang Tangerang
LANDASAN TEORI
Menurut Para Ahli
Manajemen Stres Kerja
Terry dalam Umam (2015:13) manajemen adalah Vanchapo (2020 : 37) stres kerja adalah keadaan
suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan emosional yang timbul karena adanya ketidaksesuaian
bimbingan atau pengaruh suatu kelompok orang ke beban kerja dengan kemampuan individu untuk
arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud- menghadapi tekanan tekanan yang dihadapinya yang
maksud yang nyata. memengaruhi emosi, proses berfikir, dan kondisi
seorang pegawai

Manajemen SDM
Bintoro dan Daryanto (2017:15) manajemn SDM yaitu Beban Kerja
ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan Maharani & Budianto (2019) beban kerja adalah
peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh tingkat keahlian yang dituntut terlalu tinggi, kecepatan
individu secara efisien dan efektif serta dapat kerja mungkin terlalu tinggi. Volume kerja mungkin
digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan teralu banyak dan sebagainya
bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat
menjadi maksimal.
Kinerja Karyawan
Kecemasan Hussein (2017) menyatakan bahwa kinerja disebut
sebagai usaha seseorang untuk mencapai tujuan
Kholil Lur Rochman ( 2010 : 104) dalam (Sari 2020),
produktifitas kerja yang dihasilkan secara kuantitas
kecemasan merupakan suatu perasaan subjektif
maupun kualitas. Kuantitas sebagai jumlah hasil
mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan
produktifitas mereka sementara kualitas sebagai hasil
sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi
kerja sesuai standar yang diberikan.
suatu masalah atau tidak adanya rasa aman
Gambaran Umum Responden

Berdasarkan Pendidikan
Berdasarkan Jenis Kelamin

37%
6%16%
Laki-laki = 12
SMA D3
Perempuan = 20
63% 25%
S1 S2 53%
Berdasarkan Lama Bekerja
Jumlah Karyawan Lama Bekerja
20
53%
15
31%
10
16%
5

0
5-15 Tahun 3-5 Tahun < 2 Tahun
Indikator r hitung r tabel Ket

Hasil Penelitian
(X1) P1 0.664 0.349 Valid
P2 0.506 0.349 Valid
P3 0.441 0.349 Valid
Reliability Statistics
P4 0.651 0.349 Valid (X1)
P5 Cronbach's
0.605 0.349 Valid Uji Validitas N of Items
P6 0.633 0.349 Valid Alpha

Indikator r hitung r tabel Ket .660 6


(X2) P1 0.173 0.349 Tidak Valid Df (degree of freedom) = n-2 Reliability Statistics
P2 0.016 0.349 Tidak Valid
P3 -0.066 0.349 Tidak Valid (X2)
P4 -0.071 0.349 Tidak Valid variabel X1,X2,Y dan Z dapat Cronbach's
P5 dihitung 32-2= 30 atau df= 30 N of Items
-0.071 0.349 Tidak Valid Alpha
P6 -0.179 0.349 Tidak Valid dengan alpha 0.05 didapat r
tabel 0.349 .066 6
Indikator r hitung r tabel Ket
(Y) P1 0.158 0.349 Tidak Valid Reliability Statistics
P2 -0.033 0.349 Tidak Valid
P3
(Y)
-0.010 0.349 Tidak Valid Cronbach's
P4 -0.177 0.349 Tidak Valid N of Items
P5 Alpha
-0.307 0.349 Tidak Valid
P6
Uji Reliabilitas
0.213 0.349 Tidak Valid .069 5
Indikator r hitung r tabel Ket
dikatakan reliable jika Reliability Statistics
(Z) P1 0.432 0.349 Valid
P2 memberikan nilai (Z)
0.561 0.349 Valid
P3 0.335 0.349 Valid
Cronbach’s Alpha > 0,60. Cronbach's
P4 N of Items
0.468 0.349 Valid Alpha
P5 0.388 0.349 Valid
P6 0.456 0.349 Valid .199 5
Hasil Uji Normalitas Variabel Kecemasan (X1) , Stres Hasil Uji Normalitas Variabel Kecemasan (X1) ,
Kerja (X2) terhadap Beban Kerja (Z) Stres Kerja (X2), Beban Kerja (Z) terhadap Kinerja
Karyawan (Y)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Unstandardized
  Residual   Residual
N 32 N 32
Normal Parametersa,b Mean .0000000 Normal Parameters a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.39983319 Std. Deviation 1.08406126
Most Extreme Differences Absolute .135 Most Extreme Differences Absolute .166
Positive .086 Positive .082
Negative -.135 Negative -.166
Test Statistic .135 Test Statistic .166
Asymp. Sig. (2-tailed) .145c Asymp. Sig. (2-tailed) .025c
a. Test distribution is Normal. a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data. b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction. c. Lilliefors Significance Correction.

Jika nilai signifikan > 0.05 maka Ho diterima artinya


data residual berdistribusi normal dan sebaliknya
jika nilai signifikansi < 0.05 maka Ho ditolak artinya
data residual berdistribusi tidak normal.
Hasil Uji Multikolonieritas Variabel Kecemasan (X1) ,
Stres Kerja (X2) terhadap Beban Kerja (Z)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 23.320 5.073   4.597 .000     NIlai cutoff yang umum dipakai untuk
Kecemasan -.044 .130 -.062 -.337 .738 .994 1.006 menunjukkan nilai tolerance ≤ 0.10
Stres Kerja -.165 .233 -.131 -.710 .484 .994 1.006 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10,
a. Dependent Variable: Beban Kerja artinya bahwa semua variabel yang
akan dimasukkan dalam perhitungan
model regresi harus mempunyai
Hasil Uji Multikolonieritas Variabel Kecemasan (X1) , Stres Kerja (X2),
tolerance diatas 0.10. Jika lebih
Beban Kerja (Z) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
rendah dari 0.10 maka terjadi
Coefficientsa multikolonieritas. Sedangkan hasil
Unstandardized Standardized Collinearity perhitungan nilai VIF, jika memiliki
Coefficients Coefficients Statistics nilai VIF kurang dari 10, maka tidak
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF mempunyai persoalan
1 (Constant) 19.396 5.257   3.690 .001     multikolonieritas.
Kecemasan -.051 .103 -.088 -.499 .622 .990 1.010
Stres Kerja -.018 .185 -.017 -.098 .923 .977 1.024
Beban Kerja .284 .146 .346 1.943 .062 .980 1.020
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel
Model B Std. Error Beta t Sig.
Kecemasan (X1) , Stres Kerja (X2) terhadap
1 (Constant) 1.747 2.599 .672 .507 Beban Kerja (Z)
Kecemasan .028 .067 .077 .419 .678
Stres Kerja .068 .119 .105 .572 .572
a. Dependent Variable: Beban Kerja

Tidak terjadi heteroskedastisitas, jika nilai probabilitas signifikan lebih besar dari tingkat
kepercayaan 5% (0.05)
Terjadi heteroskedastisitas, jika nilai probabilitas signifikan lebih kecil dari tingakt kepercayaan
5% (0.05)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1(Constant) 3.500 2.705 1.294 .206
Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Kecemasan
Kecemasan .087 .053 .296 1.644 .111
(X1) , Stres Kerja (X2), Beban Kerja (Z) terhadap
Stres Kerja .015 .095 .028 .155 .878
Kinerja Karyawan (Y)
Beban Kerja .050 .075 .120 .665 .511
a. Dependent Variable: Kinerja karyawan
Analisis Jalur (Path Analysis)

Model I :
Hasil Uji Regresi Variabel Kecemasan (X1), Stres Kerja (X2) Diagram Jalur Struktur 1
terhadap variabel Beban Kerja (Z)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 26.027 4.185   6.219 .000
Kecemasan .064 .108 .110 4.225 .021
Stres Kerja .065 .192 .063 .339 .737
a. Dependent Variable: Beban kerja

Hasil Uji Determinasi Variabel Kecemasan (X1), Stres


Kerja (X2) terhadap variabel Beban Kerja (Z) nilai e1 dapat dicari dengan rumus
e1 =  (1- 0.158)= 0.917
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .122 a
.158 .053 1.194
a. Predictors: (Constant), Kecemasan, stress kerja
Model II :
Hasil Uji Regresi Variabel Kecemasan (X1), Stres Kerja (X2), Beban Diagram Jalur Struktur 2
Kerja (Z) terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 12.445 7.403   1.681 .104
Kecemasan .017 .125 .024 .138 .041
Stres Kerja .138 .223 .109 .619 .541
Beban Kerja .418 .215 .344 1.943 .062
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Hasil Uji Determinasi Variabel Kecemasan (X1), Stres Kerja (X2),


Beban Kerja (Z) terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y) untuk nilai e2 = (1- 0.244)= 0.869

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .369
a
.136 .244 1.383
a. Predictors: (Constant), Kecemasan, stress kerja, beban kerja
Hasil Uji F (Simultan) variabel Kecemasan (X1), Stres
F hitung sebesar 0.292 dengan taraf signifikansi
Kerja (X2) terhadap variabel Beban Kerja (Z)
5%, df 1=k-1 (3-1=2) dan df 2= n-k (32-3=29)
diperoleh F tabel sebesar 3,33.
ANOVAa
Mean
Model Sum of Squares df Square F Sig.
1 Regression 1.223 2 .612 .292 .000b
Residual 60.746 29 2.095    
Total 61.969 31      
a. Dependent Variable: Beban kerja
b. Predictors: (Constant), kecemasan, stress kerja
Hasil Uji F (Simultan) Variabel Kecemasan (X1), Stres Hasil Uji F (Simultan) Variabel Kecemasan (X1), Stres Kerja (X2) dan
Kerja (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) Beban Kerja (Z) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y)

ANOVAa ANOVAa
Mean
Mean
Model Sum of Squares df Square F Sig.
Model Sum of Squares df Square F Sig.
1 Regression 38.625 2 .313 4.219 .002b
1 Regression 8.441 3 2.814 1.472 .000b
Residual 41.343 29 1.426    
Residual 53.528 28 1.912    
Total 41.969 31      
Total 61.969 31      
a. Dependent Variable: Kinerja karyawan
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
b. Predictors: (Constant), kecemasan, stress kerja
b. Predictors: (Constant), kecemasan, stress kerja, beban kerja
Uji t (Parsial) variabel Kecemasan (X1), Stres Kerja Uji t (Parsial) variabel Beban Kerja (Z) variabel
(X2) terhadap variabel Beban Kerja (Z) Kinerja Karyawan (Y)

Coefficientsa
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 26.027 4.185   6.219 .000
1 (Constant) 13.320 3.342   5.611 .000
Kecemasan .064 .108 .110 4.225 .021
Beban kerja .191 .225 .421 3.410 .000
Stres Kerja .065 .192 .063 .339 .737
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
a. Dependent Variable: Beban kerja

Uji t (Parsial) variabel Kecemasan (X1), Stres Kerja (X2) terhadap


variabel Kinerja Karyawan (Y)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
taraf signifikansi 5%. Uji 2 sisi dan df = n-2 = 32-2 =
30, sehingga didapat t tabel sebesar 2,042 dan t
Coefficients Coefficients
hitung stress kerja (X2) sebesar 0,339 dengan taraf
Model B Std. Error Beta t Sig.
signifikansi 5%. Uji 2 sisi dan df = n-2 = 32-2 = 30,
1 (Constant) 23.320 5.073   4.597 .000
sehingga didapat t tabel sama-sama sebesar 2,042
Kecemasan .044 .130 .062 3.337 .000
Stress kerja .165 .233 .131 1.710 .000
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
Kesimpulan
Kecemasan (X1) memiliki pengaruh positif dan signifikan Beban kerja (Z) memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan (Y) t hitung kecemasan (X1) 3,337 terhadap kinerja karyawan (Y) t hitung bahwa t hitung beban
> t tabel 2,042 dengan nilai sig. 0,000 < 0,05 artinya Ha kerja (Z) 3,410 > t tabel 2,042 dengan nilai sig. 0,000 < 0,05
diterima dan Ho ditolak artinya Ha diterima dan Ho ditolak

Stres kerja (X2) memiliki pengaruh negative dan signifikan Kecemasan (X1) secara tidak langsung melalui beban
terhadap kinerja karyawan (Y) t hitung stres kerja (X2) 1,710 < t kerja (Z) mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja
tabel 2,042 dengan nilai sig. 0,000 < 0,05 artinya stres kerja karyawan (Y). Berdasarkan hasil uji analisis jalur (path
(X2) menghasilkan Ha ditolak dan Ho diterima analysis) bahwa pengaruh langsung yang diberikan
kecemasan (X1) terhadap kinerja karyawan (Y). nilai
pengaruh langsung sebesar 0.024 dan nilai pengaruh tidak
Kecemasan (X1) memiliki pengaruh positif dan signifikan langsung 0.0378 yang berarti nilai pengaruh tidak langsung
terhadap beban kerja (Y) t hitung bahwa t hitung kecemasan lebih besar dari nilai pengaruh langsung.
(X1) 4.225 > t tabel 2,042 dengan nilai sig. 0,021 < 0,05
artinya Ha diterima dan Ho ditolak
Stres kerja (X2) secara tidak langsung melalui beban kerja
(Z) mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja
Stres kerja (X2) memiliki pengaruh negative dan tidak karyawan (Y). Berdasarkan hasil perhitungan nilai
signifikan terhadap beban kerja (Z) t hitung stres kerja (X2) pengaruh langsung sebesar 0.109 dan nilai pengaruh tidak
0.339 < t tabel 2,042 dengan nilai sig. 0,737 > 0,05 artinya langsung 0.326 yang berarti nilai pengaruh tidak langsung
stres kerja (X2) menghasilkan Ha ditolak dan Ho diterima lebih besar dari nilai pengaruh langsung,
TERIMAKASI
H

Das könnte Ihnen auch gefallen