Sie sind auf Seite 1von 23

TUJUAN PERCOBAAN :

 Menentukan harga tetapan


kesetimbangan adsorbsi model Langmuir
dan model Freundlich.
DASAR TEORI
 Molekul-molekul pada permukaan zat padat dan zat cair memiliki gaya
tarik ke arah dalam karena tidak ada gaya lain yang menghalangi.
Adanya gaya-gaya ini menyebabkan zat padat dan zat cair memiliki
gaya adsorbsi. Adsorbsi berbeda dengan absorbsi. Pada adsorbsi, zat
yang diserap hanya terdapat pada permukaan, sedangkan pada
absorbsi, zat yang diserap masuk ke dalam absorban.
 Ada 2 jenis adsorbsi :
1) Adsorbsi fisika : disebabkan oleh gaya Van der Waals
2) Adsorbsi kimia : terjadi antara zat yang diserap dengan
adsorbannya
 Pada peristiwa adsorbsi, akan terjadi kesetimbangan antara
bahan dalam larutan dan bahan yang terserap dalam padatan.
Pada saat setimbang ada hubungan yang dapat dinyatakan
dalam persamaan matematis antara kadar bahan dalam fase cair
dengan kadar dalam fase padat.
 Kesetimbangan bahan umumnya dinyatakan dalam beberapa
model, diantaranya model Langmuir dan Freundlich
MODEL LANGMUIR

 Didasarkan pada penyerapan satu lapisan (monolayer), sehingga kapasitas permukaan untuk penyerapan ada
nilai maksimum (terbatas).
 Biasanya berlaku untuk penyerapan adsorban logam atau organik dalam air.
 Persamaan umum :
= . +

Keterangan :
Xas : Kadar A yang terserap
Xa : Kadar A maksimal yang dapat terserap
Ca : Konsentrasi A
K : Konstanta model langmuir
MODEL FREUNDLICH
 Didasarkan pada anggapan bahwa tidak hanya satu lapisan molekul adsorben saja yang dapat terserap, sehingga
lapisan permukaan tidak terbatas. Setelah permukaan padatan menyerap satu lapisan molekul adsorben, maka
adsorbat akan membentuk lapisan penyerap dan menyerap adsorben lain.
 Persamaan model Freundlich
ln Xas = ln Cas + ln k

Keterangan :
Xas : Kadar A yang terserap
Cas : Kadar A maksimal yang dapat terserap
k : Konstanta model freundlich
n : tetapan
 Proses penyerapan berlangsung secara batch. Neraca massa
asam asetat tiap saat adalah :

Asam asetat mula-mula = asam asetat dalam larutan + Asam asetat dalam karbon aktif
CA0 . V0 = CA . V0 + W0 . XA

Keterangan
CA0 : Konsentrasi asam asetat mula-mula
V0 : Volume asam asetat mula-mula
CA : Konsentrasi asam asetat dalam larutan setelah setimbang
W0 : Berat karbon aktif
XA : Kadar asam asetat dalam karbon aktif setelah setimbang
 Adsorbat yang sering digunakan adalah karbon aktif, silica gel, tapis
molekuler, tanah kelantang (bleaching earth), dan aluminium oksida.
 Karbon aktif dibuat dari bahan organik yang dapat dikarbonilisasi,
misalnya kayu, batu bara coklat, dan tempurung kelapa.
 Karena sifatnya yang hidrofobik, karbon aktif sangat sesuai untuk adsorbsi
pelarut yang tidak dapat tercampur dengan air, misalnya benzena.
 Diameter karbon aktif yang digunakan disesuikan dengan ukuran molekul
yang akan diserap. Misalnya, untuk bahan bermolekul besar digunakan
jenis karbon dengan pori yang lebar.
BAHAN

1. N AT R I U M H I D R O K S I D A ( N A O H )
2. I N D I K AT O R P P ( C 2 0 H 1 4 O 4 )
3. A S A M A S E TAT ( C H 3 C O O H )
4. AQUADEST
5. K E RTA S S A R I N G
6. KARBON AKTIF (C)
7. A S A M O K S A L AT ( H 2 C 2 O 4 . 2 H 2 O )
ALAT DAN SKEMA RANGKAIAN ALAT
1. Buret
2. Statif
3. Klem
4. Keramik
5. Gelas arloji
6. Corong kaca
7. Labu ukur
8. Botol timbang
9. Gelas ukur
10. Gelas beaker
11. Pipet volume
12. Pipet tetes
13. Pengaduk kaca
14. Erlenmeyer
RANGKAIAN ALAT TITRASI
Keterangan :
1. Statif
2. Klem
3. Buret
4. Erlenmeyer
5. Keramik
RANGKAIAN ALAT FILTRASI

Keterangan :
1. Gelas Beaker
2. Pengaduk
3. Kertas Saring
4. Corong Kaca
5. Erlenmeyer
CARA PERCOBAAN

1. Membuat larutan standar NaOH 1000 ml


2. Membuat larutan Asam Oksalat 0,1 N 100ml
3. Menitrasi 10 ml larutan Asam Oksalat yang sudah ditambahkan 3
tetes indicator PP dengan larutan NaOH 0,1 N sebanyak 3 kali
4. Membuat larutan CH3COOH 0,75 N 500 ml
5. Membuat larutan CH3COOH 0,5 N 100 ml
6. Membuat larutan CH3COOH 0,3 N 100 ml
7. Membuat larutan CH3COOH 0,1 N 100 ml
8. Membuat larutan CH3COOH 0,05 N 100 ml
9. Mengambil 10 ml larutan CH3COOH berbagai konsentrasi dan
ditambahkan 3 tetes indicator PP masing-masing 3 kali
10. Menitrasi larutan tersebut dengan NaOH 0,1 N
11. Menimbang karbon aktif 1 gram sebanyak 5 kali
12. Memasukkan 50 ml larutan CH3COOH berbagai konsentrasi kedalam 5
buah Erlenmeyer
13. Menambahkan karbon aktif dan mengocoknya
14. Larutan didiamkan selam 1 jam kemudian disaring dengan kertas saring
15. Menitrasi 10 ml filtrat CH3COOH berbagai konsentrasi yang sudah
ditambahkan 3 tetes indicator PP dengan larutan NaOH 0,1 N sebanyak
3 kali
HASIL PERCOBAAN
1. Standarisasi larutan NaOH 0,1 N dengan larutan asam oksalat 0,1 N
Konsentrasi Volume Asam Volume NaOH (ml) Volume rata-
Asam Oksalat Oksalat rata (ml)
I II III

0,1 N 10 ml 10,6 10,5 10,8 10,6


Perubahan warna yang terjadi : tidak berwarna menjadi ungu
2. Standarisasi larutan CH3COOH dengan larutan NaOH 0,1 N
Konsentrasi Volume Volume NaOH (ml) Volume rata-
CH3COOH CH3COOH rata (ml)
I II III

0,75 N 10 ml 68,7 70,3 60 69,43


0,5 N 10 ml 48,3 47,9 48 48,07
0,3 N 10 ml 28,2 27,8 28,5 28,17
0,1 N 10 ml 14,8 15,2 14,7 14,9
0,05 N 10 ml 7,6 7,2 7,8 7,53
Perubahan warna yang terjadi : tidak berwarna menjadi ungu
3. Standarisasi larutan filtrate CH3COOH dengan larutan NaOH 0,1 N

Konsentrasi Volume Volume NaOH (ml) Volume rata-


CH3COOH CH3COOH rata (ml)
I II III

0,75 N 10 ml 57,6 60,3 60 59,3


0,5 N 10 ml 37,6 38,5 39,1 38,4
0,3 N 10 ml 21,5 20,6 22 21,37
0,1 N 10 ml 7,9 7,8 7,6 7,77
0,05 N warna10
Perubahan ml terjadi : tidak
yang 3,9berwarna menjadi
3,8 ungu4,1 3,93
PERHITUNGAN
Pembuatan larutan standar NaOH 0,1 N 1000 ml
m=
Pembuatan larutan standar H2C2O4 0,1 N 100 ml
m=
Standarisasi larutan NaOH
(N x V)NaOH = (N x V)Asam Oksalat
Membuat larutan CH3COOH 0,75 N 500 ml
a=
Membuat larutan CH3COOH 0,5 N; 0,3 N; 0,1 N; dan 0,05 N 100 ml
V1 x N1 = V2 x N2
Standarisasi larutan CH3COOH 10 ml dengan larutan NaOH 0,0968 N
(V1 x N1)CH3COOH = (V2 x N2)NaOH
Standarisasi larutan filtrate CH3COOH 10 ml dengan larutan NaOH 0,0968 N
(V1 x N1)CH3COOH = (V2 x N2)NaOH
Neraca Massa Asam Asetat
Xas =
Keterangan :
Xas = kadar CH3COOH dalam karbon aktif setelah setimbang
V0 = volume awal CH3COOH
W = berat karbon aktif

C awal C akhir V0 (ml) W (gram) Cas Xas


0,653 0,5577 10 1 33,4887 0,0577
0,452 0,3611 10 1 21,6858 0,055
0,2469 0,2009 10 1 12,0665 0,0387
0,1401 0,073 10 1 4,3861 0,0406
0,0708 0,037 10 1 2,2213 0,0205
Menentukan harga k dengan Metode Langmuir
= x +
Dengan : = y , = x , = a , = b

No. Cas X2 xy
1. 17,3445 33,4887 0,0299 0,0009 0,5179
2. 18,1818 21,6858 0,0461 0,0021 0,8384
3. 25,8467 12,0665 0,0829 0,0069 2,142
4. 24,6389 4,3861 0,288 0,052 5,6175
5. 48,8215 2,2213 0,4502 0,2027 21,979
Σ 479,4616 92,6707 0,8370 0,2645 31,0948
a=
b=
A = dan b =
Maka : a = b
k = = = 0,226 gr/L
Persamaan menjadi = 121,41 + 25,082

Grafik Model Langmuir


60.00

50.00
f(x) = 68.5042556236705 x + 15.4986559410577 48.8215
40.00 R² = 0.892648056208456

1/XA
30.00 25.8467
24.6389
20.00
18.1818
17.3445
10.00

0.00
0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40 0.45 0.50
1/CA
Menetukan harga k dengan Metode Freundlich
ln Xas = ln Cas + ln k
Jika, ln Xas = y , ln Cas = x , ln k = b , = a

No. Xas ln Xas (y) Cas ln Cas (x) (x)2 Xy


1. 0,0577 -2,8533 33,4887 3,5112 12,3286 -10,0184
2. 0,055 -2,9004 21,6858 3,0767 9,4658 -8,9236
3. 0,0387 -3,2522 12,0665 2,4904 6,2022 -8,0993
4. 0,0406 -3,2043 4,3861 1,4784 2,1588 -4,7374
5. 0,0205 -3,8882 2,2213 0,7981 0,6369 -3,1031
Σ
a= 0,2125 -16,0984 73,8483 11,3548 30,8194 -34,8819
b=
b = ln k
k = eb
= e-3,9763
= 0,0187 gr/L
Persamaan menjadi ln Xa = 0,4091 ln Ca – ,6795

Grafik Model Freundlich


ln CA
-2.00
0.50
-2.20 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00
-2.40
-2.60
-2.80 -3,5846

ln XA
-3,0738
f(x) = 0.333194719035082 x − 3.97634911172457
-3.00 R² = 0.816472986285802
-3.20 -4,0112
-3.40 -3,4305
-3.60
-3.80
-4,4436
-4.00
PEMBAHASAN
 Konsentrasi CH3COOH setelah diberi karbon aktif lebih kecil daripada konsentrasi CH 3COOH
sebelum diadsorbsi. Hal ini disebabkan oleh karbon aktif yang bertindak sebagai adsorben menyerap
larutan CH3COOH pada permukaannya, sehingga pada titrasi dengan larutan NaOH didapat
konsentrasi CH3COOH yang menurun.
 Kadar Asam Asetat dalam karbon aktif setelah setimbang (x) semakin besar seiring naiknya
konsentrasi setelah diadsorbsi sehingga x dan C berbanding lurus.
 Dalam percobaan ini diperoleh persentase kesalahn rata-rata pada model Langmuir sebesar 10,64 %
dan pada model Freundlich sebesar 3,99 %. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode
Freundlich lebih efektif daripada model Langmuir.
 Besarnya CH3COOH yang tidak teradsorbsi makin menurun seiring menurunnya konsentrasi. Hal ini
dikarenakan semakin kecil konsentrasi berarti jumlah zat terlarut makin sedikit sehingga CH 3COOH
yang terserap kecil.
 Penentuan grafik ln Xas dan Cas yang seharusnya tetap, tetapi didapatkan grafik yang sedikit
menyimpang. Hal ini disebabkan oleh waktu yang digunakan untuk adsorbs CH3COOH oleh karbon
aktif belum maksimal.
KESIMPULAN
1. Harga tetapan kesetimbangan adsorbsi isotherm Langmuir k = 0,226 gr/L dan rapat
data sebesar 10,64 %.
2. Harga tetapan kesetimbangan adsorbsi isotherm Freundlich k = 0,0187 gr/L dan rapat
data sebesar 3,99 %.

Das könnte Ihnen auch gefallen