Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
KADAR
SENYAWA
-PHARMACHEUTICAL CALCULATION-
APRILIA HATIJA MANUMPIL
2143700331
PERHITUNGAN
Titrasi
Spektrofotometri UV-VIS
Polaritas Senyawa
TITRASI
Titrasi adalah metode analisis kimia untuk menentukan konsentrasi
suatu larutan dengan menggunakan rumus titrasi.
Konsentrasi (%) =
2. Pada suatu penetapan kadar ferro sulfat (MR = 278)
menggunakan metode permanganometri didapatkan hasil
volume kalium permanganat 0,1 N yang dibutuhkan untuk
mencapai TAT adalah 10 ml. Berapa gram ferro sulfat yang habis
dalam reaksi tersebut jika diketahui kesetaraan sbb :
1 ml kalium permanganat 0,1 N setara dengan 27,80 mg ferro
sulfat
Jawab :
1 ml KMnO4 0,1 N ∞ 27,80 mg FeSO4
10 ml KMnO4 0,1 N ∞ X mg FeSO4
x = 10 x 27,80 mg
= 278 mg
3. Tentukanlah:
a. 10ml injeksi natrium tiosulfat ditambahkan HCL encer
hingga pH lebih kurang 7, lalu di encerkan
dengan air secukupnya hingga lebih kurang 20ml. Setelah di
titrasi menggunakan indikator kanji ternyata memerlukan
40,20ml larutan iod 0,1N.
b. Berapa % b/v Na2S4O3.5H2O dalam injeksi natrium tiosulfat
itu 1 ml 0,1 N setara dengan 24,82 mg Na2S4O3.5H2O
Jawab :
a. 2Na2S2O3 + I2 → 2NaI + Na2S4O6
Mg natrium tiosulfat = 40,20 x 24,82mg
= 997,8 mg
= 0,9978 g
b. %b/v Na2S4O3.5H2O = 0,9978/10 x 100%
= 9,9 %
4. Seorang Apoteker mengukur kadar Asam salisilat dalam obat merk “X”
dengan metode titrasi Alkalimetri. Kadar asam salisilat dengan titrasi adalah
165,6 mg dan kadar asam salisilat secara teoritis adalah 200 mg. Berapakah
kadar asam salisilat dalam sampel tersebut?
Jawab :
Konsentrasi Asam salisilat (%) =
5. Apoteker mengukur kadar PCT dalam obat “X” dengan metode titrasi nitimetri,
dengan menggunakan pentiter NaNO2 0,1 N yang telah dibakukan terlebih dahulu
dengan asam salisilat, sampel yang diuji sebanyak 300 mg, dengan volume titer NaNO2
15 mL sampai TAT (BE PCT = 151,16); Bobot rata-rata tablet obat 645 mg kadar PCT
dalam etiket 500 mg. Berapakah kadar PCT dalam obat merk “X”?
Senyawa polar adalah senyawa yang dibentuk oleh dua atau lebih
unsur yang berbeda, dimana keelektronegatifan unsurnya berbeda,
sehingga menghasilkan dipol.
Ciri-ciri senyawa polar :
1.Dapat larut dalam air dan pelarut polar lain.
2.Memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui)
atau memiliki perbedaan keelektronegatifan.
3.Memiliki kutub positif (δ+) dan kutub negatif (δ–), karena memiliki
pasangan elektron bebas atau memiliki perbedaan
keelektronegatifan.
Contoh: HCl, HBr, HI, H2O.
Senyawa nonpolar adalah senyawa kovalen yang dibentuk oleh dua
unsur sama, dimana keelektronegatifan pasti sama atau suatu
senyawa yang memiliki bentuk molekul yang simetris.
Ciri-ciri senyawa nonpolar:
1.Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain tetapi dapat larut dalam
pelarut non polar.
2.Tidak memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul
diketahui) atau keelektronegatifannya sama.
3.Tidak memiliki kutub positif (δ+) dan kutub negatif (δ–), akibat
meratanya distribusi elektron.
Contoh: H2, Cl2, O2, N2, CH4, CCl4.
SOAL..
1. 5. Manakah di antara senyawa berikut yang memiliki
kepolaran paling tinggi hingga rendah?
-CO -NO -HCl
Diketahui masing masing keelektronegatifan atom adalah:
C = 2,5 O = 3,5 H = 2,1 N = 3,0 Cl = 3,0
Jawab:
Selisih keelektronegatifan molekul CO adalah 3,5 – 2,5 = 1,0
Selisih keelektronegatifan molekul NO adalah 3,5 -3,0 = 0,5
Selisih keelektronegatifan molekul HCl adalah 3,0 – 2,1 = 0,9
Jadi, kepolaran molekul dapat diurutkan sebagai berikut : CO
> HCl > NO
2. Perhatikan tabel berikut.
a. CIO
b. HCl
Jawab: A
Pembahasan:
A. CO2 → (C = 2,5) (O = 3,5) → 3,5 – 2,5 = 1
B. ClO → (Cl = 3,0) (O = 3,5) → 3,5 – 3,0 = 0,5
C. CH4 → (C – 2,5) (H = 2,1) → 2,5 – 2,1 = 0,4
D. HCl → (H = 2,1) (Cl = 3,0) → 3,0 – 2,1 = 0,9
E. PH3 → (P = 2,1) (H = 2,1) → 2,1 – 2,1 = 0
3. Diketahui skala keelektronegatifan unsur H = 2,1; O = 3,5; C = 2,5; N = 3,0; dan Cl = 3,0. Molekul berikut yang paling polar adalah
….
A. NH3
B. H2O
C. CH4
D. HCl
E. H2
Jawab: B
Molekul polar ditandai dengan adanya perbedaan keelektronegatifan, semakin besar perbedaan
keelektronegatifannya maka semakin polar juga molekul tersebut. Sedangkan molekul non polar tidak
mempunyai perbedaan keelektronegatifan.
Pembahasan:
A. NH3 → (N = 3) (H = 2,1) → 3 – 2,1 = 0,9
B. H2O → (H = 2,1) (O = 3,5) → 3,5 – 2,1 = 1,4
C. CH4 → (C = 2,5) (H = 2,1) → 2,5 – 2,1 = 0,4
D. HCl → (H = 2,1) (Cl = 3) → 3 – 2,1 = 0,9
E. H2 → (H = 2,1) (H = 2,1) → 2,1 – 2,1 = 0
Jadi, molekul yang paling polar adalah H2O karena memiliki perbedaan keelektronegatifan yang paling besar.
4. Urutan kepolaran ikatan Mg-O, O-H, Ca-O, dan Sr-O adalah ....
a. Sr-O > Mg-O > O-H > Ca-O
b. O-H > Mg-O > Ca-O > Sr-O
c. O-H > Sr-O > Ca-O > Mg-O
d. Sr-O > Ca-O > Mg -O > O-H
Jawab:
Semakin besar perbedaan elektronegativitas maka akan semakin polar. Urutan
kelektronegativitas atom-atomnya O>H>Mg>Ca>Sr. H memiliki elektronegativitas
terbesar dibandingkan dengan unsur logam alkali tanah. Unsur Mg, Ca, Sr
merupakan anggota golongan unsur logam alkali, yang dari atas ke bawah
memiliki elektronegativitas yang semakin kecil. Oksigen mempunyai
elektronegativitas yang besar dan semua berikatan dengan unsur yang akan
diperbandingkan. Maka urutan perbedaannya dengan oksigen dari yang terbesar
Sr-O > Ca-O > Mg-O > O-H
5. Diketahui data keelektronegatifan beberapa atom adalah sebagai berikut.
C = 2,5 O = 3,5 H = 2,1 N = 3,0 Cl = 3,0
Tuliskan urutan kepolaran dari yang paling tinggi untuk senyawa-senyawa:
HCl; CO; ; NO
Jawab:
HCl Selisih keelektronegatifan : 3,0 – 2,1 = 0,9
CO Selisih keelektronegatifan : 3,5 – 2,5 = 1,0
Selisih keelektronegatifan : 3,0 - 3,0 = 0
NO Selisih keelektronegatifan : 3,5 - 3,0 = 0,5
Urutan keoplaran dari yang paling tinggi : CO; HCl; NO;