Sie sind auf Seite 1von 25

PERHITUNGAN

KADAR
SENYAWA

-PHARMACHEUTICAL CALCULATION-
APRILIA HATIJA MANUMPIL
2143700331
PERHITUNGAN

Titrasi

Spektrofotometri UV-VIS

Polaritas Senyawa
TITRASI
Titrasi adalah metode analisis kimia untuk menentukan konsentrasi
suatu larutan dengan menggunakan rumus titrasi.

Cara penentuan konsentrasi larutan adalah dengan mereaksikannya


dengan larutan lain yang konsentrasinya sudah diketahui
sebelumnya.

Larutan yang konsentrasinya sudah diketahui selanjutnya disebut


larutan beku. Tujuan dari titrasi sendiri adalah untuk mengetahui pH
suatu zat kimia.
Metode titrasi terbagi menjadi:

• Titrasi Penetralan (Asidimetri-Alkalimetri)


• Titrasi Pengendapan (Argentometri)
• Titrasi Pengkompleksan (Kompleksometri)
• Titrasi Redoks (Reduksi-Oksidasi)
• Titrasi Berdasarkan Reaksi Pembentukan Garam
Diazonium
SOAL..
1. Seorang Apoteker mengukur kadar Vitamin C dalam obat merk “X” dengan metode titrasi Iodimetri,
dengan menggunakan pentiter 0,1 N yang telah dibakukan terlebih dahulu dengan 0,1 N. Sampel
obat merk “C” yang diuji sebanyak 300 mg dengan volume titer 20 mL sampai TAT (BE vit C = 88;
Bobot rata-rata tablet obat merk “C” = 600 mg; kadar vit. C dalam etiket 400 mg). Berapa kadar vitamin
C dalam obat merek “X”?

Diketahui: Kons. = 0,1 N BE vit C = 88 Vol. = 20 mL Bobot sampel “C” = 300


mg
Bobot rata-rata “C” = 600 mg Kadar vit.C dalam etiket = 400 mg
Ditanya: kons. Vitamin C hasil titrasi?
Rumus: Konsentrasi x BE x volume
= 0,1 x 88 x 20 = 176 mg
Konsentrasi vit. C sesuai teori, Rumus: =

Konsentrasi (%) =
2. Pada suatu penetapan kadar ferro sulfat (MR = 278)
menggunakan metode permanganometri didapatkan hasil
volume kalium permanganat 0,1 N yang dibutuhkan untuk
mencapai TAT adalah 10 ml. Berapa gram ferro sulfat yang habis
dalam reaksi tersebut jika diketahui kesetaraan sbb :
1 ml kalium permanganat 0,1 N setara dengan 27,80 mg ferro
sulfat
Jawab :
1 ml KMnO4 0,1 N ∞ 27,80 mg FeSO4
10 ml KMnO4 0,1 N ∞ X mg FeSO4
x = 10 x 27,80 mg
= 278 mg
3. Tentukanlah:
a. 10ml injeksi natrium tiosulfat ditambahkan HCL encer
hingga pH lebih kurang 7, lalu di encerkan
dengan air secukupnya hingga lebih kurang 20ml. Setelah di
titrasi menggunakan indikator kanji ternyata memerlukan
40,20ml larutan iod 0,1N.
b. Berapa % b/v Na2S4O3.5H2O dalam injeksi natrium tiosulfat
itu 1 ml 0,1 N setara dengan 24,82 mg Na2S4O3.5H2O
Jawab :
a. 2Na2S2O3 + I2 → 2NaI + Na2S4O6
Mg natrium tiosulfat = 40,20 x 24,82mg
= 997,8 mg
= 0,9978 g
b. %b/v Na2S4O3.5H2O = 0,9978/10 x 100%
= 9,9 %
4. Seorang Apoteker mengukur kadar Asam salisilat dalam obat merk “X”
dengan metode titrasi Alkalimetri. Kadar asam salisilat dengan titrasi adalah
165,6 mg dan kadar asam salisilat secara teoritis adalah 200 mg. Berapakah
kadar asam salisilat dalam sampel tersebut?
Jawab :
Konsentrasi Asam salisilat (%) =
5. Apoteker mengukur kadar PCT dalam obat “X” dengan metode titrasi nitimetri,
dengan menggunakan pentiter NaNO2 0,1 N yang telah dibakukan terlebih dahulu
dengan asam salisilat, sampel yang diuji sebanyak 300 mg, dengan volume titer NaNO2
15 mL sampai TAT (BE PCT = 151,16); Bobot rata-rata tablet obat 645 mg kadar PCT
dalam etiket 500 mg. Berapakah kadar PCT dalam obat merk “X”?

Diketahui: Normalitas NaNO2 = 0,1 N Volume titrasi sampel dengan NaNO2 = 15


mL Berat uji sampel = 300 mg Bobot rata-rata tablet = 645 mg Kadar
kalsium laktat dalam etiket = 500 mg BE PCT = 151,16
Ditanya: kons. PCT hasil titrasi?
Paracetamol (kadar PCT secara teoritis) = volume NaNO2 x Normalitas NaNo2 x BE
PCT
= 15 x 0,1 x 151,16 = 226,74 mg
Perhitungan Teoritis Paracetamol, Rumus: =

Konsentrasi Paracetamol (%) =


SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Spektrofotometri visible disebut juga


spektrofotometri sinar tampak. Yang dimaksud
sinar tampak adalah sinar yang dapat dilihat oleh
mata manusia. Cahaya yang dapat dilihat oleh
mata manusia adalah cahaya dengan panjang
gelombang 400-800 nm.
Sampel: senyawa-senyawa yang memiliki gugus kromofor
(mempunyai gugus fungsi tidak jenuh dan memiliki ikatan
rangkap terkonjugasi.

Mekanisme kerja: sinar ultraviolet dan sinar tampak


ditembakkan ke senyawa organik, kemudian senyawa
organic akan menyerap sinar tersebut dan mengalami
eksitasi pada elektron ke tingkat energi yang lebih tinggi dan
akan terdeteksi olek detector pada komputer.
SOAL..
4. Tablet-Z 500 mg dilarutkan dalam 100 mL pelarut. Dari larutan
stok tersebut diambil 2 mL kemudian diencerkan lagi sampai 100
mL, setelah itu diencerkan lagi dengan mengambil 25 mL dan
dicukupkan sampai 100 mL pada labu takar. Larutan tersebut
kemudian diukur serapannya pada spektrofotometer dan diperoleh
absorbansi sebesar 0,506, berapa mg/L kadar tablet paracetamol
tersebut jika persamaan linear kurva bakunya adalah y= 0,0379x –
0,0312 ?
Jawab:
y= 0,0379x – 0,0312 x=
0,506 = 0,0379x – 0,0312 = 14,17 mg/L
0,0379x = 0,506 + 0,0312
2. Seorang Apoteker di suatu industri farmasi hendak melakukan
pengukur kadar dengan menggunakan instrumen
spektrofotometri. Tablet obat dengan berat 1 gram dilarutkan
dalam 250 ml pelarut, setelah itu diambil 1ml dan diencerkan
hingga 50ml diperoleh absorbansi sebesar 0,6. y= 0,1x-1,
dengan x dalam ppm. Berapa kadar %b/b obat terukur adalah…
Jawab :
Y= 0,1x-1
0,6= 0,1 (x)-1
X= 16 ppm
Masa sampel = Csampel x Faktor pengenceran x Volume
ekstraksi
=16 x (50/1) x 250
= 200mg

Kadar= 0,2 gram x 100%/1 gram = 20%


3. Bagian QC industri farmasi menganalisis zat berhasiat dari
tablet ambroxol dengan metode spektrofotometri UV. Nilai
serapan yang diperoleh 0,4123. Nilai slope dan intersep
adalah 0,0248 dan 0,0013 dengan pengenceran 200kali. Maka
berapakah kandungan zat aktif tablet tersebut (mg/ml) ?
Jawab :
Y= 0,0248x + 0,0013
0,4123= 0,0284x + 0,0013
X= 14,47 mcg/ml x 200= 2894 mcg/ml
2894 mcg/ml : 1000 = 2,89 mg/ml
4. Tablet ibuprofen diukur kadarnya menggunakan
spektrofotometri Uv-Vis dengan hasil serapan 0,8.
Sedangkan serapan bakunya 0,4 (ibuprofen 100mg). Pada
etiket tertera tulisan 1 tablet mengandung 200mg. Berapa %
kadar tablet terhadap baku pembanding?
Jawab :
0,4/100mg= 0,8/x
X= 200mh
Presentase kadar tablet :
200mg/200mg x 100%
=100%
5. Dari analisa senyawa standar dengan spektro UV-Vis
didapatkan regresi linear dengan persamaan y=0,5x + 2,4
dengan x dalam ppm. Sebuah sampel dianalisa dengan
metode yang sama tanpa pengenceran dan absorbansi yang
didapatkan adalah 3,57. Berapa konsentrasi (ppm) senyawa
tersebut?
Jawab :
Konsentrasi sampel (x)
Y= 0,5x + 2,4
3,57= 0,5x + 2,4
X= 2,34 ppm
POLARITAS SENYAWA
Polaritas senyawa adalah perilaku suatu zat yang akan menyerupai
medan magnet, yaitu membentuk kutub sementara yang disebut
dipol.
Dipol dapat menyebabkan gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antar
atom dalam suatu senyawa.
Dipol (δ) pada suatu molekul terdiri atas :
1. Dipol positif atau kutub positif (δ+), atom yang berdipol positif
adalah yang memiliki keelektronegatifan lebih kecil dari atom lain
2. Dipol negatif atau kutub negaif (δ–), atom berdipol negatif adalah
yang memiliki keelektronegatifan lebih besar dari atom lain.
Contoh : Pada ikatan H-F, keelektronegatifan H lebih kecil dari F,
sehingga pada HF, H bertindak sebagai δ+, dan Cl bertindak sebagai
δ–.
KEPOLARAN SENYAWA YANG TERDAPAT PADA SUATU SENYAWA
DIBAGI MENJADI DUA, YAITU:

Senyawa polar adalah senyawa yang dibentuk oleh dua atau lebih
unsur yang berbeda, dimana keelektronegatifan unsurnya berbeda,
sehingga menghasilkan dipol.
Ciri-ciri senyawa polar :
1.Dapat larut dalam air dan pelarut polar lain.
2.Memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui)
atau memiliki perbedaan keelektronegatifan.
3.Memiliki kutub positif (δ+) dan kutub negatif (δ–), karena memiliki
pasangan elektron bebas atau memiliki perbedaan
keelektronegatifan.
Contoh: HCl, HBr, HI, H2O.
Senyawa nonpolar adalah senyawa kovalen yang dibentuk oleh dua
unsur sama, dimana keelektronegatifan pasti sama atau suatu
senyawa yang memiliki bentuk molekul yang simetris.
Ciri-ciri senyawa nonpolar:
1.Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain tetapi dapat larut dalam
pelarut non polar.
2.Tidak memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul
diketahui) atau keelektronegatifannya sama.
3.Tidak memiliki kutub positif (δ+) dan kutub negatif (δ–), akibat
meratanya distribusi elektron.
Contoh: H2, Cl2, O2, N2, CH4, CCl4.
SOAL..
1. 5. Manakah di antara senyawa berikut yang memiliki
kepolaran paling tinggi hingga rendah?
-CO -NO -HCl
Diketahui masing masing keelektronegatifan atom adalah:
C = 2,5 O = 3,5 H = 2,1 N = 3,0 Cl = 3,0
Jawab:
Selisih keelektronegatifan molekul CO adalah 3,5 – 2,5 = 1,0
Selisih keelektronegatifan molekul NO adalah 3,5 -3,0 = 0,5
Selisih keelektronegatifan molekul HCl adalah 3,0 – 2,1 = 0,9
Jadi, kepolaran molekul dapat diurutkan sebagai berikut : CO
> HCl > NO
2. Perhatikan tabel berikut.

Berdasarkan data tersebut, senyawa yang paling polar adalah…

a. CIO

b. HCl

Jawab: A
Pembahasan:
A. CO2 → (C = 2,5) (O = 3,5) → 3,5 – 2,5 = 1
B. ClO → (Cl = 3,0) (O = 3,5) → 3,5 – 3,0 = 0,5
C. CH4 → (C – 2,5) (H = 2,1) → 2,5 – 2,1 = 0,4
D. HCl → (H = 2,1) (Cl = 3,0) → 3,0 – 2,1 = 0,9
E. PH3 → (P = 2,1) (H = 2,1) → 2,1 – 2,1 = 0
3. Diketahui skala keelektronegatifan unsur H = 2,1; O = 3,5; C = 2,5; N = 3,0; dan Cl = 3,0. Molekul berikut yang paling polar adalah
….

A. NH3

B. H2O

C. CH4

D. HCl

E. H2

Jawab: B
Molekul polar ditandai dengan adanya perbedaan keelektronegatifan, semakin besar perbedaan
keelektronegatifannya maka semakin polar juga molekul tersebut. Sedangkan molekul non polar tidak
mempunyai perbedaan keelektronegatifan.
Pembahasan:
A. NH3 → (N = 3) (H = 2,1) → 3 – 2,1 = 0,9
B. H2O → (H = 2,1) (O = 3,5) → 3,5 – 2,1 = 1,4
C. CH4 → (C = 2,5) (H = 2,1) → 2,5 – 2,1 = 0,4
D. HCl → (H = 2,1) (Cl = 3) → 3 – 2,1 = 0,9
E. H2 → (H = 2,1) (H = 2,1) → 2,1 – 2,1 = 0
Jadi, molekul yang paling polar adalah H2O karena memiliki perbedaan keelektronegatifan yang paling besar.
4. Urutan kepolaran ikatan Mg-O, O-H, Ca-O, dan Sr-O adalah ....
a. Sr-O > Mg-O > O-H > Ca-O
b. O-H > Mg-O > Ca-O > Sr-O
c. O-H > Sr-O > Ca-O > Mg-O
d. Sr-O > Ca-O > Mg -O > O-H
Jawab:
Semakin besar perbedaan elektronegativitas maka akan semakin polar. Urutan
kelektronegativitas atom-atomnya O>H>Mg>Ca>Sr. H memiliki elektronegativitas
terbesar dibandingkan dengan unsur logam alkali tanah. Unsur Mg, Ca, Sr
merupakan anggota golongan unsur logam alkali, yang dari atas ke bawah
memiliki elektronegativitas yang semakin kecil. Oksigen mempunyai
elektronegativitas yang besar dan semua berikatan dengan unsur yang akan
diperbandingkan. Maka urutan perbedaannya dengan oksigen dari yang terbesar
Sr-O > Ca-O > Mg-O > O-H
5. Diketahui data keelektronegatifan beberapa atom adalah sebagai berikut.
C = 2,5 O = 3,5 H = 2,1 N = 3,0 Cl = 3,0
Tuliskan urutan kepolaran dari yang paling tinggi untuk senyawa-senyawa:
HCl; CO; ; NO
Jawab:
HCl Selisih keelektronegatifan : 3,0 – 2,1 = 0,9
CO Selisih keelektronegatifan : 3,5 – 2,5 = 1,0
Selisih keelektronegatifan : 3,0 - 3,0 = 0
NO Selisih keelektronegatifan : 3,5 - 3,0 = 0,5
Urutan keoplaran dari yang paling tinggi : CO; HCl; NO;

Das könnte Ihnen auch gefallen