Sie sind auf Seite 1von 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“MENGENALI TANDA-TANDA KETUBAN PECAH DINI (KPD) “

Topik : Ketuban Pecah Dini (KPD)

Sub Topik : Mengenali tanda-tanda Ketuban Pecah Dini

Hari/ Tanggal : Rabu /14 Maret 2018

Tempat : RSUD Dr Adnaan WD Payakumbuh di Ruang Tindakan

Jam / waktu : 15 Menit

Sasaran : Ibu hamil Trimester 3

A. Tujuan Umum

Setelah melakukan penyuluhan, masyarakat (ibu-ibu hamil) mampu memahami

tentang mengenali tanda-tanda Ketuban Pecah Dini dan mampu melakukan upaya-

upaya untuk mencegah terjadinya Ketuban Pecah Dini.

B. Tujuan Khusus

Setelah melakukan penyuluhan, masyarakat mengerti dan mengetahui tentang :

1. Pengertian Ketuban Pecah Dini

2. Penyebab terjadinya Ketuban Pecah Dini

3. Tanda dan gejala Ketuban Pecah Dini

4. Komplikasi Ketuban Pecah Dini

5. Pencegahan Ketuban Pecah Dini


C. Materi

1. pengertian Ketuban Pecah Dini

2. penyebab Ketuban Pecah Dini

3. Tanda dan gejala Ketuban Pecah Dini

4. Komplikasi Ketuban Pecah Dini

5. Pencegahan Ketuban Pecah Dini

D. Metode

1. Penyuluhah

2. Tanya jawab

E. Media dan Alat

1. Leaflet

2. Satuan Acara Pembelajaran (SAP)

F. Strategi Penatalaksanaan

N
Waktu Tahapan Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran
o

3 menit Pembukaan v Mengucapkan salam - Menjawab salam

v Memperkenalkan diri - Memperhatikan


1
v Menyapa peserta - Memperhatikan

v Membuat kontrak waktu - Memperhatikan


10 menit Isi v Menjelaskan pengertian Ketuban
- Memperhatikan

Pecah Dini

v Menjelaskan penyebab Ketuban


- Memperhatikan

Pecah Dini

v Menjelaskan Tanda dan gejala


- Memperhatikan

2 Ketuban Pecah Dini

v Menjelaskan Komplikasi Ketuban


- Memperhatikan

Pecah Dini

v Menjelaskan Pencegahan Ketuban


- Memperhatikan

Pecah Dini

2 menit Penutup v Memberikan kesempatan kepada


- Menjawab pertanyaan

ibu untuk bertanya

Memberikan reinformconsent
- Menjawab pertanyaan

3 positif

v Memutup acara penyuluhan - Menjawab pertanyaan

v Salam penutup - Menjawab salam

G. Evaluasi

1. Jelaskan pengertian Ketuban Pecah Dini !

2. Sebutkan penyebab terjadinya Ketuban Pecah Dini !


3. Sebutkan tanda dan gejala Ketuban Pecah Dini !

4. Jelaskan komplikasi Ketuban Pecah Dini !

5. Jelaskan bagaimana cara mencegah terjadinya Ketuban Pecah Dini !

H. Daftar Pustaka

Depkes RI. 2006. AsuhanKebidananPadaIbuHamilDalamKonteksKeluarga.

Pusdiknakes. Jakarta.

Difiori, judi. 2007. Pregnancy Fitness. PrestasiPustaka Raya. Jakarta.


MENGENALI TANDA-TANDA KETUBAN PECAH DINI (KPD

A. Pengertian ketuban pecah dini.

Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya

melahirkan dengan tidak disertai adanya tanda-tanda persalinan (Sujiyatini, 2009)

Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya tanpa di

sertai tanda inpartu dan setelah satu jam tetap tidak diikuti dengan proses inpartu

sebagaimana mestinya (McGraw-Hill, 2007)

Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum proses persalinan

berlagsung (Waspodo, Djoko, 2006).

Jadi ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terjadinya

proses persalinan dengan tidak disertai adanya tanda-tanda inpartu. Hal ini dapat

terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahirkan. Ketuban

pecah dini preterm adalah ketuban pecah dini sebelum usia kehamilan 37 minggu.

Ketuban pecah dini yang memanjang adalah ketuban pecah dini yang terjadi lebih

dari 12 jam sebelum waktunya melahirkan dengan tidak disertai adanya tanda -

tanda persalinan.

Contoh gambar :
B. Penyebab ketuban pecah dini

Walaupun banyak publikasi tentang ketuban pecah dini, namun

penyebabnya masih belum diketahui dan tidak dapat ditentukan secara pasti. Pada

sebagian besar kasus pun penyebab terjadinya ketuban pecah dini belum dapat

ditemukan.

Beberapa faktor predesposisi dari ketuban pecah dini (KPD):

a. Inkompetensi Serviks

Inkompetensi serviks adalah serviks dengan suatu kelainan anatomik

yang nyata, disebabkan oleh laserasi sebelumnya melalui ostium uteri

internum atau merupakan suatu kelainan kongenital pada serviks yang

memungkinkan terjadinya dilatasi berlebihan tanpa perasaan nyeri dan mules

dalam masa kehamilan trimester kedua atau awal trimester ketiga yang diikuti

dengan penonjolan dan robekan selaput janin serta keluarnya hasil konsepsi,

(Sarwono, 2007).

b. Peregangan rahim yang berlebih, yang dapat menyebabkan hidramnion atau

kelebihan air ketuban.

c. Riwayat Ketuban Pecah Dini

Pernah mengalami ketuban pecah dini pada riwayat kehamilan dan

persalinan sebelumnya.

d. Kelainan atau Kerusakan Selaput Ketuban

Kelainan selaput ketuban atau kerusakan selaput ketuban yang

disebabkan infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada selaput


ketuban dalam bentuk proteolitik sehingga memudahkan ketuban pecah.

(Sarwono, 2006)

e. Trauma

Trauma oleh beberapa ahli disepakati sebagai faktor predesposisi atau

penyebab terjadinya ketuban pecah dini. Trauma yang didapat misalnya dari

hubungan seksual yang kasar, pemeriksaan dalam, maupun amniosintesis

yang menyebabkan terjadinya ketuban pecah dini karena biasanya disertai

dengan infeksi. (Sujiyatini, 2009. Keluarnya cairan ketuban merembes melalui

vagina. Aroma air ketuban berbau amis dan tidak seperti bau amoniak.

C. Tanda dan gejala ketuban pecah dini.

Tanda-tanda yang terjadi adalah ketuban pecah tiba-tiba dan keluar cairan

ketuban, cairan tanpa di introitus, tidak ada his dalam 1 jam, mungkin cairan

tersebut masih merembes atau menetes dengan ciri pucat dan bergaris warna

darah. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus diproduksi sampai

kelahiran, (Sujiyatini, 2009).

D. Komplikasi ketuban pecah dini

Komplikasi paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37

minggu adalah sindrom distress pernapasan, yang terjadi pada 10-40% bayi baru

lahir. Risiko infeksi meningkat pada kejadian ketuban pecah dini. Semua ibu

hamil dengan KPD prematur sebaiknya dievaluasi untuk kemungkinan terjadinya


korioamnionitis (radang pada korion dan amnion). Selain itu, kejadian prolaps atau

keluarnya tali pusat dapat terjadi pada KPD, (Sujiyatini, 2009).

Risiko kecacatan dan kematian janin meningkat pada KPD preterm.

Hipoplasia paru merupakan komplikasi fatal yang terjadi pada KPD preterm.

Kejadianya mencapai hampir 100% apabila KPD preterm ini terjadi pada usia

kehamilan kurang dari 32 minggu, diantarnya:

1. Infeksi intrauterine

2. Tali pusat menumbung

3. Prematuritas\

4. Distosia (Sujiatini, 2009)

E. Pencegahan ketuban pecah dini

Beberapa pencegahan dapat dilakukan namun belum ada yang terbukti

cukup efektif. Yaitu dengan mengurangi aktifitas atau istirahat yang cukup pada

akhir triwulan kedua atau awal triwulan ketiga.

Selain itu mencegah KPD dapat di lakukan salah satunya dengan

melakukan pemeriksaan ANC secara rutin kepada bidan atau petugas kesehatan

lainnya minimal 4 kali kunjungan selama kehamilan, (Sarwono, 2006).


DAFTAR PASIEN

No Nama Pasien Ruang TTD


1. Ny “ S” Ruang Tindakan
2 Ny” A” Ruang Tindakan

CI MAHASISWA

YENI SOFIA, Amd.Keb RUS SILAWATI

PEMBIMBING LAPANGAN

LIZA ANDRIANI, S.ST

Das könnte Ihnen auch gefallen