FRAKTUR

MAKSILOFASIAL

1. FRAKTUR MANDIBULA
2. FRAKTUR MAKSILA
3. FRAKTUR ZIGOMA
4. FRAKTUR NASAL
PENYEBAB FRAKTUR MAKSILOFASIAL
1. Kecelakaan lalu lintas
2. Kecelakaan kerja
3. Kecelakaan olah raga
4. Perkelahian
5. Penganiayaan
Trauma penyerta fraktur maksilofasial

1. Trauma kapitis
2. Fraktur ekstremitas
3. Trauma abdomen
4. Trauma toraks
Macam Fraktur Makslofasial
1. Displaced/ no-displaced
2. Terbuka/ tertutup
3. Single/ multiple
4. Linier/ komunitif
Fraktur Mandibula
 Mentum . Koronoid
 Korpus . Kondilus
 Angulus . Alveolaris
 Ramus . Kombinasi
 2% 36%

3%

20%
3%
14%
21%
Fraktur Maksila
 Alveolaris
 Isolated
 Le Fort I
 Le Fort II
 Le Fort III

 Kombinasi
Fraktur Zigoma
 Korpus
 Arkus
 Tripod
Gambaran Klinis
Fraktur Mandibula
 (deformitas)
 (edema)
 Nyeri tekan
 (maloklusi)
 (trismus)
 False movement
 (krepitasi)
Gambaran Klinis
Fraktur Maksila
 (deformitas)
 (edema)
 Nyeri tekan
 (maloklusi)
 Floating maksila
 (brill hematoma)-(LIII-IV)
 (rinore)-(LIII-IV)
Gambaran Klinis
Fraktur zigoma
 (deformitas)
 (edema)
 Nyeri tekan
 (diplopia)
 (trismus)
 (parestesi)
Gambaran Klinis
Fraktur Nasal
 Epistaksis
 (deformitas)
 (edema)
 (krepitasi)
Pemeriksaan dan Diagnosis
 1. Anamnesa
 2. Pemeriksaan fisik
 3. Pemeriksaan imaging
 X-foto
 (CT scan)
Anamnesa

 Mekanisme trauma
 Keluhan
 Nyeri
 Perdarahan hidung/mulut
 Trismus
 Gangguan mengunyah
Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi
 Perdarahan hidung/mulut
 Edema
 Deformitas
 Brill hematoma
 Rinore
 Trismus
 Maloklusi
Palpasi
(dikerjakan secara sistematis)
 Nasal-margo sup.orbita-margo inf.orbita-
zigoma (korpus & arkus)-maksila-mandibula-
palatum
 Nyeri tekan
 Deformitas
 Krepitasi
 False movement
Pemeriksaan Imaging
X-foto
Sasaran Posisi

Madibula
-mentum,korpus,angulus Mandibula AP/lat
-korpus,angulus,ramus, Mandibula Eisler
koronoid,kondilus
-seluruh mannibula Panoramik
Maksila Waters

Zigoma Waters
Nasal Nasal
Pemeriksan Imaging
CT scan
 Blow-out fracture (zigoma)
 Frakktur NOE (naso-orbito-etmoid) complex
Penatalaksanaan
 Tanpa gangguan kesadaran
 P3K
 Fr.mandibula/maksila  perban
Barton
 Tindakan awal
 Fraktur terbuka  debrideman
 Tindakan definitif
 Fr.madibula  plating/IOID wiring
 Fr.maksila  suspensi + ID
wiring
 Fr.zigoma  plating/ IO wiring
 Fr.nasal  reposisi
Dengan gangguan kesadaran
 P3K
 ABC
 Angkut posisi ½ tengkurap
 Tindakan pertama
 Banyak perdarahan  kontrol perdarahan
 obstruksi jalan napas trakeotomi
 Fraktur terbuka  debrideman
 Tindakan definitif
 Fr.nasal  segera reposisi
 Fr.mandibula ,fr.maksila,fr.zigoma
 tunggu kesadaran membaik
Tindakan Definitif
 Saat
 Fr.nasal segera
 Fr.maksila, zigoma  < 1 minggu
 Fr.mandibula  < 2 minggu
 Prinsip
 Reposisi
 Fiksasi
 Immobilisasi
 Rehabilitasi
 Reposisi
 Anatomis
 Mengembalikan oklusi (fr.mandibula, maksila)

 Fiksasi
 Kawat
 Pen
 Plat
 Immobilisasi
 Fr.nasal tampon (3-4 hr)+ spalk ( 3mgg)
 Fr.mandibula  ID wiring ( 1 bl)
 Fr.maksila suspensi (2 bl) + ID wiring (1 bl)

 Rehabilitasi
 Fr.mandibula, maksila  fisioterapi buka tutup mulut
higiene mulut dijaga
Gips kupu