Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
FRAKTUR
a. Fraktur inkomplit.
Tulang tidak terpotong secara total, ex: green stick fraktur pada
anak-anak.
b. Komplit fraktur
Tulang terpotong secara total
c. Hair line fraktur
Garis fraktur hampir tidak tampak, sehingga bentuk tulang tidak
ada perubahan.
3. Berdasar hubungan antara fragmen tulang
dgn dunia luar
a. Open fraktur (patah tulang terbuka)
apabila fragmen tulang sampai menembus kulit. Bila ada fraktur
yang diatas fragmen tulang terdapat luka, harus waspada, mungkin
fragmen tulang pernah menembus keluar kemudian masuk lagi.
b. Closed fraktur (patah tulang tertutup)
Suatu fraktur dimana fragmen tulang tidak ada hubungan dengan
dunia luar.
Fraktur
Fraktur
tertutup terbuka
4. Menurut jenisnya
a. Fraktur transversal
Fraktur yang garis patahnya tegak lurus terhadap sumbu panjang
tulang. Stabil, mudah direposisi, atau direduksi. Mudah dikontrol
dengan bidai.
b. Fraktur oblik
Adalah fraktur yang garis patahnya memebentuk sudut terhadap
tulang. Fraktur ini tidak stabil, sulit diperbaiki.
c. Fraktur Spiral
Timbul akibat torsi pada ekstremitas.
Menurut jenisnya lanjutan …
d. Fraktur Segmental
A/ dua fraktur yg berdekatan pada satu tulang yg
menyebabkan terisolasinya segmen sentral dari suplay
darah. Sulit ditangani.
e. Fraktur Impaksi/Kompresi
Tjd bila dua tlg menumbuk tlg ketiga yg berada diantaranya.
Ex: fraktur vertebra.
f. Fraktur Patologik
Fraktur tjd pd daerah tlg yg melemah akibat tumor / proses
patologik lainnya.
g. Fraktur Beban/ Fraktur Kelelahan
Terjadi pada orang yg menambah tingkat aktifitas
mereka. Pada anak gejala dgn rontgen tdk terlihat
adanya fraktur. Stl 2 minggu terlihat garis radio opak.
h. Fraktur Greenstick
Fraktur yg tdk sempurna, sering terjadi pd anak-anak.
Korteks tulang maupun periosteum sebagian masih
utuh, cepat sembuh.
i. Fraktur Avulsi
Adalah fraktur yg memisahkan fragmen tulang
pada tempat insersi tendon atau ligamen.
j. Fraktur Sendi
Adl fraktur yg melibatkan sendi, dpt
menyebabkan osteoarthritis.
PERGESERAN FRAGMEN TULANG
Fragmen menimpa satu sama lain (C) Pemisahan fragmen yang telah ditarik
terpisah (D)
Alignment (Angulation)
1. REKOGNISI
Menyangkut diagnosis fraktur pada tempat kejadian
serta di RS. Riwayat kecelakaan, parah / tidak, jenis
kekuatan yang terlibat, deskripsi peristiwa trauma
mungkin menentukan ada fraktur atau
tidak.Pemeriksaan spesifik untuk mengenal tanda dan
gejala fraktur, pemeriksaan radiologis.
2. Reduksi (Reposisi)
Usaha dan tindakan manipulasi fragmen tulang yang patah
sedekat mungkin dengan letak normalnya. Dapat
dilakukan secara terbuka (open reduksi)
atau tertutup
(traksi, manipulasi
atau traksi
manual).
Reduksi ….
■ Mengembalikan posisi fraktur keposisi semula
■ Idealnya: Kembali ke posisi anatomis
◆ Kontak 100 %
◆ Angulasi tidak ada
◆ Rotasi tidak ada
■ Metode reposisi
◆ Reposisi tertutup
◆ Reposisi terbuka Dengan pembedahan
Reposisi Tertutup
▪ Tanpa pembiusan
✔ Fraktur masih fase shock
✔ Fr. yang sedikit bergeser dll
▪ Dengan pembiusan
✔ Anestesi lokal
✔ Anestesi umum
▪ Teknik
✔ Dengan tarikan, tekanan secara perabaan
✔ Memakai C Arm (Portable radiologis)
Indikasi Reposisi Terbuka
▪ Gagal reposisi tertutup
▪ Avulsion fracture
✔ Fr Patela & Fr Olecranon
▪ Epiphyseal fracture
▪ Interposisi Jaringan
▪ Disertai gangguan vascular
▪ Fraktur Patologis
Reposisi Terbuka
▪ Teknik
▪ Tulang dicapai dengan melalui pembedahan
▪ Harus selalu menjaga perdarahan
▪ Pada fraktur terbuka harus didahului dengan:
✔ Dilusi / irigasi “Dilution is a solution to polution”
✔ Debrideman
✔ Reposisi
ORIF
3. Retensi Reduksi
(mempertahankan reduksi)
✔ Mempertahankan / menahan/ fiksasi fragmen tulang
yang patah selama proses penyembuhan smp
menyapai menyambung.
✔ Fiksasi internal : pen, sekerup, kawat, paku atau plat.
✔ Fiksasi externa : external fiksator, gips, spalk/bidai,
traksi kontinu.
Kenapa setelah reposisi harus Retensi
▪ Isitrahat
■ Splint
Casting / Gips
■ Casting / Gips
■ Internal fikasasi
■ Plate/ skrew
a. Live saving
Harus ditegakkan dan ditangani dahulu cedera
ditempat lain yg membahayakan jiwa akibat
trauma bersamaan.
b. Pencucian Luka.
Luka dicuci sebersih mungkin dgn cairan
antiseptik dgn cara irigasi agar corpal yg mungkin
ada bisa teririgasi.
c. Debridement.
Menghilangkan
semua / sebag. jar
yg rusak atau
terkontaminasi.
Sequester
diangkat.
d. Pemberian analgetika dan antibiotika
e. Pengobatan fraktur
itu sendiri.
f. Penutupan luka,
jika perlu
dilakukan skin
graft.
g. Pemberian ATS.
H. PENYEMBUHAN FRAKTUR
⦿ Keganasan local
⦿ Penyakit tulang metabolic (penyakit Paget)
⦿ Radiasi tulang (nekrosis radiasi)
⦿ Nekrosis avaskuler
⦿ Fraktur intraartikuler pada usia lanjut
⦿ Kortikosteroid
⦿ Nutrisi jelek
J. KOMPLIKASI
Komplikasi Awal :
⦿ Perdarahan
⦿ Syok
⦿ Kerusakan pembuluh darah, saraf dan jaringan lunak.
⦿ Fat embolisme
⦿ Compartment syndrom
⦿ Tromboemboli
⦿ Infeksi
⦿ Koagulopati Intavena Desiminata (KID)
Compartment syndrom
Komplikasi lambat :
⦿ Mal Union
⦿ Delayed Union
⦿ Non Union
⦿ Infeksi Osteomielitis
Semoga Bermanfaat