Sie sind auf Seite 1von 9

Nama : Ni Kadek Tarwati, S.

Pd
Nim : 2174803413

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul 2 PERAN GURU DALAM
PEMBELAJARAN ABAD 21
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. KARAKTERISTIK
PEMBELAJARAN ABAD 21
2. PROFIL DAN KOMPETENSI
GURU ABAD 21
3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
GURU ABAD 21
4. STRATEGI PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah dan KB 1. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
definisi) di modul ini ABAD 21
 Fenomena perubahan pembelajaran
abad 21
 Guru dan peserta didik dapat
memanfaatkan jaringan internet untuk
mengakses “big data” dimana setiap detik
mengalir data dalam jumlah besar. Big
data merupakan kumpulan data dalam
skala besar dan kompleks yang dapat
menjadi sumber belajar potensial.
 Salah satu pengaruh signifikan teknologi
terhadap pembelajaran abad 21 adalah
adanya kemudahan akses atau aksesibilitas
terhadap sumber belajar digital .
 Fenomena lain abad 21 adalah adanya
pergeseran kebutuhan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang menggeser SDM
berketerampilan tingkat rendah (pekerjaan
tangan) dengan pekerjaan SDM berdaya
kreatifitas tinggi.
 Beberapa keterampilan penting abad 21
yaitu : Berpikir kritis dan penyelesaian
masalah (critical thinking and problem
solving). Kreatifitas dan inovasi (creativity
and innovation). Pemahaman lintas budaya
(cross-cultural understanding).
Komunikasi, literasi informasi dan media
(media literacy, information, and
communication skill). Komputer dan
literasi Teknologi Informasi dan
Komunikasi (computing and ICT
literacy) . Karir dan kehidupan (life and
career skill) .
 Karakteristik Peserta Didik Abad 21
 Dunia pendidikan kembali harus
menyesuaikan dengan kehadiran generasi z
yaitu anak-anak yang lahir setelah tahun
1995. Di Indonesia generasi z bisa
dikatagorikan mereka yang lahir sekitar
tahun 1995 setelah layanan internet
pertama oleh Indonet di Indonesia tersedia
pada tahun 1994. Kesenjangan digital tidak
lagi sekedar ditentukan faktor ekonomi
seperti kepemilikan handphone, namun
lebih disebabkan perbedaan tingkat literasi
lintas antara generasi guru dan generasi
peserta didik.
 Peran Guru dalam Pembelajaran Abad
21
 Kehadiran guru dalam pembelajaran abad
21 sangat diperlukan untuk menjamin
terjadinya proses pembelajaran yang
bermakna, berkarakter, dan memiliki
orientasi pengembangan keterampilan-
keterampilan penting abad 21.
 Upaya pertama yang penting bagi guru
adalah merubah cara pandang terhadap
generasi z. Guru perlu meyakini bahwa
generasi z memiliki potensi kreatif yang
dapat menghasilkan gagasan cemerlang
apabila diberikan kesempatan berkreasi.
Peserta didik perlu diberi kepercayaan
dalam melacak, menemukan, mengelola,
menerapkan, menganalisis, mensintesis,
mengevaluasi, dan menciptakan sesuatu
dengan memanfaatkan beragam perangkat
dan sumber yang dimiliki.
 Peran guru adalah memberikan saran atas
proses dan hasil belajar peserta didik
sehingga perlu memfokuskan diri kepada
monitoring proses belajar peserta didik.
Misalnya guru menyediakan wadah untuk
mengunggah karya peserta didik kemudian
guru memberikan komentar konstruktif
secara berkala.

 Model-model Pembelajaran Abad 21


 Discovery learning; belajar melalui
penelusuran, penelitian, penemuan, dan
pembuktian.
 Pembelajaran berbasis proyek; proyek
memiliki target tertentu dalam bentuk
produk dan peserta didik merencanakan
cara untuk mencapai target dengan
dipandu oleh pertanyaan menantang.
 Pembelajaran berbasis masalah dan
penyelidikan; belajar berdasarkan masalah
dengan solusi “open ended”, melalui
penelusuran dan penyelidikan sehingga
dapat ditemukan banyak solusi masalah.
 Belajar berdasarkan pengalaman sendiri
(Self Directed Learning/SDL); SDL
merupakan proses di mana insiatif belajar
dengan/atau tanpa bantuan pihak lain
dilakukan oleh peserta didik sendiri mulai
dari mendiagnosis kebutuhan belajar
sendiri, merumuskan tujuan,
mengidentifikasi sumber, memilih dan
menjalankan strategi belajar, dan
mengevaluasi belajarnya sendiri.
 Pembelajaran kontekstual (melakukan);
guru mengaitkan materi yang dipelajari
dengan situasi dunia nyata peserta didik
sehingga memungkinkan peserta didik
menangkap makna dari yang pelajari,
mengkaitkan pengetahuan baru dengan
pegetahuan dan pengalaman yang sudah
dimiliki.
 Bermain peran dan simulasi; peserta didik
bisa diajak untuk bermain peran dan
menirukan adegan,
gerak/model/pola/prosedur tertentu.
 Pembelajaran kooperatif; merupakan
bentuk pembelajaran berdasarkan faham
kontruktivistik.
 Pembelajaran kolaboratif; merupakan
belajar dalam tim dengan tugas yang
berbeda untuk mencapai tujuan bersama.
 Diskusi kelompok kecil; diskusi kelompok
kecil diorientasikan untuk berbagai
pengetahuan dan pengalaman serta untuk
melatih komunikasi lompok kecil
tujuannya agar peserta didik memiliki
ketrampilan memecahkan masalah terkait
materi pokok dan persoalan yang dihadapi
dalam kehidupan sehari-hari.
 TPACK sebagai Kerangka Integrasi
Teknologi ( Technological Pedagogical
Content Knowledge )
 Istilah PCK berkembang menjadi TPCK
dimana “T” adalah teknologi. Guna
memudahkan penyebutannya TPCK
dirubah menjadi TPACK dan berkembang
melibatkan banyak domain pengetahuan di
dalamnya.
 TPACK merupakan kerangka
pengintegrasian teknologi ke dalam proses
pembelajaran yang melibatkan paket-
paket pengatahuan tentang teknologi,
materi, dan proses atau strategi
pembelajaran.
Konsep TPACK melibatkan 7 domain
pengetahuan dikarenakan ada irisan atau
sintesa baru, yaitu;
a). Pengetahuan materi (content
knowledge/CK) yaitu penguasaan bidang
studi atau materi pembelajaran.

b). Pengetahuan pedagogis (pedagogical


knowledge/PK) yaitu pengetahuan tentang
proses dan strategi pembelajaran.

c). Pengetahuan teknologi (technological


knowledge/TK) yaitu pengetahuan
bagaiamana menggunakan teknologi
digital.

d). Pengetahuan pedagogi dan materi


(pedagogical content knowledge/PCK)
yaitu gabungan pengetahuan tentang
bidang studi atau materi pembelajaran
dengan proses dan strategi pembelajaran.
e). Pengetahuan teknologi dan materi
(technological content knowledge/TCK)
yaitu pengetahuan tentang teknologi digital
dan pengetahuan bidang studi atau materi
pembelajaran.

f). Pengetahuan tentang teknologi dan


pedagogi (technological paedagogical
knowledge/TPK) yaitu pengetahuan
tentang teknologi digital dan pengetahuan
mengenai proses dan strategi
pembelajaran.

g). Pengetahuan tentang teknologi,


pedagogi, dan materi (technological,
pedagogical, content knowledge/TPCK)
yaitu pengetahuan tentang teknologi
digital, pengetahuan tentang proses dan
strategi pembelajaran, pengetahuan tentang
bidang studi atau materi pembelajaran.
KB 2. PROFIL DAN KOMPETENSI GURU
ABAD 21
 Profil Guru Efektif Abad 21
 Ada beberapa kompetensi esensial bagi
para guru khususnya guru efektif di
Indonesia terkait abad 21 yaitu :
 Guru efektif tidak berfokus kepada
penyajian fakta dan konten, namun
mengarah pengembangan keterampilan
belajar peserta didik.
 Guru aktif Aktif memahami konteks
berpikir peserta didik dan mengembangkan
pertanyaan-pertanyaan spesifik sebagai
kunci dalam pengembangan kemampuan
belajar terkait penggunaan TIK sekaligus
mendorong kemampuan berpikir tingkat
tinggi
 Guru abad 21 memiliki karakteristik
spesifik dibanding dengan guru pada era
sebelumnya. Karakteristik yang dimaksud
diantaranya:
 Memiliki semangat dan etos kerja yang
tinggi disertai kualitas keimanan dan
ketakwaan yang mantap.

 Mampu memanfaatkan iptek sesuai


tuntutan lingkungan sosial dan budaya di
sekitarnya.

 Berperilaku profesional tinggi dalam


mengemban tugas dan menjalankan
profesi.

 Memiliki wawasan ke depan yang luas dan


tidak picik dalam memandang berbagai
permasalahan.

 Memiliki keteladanan moral serta rasa


estetika yang tinggi.

 Mengembangkan prinsip kerja bersaing


dan bersanding.
 Untuk dapat berperilaku profesional dalam
mengemban tugas dan menjalankan profesi
maka terdapat lima faktor yang harus
senantiasa dipelihara, yaitu:
1. Sikap keinginan untuk mewujudkan
kinerja ideal

2. Sikap memelihara citra profesi


3. Sikap selalu ada keinginan untuk
mengejar kesempatan-kesempatan
profesionalisme.

4. Sikap mental selalu ingin mengejar


kualitas cita-cita profesi

5. Sikap mental yang mempunyai


kebanggaan profesi

 Kompetensi Guru Abad 21


 Rumusan kompetensi guru yang
dikembangkan di Indonesia sudah tertuang
dalam Undang-undang No.14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat (1)
kompetensi guru meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional yang diperoleh melalui
pendidikan profesi. Artinya
diselengarakannya Pendidikan Profesi
Guru (PPG) dimaksudkan agar guru
memiliki kompetensi sebagaimana yang
dimaksud dalam Undang-undang tersebut.
Guru yang memiliki kompetensi memadai
sangat menentukan keberhasilan
tercapainya tujuan pendidikan.
 Penjelasan kompetensi guru selanjutnya
dituangkan dalam peraturan menteri
Pendidikan Nasional No 16 tahun 2007
tentang kualifikasi akademik dan
kompetensi guru yang berbunyi bahwa
setiap guru wajib memenuhi kualifikasi
akademik dan kompetensi guru yang
berlaku secara nasional.

KB 3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI


GURU ABAD 21
 Profesi guru merupakan salah satu dari
profesi tenaga kependidikan yang diatur
dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor
20 tahun 2003. Tenaga kependidikan
adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan.
 Tugas guru sebenarnya merupakan
pengabdian baik yang terkait dengan dinas
maupun di luar. Secara luas ada tiga jenis
tugas guru, yakni: (1). Tugas terkait bidang
profesi, (2). Tugas terkait kemanusiaan,
dan (3). Tugas terkait dalam bidang
kemasyarakatan.
 Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD)
Nomor 14 tahun 2015 pasal 1 ayat (1)
menyatakan guru adalah pendidik
professional dengan tugas utama guru
mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
 Pasal 6 UUGD nomor 14 tahun 2015
menyatakan kedudukan guru sebagai
tenaga professional bertujuan untuk
melaksanakan sistem pendidikan nasional
dan mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
 Intinya guru bertugas melaksanakan sistem
pendidikan nasional demi terwujudnya
tujuan pendidikan nasional yaitu
“berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, serta menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggung
jawab”.
 Fungsi guru yang dimaksudkan disini
sebenarnya termasuk dalam tugas guru
namun ada beberapa fungsi yang
termaktub dalam dalam poin d dan e Pasal
20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan
c Pasal 40 Ayat (2) Undang-Undang No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, meliputi; Memelihara dan
memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Menjunjung tinggi peraturan perundang-
undangan, hukum, dan kode etik guru,
serta nilai-nilai agama dan etika.
Menciptakan suasana pendidikan yang
bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis
dan dialogis. Memelihara komitmen secara
profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Memberi teladan dan menjaga
nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan
yang diberikan kepadanya.
KB 4. STRATEGI PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
 Pengembangan profesi berkelanjutan
bermakna adanya aktifitas belajar seorang
profesional dalam mengembangkan
pengetahuan dan kemampuan dirinya
secara aktif dan penuh kesadaran dan
bersifat terus menerus.
 Cara pandangan pengembangan profesi
guru harus bisa rubah menjadi guru yang
belajar (professional learning) dan
akhirnya menjadi belajar mandiri secara
berkelanjutan continuous authentic
professional learning (CAPL) yang lebih
meletakkan kesadaran dan letak
tanggungjawab pengembangan
profesionalisme diri ada pada diri guru
 Guru sebagai Profesional yang Reflektif
yang maksudnya sebagai usaha
menciptakan makna melalui proses
berpikir sistematis dan ketat dengan
menghubungkan antar pengalaman
sehingga diperoleh pemahaman mendalam
sehingga memunculkan peluang belajar
lebih lanjut (menuju perbaikan).
 Strategi Pengembangan Profesi Guru Abad
21
a. Pengembangan keprofesian
berkelanjutan adalah
pengembangan kompetensi guru
yang dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan, bertahap dan
berkelanjutan untuk meningkatkan
profesionalitasnya.
b. Menurut Permennegpan Nomor 16
Tahun 2009 pengembangan
keprofesian berkelanjutan (PKB)
terdiri dari 3 komponen, yaitu
pengembangan diri, publikasi
ilmiah, dan karya inovatif.
c. Pengembangan diri merupakan
upaya-upaya guru dalam rangka
meningkatkan profesionalismenya.
d. Publikasi ilmiah dikatagorikan
menjadi 3 kelompok kegiatan
yaitu; (1) presentasi pada forum
ilmiah, (2) Publikasi hasil
penelitian atau gagasan inovatif
pada bidang pendidikan formal,
dan (3) Publikasi buku teks
pelajaran, buku pengayaan,
pedoman guru dan buku bidang
pendidikan.
e. Karya inovatif bisa merupakan
penemuan baru, hasil
pengembangan, atau hasil
modifikasi sebagai bentuk
kontribusi guru terhadap
peningkatan kualitas pendidikan.

2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Penerapan secara praktis TPACK


di modul ini 2. Kompetensi Guru Abad 21
3. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
(PKB)

3 Daftar materi yang sering 1. Kompetensi pedagogik, kompetensi


mengalami miskonsepsi kepribadian, kompetensi sosial, komptetensi
profesional
2. Strategi pengembangan profesional guru abad
21

Das könnte Ihnen auch gefallen