Sie sind auf Seite 1von 14

ARTIKEL

RANCANG BANGUN PENDETEKSI FORMALIN PADA MAKANAN BASAH MENGGUNAKAN


SENSOR WARNA TCS3200 BERBASIS ARDUINO UNO

Oleh :

SITI AFNA BAIZUROH

NIM. 180204016

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

RANCANG BANGUN PENDETEKSI FORMALIN PADA MAKANAN BASAH MENGGUNAKAN SENSOR


WARNA TCS3200 BERBASIS ARDUINO UNO

SITI AFNA BAIZUROH

NIM. 180204016

Pancor, 5 Oktober 2022

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Mengetahui :
Koordinator Program Studi Teknik Komputer

i
RANCANG BANGUN PENDETEKSI FORMALIN PADA MAKANAN BASAH MENGGUNAKAN SENSOR
WARNA TCS3200 BERBASIS ARDUINO UNO

Siti Afna Baizuroh1 , Hadian Mandala Putra2 , M. Nuzuluddin3

1Siti Afna Baizuroh: Program Studi Teknik Komputer, Universitas Hamzanwadi, Selong, Indonesia
2 Hadian Mandala Putra: Program Studi Teknik Komputer, Universitas Hamzanwadi, Selong, Indonesia
3 M. Nuzuluddin: Program Studi Teknik Komputer, Universitas Hamzanwadi, Selong, Indonesia

e.mail:afnabaizuroh@gmail.com

Abstrak
Makanan basah saat ini sebagian besar menggunakan bahan pengawet berbahaya, yaitu Formalin. Pedagang
menggunakan bahan kimia tersebut dengan alasan agar makanan menjadi lebih tahan lama, padahal nantinya akan
dikonsumsi oleh manusia. Namun karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang makanan yang mengandung bahan
kimia berbahaya. Maka dari itu dirancang sebuah alat otomatis berbasis mikrokontroler. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk merancang, membuat dan mengoperasikan pendeteksi formalin pada makanan basah menggunakan sensor warna
TCS3200 berbasis Arduino Uno. Warna yang dideteksi oleh sensor TCS3200 merupakan warna dari percampuran
sampel berformalin dengan pereaksi schiff. Sensor akan mendeteksi warna yang berubah setelah semuanya sudah
bereaksi, dan alarm buzzer akan berbunyi bila hasilnya positif mengandung formalin. Hasil pengujian akan ditampilkan
pada layar Organic Light Emitting Diode (OLED).

Kata kunci: Formalin, Arduino, Sensor warna TCS3200, Buzzer,OLED

Abstact
Most of the wet food currently uses harmful preservatives, namely Formalin. Traders use these chemicals on the
grounds that food will last longer, even though it will be consumed by humans. However, due to the lack of public
knowledge about foods that contain hazardous chemicals. Therefore, a microcontroller-based automatic device was
designed. The purpose of this research is to design, manufacture and operate a formalin detector in wet food using the
Arduino Uno-based TCS3200 color sensor. the sensor will detect the changing color after everything has reacted, and the
buzzer alarm will sound when the result is positive for formalin. The test results will be displayed on the Organic Light
Emitting Diode (OLED) screen

Keywords: Formalin, Arduino, TCS3200 color sensor, Buzzer, OLED

1
1. Pendahuluan
menyebutkan bahwa Tambahan pangan yang di
Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat
singkat BTP adalah bahan yang ditambahkan ke
ditandai dengan adanya alat serba otomatis yang
bahan tambahan pangan yang dilarang
menyebabkan manusia dituntut untuk bersaing dalam
penggunaannya dalam makanan juga tercantum
mencapai sebuah tujuan untuk mendapatkan
dalam permenkes RI No. 033 tahun 2012, tentang
keuntungan. Makanan merupakan bagian penting dari
bahan tambahan pangan (BTP),pada lampiran II
kehidupan manusia yang sebagian besar dipengaruhi
tentang bahan yang dilarang penggunaannya sebagai
oleh faktor lingkungan yang erat kaitannya dengan
bahan tambahan pangan. Dalam pangan untuk
kesehatan. Pangan yang murah dan praktis belum
mempengauhi sifat atau bentuk pangan Pada peneliti
tentu aman bagi konsumen khususnya makanan
sebelumnya telah dibuat pendeteksi formalin berbasis
olahan yang sering ditemukan di tempat-tempat
arduino uno[1]. Penulis akan mengembangkan
umum sehingga sangat berpotensi terkontaminasi oleh
penelitia sebelumnya dengan komponen yang
cemaran fisik, memproduksi produk-produk makanan
berbeda untuk mendeteksi formalin,
tersebut dalam jumlah yang besar, sangat
penelitian sebelumnya menggunakan LED,
memungkinkan produsen menggunakan bahan
Pusbutton, dan LCD, sedangkan penulis menggunakan
pengawet.
Buzzer dan Organic Light-Emitting Dioda
Formalin merupakan larutan yang dibuat dari 37%
(OLED) sebagai tampilan dari hasil
formaldehida (HCOH) dalam air. Formalin
pendeteksi formalin.
biasanya digunakan sebagai desinfektan, pembasmi
2. Tinjauan Pustaka
serangga, bahan pengawet mayat dan berbagai jenis
2.1 Penelitian Terkait
bahan industri non makanan. Penggunaan formalin a. Penelitian yang dilakukan oleh Hariyadi
dalam makanan sangat membahayakan konsumen. Singgih, yang berjudul UJI KANDUNGAN
Formalin merupakan senyawa reaktif yang dapat FORMALIN PADA IKAN ASIN
berikatan dengan senyawa didalam makanan, seperti MENGGUNAKAN SENSOR WARNA
protein, lemak, dan karbohidrat. formalin bukan DENGAN BANTUAN FMR (FORMALIN MAIN
merupakan bahan tambahan pangan yang REAGENT). Hasil pengujian dengan metode
diperbolehkan untuk dicampurkan dalam makanan manual dan otomatis, untuk pengujian manual
sesuai dengan peraturan mentri kesehatan RI No.033 denagn menggunakan bahan alami yaitu kunyit
Tahun 2012, tentang bahan tambahan pangan dan kulit buah naga. Sedangakn untuk pengujian
dengan metode otomatis meggunakan sensor
warna dengan bantuan FMR (Formalin Main
Reagent) untuk

2
mendeteksi formalin. Pada sampel ditambahkan makanan yang mengandung Formalin dicampur
pereaksi FMR (Formalin Main Reagent) 2-3 dengan cairan kimia khusus yaitu Formaldehid
ml untuk membuat warna sampel, Pembacaan secara otomatis, sedangkan untuk mendeteksi
warna sampel digunakan sensor TCS3200. Sensor sampel yang mengandung Boraks dicampur
TCS3200 berfungsi mengubah warna ke dalam dengan Kurkumin secara otomatis. Kemudian
bentuk arus dan dikonversikan menjadi sinyal sensor akan mendeteksi warna yang berubah
frekuensi. Nilai frekuensi yang diperoleh dari setelah semuanya sudah bereaksi. Hasil pengujian
pembacaan sensor warna diproses pada akan ditampilkan pada layar LCD, dimana
mikrokontroller ATMega8 menggunakan bahasa keluaran berupa positif terkandung atau tidak
C. Data ditampilkan pada LCD (Liquid Crystal serta perubahan warna yang terlihat dari reaksi
Display) berupa komposisi nilai RGB dan nilai warna yang sudah terdeteksi oleh sensor[3].
kandungan formalin[2]. c. Penelitian yang dilakukan oleh Firman Daniel
b. Penelitian yang dilakukan oleh Astry Hotmaria Stohang, berjudul RANCANG BANGUN ALAT
Sihite, yang berjudul RANCANG BANGUN PENDETEKSI FORMALIN PADA MAKANAN
ALAT PENDETEKSI BAHAN PENGAWENT DENGAN SENSOR HCHO BERBASIS
PADA MAKANAN SECARA OTOMATIS ARDUINO. Proses pendeteksian formalin
BERBASIS ARDUINO UNO. Pendeteksian menggunakan metode manual dilakukan dengan
formalin menggunakan metode manual cara membaluri tusuk gini dengan kunyit yang
dilakuakan dengan cara tusuk gigi yang telah udah dihaluskan kemudian ditusukkan ke
dibaluri kunyit yang telah dihaluskan, sampel makanan. Metode ini relatif selektif dan
kemudian tusukan pada makanan. Namun motede sensitif akan tetapi memerlukan waktu analisis
manual ini kurang efektif untuk mendeteksi yang lama. Formalin pada makanan terbilang
kandungan formalinpada makanan. Dari kurang praktis dan efisien, karena harus melalui uji
permasalahan tersebut dibuatlah alat untuk tes dan uji laboratorium yang memakan waktu
mempermudah mendeteksi formalin pada cukup lama. Oleh karena itu perancangan alat
makanan. Secara Sistem yang berbasis Pendetksi formalin berbasis arduino dengan
mikrokontroler ini dapat menguji makanan menggunakan sensor HCHO. Sistem alat ini akan
dengan praktis dan efektif karena tidak memakan mendeteksi makanan yang mengandung bahan
waktu yang lama untuk melihat hasilnya. Sensor pengawet berbahaya secara otomatis,
warna TCS34725 digunakan untuk mendeteksi
sampel

3
dan kemudian hasilnya akan ditampilkan di RANCANG BANGUN SMART NOSE
LCD[4]. PENDETEKSI ZAT PENGAWET BERBAHAYA
d. Penelitian yang dilakukan oleh Farid Bascoro dan PADA IKAN. Hasil pengujian secara manual
Rizky Susanto, yang berjudul RANCANG dengan hanya meliat langsung ciri-ciri ikan yang
BANGUN ALAT PENDETEKSI FORMALIN mengandung formalinjika ditekan dengan jari ikan
DAN RHODMIN BERBASIS ARDUINO. Untuk akan mengeluarkan bau asam, namun metode ini
pengujian manual dengan menggunakan bahan tidak efektif. Oleh karena itu, diperlukan suatu
alami sepeti kunyit dan kulit buah naga. Sedangkan alat yang dapat dengan mudah mendeteksi
pengujian dengan metode otomatis kandungan formalin. Yakni smart nose yang
menggunakan sensor MQ-138 yang berupa sensor merupakan pendeteksi bahan pengawet berbahaya
gas untuk mendeteksi formalin dan fhotodioda pada ikan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat
untuk mendeteksi rhodmin B dengan Arduino rancang bangun alat hidung pintar yang dapat
Nano sebagai pusat pengendali dan hasilnya mendeteksi kandungan formalin pada ikan. Alat
ditampilkan melalui OLED (organic light- dan bahan yang digunakan untuk merakit
emitting diod).Pengujian formalin memiliki eror komponen adalah Arduino, kabel jumper, sensor
7%- 17% pada bahan tahu, ikan, mie basah HCHO, LED, resistor, modul LCD dan Bluetooth
dengan konsentrasi formalin yang berbeda-beda HC-
pada setiap bahan dimana pada bahan tahun 05. Setelah komponen dirakit, diperoleh alat
memiliki akurasi 86%-92% sementara pada bahan hidung pintar yang dapat mendeteksi
ikan memiliki akurasi antara 88% - 93% dan pada kandungan Formaldehida dalam unit PPM. Hasil
mie basah memiliki akurasi antara 83%-90%. Kadar formalin yang akan terdeteksi dalam
Pengujian rhodamin B menggunakan 3 larutan dengn satuan PPM. Ikan segar yang mengandung
konsentrasi yanh berbeda-beda dengan hasil formalin akan terdeteksi nilai PPM di atas 0,27
pengujian menunjukkan eror antara 24%- 27% dari PPM. Hasil yang diperoleh bahwa ikan asin
ketiga bahan tersebut. Pada alat ini menggunakan mengandung formalin dengan kadar rata-rata 0,099-
1 buah rechargeable battrey dengan kapasitas 0,289 ppm[6].
3000mAh yang mampu bertahan selama 8 jam[5]. 2.2 Landasan Teori
e. Penelitian yang dilakukan oleh Hervina Puspits a. Rancang bangun
Darmayanti, Nurhikmah Fitiani, Diah Setiani dan Rancang bangun (desain) adalah tahap dari
Irma Agustina Dewi yang berjudul setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
yang merupakan pendefinisian dari kebutuhan-
kebutuhan fungsional, serta

4
menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk lurus dengan intensitas cahaya (irradiance)[9].
yang dapat berupa penggambaran, perencanaan seperti pada gambar 4 di bawah ini:
dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari
beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu
kesatuan yang utuh dan berfungsi, termasuk
menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-
komponen perangkat keras dan perangkat lunak
dari suatu sistem[7]. Gambar 2 Sensor Warna TCS3200

b. Arduino Uno d. OLED (Organic Light Emiting Diode)

Arduino Uno adalah board mikrokontroler yang OLED (Organic Light Emiting Diode) adalah
berbasis chip ATMEGA328P. Arduino Uno teknologi pemancar cahaya datar, dibuat dengan
memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa menempatkan serangkaian film tipis organik di
ditulis I/O, dimana 6 pin diantaranya dapat antara dua konduktor[10]. Bentuk dari OLED
digunakan sebagai output PWM antara lain pin 0 seperti pada gambar 5 di bawah ini:
sampai 13), 6 pin input analog,dan sebuah
osilator crystal 16 MHz antara lain pin A0
sampai A5, sebuah koneksi USB, jack listrik,
header ICSP dan tombol reset[8]. Seperti pada
gambar di bawah ini: Gambar 3 OLED (Organic Light Emiting Diode)

e. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang
berfungsi untuk mengubah getaran listrik
menjadi getaran suara[11]. seperti pada gambar 6
Gambar 1 Arduino Uno
di bawah ini:
c. Sensor warna TCS3200
Sensor ini mengubah cahaya menjadi
frekuensi yang tersusun atas konfigurasi silicon
Fhotodioda dan konveter arus ke frekuensi
dalam IC CMOS monolithic yang tunggal
keluaran dari senser ini adalah gelombang
Gambar 4 Ky-012 Active Buzzer Module
kotak frekuensi yang berbanding

5
f. Aplikasi IDE dari Arduino Uno ke stop kontak yang
Aplikasi IDE (Integrated Development terdiri dari arus listrik.
Environment) berguna untuk membuat, b) Selanjutnya inisialisasi sensor warna
rnembuka, dan mengedit source code TCS3200 sebagai input, Buzzer sebagai
Arduino (Sketches)[12]. Bentuk dari Arduino outout, OLED sebagai output dan makanan
IDE seperti pada gambar di bawah ini: sebagai objek atau input.
c) Kemudian sensor warna TCS3200 akan
mendeteksi objek.
d) Jika wana merah > 1 &< 10, hijau > 11 &<
37, biru > 43 &< 84 maka sampel akan
terdeteksi positif mengandung fomalin.
Gambar 5 Arduino Ide
e) Setelah itu buzzer akan berbunyi.
2.3 Tahapan Penelitian
f) Selanjutnya data akan ditampilkan pada
a. Flowchart alat
Organic Light-Emiting Diode (OLED)
g) Selesai.

b. Diagram blok

Gambar 7 Diagram Blok

Adapun penjelasan dari diagram blok di atas sebagai


berikut:
1) Sistem dimulai dari pembacaan
frekuensiwarna makanan oleh sensor warna
Gambar 6 Flowchart TCS3200.

a) Pertama mulai untuk menjalanka sistem 2) Frekuensi warna yang dibaca oleh sensor

dengan menghubungkan kabel adaptor warna TCS3200 akan diproses oleh


Arduino Uno sebagai pengendali.

6
3) Pada saat mendeteksi batas warna tertentu mendapatkan informasi lebih detail terkait objek
maka Arduino Uno akan menampilkan tersebut. Penelitian dilakukan di Pasar Lepak lebih
bahwa makanan tersebut mengandung tepatnya di Sakra Timur.
formalinpada OLED sebagai output atau b. Interview (Wawancara)
luaran. Wawancara adalah teknik mengumpulkan data
4) Serta mengaktifkan buzzerMotor Driver dengan melakukan percakapan antara dua orang
sebagai tegangan untuk Lampu USB atau atau lebih untuk mendapatkan data dan informasi
sebagai OUTPUTnya. yang sesuai dengan objek yang di teliti.
3. Metode Penelitian
Wawancara dilakukan dengan tidak terstruktur
Jenis penelitian ini menggunakan metode Resarch and maksudnya disini, peneliti tidak menggunakan
Development (R & D). penggunaan metode pedoman wawancara untuk mengumpulkan data
penelitian ini untuk membuat alat pendeteksi dan dan bertanya kepada objek yang di teliti.
pemilahan kualitas telur ayam menggunakan sensor Wawancara dilakukan dengan pedagang yang ada
Light Dependent Resistant (LDR) berbasis di Pasar Lepak.
mikrokontroler. Resarch and Development (R & D) c. Studi Pustaka
atau sering dikenal dengan metode penelitian dan Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data
pengembangan merupakan suatu metode penelitian dengan cara mengolah bahan penelitian, membaca
yang digunakan dalam menguji keefektifan produk dan mencatat dari jurnal-jurnal atapun karya
yang telah dibuat dan dapat menghasilkan produk ilmiah orang lain dengan tujuan untuk
tertentu. Tujuan menggunakan metode ini untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan
melakukan riset guna mengumpulkan data dan penelitian yang sudah di rencanakan.
mendapatkan sebuah informasi, dimana data dan 3. 2 Lokasi Penelitian
informasi yang sudah penulis peroleh akan dikembangkan Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
sesuai kebutuhan yang diinginkan. Adapun metode dalam diPasar Lepak, Kecamatan Sakra Timur, dimana
penelitian ini meliputi beberapa tahapan sebagaian masyarakat masih awam akan adanya
diantaranya: teknologi, sehingga peneliti bertujuan bertujuan untuk
3.1 Metode pengumpulan data memperkenalkan teknologi terkait produk yang akan
a. Observasi dibuat kepada masyarakat. Produk yang akan dibuat
Observasi adalah kegiatan pengamatan secara peneliti adalah rancang bangun pendeteksi formalin
langsung pada objek yang ingin diteliti dan pada makanan basah menggunkan sensor warna
dengan observasi peneliti bisa TCS3200 berbasis Arduino Uno.

7
4. Hasil dan Pembahasan Berikut adalah tampilan antar muka rancang bangun
Pada tahap selanjutnya yakni implementasi rancang pendeteksi formalin pada makanan basah menggunkan
bangun alat pendeteksi formalin pada makanan basah sensor warna TCS3200 berbasis Arduino Uno.
menggunakan sensor TCS3200 berbasis Arduino Uno., Perancangan perangkat keras atau komponen
oleh karena itu pada tahap ini akan dijelaskan elektronika di letakkan di dalam box warna hitam,
bagaimana cara merancang komponen hardware supaya aman saat di bawa kemana- mana. Berikut
menjadi sebuah rangkaian secara keseluruhan, yang tampilan antar muka dapat dilihat pada gambar di
dimana terdiri dari desain hingga pengujian alat. bawah ini sebagai berikut:
a. Tahap pemasangan komponen
Tahap pertama adalah pemasangan alat yang sesuai
dengan rancangan sebelumnya, pada bagian body
alat tersebut menggunakan papan kayu dan triplek
yang berfungsi sebagai tempat terpasangnya
Gambar 10 Antar Muka Alat
komponen alat seperti sensor warna TCS3200,
b. Kode program
Buzze dan OLED. Pemasangan alat dapat dilihat
Perangkat lunak Arduino IDE berperan
pada gambar bawah ini sebagai berikut:
penting dalam terbentuknya sistem ini, agar alat
dapat bekerja sebagaimana fungsinya. Sebagai
aplikasi menulis bahasa pemrograman (code
editor). Dapat dilihat pada gambar sebagai
berikut:

Gambar 8 Pemasangan Komponen Denan Arduino Uno

Gambar 11 Penulisan Progam Di Arduino Ide

Gambar 9 Pemasangan Komponen Pada Box 4.1 Pembahasan


a. Pada tahap ini adalah pengujian sensor warna
tcs3200 untuk memastikan apakah sensor
warna tcs3200 dapat berfungsi dengan baik
atau tidak, dapat dilihat pada tabel 1 di bawah
ini:

8
Tabel 1 Hasil Pengujian Menggunakan Sensor Warna TCS3200
b. Pada tahap ini perubahan warna pada sampel
No Jenis Reaksi Nilai Keteran menjadi merah keunguan kareana percampuran
Warna R G B gan
formalin dengan pereaksi schiff. Semakin tinggi
1. Sampel Kuning 85 10 135 Negatif
konsentrasi formalin di dalam sampel akan
1 5
2 Sampel Kuning 84 10 136 Negatif menghasilkan perubahan warna merah keunguan
2 5 yang semakin pekat . Oleh karena itu semakin
3 Sampel Kuning 81 10 137 Negatif lama waktu tunggu dari percampuran formalin
3 5
dengan pereaksi schiff maka warna yang
4 Sampel Merah 30 35 32 Positif
dihasilkan akan semakin pekat karena proses
4 keungua
n resonansi tersebut berlangsung terus menerus.
5 Sampel Putih 84 10 136 Negatif Perubahan warna sampel dapat di lihat pada tabel 2.
5 5
Tabel 2 Perubahan Warna Sampel
6 Sampel Putih 83 10 130 Negatif
6 5
7 Sampel Putih 81 10 137 Negatif
7 5
8 Sampel Putih 82 11 138 Negatif
8 8
9 Sampel Merah 29 34 31 Fositif
9 keungua
n
10 Sampel Abu-abu 85 11 130 Negatif
10 8

Berdasarkan pada tabel Perbedaan hasil pengujian


nilai RGB pada setiap sampel, dapat disebabkan oleh
intensitas cahaya luar yang terkena kesensor warna
TCS3200 dan objek (sampel) tersebut yang kurang
merata. Semakin tinggi konsenrtasi formalin pada
objek maka nilai digital RGB dari setiap red,
green, blue akan semakin mengecil
No Jenis Reaksi
Warna(Schiff+For
malin)

9
1.

2.

3.

4.

1
makanan basah. Setelah tahap pembutan selesai
maka dilanjutkan ke pengoperasian. Warna yang
dideteksi oleh sensor warna TCS3200 merupakan
warna dari pencampuran sampel berformalin dengan
pereaksi schiffdan untuk mendapatkan hasil yang
maksimal pada pengujian makanan yang
mengandung formalin, membutuhkan waktu
selama 5 menit untuk menunggu reaksi cairan
Gambar 12 Hasil Uji Nilai RGB Negatif Formalin
kimia dengan sampel makanan.Dari 10 sampel
yang di uji 3 sampel yang positif mengandung
formalin dengan perubahan warna merah keunguan .
3. Pengoperasian pendeteksi formalin pada makanan
basah menggunakan sensor warna TCS3200
Gambar 13 Hasil Uji Nilai RGB Positif Formalin berbasis Arduino Uno dimulai dari menyalakan
5. Kesimpulan alat yaitu menghubungkan kabel adaptor 12 volt
Kesimpulan berdasarkan data hasil penelitian dan dari arduino uno ke stop kontak yang terdiri dari arus
pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka dapat listrik dan menyiapkan 10 sampel makanan basah,
diambil kesimpulan: serelah itu makanan di letakakan didalam box
1. Proses perancangan dibagi menjadi dua yaitu kemudian sensor warna TCS3200 akan mendeteksi
software dan hadware. Rancangan software terdiri sampel dengan jarak 3 cm. jika nilai merah > 1 &<
dari pembuatan diagram blok dan flowchart alat. 10 , hijau <
Sedangkan rancangan hadware terdiri dari 11 &> 37, biru <43&>85maka sampel akan
perancangan sensor warna TCS3200, OLED terdeteksi positif formalin dan buzzer akan
(Organic light-emitting diode) dan buzzer. berbunyi. Tampilan data akan ditampilkan pada
Perancangan keseluruhan alat pendeteksi formalin Organic Light-Emitting Diode(OLED).
pada makanan basah, perancangan model produk, 6. Daftar Pustaka
skematik rangkaian [1] Rani Laras Wati. Endang Rosdiana.
2. Membuat pendeteksi formalin pada makanan basah Valentina Adimurti Kusumaningtyas. 2021.
menggunakan sensor warna TCS3200 berbasis Rancang Bangun Pendeteksi Kadar
Arduino Uno dilakukan dengan beberapa Formalin pada Mie Basah Menggunakan
tahapan yaitu tahap perakitan alat dan pemasangan Sensor Warna TCS3200. Sains dan
alat pendeteksi formalin pada

1
Kesehat.. 3 (5) 727–736., Setiawan, Eka Tresna. 2021. Desain Dan
[2] H. Singgih And U. Kandungan. 2017. Uji Prototipe Reaktor Plasma. Penerbit:
Kandungan Formalin Pada Ikan Asin Academia Publication.
Menggunakan Sensor Warna Dengan Bantuan [9] A. Kadir, 2018. Arduino Dan
Fmr (Formalin Main Reagent). Sensor.Penebit:Andi
Eltek.11(1)55–70. [10] Rahman.Herlinah.,Surya Hendraputra.
[3] Sihite, Asty Hitmariana. 2018. Rancang JannerSimarmata. Fatimah NurArifah.
Bangun Alat Pendeteksi Bahan Pengawet YoCengGiap. Sabrina Aulia, Zelvi Gustina,
Berbahaya Pada Makanan Secara Otomatis Oris Krianto Sulaiman, Dewa Putu
Berbasis Arduino Uno Sampul Depan. Tehnik Yudhi.Fajar Israwan, Ilham Djufri. 2021.
Komputer Dan Informasi. Politehnik Negri Pengantar Teknologi Dan
Medan. Informasi.Penerbit: Yayasan Kita Menulis
[4] F. D. Sitohang, 2019. Rancang Bangun Alat [11] Dinata, Andi, 2018. Fun Coding With
Pendeteksi Formalin Pada Makanan Dengan Microlython. Jakarta.Penerbit: PT Elex Media
Sensor Hcho Berbasis Arduino.Fakultas Komputindo Kelompok Gramedia.
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan [12] Alam H, Parinduri.I, Et All. 2020.
Alam.Sumatra Utara Medan. Pembelajaran Dan Praktikum
[5] R. Susanto And F. Baskoro. 2020. Rancang Dasar:Mikrokontroller At8535.Arduino Uno
Bangun Pendeteksi Formalin Dan Rhodamin R-3,Bascom AVR,Arduino Uno1.16 Dan
B Berbasis Arduino. Jeecom J. Electr. Eng. Fritzing Electronik Desain.Medan:Yayasan
Comput.2 (2) 31–40. Kita Menulis
[6] H. P. Darmayanti, N. Fitriani, D. Setiani, S.
Nurfadilah, and I. Agustina, “Rancang
Bangun Smart Nose Pendeteksi Zat
Pengawet Berbahaya Pada Ikan,” vol. 2, no. 1,
pp. 32–37, 2021.
[7] H. P. Darmayanti, N. Fitriani, D. Setiani, S.
Nurfadilah, And I. Agustina, 2021. Rancang
Bangun Smart Nose Pendeteksi Zat
Pengawet Berbahaya Pada Ikan. 2 (1) 32– 37.
[8] Chamify,Toto, Abidin. Muhammad Zainal,

Das könnte Ihnen auch gefallen