Sie sind auf Seite 1von 2

Fungsi BPK

Tugas dan fungsi BPK telah dijelaskan dalam UU RI No. 15 Tahun 2006 tentang BPK yaitu
pada bab III pasal 6 ayat 1 badan pemeriksa keuangan (BPK) bertugas memeriksa pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah,
lembaga negara, Bank Indonesia (BI), badan usaha milik negara (BUMN), Badan layanan
umum, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara.
Dalam melakukan tugasnya BPK berfokus pada pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja,
dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Dalam pemeriksaan keuangan, dilakukan pengecekan
atas laporan keuangan yang telah dibuat oleh lbaga negara yang telah disebutkan diatas.
Kemudian dalam pemeriksaan kinerja, BPK melakukan pemeriksaan dalam aspek ekonomi,
efisiensi, dan juga aspek efektifitas.
Dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu merupakan pemeriksaan dengan tujuan memwberilan
kesimpulan atas sesuatu hal yang telah di periksa sebelumnya.
Berdasarkan ketentuan dalam undang-undang yang berlaku laporan keuangan tiap lembaga
keuangan wajib diserahkan kepada BPK dan kemudian di publikasikan. Setelah laporan
keuangan sampai ke BPK, kemudian dilakukan pemeriksaan sesuai dengan standar pemeriksaan
keuangan yang merupakan patokan dalam kegiatan pemeriksaan keuangan yang didalamnya
mencakup standar umum, standar pelaksanaan pemeriksaan dan standar pelaporan yang harus
dikuasai oleh anggota BPK atau yang bertugas memeriksa.
BPK juga bertugas untuk menyerahkan hasil pemeriksaan, pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara kepada DPR, DPD dan DPRD yang kemudian ditindaklanjuti hasil laporan
tersebut kepada umum. BPK juga wajib menyerahkan laporan secara tertulis kepada Presiden,
gubernur, walikota sesuai dnwgan wewenangnya.
Pasal 9 ayat (1) menjelaskan bahwa BPK berwenang :
a. Menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan, menentukan
waktu dan metode pemeriksaan serta menyusun dan menyajikan laporan pemeriksaan.
b. Meminta keterangan dan/atau dokumen yang wajib diberikan oleh setiap orang, unit organisasi
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, BUMN, BUMD, dan lembaga
lain atau badan lain yang mengelola keuangan negara.
c. Melakukan pemeriksaan di tempat penyimpanan uang dan barang milik negara, di tempat
pelaksanaan kegiatan, pembukuan dan tata usaha keuangan negara, serta pemeriksaan terhadap
perhitungan-perhitungan surat-surat, buktibukti, rekening koran, pertanggungjawaban, dan daftar
lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara.
d. Menetapkan jenis dokumen, data serta informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara yang wajib disampaikan kepada BPK.
e. Menetapkan standar pemeriksaan keuangan negara setelah konsultasi dengan Pemerintah
Pusat/Pemeritah Daerah yang wajib digunakan dalam pemeriksaan pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara.
f. Menetapkan kode etik pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.33
g. Menggunakan tenaga ahli dan/atau tenaga pemeriksa diluar BPK yang bekerja untuk dan atas
nama BPK.
h. Membina jabatan fungsional pemeriksa.
i. Memberi pertimbangan atas Standar Akuntansi Pemerintahan, dan
j. Memberi pertimbangan atas rancangan sistem pengendalian intern Pemerintah
Pusat/Pemerintah Daerah sebelum ditetapkan oleh Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah.

Das könnte Ihnen auch gefallen