Sie sind auf Seite 1von 16

PROPOSAL MINI PROJECT

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA-


SISWI TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
(PMS) DI SMA MONAMAS KOTA BONTANG

oleh :

dr. Sri Hikmawaty Zainal

Pembimbing : dr. Vivi Mensena

Puskesmas Bontang Utara 1


Program Dokter Internsip
Bontang, Kalimantan Timur
Penyakit menular seksual (PMS) adalah infeksi yang
disebabkan oleh bakteri, virus, parasit atau jamur, yang
penularannya terutama melalui hubungan seksual dari
seseorang yang terinfeksi kepada mitra seksualnya.

(WHO, 2011) sebanyak 70% pasien wanita dan beberapa


pasien pria yang terinfeksi gonore atau klamidia mempunyai
gejala yang asimptomatik. Angka kejadian PMS dari 340 juta
kasus baru yang dapat disembuhkan (sifilis, gonore, infeksi
klamidia, dan infeksi trikomonas) terjadi setiap tahunnya
pada laki-laki dan perempuan usia 15- 49 tahun
Di Indonesia, berdasarkan Laporan Survei Terpadu dan
Biologis Perilaku (STBP) oleh Kementrian Kesehatan RI
(2011), prevalensi penyakit menular seksual (PMS)
pada tahun 2011 dimana infeksi gonore dan klamidia
sebesar 179 % dan sifilis sebesar 44 %.

Golongan umur yang memberikan kontribusi


yang besar ialah umur 15-24 tahun (Centers for
Disease Control and Prevention (CDC).

Adanya kebiasaan berganti-ganti pasangan dan


melakukan anal seks menyebabkan remaja semakin
rentan untuk tertular PMS (Notoatmodjo, 2007).

Pengetahuan tentang infeksi menular seksual


dapat ditingkatkan dengan pemberian pendidikan
kesehatan reproduksi yang dimulai pada usia
remaja.
Berdasarkan Latar belakang tersebut, maka penelitian ini perlu
dilakukan untuk mendapatkan bagaimana gambaran pengetahuan
remaja terhadap penyakit menular seksual agar dapat diketahui
apakah diperlukan tambahan pendidikan kesehatan reproduksi bagi
remaja dalam upaya menghambat peningkatan insidens infeksi
menular seksual di kalangan remaja dewasa ini.
Rumusan Masalah :

“Bagaimana Tingkat Pengetahuan Siswa-Siswi


Tentang Penyakit Menular Seksual (PMS) di SMA
MONAMAS Kota Bontang?”

Tujuan Penelitian

Mengetahui Tingkat Pengetahuan Siswa-Siswi tentang


Penyakit Menular Seksual (PMS) SMA MONAMAS Kota
Bontang
Manfaat Penelitian

Sebagai bahan masukan perkembangan ilmu


a. Bagi Ilmu pengetahuan mengenai pengetahuan siswa
Pengetahuan tentang Penyakit Menular Seksual.

Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah


diperoleh dari perkuliahan dan Pengalaman nyata
dalam melaksanakan penelitian mengenai
b. Bagi penulis
pengetahuan siswa tentang Penyakit Menular
Seksual.

Digunakan sebagai masukan atau informasi bagi


sekolah mengenai pengetahuan siswa PMS dan
c. Bagi institut
bekerjasama dengan institusi kesehatan terkait
terkait
dalam melaksanakan penyuluhan.
Kerangka Konsep
Metode Penelitian

Deskriptif
Jenis Penelitian
Pendekatan Cross-
Sectional

Lokasi dan Waktu


Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di
SMA MONAMAS Kota Bontang
Pada Februari 2018
Populasi dan sampel

Populasi : Populasi yang digunakan dalam penelitian ini


adalah siswa-siwi SMA MONAMAS

Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan


dalam penelitian ini adalah (simple random
sampling).
Metode Pengambilan
Data

Dalam penelitian ini yang digunakan adalah data primer.


Data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya dan
diperoleh jawaban dari pertanyaan yang disediakan melalui
kuesioner

Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan variabel


tunggal yaitu pengetahuan remaja tentang PMS
(Penyakit Menular Seksual).
Definisi Operasional

kuesioner yang beri 10 butir pertanyaan tentang PMS


(Penyakit Menular Seksual).Apabila jawaban responden
benar, akan diberi nilai 1, dan bila jawaban responden
salah diberi nilai 0.

P= f x 100%
N
Keterangan :
P= Proporsi
N= Jumlah jawaban yang benar
f= Jumlah skor maksimal
Kriteria Objektif :
a. Tingkat pengetahuan baik, apabila jawaban
responden benar >75% dari nilai tertinggi
b. Tingkat pengetahuan cukup, apabila jawaban
responden benar antara 56-75% dari nilai
tertinggi
c. Tingkat pengetahuan kurang, apabila jawaban
responden benar antara 40-55% dari nilai
tertinggi
d. Tingkat pengetahuan buruk, apabila jawaban
responden benar < 40 % dari nilai tertinggi
Instrumen Penelitian :
Alat dan Bahan yang di perlukan
1. Kuesioner yang berisi 10 daftar
pertanyaan secara tertulis
2. Alat tulis

Metode Pengelolaan Data

1. Editing
2.
3.
4.
Coding
Tabulating
scoring
*

Das könnte Ihnen auch gefallen