Sie sind auf Seite 1von 6

ARTIKEL ILMIAH

PHBS DALAM MENCEGAH DEMAM BERDARAH


KEPERAWATAN KOMUNITAS PESANTREN

DOSEN PENGAMPU : Netty Mawarda Hatmanti., S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun oleh :
Maulida Farhana Agustin (1130223043)
Imroatus Sholiha (1130223028)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
ABSTRAK

Dengue Hemorragic Fever (DHF) disebabkan virus dengue, sejenis virus yang tergolong
arbovirus yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty ( Mukono, 2018).
Tujuan memberikan pengetahuan remaja tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam
pencegahan terjadinya Demam Berdarah Dengue.
Metode penelitian yang digunakan adalah dekskriptif dengan pengambilan sampel teknik simple
random sampling. Jumlah sesuai dengan santri yang hadir saat penyuluhan sesuai kriteria inklusi.
Hasil penelitian mayoritas santri jenis kelamin perempuan sebanyak 15 orang (51,8 %),
dan sebagian besar berusia 16-19 tahun sebanyak 20 orang (69,0%). Sebelum dilakukan
penyuluhan mayoritas memiliki pengetahuan cukup sebanyak 17 orang (58,6%), dan setelah
dilakukan penyuluhan, pengetahuan santri meningkat yang memiliki pengetahuan baik adalah
sebanyak 27 orang (93,1%).
Kesimpulan penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang sehingga dapat
mencegah dan menurunkan terjadinya demam berdarah dengue.

ABSTRACT

Dengue Hemorragic fever (DHF) is caused by the dengue virus, a type of virus
belonging to the arbovirus that enters the human body through the bite of the Aedes Aegepty
(Mukono,2018).
The purpose of providing youth knowledge about clean and healthy living behavior in
preventing the occurrence of dengue hemorroghagic fever.
Method The research design used is descriptive with simple random sampling
technique. The number is in accordance with the students who were present during the
counseling according to the inclusion criteria.
The results of the study: The majority of students female sex as many as 15 people
(51,8%) and most of them age 16-19 years old as many as 20 people (69,0%). Before the
counseling was carried out the majority had sufficient knowledge of 17 people (58,6%), and
after the counseling the knowledge of the students increased who had good knowledge was as
many as 27 people (93,1%).
Conclusion Counseling can increase one's knowledge so that it can prevent and reduce
the incidence dengue hemorragic fever.

Keywords: Knowledge, Adolesscent, Dengue Hemorragic Fever

Pendahuluan
Demam merupakan salah satu gejala awal seseorang akan terkena penyakit seperti naiknya
suhu tubuh yang lebih tinggi dari biasanya. Salah satu contoh penyakit dengan gejala demam yaitu
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau bisa disebut juga Dengue Hemorragic Fever (DHF) (Febriana
et.al.2018). Penyakit ini disebabkan virus dengue, sejenis virus yang tergolong arbovirus yang masuk ke
dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty ( Mukono, 2018).
Menurut Kementrian Kesehatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sejak
Januari 2020 hingga Maret 2020 sudah mencapai 17.820 kasus. Terdapat 3 provinsi dengan kasus DBD
tertinggi yaitu Lampung 3.431 kasus, Nusa Tenggara Timur 2.732 kasus, dan Jawa Timur 1.761 kasus.
Kasus kematian akibat DBD tersebut paling banyak terjadi di Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, dan Jawa
Timur, sehingga Nusa Tenggara Timur Berstatus KLB (CNN Indonesia, 2020).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang biasa disingkat dengan PHBS adalah salah satu upaya
untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian. PHBS memberikan pengalaman atau untuk
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok, masyarakat dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan sikap dan
perilaku guna membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri sehingga
masyarakat sadar, dan mau serta mampu mempraktekkan PHBS baik di rumah tangga, sekolah, tempat
kerja, sarana kesehatan dan tempat umum. Promosi Kesehatan adalah upaya kesehatan untuk
pencegahan terjadinya penularan penyakit. Edukasi tentang pengenalan dan pencegahan DBD tidak
hanya digerakkan pada area kesehatan, tetapi juga sekolah, tempat kerja dan juga masyarakat secara
menyeluruh. Media massa, Leaflet, atau video edukasi bisa menjadi alat untuk melakukan promosi
kesehatan tentang Pengenalan dan Pencegahan DBD. Upaya pencegahan pada terjadinya penyakit DBD
adalah harapan terbesar yang diharapkan menjaga kesehatan di perubahan musim ini
Dari studi pendahuluan pada remaja didapatkan pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat
dalam mencegah terjadinya demam berdarah masih kurang, dan masih belum dilakukan secara benar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih
dan sehat dalam mencegah terjadinya demam berdarah dengue di pondok pesantren Darussalam
surabaya.
Metode Penenelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
Populasi dalam penelitian ini adalah remaja santriwan dan santriwati pondok pesantren
Assalafi Al-Fithrah Surabaya dengan jumlah 32 orang. Penelitian ini menggunakan teknik
simple random sampling. Jumlah sampel diambil sesuai santri yang hadir pada saat
penyuluhan, sebanyak 29 orang. Pengumpulan data menggunakan metode ceramah,
audiovisual dan wawancara secara singkat. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan
remaja tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam mencegah terjadinya demam berdarah
dengue setelah dilakukan penyuluhan adalah baik, dengan presentase 93,1 %.

Hasil Penelitian dan Pembahasan


1. Karakteristik Jenis Kelamin Santriwan dan Santriwati
Tabel Distribusi Karakteristik
Jenis Kelamin Santriwan dan Santriwati
Pondok Pesantren Darussalam Surabaya
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Laki-laki 14 48,2 %
Perempuan 15 51,8 %
Total 29 100 %

Tabel diatas menunjukkan karakteristik jenis kelamin santriwan dan santriwati


Darussalam Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden 51,8% yaitu
perempuan, sebanyak 48,2% responden jenis kelamin laki-laki.
2. Karakteristik Usia Santriwan dan Santriwati

Tabel Distribusi Karakteristik


Usia Santriwan dan Santriwati
Pondok Pesantren Darussalam

Usia Jumlah Persentase ( %)


12-15 th 3 10,3 %
16-19 th 20 69,0 %
20-24 th 6 20,7 %
Total 29 100 %

Tabel diatas menunjukkan karakteristik usia santriwan dan santriwati Darussalam


Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden 69 % berusia 16-19 th,
sedangkan 20,7 % berusia 20-24 th dan sebagian kecil responden 10,3 % berusia 12-15 th.

3. Tingkat Pengetahuan Santriwan dan Santriwati Sebelum dilakukan Penyuluhan

Tabel Distribusi Tingkat Pengetahuan


Santriwan dan Santriwati Pondok Pesantren Darussalam Surabaya
Sebelum dilakukan Penyuluhan
Nilai Jumlah Persentase
Baik (76-100%) 9 31,1 %
Cukup ( 55-75%) 17 58,6 %
Kurang (<55%) 3 10,3 %
Total 29 100 %

Tabel diatas menunjukkan tingkat pengetahuan santriwan dan santriwati Assalafi Al-
Fithrah Surabaya Sebelum dilakukan Penyuluhan. Hasil penelitian menunjukkan sebagian
besar responden 58,6 % tingkat pengetahuan cukup, sedangkan 31,1 % tingkat
pengetahuan baik, dan sebagian kecil responden 10,3 % tingkat pengetahuan kurang.

4. Tingkat Pengetahuan Santriwan dan Santriwati Sesudah dilakukan Penyuluhan

Tabel Distribusi Tingkat Pengetahuan


Santriwan dan Santriwati Pondok Pesantren Darussalam Surabaya
Sesudah dilakukan Penyuluhan
Nilai Jumlah Persentase
Baik (76-100%) 27 93,1 %
Cukup ( 55-75%) 2 6,9 %
Kurang (<55%) 0 0%
Total 29 100 %

Tabel diatas menunjukkan tingkat pengetahuan santriwan dan santriwati Pondok


Pesantren Darussalam Surabaya Sesudah dilakukan Penyuluhan. Hasil penelitian
menunjukkan sebagian besar responden 93,1 % tingkat pengetahuan baik, sedangkan 2 %
tingkat pengetahuan cukup, dan tingkat pengetahuan kurang adalah 0 %.

Pembahasan
Penyuluhan yang sudah dilakukan memberikan pengaruh positif bagi remaja santriwan
dan santriwati pondok pesantren Assalafi Al-Fithrah Surabaya. Sebagian besar responden
mengenal demam berdarah dengue tetapi belum mengetahui tata laksana yang benar dalam
perilaku hidup bersih dan sehat pada pencegahannya. Hal ini dibuktikan dengan jumlah
responden sebelum dilakukan penyuluhan dengan presentase responden 58,6 % tingkat
pengetahuan cukup, sedangkan 31,1 % tingkat pengetahuan baik, dan sebagian kecil responden
10,3 % tingkat pengetahuan kurang. Pada saat dilakukan penyuluhan, penelitian menunjukkan
sebagian besar responden 93,1 % tingkat pengetahuan baik, sedangkan 2 % tingkat
pengetahuan cukup, dan tingkat pengetahuan kurang adalah 0 %.. Penelitian ini juga sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Akbar Asfar (2018) adanya pengaruh penyuluhan terhadap
pengetahuan karena adanya pemberian informasi, dimana didalamnya terdapat proses belajar.
Simpulan dan Saran
Simpulan
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 29 responden dan uraian pada pembahasan
diatas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pengetahuan remaja santriwan dan santriwati
Pondok Pesantren Assalafi Al-Fithrah Surabaya pada perilaku hidup bersih dan
sehat dalam mencegah terjadinya demam berdarah dengue sebelum dilakukan
penyuluhan 58,6% pengetahuan cukup.
2. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pengetahuan remaja santriwan dan santriwati
Pondok Pesantren Assalafi Al-Fithrah Surabaya pada perilaku hidup bersih dan
sehat dalam mencegah terjadinya demam berdarah dengue sesudah dilakukan
penyuluhan 93,1% pengetahuan baik.
3. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nilai tingkat pengetahuan pada
remaja santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Assalafi Al-Fithrah Surabaya
sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan.
4. Penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang sehingga dapat mencegah
dan menurunkan terjadinya demam berdarah dengue.

Saran.
1. Perlu adanya petugas kesehatan yang rutin untuk melakukan kegiatan penyuluhan,
demonstrasi dan pembagian leaflet supaya remaja pondok pesantren termotivasi
melakukan perilaku hidup bersih dan sehat agar terhindarnya berbagai macam
penyakit terutama demam berdarah dengue.
2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan dapat mengembangkan sebuah penelitian
lanjutan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat dalam mencegah terjadinya
demam berdarah dengue

Ucapan Terima Kasih


Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada :
1. Dekan Program Studi Keperawatan dan Kebidanan UNUSA Ibu Khamida, S.Kep,Ns,M.Kep
2. Ka Prodi Keperawatan UNUSA Ibu Nur Janah, S.Kep,Ns. M.Kep
3. Dosen Wali Ibu Nur Aini,S.Kep,Ns,M.Kep
4. Dosen Pembimbing Praktek Keperawatan Komunitas Pesantren ibu Nety Mawarda
Hatmanti, S.Kep,Ns.M.Kep.
5. Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Surabaya.
6. Segenap pengurus serta santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Darussalam
7. Teman – Teman RPL B Kelompok 2 Praktek Komunitas Pesantren.

Daftar Pustaka
Mansjoer, Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran jilid 2.
Jakarta: Media Aesculapius.
` Hutabarat, T., Windyaningsih, C., & Delianna, J. 2007. Modul Pelatihan Bagi
Pengelola Program Penyakit Demam Berdarah Dengue di Indonesia.
Jakarta Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Notoadmojo,S,2014. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nursalam DK, 2009. Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi. Jakarta: Salemba Medika.

Das könnte Ihnen auch gefallen