Sie sind auf Seite 1von 16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Kajian Teori Dasar Manajemen

2.1.1.1 Pengertian manajemen

Manajemen adalah sebuah seni dalam ilmu dan

pengorganisasian seperti menyusun rencana, membangun organisasi dan

pengorganisasiannya, pergerakan, pengendalian, dan pengawasan.

Menurut Ricky W. Griffin manajemen adalah sebuah proses

perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan

pada sumber daya agar tujuan tercapai secara efektif dan efisien. Efektif

di sini maksudnya tujuan tercapai sesuai rencana, dan efisien berarti

bahwa manajemen dilakukan secara cermat, terorganisir, dan tepat waktu

(Toyib, 2021)

Sedangkan menurut Handoko manajemen adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-

usaha para anggota organisasi serta penggunaan sumber daya organisasi

lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Faozan

Tri Nugroho, 2021).

Dari pengertian menejemen menurut beberapa ahli di atas

dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu seni dan ilmu dalam

proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan


pada sumber daya dan usaha-usaha anggota organisasi secara efisien dan

efektif agar tujuan organisasi yang telah ditetapkan dapat tercapai.

2.1.1.2 Fungsi Manajemen

Menurut George R. Terry (dalam Rifki Faisal Miftaahul Zanah,

2016) ada beberapa fungsi manajemen yang dikenal dengan “POAC”,

yaitu: Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling. Berikut ini

penjelasan mengenai empat fungsi tersebut.

1. Perencanaan (planning) perencanaan merupakan proses

penentuan tujuan organisasi dan kemudian menyajikan

dengan jelas strategi (program), taktik (cara

melaksanakan program), dan operasi (tindakan) yang

diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.

Perencanaan juga ialah salah satu fungsi pokok

manajemen yang pertama harus dijalankan. Sebab tahap

awal dalam melakukan aktivitas organisasi sehubungan

dengan pencapaian tujuan organisasi perusahaan adalah

dengan membuat perencanaan.

2. Pengorganisasian (organizing) merupakan suatu proses

pengaturan keseluruhan sumber daya dalam sebuah

organisasi. Pengaturan itu mencakup pembagian tugas,

alat-alat, sumber daya manusia, wewenang dan

sebagainya untuk menghindari kesimpangsiuran dalam

pelaksanaan kegiatan. Fungsi ini lebih cenderung pada

pengaturan kegiatan administratif. Tujuannya agar


tercapai efesiensi dan efektifitas dalam tahan dan fungsi

berikutnya.

3. Pelaksanaan (Actuating) Menurut George R. Terrydalam

Tanti Prastuti (2014) yang dimaksud dengan pelaksanaan

adalah: “Tindakan untuk mengusahakan agar semua

anggota suka berusaha untuk mencapai sasaran-sasaran

agar sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha

organisasi.” Pelaksanaan dilakukan setelah fungsi

perencanaan. Agar pelaksanaan berjalan sesuai dengan

perencanaan maka sangat ditekankan pada bagaimana

cara/strategi seorang pemimpin dalam menggerakkan

pegawainya. Hal ini sangat penting untuk menghindari

agar bawahan tidak melaksanakan tugasnya di bawah

tekanan atau paksaan tetapi atas dasar pilihan sadar

dengan penuh tanggung jawab.

4. Pengawasan (Controlling) Fungsi pengawasan sangat

penting tanpa adanya pengawasan maka fungsi-fungsi

yang lainnya tidak akan berjalan efektif dan efisien.

Pengawasan tidak hanya berlangsung pada saat

pelaksanaan, tetapi juga pada saat perencanaan dan

pengorganisasian. Pada dasarnya dalam fungsi

pengawasan juga terdapat proses pengevaluasian untuk

menjaga agar seluruh kegiatan tidak melenceng dari

tujuan yang ingin dicapai.


2.1.1.3 Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler dan Armstrong (dalam Ade Priangani,

2013) pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi,

dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk

menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang

menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan

perusahaan.

Menurut Stanton (2013) pemasaran adalah suatu sistem dari

kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan,

menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

produk yang dapat memuaskan keinginan dalam mencapai tujuan

perusahaan (Novi Fuji Astuti, 2021)

Menurut Melydrum (2016) pemasaran adalah proses bisnis

yang berusaha menyelaraskan antara sumber daya manusia,

finansial dan fisik organisasi dengan kebutuhan dan keinginan

para pelanggan dalam konteks strategi kompetitif (Novi Fuji

Astuti, 2021)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran

menurut para ahli adalah suatu proses kegiatan perekonomian

yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen dengan produk atau jasa yang ditawarkan oleh

perusahaan.

2.1.1.4 Pengertian Manajemen Pemasaran


Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan,

implementasi serta pengendalian atas program-program yang

dirancang untuk menciptakan, membangun dan menjaga

pertukaran. Tentunya yang menguntungkan dengan sasaran

pembeli guna mencapai tujuan suatu organisasi atau sebuah

perusahaan.

Menurut Kottler dan Keller (2012), Manajemen pemasaran

(marketing management) berasal dari dua kata yaitu manajemen

dan pemasaran. Pemasaran adalah analisis, perencanaan,

implementasi, serta pengendalian dari program-program yang

dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara

pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk

mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan manajemen adalah

proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

penggerakan (actuating), pengarahan (directing), dan

pengawasan (controlling).

Menurut Sofyan Assauri (2013), manajemen pemasaran

merupakan suatu kegiatan penganalisaan, perencanaan,

pelaksanaan, dan pengendalian program-program yang dibuat

untuk membentuk, membangun, dan memelihara keuntungan

dari pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan

perusahaan dalam jangka panjang.

Menurut Tjiptono (2016), manajemen pemasaran secara

keseluruhan yaitu cara perusahaan melakukan bisnis yang


mempersiapkan, menentukan, dan mendistribusikan produk, jasa,

dan gagasan yang dapat memenuhi kebutuhan pasar sasaran.

2.1.1.5 Bauran Pemasaran

Setiap pengusaha dalam menjalankan usahanya sangat

perlu memikirkan dan menyusun strategi pemasarannya dengan

baik dan memperhatikan kondisi pasar yang ada, dalam hal ini

perlu adanya bauran pemasaran, berikut ini beberapat pendapat

tentang bauran pemasaran menurut para ahli:

Menurut Tjiptono (2014) bauran pemasaran (marketing

mix) merupakan seperangkat alat yang digunakan pemasar untuk

membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.

Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi

jangka panjang dan juga untuk merancang program taktik jangka

pendek.

Menurut Kotler dan Amstrong (2012) “Marketing mix

“Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang

digunakan perusahan untuk terus menerus mencapai tujuan

perusahaannya di pasar sasaran”.

Dari dua pendapat d atas dapat disimpulkan bahwa

bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang

digunakan perusahan untuk membantu membuat keputusan,

menciptakan produk yang ditawarkan, menetapkan harga,

memberikan informasi kepada konsumen, dan untuk menentukan


letak penawaran dapat diakses. Bauran pemasaran dapat

diklasifikasikan menjadi 4P (produk, harga, tempat, dan promosi)

1. Produk

Pengertian Produk Menurut Kotler & Keller, produk didefiniskan

sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar.

Produk tersebut diharapkan dapat menarik perhatian, akuisisi,

penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu

keinginan dan kebutuhan konsumen. Indikator Produk Menurut

Kotler & Keller, indikator dari variabel produk yaitu:

a. Kualitas

Kualitas adalah suatu keseluruhan ciri dan karekteristik yang

dimiliki suatu produk atau jasa yang dapat memberikan kepuasan

konsumen.

b. Keanekaragaman

Keanekaragaman produk merupakan sekelompok produk dalam

suatu kelas produk yang berkaitan erat. Karena produk tersebut

melaksanakan fungsi yang serupa, dijual pada kelompok

pelanggan yang sama atau berbeda.

c. Keunggulan

Keunggulan merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk

meraih keuntungan ekonomis di atas laba yang mampu diraih oleh

pesaing di pasar dalam industri yang sama. Perusahaan yang


memiliki keunggulan kompetitif senantiasa memiliki kemampuan

dalam memahami perubahan struktur pasar dan mampu memilih

strategi pemasaran yang efektif.

d. Merek

Definisi merek menurut Asosiasi Pemasaran Amerika adalah

suatu nama, tanda, istilah, desain, atau kombinasi dari semuanya.

Dengan tujuan untuk mengidentifikasi sebuah produk atau jasa

dari kompetitor lainnya, sehingga dapat membedakannya.

2. Harga adalah jumlah nilai yang ditetapkan penjual untuk suatu

barang yang akan di beli dan dibayar oleh konsumen.

3. Tempat yaitu lokasi yang disediakan perusahaan untuk

membuat suatu barang yang akan dijual.

4. Promosi adalah suatu aktivitas yang dilaksanakan perusahaan

untuk memberitahu pelanggan sebuah informasi mengenai

produk yang dijual.

2.1.2 Pengertian Kualitas Produk, Kualitas Kemasan, dan Keputusan

Pembelian

2.1.2.1 Pengertian Kualitas Produk

Menurut Kotler dan Amstrong, “kualitas produk adalah

segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau

dikonsumsi. Yang dapat memuaskan keinginan atau


kebutuhan”. Menurut Kotler, “kualitas produk adalah

keseluruhan ciri serta dari suatu produk

atau pelayanan pada kemampuan. Hal tersebut digunakan

untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau

tersirat”.

2.1.2.2 Pengertian Kemasan

Menurut Kotler & Keller (2016) kemasan adalah bisnis

yang didirikan oleh seseorang untuk menjaga ekuitas

merek dalam rangka mempromosikan penjualan. Kemasan

dapat membangun loyalitas merek serta mendorong

penjualan apabila dirancang dengan baik, karena bagian

pertama produk yang dilihat oleh konsumen adalah

kemasan. Sebuah kemasan mampu untuk mempengaruhi

konsumen baik memikat atau menyingkirkan konsumen.

2.1.2.3 Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller, keputusan pembelian adalah

konsumen membentuk niat untuk membeli merek yang

paling disukai. Keputusan konsumen dalam melakukan

pembelian suatu produk merupakan suatu tindakan yang

lazim. Hal tersebut dijalani oleh setiap individu konsumen

ketika mengambil keputusan membeli.

Indikator Keputusan Pembelian


Berikut merupakan indikator keputusan pembelian

menurut Kotler dan Keller yaitu:

a. Pengenalan Masalah

Proses pengenalan dimulai ketika pembeli mengenali

masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat

dicentuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Para

pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu

kebutuhan tertentu, dengan mengumpulkan informasi dari

sejumlah konsumen. Mereka kemudian dapat menyusun

strategi pemasaran yang dapat memicu minat konsumen.

Motivasi konsumen perlu ditingkatkan sehingga pembeli

potensial memberikan pertimbangan yang serius.

b. Pencarian Informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong

untuk mencari informasi yang lebih banyak. Melalui

pengumpulan informasi, konsumen mengetahui merek-

merek yang bersaing beserta fitur merek tersebut.

Perusahaan tersebut juga harus mengidentifikasi merek-

merek lain dalam kumpulan pilihan konsumen sehingga ia

dapat merencanakan daya tarik yang mampu membuat

mampu bersaing.

c. Evaluasi Alternatif
Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami

proses evaluasi konsumen:

1) Konsumen berusaha memenuhi kebutuhan.

2) Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.

3) Konsumen memandang masing-masing produk sebagai

sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-

beda.

d. Kepuasan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk

preferensi atas merek-merek yang ada di dalam

kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk

niat untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam

beberapa kasus, konsumen bisa mengambil keputusan

untuk tidak secara formal mengavaluasi setiap merek.

Dalam kasus lain, faktor-faktor yang mengintervensi

bisa mempengaruhi keputusan final.

e. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami

ketidaksesuaian karena memperhatikan fitur-fitur

tertentu. Atau mendengar hal-hal yang menyenangkan

tentang merek lain, dan akan selalu siaga terhadap

informasi yang mendukung keputusannya. Komunikasi


pemasaran harus memasok keyakinan dan evaluasi

yang mengukuhkan pilihan konsumen dan membantu

memberikan rasa nyaman terhadap merek.

2.2 Penelitian Terdahulu

PENELITI VARIABEL TERBIT HASIL PENELITIAN


/TAHUN PENELITIAN
Bayu - Kualitas produk 1. Kualitas produk berpengaruh
Bakti - Kemasan signifikan terhadap keputusan
Pranata/ - Harga pembelian kopi saset merek Kapal Api
2015 - Keputusan di Kecamatan Ngadiluwih. Hal ini
Konsumen berarti bahwa jika variable kualitas
produk meningkat, maka terjadi
peningkatan pada keputusan pembelian.
2. Kemasan berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian kopi
saset merek Kapal Api di Kecamatan
Ngadiluwih. Hal ini berarti bahwa jika
variabel kualitas produk meningkat,
maka terjadi peningkatan pada
keputusan pembelian.
3. Harga berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian kopi
saset merek Kapal api di Kecamatan
Ngadiluwih. Menunjukkan bahwa faktor
harga meningkat satu, maka akan
menurunkan keputusan pembelian dan
sebaliknya jika factor harga menurun
satu maka akan meningkatkan
keputusan pembelian.
Nanda - Kemasan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
Resmi/ - Harga pada elemen kemasan (bentuk, ukuran,
2015 - Keputusan material) danharga(price acceptance,
Pembelian price evaluation, perceived price)pada
keputusan pembelian minuman isotonik,
diperoleh bahwa kemasan produk dan
harga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian. Harga
berpengaruh lebih besar pada keputusan
pembelian, dibandingkan kemasan.
Sebanyak 30,7% keputusan pembelian
minuman isotonik dipengaruhi oleh
pertimbangan kemasan dan harga.
Sebaliknya sebanyak 69,3% dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
Muhamma - Atirbut Produk 1. Berdasarkan hasil penelitian tentang
d Fahrizal - Merek atribut produk yang meliputi kualitas
Aditya - Kemasan produk, Desain produk, dan Fitur
Putra/ - Keputusan produk secara Bersama-sama
2018 Pembelian berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian, sehingga
hipotesis yang menyatakan kualitas
produk, Desain produk, dan Fitur
produk berpengaruh
terhadap keputusan pembelian adalah
terbukti kebenarannya.
2. Merek berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian, sehingga
hipotesis keempat yang menyatakan
merek berpengaruh terhadap keputusan
pembelian adalah terbukti
kebenarannya.
3. Kemasan berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian, sehingga
hipotesis kelima yang menyatakan
kemasan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian adalah terbukti
kebenarannya.
2.3 Kerangka Pemikiran

2.4 Hipotesis Penelitian


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

3.2 Data Penelitian

3.2.1 Jenis dan Sumber Data

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data


DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, Tri F. (28 September 2021). Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli,
Ketahui Fungsi, dan Tujuannya. Bola. com
https://www.bola.com/ragam/read/4668904/pengertian-manajemen-menurut-para-
ahli-ketahui-fungsi-dan-tujuannya/
Resmi. N. (2015). Pengaruh Kemasan dan Harga pada Keputusan Pembelian
Minuman Isotonik. Vol 13, No 1 (2015) Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya,
17.

Das könnte Ihnen auch gefallen