Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
TINJAUAN PUSTAKA
akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat
menderita diabetes melitus jika memiliki kadar gula darah puasa > 126
mg/dl dan pada tes gula darah sewaktu > 200 mg/dl. Kadar gula darah
berikut :
terjadi secara absolut. Penyebab dari kerusakan sel beta antara lain
Insulin dalam jumlah yang cukup tetapi tidak dapat bekerja secara
disebabkan oleh defek genetik fungsi sel beta, defek genetik kerja
2.1.3 Etiologi
dikelompokkan menjadi 2 :
a) Faktor genetik
imun lainnya.
b) Faktor imunologi
IDDM. Oleh karena itu insiden lebih tinggi atau adanya infeksi
dan diet. Oleh karena DM tidak selalu dapat dicegah maka sebaiknya
kehilangan berat badan, bayi lahir lebih dari berat badan normal,
2.1.4 Patofisiologi
bekerja secara optimal, jumlah insulin yang tidak memenuhi kebutuhan atau
pertama karena kerusakan pada sel-sel beta pankreas karena pengaruh dari
luar seperti zat kimia, virus dan bakteri. Penyebab yang kedua adalah
penurunan reseptor gula pada kelenjar pankreas dan yang ketiga karena
Insulin yang disekresi oleh sel beta pankreas berfungsi untuk mengatur
kadar gula darah dalam tubuh. Kadar gula darah yang tinggi akan
menstimulasi sel beta pankreas untuk mengsekresi insulin (Hanum, 2013).
Sel beta pankreas yang tidak berfungsi secara optimal sehingga berakibat
pada kurangnya sekresi insulin menjadi penyebab kadar gula darah tinggi.
Penyebab dari kerusakan sel beta pankreas sangat banyak seperti contoh
resistensi insulin. Keadaan ini dapat disebabkan oleh gangguan reseptor, pre
reseptor dan post reseptor sehingga dibutuhkan insulin yang lebih banyak
dari biasanya untuk mempertahankan kadar gula darah agar tetap normal.
pemakaian gula di jaringan otot dan lemak serta menekan produksi gula
resistensi insulin sehingga kadar gula dalam darah tinggi (Prabawati, 2012).
Kadar gula darah yang tinggi selanjutnya berakibat pada proses filtrasi
kebutuhan energi. Penderita akan merasa mudah lelah dan mengantuk jika
pola makan
DM tipe 1 DM tipe 2
ginjal neuropati
glukosuri polidipsi
Ketidakseimbangan Gangguan
dari kebutuhan
Kekurangan volume cairan (Corwin, Elizabeth J.2009, NANDA NIC NOC 2015)
risiko sosiodemografi, perilaku dan gaya hidup dan keadaan klinis dan
konsumsi sayur dan buah, asap rokok dan alkoholisme termasuk ke dalam
faktor risiko pola hidup pada diabetes melitus tipe 2. Indeks massa tubuh,
lingkar perut, tekanan darah, kadar kolesterol dan stress adalah faktor risiko
kondisi klinis dan mental diabetes melitus tipe 2. Selain itu, ada juga faktor
kedua orang tuanya menderita DM tipe 2. Anak dengan kedua orang tua
2) Berat lahir
Bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram atau keadaan
menderita DM tipe 2 pada saat dewasa. Hal ini terjadi karena bayi
dengan BBLR mempunyai risiko menderita gangguan fungsi pankreas
3) Stress
sel. Insulin tidak membiarkan energi ekstra ke dalam sel sehingga gula
4) Umur
5) Jenis kelamin
terakumulasi.
6) Pendidikan
7) Pekerjaan
melitus.
8) Penghasilan
melitus tipe 2.
9) Pola makan
diabetes melitus tipe 2. Pola makan yang jelek atau buruk merupakan
faktor risiko yang paling berperan dalam kejadian diabetes melitus tipe
fisik yang teratur. Manfaat dari aktivitas fisik sangat banyak dan yang
paling utama adalah mengatur berat badan dan memperkuat sistem dan
kerja jantung. Aktivitas fisik atau olahraga dapat mencegah munculnya
11) Merokok
diabetes melitus tipe 2. Pola makan yang buruk seperti terlalu banyak
faktor risiko yang berperan penting dalam diabetes melitus tipe 2 karena
dan adipose. Semakin tinggi angka obesitas maka akan semakin tinggi
yang tidak mempunyai faktor risiko (IDAI, 2015). Obesitas juga telah
(Nurcahyadi, 2013)
2.1.7 Manifestasi Klinis
3) Rasa lelah dan kelemahan otot akibat gangguan aliran darah pada
tumbuh jamur.
2.1.8 Komplikasi
1) Hipoglikemia
penurunan kesadaran.
Komplikasinya mencakup:
2.1.9 Penatalaksanaan
aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi
1. Edukasi
pasien DM adalah :
kebutuhan tubuh agar semua sistem organ tubuh bisa berfungsi dengan
baik. Jadi, pengaturan diet diabetes harus mencakup tiga unsur (3J) ,
2013).
3. Latihan Jasmani
tidak membebani jantung dan paru. Olahraga ini melatih nafas paru dan
aerobic, senam, renang. Olahraga bagi pasien diabetes tidak perlu berjam-
jam, melainkan cukup secara rutin dilakukan 30 menit sehari selama 5-7
4. Intervensi Farmakologis
setiap hari. Sementara itu pada penderita diabetes tipe 2, kadang dengan
diet dan berolahraga saja sudah cukup untuk mengendalikan gula darah.
Akan tetapi, umumnya pasien juga perlu minum obat anti diabetes (OAD)
secara oral atau tablet. Pada keadaan tertentu pasien diabetes tipe 2 masih
biasanya cukup memakai satu jenis OAD. Akan tetapi, untuk lebih efektif
menurunkan gula darah, kadang diperlukan lebih dari satu macam OAD
antara lain :
a. Terapi Farmakologi
1. Insulin
obat atau kombinasi dari dua jenis obat (Ditjen Bina Farmasi dan
Alkes, 2008).
- Golongan Sulfonilurea
kira 100 kali lebih kuat daripada tolbutamida. Sering kali ampuh
- Golongan Biguanida
- Golongan Tiazolidindion
Pioglitazone, troglitazon.
Rahardja, 2008).
1. Pengaturan Diet
diabetes adalah :
yang optimal.
3. Olahraga
disarankan, antara lain jalan atau lari pagi, bersepeda, berenang, dan
diabetes yaitu senam kaki diabetes yang bisa mengontrol kadar gula
darah.
2.2.1 Pengertian
Gula darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari
karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot
rangka. Gula dalam darah disebut juga gula, yang berasal dari dua sumber,
yaitu dari makanan yang masuk dan hasil produksi hati. Tubuh menyerap
utama bagi sel tubuh di otot dan jaringan. Gula merupakan produk akhir
bahan makanan yang dapat digunakan oleh otak, retina, epitel germinal
gonad dalam jumlah yang cukup untuk menyuplai jaringan tersebut secara
1) Gula darah normal: gula darah normal adalah kadar gula yang tidak
terlalu tinggi pada seseorang yang tidak makan dalam waktu tiga atau
dibawah 90 mg/dl.
Darah
dipengaruhi oleh:
orang tersebut.
makan.
2.3.1 Pengertian
peredaran darah bagian kaki (Soebagio, 2011). Perawat sebagai salah satu tim
demikian kaki diharapkan kaki penderita diabetes dapat terawat baik dan
bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan diulangi
sebanyak 10 kali.
kali.
tersebut dan gerakkan ujung jari kaki kearah wajah lalu turunkan
kembali kelantai.
k. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan
bola dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi
bagian koran.
kedua kaki.
yang utuh.
bola.
kaki