Sie sind auf Seite 1von 13

PENGUASAAN KATA SANDANG BAHASA JERMAN SISWA SMA

NEGERI 3 SINJAI DALAM MENYUSUN KALIMAT SEDERHANA


Mirwan1, Mantasiah R2, Syukur Saud3
Fakultas Bahasa dan Sastra.Universitas Negeri Makassar.
E-mail : mirwan.irwan123@gmail.com

ABSTRAK

Mirwan. 2019. Penguasaan Kata Sandang Bahasa Jerman Siswa SMA Negeri 3
Sinjai dalam Menyusun Kalimat Sederhana. Skripsi. Fakultas Bahasa dan
Sastra Universitas Negeri Makassar (dibimbing oleh Mantasiah R und Syukur
Saud )

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data dan informasi tentang tingkat
penguasaan kata Sandang bahasa Jerman dalam menyusun kalimat sederhana
dan faktor-faktor yang mempengaruhi penguasaan kata sandang bahasa
Jerman siswa SMA Negeri 3 Sinjai dalam menyusun kalimat sederhana.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuatitatif. Untuk mengumpulkan
data digunakan tes tertulis, dan angket tertutup. Selanjutnya data yang
terkumpul dianalisis dengan teknik persentase. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Sinjai. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Total Sampling yang terdiri dari 3 kelas
dengan jumlah siswa 83 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penguasaan kata sandang bahasa Jerman siswa SMA Negeri 3 Sinjai dalam
menyusun kalimat sederhana berada dalam kategori Kurang (58,34%).

Kata Kunci: Kata Sandang, Kalimat Sederhana, Bahasa Jerman

ABSTRACT

Mirwan. 2019. Die Beherrschung des deutschen Artikelverwendung der Schüler


an der SMA Negeri 3 Sinjai beim einfachen Satzzuordnung. Abschlussarbeit.
Fakultӓt für Sprache und Literatur, Staatliche Universitӓt Makassar (betreut von
Mantasiah R und Syukur Saud)

Das Ziel dieser Forschung es ist, die Daten und Informationen über die
Beherrschung der deutschen Artikelverwendung der Schüler beim einfachen
Satzzuordnung und ihre Beeinflussfaktoren zu ermitteln. Diese Forschung benutzt
eine deskriptive Methode. Die Datensammlung in dieser Forschung wurde durch
den schriftlichen Test und den geschlossenen Fragebogen verwendet. Die Daten

Mirwan, dkk. Penguasaan Kata Sandang Bahasa Jerman Siswa SMA Negeri 3
Sinjai dalam Manyusun Kalimat Sederhana. Page1
dieser Forschung wurden mit der prozentualen Technik analysiert. Die Population
dieser Forschung war die Schüler der Klasse XI IPS SMA Negeri 3 Sinjai. Das
Sample der Forschung benutzt die Gesamtstichprobe, die aus drei Klassen mit 83
Schülern bestand. Das Forschungsergebnis zeigt, dass die Beherrschung der
deutschen Artikelverwendung der Schüler an der SMA Negeri 3 Sinjai beim
einfachen Satzzuordnung in der Kategorie “ungenügend” (58,34) ist.

Die Schlüsselwörter: Artikelverwendung, einfachen Satzzuordnung, Deutsch.

PENDAHULUAN
Bahasa sebagai alat komunikasi Inggris, salah satu bahasa asing yang
adalah hal yang sangat penting bagi diajarkan di SMA adalah bahasa
manusia agar dapat menyampaikan Jerman. Pelajaran bahasa Jerman
segala informasi dengan baik dan yang dipelajari di sekolah adalah
benar. Komunikasi adalah suatu pelajaran bahasa Jerman untuk
proses penyampaian informasi tingkat pemula sehingga materi yang
berupa pesan, ide, atau gagasan dari diberikan berupa materi-materi
satu pihak ke pihak lain. bahasa Jerman sederhana.
Berkomunikasi tidak hanya Pembelajaran bahasa Jerman di
dilakukan oleh orang-orang yang sekolah mengarahkan peserta didik
berasal dari negara yang sama, untuk dapat berkomunikasi dengan
melainkan kepada semua orang, di baik dan benar dalam bahasa jerman.
mana suatu informasi itu berada. Dalam komunikasi, dikenal dua
Perkembangan ilmu teknologi, macam berkomunikasi yaitu
sosial, dan budaya menuntut kita komunikasi langsung dan
untuk dapat menguasai bahasa selain komunikasi tidak langsung. Kegiatan
bahasa ibu. Yang dimaksud dengan berbicara dan menyimak merupakan
selain bahasa ibu di sini adalah bagian dari komunikasi langsung
bahasa asing. Hal ini ditujukan agar sedengkan kegiatan menulis dan
kita dapat mengikuti perkembangan membaca merupakan komunikasi
zaman yang ada dan tidak menjadi tidak langsung. Hal ini sesuai dengan
manusia yang tertinggal. kurikulum 2013 yang menyatakan
bahwa terdapat 4 kompetensi
Pengenalan bahasa asing di berbahasa yang harus dikuasai oleh
Indonesia telah diterapkan sejak usia peserta didik, yaitu (Hӧrverstehen)
dini. Sudah banyak sekolah tingkat kemampuan menyimak,
kanak-kanak yang memasukkan (Sprechfertigkeit) keterampilan
bahasa Inggris sebagai bahasa asing berbicara, (Leseverstehen)
untuk mata pelajaran. Selain bahasa kemampuan membaca,
Mirwan, dkk. Penguasaan Kata Sandang Bahasa Jerman Siswa SMA Negeri 3
Sinjai dalam Manyusun Kalimat Sederhana. Page2
(Schreibfertigkeit) keterampilan Rudianto (2011) yang
menulis. Sementara itu, Strukturen mengemukakan bahwa penguasaan
und Wortschatz (grammatik dan kata sandang tergolong masih
kosakata) diajarkan secara terpadu kurang. Selain itu, penelitian yang
dalam keempat keterampilan dilakukan Kasniati (2011)
tersebut. menunjukkan bahwa kesalahan yang
Berdasarkan hasil observasi paling banyak terjadi yaitu pada
penulis di SMA Negeri 3 Sinjai. penggunaan Bestimmte Artikel (kata
Penulis menemukan berbagai faktor sandang tertentu) pada kasus dativ
yang menyebabkan siswa kurang dan Akkusativ, untuk kasus dativ
menguasai bahasa Jerman khususnya yang melakukan kesalahan yaitu
kata sandang bahasa Jerman dalam jenis Maskulin dan jenis Feminim.
menyusun kalimat sederhana. Selanjutnya kesalahan yang paling
Diantaranya siswa mengalami banyak terjadi yaitu pada kasus dativ
kesulitan dalam menguasai Artikel jenis Feminim. Selain itu kesalahan
misalnya ketika mengerjakan soal- yang paling sedikit terjadi pada
soal tentang materi bestimmte und kedua jenis kata sandang tersebut
Unbestimmte Artikel dibutuhkan adalah pada kasus Nominativ untuk
penguasaan Artikel dan kata benda semua jenis kata benda. Selanjutnya
dengan baik. Kesulitan siswa dalam Zuhairi (2013) hasil penelitian ini
menguasai Artikel dikarenakan menunjukkan bahwa kemampuan
kurang tertariknya siswa dalam penggunaan Artikel bahasa Jerman
menghafal Artikel beserta kata siswa SMA Negeri 10 Makassar
bendanya. Kesulitan siswa dalam termasuk kategori cukup (67,44%).
menghafal kata sandang berpengaruh
terhadap kemampuan siswa dalam KATA SANDANG DALAM
menyusun kalimat sederhana. Dalam BAHASA JERMAN
penulisan kalimat bahasa Jerman Bahasa Jerman mengenal kata
siswa dituntut menguasai beberapa sandang atau disebut dengan Artikel.
unsur yang membangun sebuah Kata sandang dalam bahasa Jerman
kalimat seperti struktur kalimat, adalah sebuah Artikel yang
konjugasi kata kerja, penulisan kata mengikuti setiap kata benda. Senada
dan penguasaan kata sandang bahasa dengan pendapat di atas dinyatakan
Jerman. oleh Drosdowski bahwa “Der Artikel
Penguasaan tata bahasa yang ist form nach verӓnderlich”. Artinya
tergolong sistematis sering dianggap “Artikel adalah bentuk artikel yang
tidak terlalu penting, terutama dapat berubah”. Kata benda pada
penggunaan kata sandang. Hal awal kata dalam bahasa Jerman
tersebut didukung oleh penelitian selalu ditulis dengan huruf besar,

Mirwan, dkk. Penguasaan Kata Sandang Bahasa Jerman Siswa SMA Negeri 3
Sinjai dalam Manyusun Kalimat Sederhana. Page3
walaupun letaknya di tengah dan pada umunya; jenis kelamin, artikel
diakhir kalimat. tentu dan artikel tak tentu.
Menurut tata bahasa Jerman Berdasarkan beberapa pendapat
terdapat tiga jenis kata benda yaitu di atas dapat disimpulkan bahwa kata
Maskulin, Feminim, dan Neutral. sandang atau der Artikel adalah
Ketiga kata benda tersebut selalu sebuah artikel yang mengikuti setiap
diikuti oleh sebuah Artikel. Artikel kata benda yang ditentukan dengan
(kata sandang) terdiri atas dua, yaitu gender yang dimiliki oleh kata
Bestimmte Artikel (kata sandang benda, apakah suatu kata benda
tertentu) dan Unbestimmte Artikel berjenis Maskulin, Feminim, atau
(kata sandang tak tentu), hal ini Neutral serta menjelaskan nama
didukung oleh pendapat Asrul F. benda dengan mengidentifikasi per
Hidayat (1988:68) yang kata atau fungsi pada umunya jenis
dikemukakan bahwa ada dua jenis kelamin, artikel tentu (bestimmte
Artikel, yaitu: Bestimmte Artikel Artikel) dan artikel tak tentu
(kata sandang tertentu) terdiri dari (unbestimmte Artikel).
der, die, das, sedangkan
Unbestimmte Artikel (kata sandang
tak tentu), terdiri dari ein, eine, ein. JENIS-JENIS ARTIKEL
Menurut Kars dan Hausserman Artikel dalam bahasa Jerman
(1998:76) “der artikel steht links von menempati posisi yang sangat
Nomen und signalisiert, ob das penting untuk dipelajari terutama
Nomen Maskulin, Feminim und sebagai dasar pembelajaran tata
Neutral”. Yang berarti Artikel bahasa Jerman sebagai berikut:
terletak di sebelah kiri kata benda
dan menunjukkan apakah benda itu BESTIMMTE ARTIKEL (Artikel
berjenis Maskulin, Feminim, atau tertentu)
Neutral. Hal senada juga Bestimmte Artikel adalah kata
dikemukakan oleh Drosdowski Sandang yang terletak di depan kata
(1983:352) “Der Artikel ist der benda yang sudah diketahui jenis
Genusbezeichung von substantiven bendanya dan dapat berubah-ubah
dienende wortart mit Identifizieren sesuai dengan kasus yang
der individualiesender oder mengikutinya. Bestimmte Artikel
generalisierender Funktion ; digunakan untuk benda yang sudah
Geschlechtwort; der bestimmte, diketahui pasti oleh sipembicara dan
unbestimmte”. Yang berarti, kata sipendengar juga mengetahui hal
sandang adalah menjelaskan nama yang dibicarakan, sesuatu yang akan
benda yang ada diakhir kata dengan disebut ulang dan akan diterangkan
mengidentifikasi per kata atau fungsi

Mirwan, dkk. Penguasaan Kata Sandang Bahasa Jerman Siswa SMA Negeri 3
Sinjai dalam Manyusun Kalimat Sederhana. Page4
lebih lanjut, dan dipergunakan pada UNBESTIMMTE ARTIKEL
kata sifat superlativ. (Artikel tak tentu)
Bestimmte Artikel (Artikel Unbestimmte Artikel merupakan
tertentu) dalam bahasa Jerman kata sandang yang dipergunakan
dikenal tiga jenis kata benda yaitu untuk benda yang belum diketahui
kata benda jenis Maskulin, Feminim, pasti objek yang ditujukan dan hanya
dan Neutral. Kata benda tersebut dipergunakan untuk benda dalam
memiliki kata sandang yang dapat bentuk singular. Unbestimmte Artikel
berubah sesuai kasus Nominativ, dibentuk jika objek atau orang itu
Akkusativ, dan Dativ. tidak diketahui, misalnya “Andi
Pengertian Bestimmte Artikel vermietet ein Haus”. Kalimat ini
menurut Dreyer dan Schmitt (2001: tertulis “ein Haus” sebagai objek
20) yang dinyatakan bahwa “Der yang tidak langsung diketaui jenis
Bestimmte Artikel wird gebraucht, rumah yang dimaksudkan.
wenn ein person oder Sache bekannt Unbestimmte Artikel (artikel tak
ist oder vorher genannt wurde”. tentu) terletak di depan kata benda
Maksudnya Bestimmte Artikel dan berubah bentuk berdasarkan
digunakan jika orang atau benda jenis kata benda seperti“ein”
yang sudah disebutkan sebelumnya. (Maskulin),“eine” (Feminim) dan
Identifikasi dalam penggunaan “ein” (Neutral). Selain itu
Artikel definit atau Bestimmte Artikel Unbestimmte Artikel dapat berubah
Helbig dan Buscha (2001: 329) bentuk sesuai dengan fungsi kata
dinyatakan bahwa terdapat beberapa benda, apakah kata benda tersebut
identifikasi ,Identifikasi tersebut berfungsi sebagai subjek
adalah 1) identifikasi berdasarkan (Nominativ), objek langsung
ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh (Akkusativ), dan objek tak langsung
Artikel definit atau Bestimmte (Dativ).
Artikel. 2) identifikasi berdasarkan Kata sandang (Artikel) dapat
konteks situasi. dideklinasikan dan berubah bentuk.
Berdasarkan keterangan dan Hal itu bisa dilihat pada kata kerja
contoh di atas dapat disimpulkan atau preposisi dalam kalimat
bahwa, Bestimmte Artikel adalah kata sebagaimana yang dipaparkan
sandang yang terletak di depan kata Dreyer dan Schmitt (2001: 21)
benda yang sudah diketahui jenis bahwa:
bendanya dan dapat berubah-ubah Der unbestimmte Artikel wird
sesuai dengan kasus yang gebraucht, wenn eine Person
mengikutinya. oder Sache unbekannt oder
Bleibig ist. In Erzӓhlungen
werden personen oder Sachen

Mirwan, dkk. Penguasaan Kata Sandang Bahasa Jerman Siswa SMA Negeri 3
Sinjai dalam Manyusun Kalimat Sederhana. Page5
zunӓchst mit dem unbestimmten sebelumnya belum disinggung, 2)
Artikel eingeführt; wenn sie Artikel indefinit berada di depan kata
einmal sind, gebraucht man den benda yang menunjukkan satu kelas,
bestimmten Artikel. yang digolongkan dalam objek
Selanjutnya dijelaskan oleh tersendiri (di dalam satu kalimat
Dreyer dan Schmitt (2001: 21) nominativ + sein + nominativ), 3)
bahwa:“im plural werden Artikel indefinit digunakan jika kata
unbestimmte Personen oder Sachen benda menunjukkan ke dalam objek
ohne Artikel gebraucht”. Maksudnya nyata yang bersifat mewakili kelas
dalam bentuk plural, orang atau atau golongannya.
benda yang belum pasti tidak Berdasarkan uraian dan contoh
diperlukan artikel. Jadi apabila diatas dapat disimpulkan bahwa
nomina plural yang belum pasti, Unbestimmte Artikel adalah kata
tidak perlu digunakan artikel, karena sandang yang dipergunakan untuk
Unbestimmte Artikel benda yang belum diketahui pasti
menggambarkan sebuah / seekor. objek yang ditujukan. Dalam bentuk
Berdasarkan kenyataan plural, orang atau benda yang belum
objeknya, Unbestimmte Artikel pasti tidak diperlukan artikel. Jadi
terbagi dalam tiga keterangan apabila nomina plural yang belum
dijelaskan oleh Helbig dan Buscha pasti, tidak perlu digunakan Artikel,
(2001: 340) bahwa: karena Unbestimmte Artikel
Indefiniter Artikel steht von dem menggambarkan sebuah/seekor.
Subtantiv, das erstmalig
genannt, im Kontext vorher nicht PENGERTIAN KALIMAT
erwӓhnt wird 2) Indefiniter Kalimat adalah satuan bahasa
Artikel steht vor Subtantiven, die berupa kata atau rangkaian kata yang
eine Klasse bezeichen, in die ein memiliki suatu makna. Kalimat
einzelnes Objekteingeordnet merupakan gabungan beberapa kata
wird (in einem Satz vom Typ yang mempunya unsur seperti
Nominativ + sein + Nominatif), Subjek, Predikat dan objek serta
3) Indefiniter Artikel wird mempunyai makna dan intonasi.
gebraucht, wenn ein Subtantive Pengertian kalimat dikemukakan
in Objekt der Realitӓt Widjono (2007:146): “Kalimat
bezeichnet, das stellvertreten für adalah satuan bahasa terkecil yang
seine Klasse steht. merupakan kesatuan pikiran”.
Maksud dari pernyataan di atas Sedangkan menurut Kridalaksana
adalah Artikel indefinit berada di (2008: 103) kalimat adalah:
depan kata benda yang disebutkan 1) Satuan bahasa yang secara
pertama kali, yang dalam konteks relatif berdiri sendiri,

Mirwan, dkk. Penguasaan Kata Sandang Bahasa Jerman Siswa SMA Negeri 3
Sinjai dalam Manyusun Kalimat Sederhana. Page6
mempunyai pola intonasi final bahasa. Kalimat itu ditandai oleh
dan secara aktual maupun faktor kesesuaian makna, fungsi,
potensial terdiri dari klausa, 2) kesederhanaan unsur, dan posisi atau
Klausa bebas yang menjadi urutan unsur.
bagian kognitif percakapan, Pengertian kalimat sederhana
satuan preposisi yang menurut Ba’dudu (2005:50) bahwa
merupakan gabungan klausa “kalimat sederhana adalah kalimat
atau merupakan satu klausa, yang terdiri dari klausa sederhana.
yang membentuk satuan yang Sedangkan menurut Chaer
bebas; jawaban minimal, (2006:329) “kalimat sederhana
seruan, salam dsb; 3) dibentuk dari sebuah klausa yang
Konstruksi gramatikal yang unsur-unsurnya berupa kata atau
terdiri atas satu atau lebih frasa sederhana. Menurut Putrayasa
klausa yang ditata menurut (2012: 41) kalimat sederhana adalah
pola tertentu, dan dapat berdiri kalimat yang terdiri atas subjek dan
sendiri sebagai satuan”. predikat dan keterangan (tempat dan
Selanjutnya Kridalaksana waktu).
mendefinisikan bahwa kalimat itu Berdasarkan beberapa pendapat
dapat dilisankan dan terdiri dari dan uraian di atas, dapat ditarik
klausa pembentuknya. Pengertian ini kesimpulan bahwa kalimat sederhana
sama dengan pendapat Tarigan adalah kalimat yang terdiri dari
(2009:49) yang dinyatakan bahwa klausa sederhana yang unsur-
“Kalimat adalah satuan bahasa yang unsurnya berupa kata atau frasa
relatif dapat berdiri sendiri, yang sederhana yang terdiri atas subjek
mempunyai pola intonasi akhir yang dan predikat dan keterangan (tempat
terdiri atas klausa”. dan waktu).
Berdasarkan beberapa pendapat
diatas, dapat disimpulkan bahwa METODE PENELITIAN
kalimat adalah satuan gramatik atau Penelitian ini menggunakan
sekelompok kata yang mempunyai variabel tunggal yaitu penguasaan
arti tertentu, yang relatif dapat kata sandang bahasa Jerman siswa
berdiri sendiri, yang mempunyai pola kelas XI SMA Negeri 3 Sinjai dalam
intonasi akhir yang terdiri atas menyusun kalimat sederhana. Desain
klausa. penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kuantitatif yang dirancang
KALIMAT SEDERHANA untuk memperoleh informasi dan
Kalimat sederhana adalah data mengenai tingkat penguasaan
merupakan kalimat yang strukturnya kata sandang bahasa Jerman siswa
menjadi dasar struktur kalimat suatu

Mirwan, dkk. Penguasaan Kata Sandang Bahasa Jerman Siswa SMA Negeri 3
Sinjai dalam Manyusun Kalimat Sederhana. Page7
kelas XI SMA Negeri 3 Sinjai dalam Setelah data terkumpul, proses
menyusun kalimat sederhana. selanjutnya adalah menganalisis data
Defenisi operasional variabel dan hasil tes dengan menggunakan
dalam penelitian ini adalah teknik presentase. Yang dimaksud
Penguasaan kata sandang bahasa teknik presentase adalah mencari
Jerman dalam menyusun kalimat nilai rata-rata yang dicapai oleh
sederhana (X1) yang dimaksud siswa dari tes penguasaan kata
dalam penelitian ini adalah kata Sandang bahasa Jerman dalam
Sandang bahasa Jerman dalam menyusun kalimat sederhana. Data
bentuk Bestimmte Artikel (artikel tes tertulis yang telah diperoleh
tertentu) Unbestimmte Artikel (artikel kemudian dianalisis dengan
tak tentu), Nominativ, Akkusativ, menggunakan teknik persentase.
Dativ (dalam bentuk
mengelompokkan kata) serta HASIL DAN PEMBAHASAN
Prӓposition mit Akkusativ dan Dativ Data yang diuraikan berikut ini
(dalam bentuk menyusun kalimat yaitu data tentang tingkat
sederhana) dan faktor-faktor yang penguasaan kata sandang bahasa
mempengaruhi (X2) Penguasaan kata Jerman dalam menyusun kalimat
Sandang bahasa Jerman dalam sederhana dan faktor-faktor yang
menyusun kalimat sederhana bahasa mempengaruhi tingkat penguasaan
Jerman siswa yaitu faktor penunjang kata sandang bahasa Jerman siswa
dan faktor penghambat yang terdiri SMA Negeri 3 Sinjai dalam
dari faktor internal dan eksternal. menyusun kalimat sederhana dengan
Populasi dalam penelitian ini sampel sebanyak 83 orang.
adalah siswa kelas XISMA Negeri 3 Penguasaan siswa dalam
Sinjai, yaitu XI IPS yang terdiri 3 menggunakan kata sandang bahasa
kelas dengan jumlah siswa 83 orang. Jerman dalam bentuk menandai kata
Sampel dalam penelitian ini benda menggunakan Artikel der, die,
adalahseluruh siswa kelas XI IPS dan das, menunjukkan bahwa tingkat
SMA Negeri 3 Sinjai, mengingat penguasaan kata sandang bahasa
jumlah populasi kurang dari 100 Jerman siswa SMA Negeri 3 Sinjai
maka sampel yang digunakan adalah adalah cukup (74,21%). Tingkat
Total Sampling. Untuk mendapatkan penguasaan kata sandang bahasa
informasi dan data yang lengkap Jerman dalam bentuk
tentang penguasaan siswa dalam mengelompokkan kata dengan
menggunakan kata sandang atau der menggunakan kata Sandang
Artikel, maka digunakan dua macam Bestimmte Artikel dalam bentuk
instrumen yaitu tes tertulis dan Nominativ, Akkusativ dan Dativ
angket tertutup. adalah baik (81,44 %). Dalam

Mirwan, dkk. Penguasaan Kata Sandang Bahasa Jerman Siswa SMA Negeri 3
Sinjai dalam Manyusun Kalimat Sederhana. Page8
menggunakan kata sandang bahasa 1. Faktor Penunjang
Jerman dalam bentuk Unbestimmte Berdasarkan hasil analisis data
Artikel dalam bentuk Nominativ, angket dapat diketahui bahwa faktor
Akkusativ dan Dativ adalah cukup penunjang yang mempengaruhi
(70,12 %). Tingkat penguasaan kata tingkat penguasaan kata Sandang
Sandang bahasa Jerman dalam bahasa Jerman siswa dipengaruhi
bentuk pilihan ganda oleh dua faktor yaitu faktor internal
(Mehrfachauswahl) menggunakan dan faktor eksternal yang dijelaskan
Bestimmte Artikel dan Unbestimmte sebagai berikut:
Artikel adalah cukup (63,32%). a) Faktor Internal
Dalam menggunakan kata Sandang Diketahui bahwa faktor internal
bahasa Jerman dalam bentuk yang paling mempengaruhi tingkat
melengkapi kalimat yang rumpang penguasaan kata Sandang bahasa
dengan menggunakan Bestimmte Jerman dalam menyusun kalimat
Artikel dan Unbestimmte Artikel sederhana adalah faktor
adalah sangat kurang (38,85%). intelegensi,sikap dan minat. Hal ini
Sedangkan dalam menggunakan kata dapat dilihat dari hasil angket yang
Sandang bahasa Jerman dalam menyatakan bahwapelajaran bahasa
bentuk menyusun kalimat sederhana Jerman itu menyenangkan. Bahasa
dengan dengan menggunakan Jerman membuat banyak siswa
Bestimmte Artikel dan Unbestimmte tertarik mempelajarinya dan
Artikel adalah sangat kurang menganggappelajaran bahasa Jerman
(46,98%). merupakan pelajaran yang penting
Berdasarkan nilai yang diperoleh untuk dipelajari
siswa dari setiap komponen tes b) Faktor Eksternal
tersebut maka dapat dikemukakan Diketahui bahwa faktor
hasil terakhir dari tes penguasaan eksternal yang paling mempengaruhi
kata sandang bahasa Jerman siswa tingkat penguasaan kata Sandang
SMA Negeri 3 Sinjai dalam bahasa Jerman dalam menyusun
menyusun kalimat sederhana kalimat sederhana adalah faktor
termasuk dalam kategori Kurang lingkungan sekolah. Hal ini dapat
(58,34). dilihat dari hasil angket yang
Faktor-faktor yang menunjukkan bahwa penggunaan
mempengaruhi penguasaan kata metode yang tepat dan benar
sandang bahasa Jerman siswa SMA menumbuhkan semangat siswa
Negeri 3 Sinjai dalam menyusun dalam pembelajaran kata Sandang
kalimat sederhana dijelaskan sebagai bahasa Jerman dalam menyusun
berikut: kalimat sederhanadan merupakan

Mirwan, dkk. Penguasaan Kata Sandang Bahasa Jerman Siswa SMA Negeri 3
Sinjai dalam Manyusun Kalimat Sederhana. Page9
salah satu aspek penunjang disiapkan di perpustakaan sekolah
keberhasilan siswa. yang dapat menunjang penguasaan
kata sandang bahasa Jerman dalam
2. Faktor Penghambat menyusun kalimat sederhana.
Berdasarkan hasil analisis data Berdasarkan hasil analisis data
angket dapat diketahui bahwa faktor angket di atas, disimpulkan bahwa
penghambat yang mempengaruhi faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat penguasaan kata Sandang penguasaan kata Sandang bahasa
bahasa Jerman siswa dipengaruhi Jerman siswa SMA Negeri 3 Sinjai
oleh dua faktor yaitu faktor internal dalam menyusun kalimat sederhana
dan faktor eksternal yang dijelaskan terdapat dua faktor yaitu faktor
sebagai berikut: penunjang dan faktor penghambat
a) Faktor Internal yang terdiri dari faktor eksternal dan
Diketahui bahwa faktor internal internal yang berasal dari siswa
yang dapat menghambat penguasaan sendiri, guru mata pelajaran dan
kata sandang bahasa Jerman dalam faktor lingkungan.
menyusun kalimat sederhana adalah
siswa jarang latihan dirumah. Hal ini KESIMPULAN
dapat dilihat dari hasil angket yang Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa siswa tidak yang diperoleh maka dapat
pernah bertanya apabila tugas yang disimpulkan bahwa tingkat
diberikan guru tidak dipahami serta penguasaan kata Sandang bahasa
kurangnya waktu luang siswa untuk Jerman siswa SMA Negeri 3 Sinjai
latihan menyusun kalimat sederhana dalam menyusun kalimat sederhana
di rumah. termasuk dalam kategori Kurang
b) Faktor eksternal atau sebesar 58,34 %.
Diketahui bahwa faktor Adapun faktor-faktor yang
eksternal yang menghambat mempengaruhi tingkat penguasaan
penguasaan kata Sandang bahasa kata sandang bahasa Jerman dalam
Jerman dalam menyusun kalimat menyusun kalimat sederhana
sederhana adalah siswa jarang sehingga termasuk dalam kategori
mendapatkan tugas oleh guru untuk kurang adalah faktor penunjang dan
dikerjakan diluar jam pelajaran. Hal faktor penghambat yang terdiri atas
ini dapat dilihat dari hasil angket faktor internal dan faktor eksternal.
yang menunjukkan bahwa lama rata- Dari hasil analisis data angket
rata belajar siswa di rumah dalam diketahui bahwa faktor
sehari adalah siswa tidak pernah penunjangyang mempengaruhi
belajar bahasa Jerman di rumah serta penguasaan kata sandang bahasa
kurangnyabuku bahasa Jerman yang Jerman siswa adalah pelajaran

Mirwan, dkk. Penguasaan Kata Sandang Bahasa Jerman Siswa SMA Negeri 3
Sinjai dalam Manyusun Kalimat Sederhana. Page10
bahasa Jerman itu menyenangkan Diakses pada tanggal 5 Mei
serta siswa mudahmempelajari kata 2019 pukul 22.00 WITA.
Sandang dalam bahasa Jerman
sehingga menarik perhatian siswa Ba’dudu, Abdul Muis. 2005.
mempelajari kata Sandang bahasa Morfosintaksis. Jakarta:
Jerman dalam menyusun kalimat Rineka Cipta.
sederhana. Hal ini dapat dilihat dari
hasil angket yang menunjukkan Busch, Albert und Stenschke,
bahwa bahasa Jerman membuat Oliver. 2007. Germanitische
banyak siswa tertarik Linguistik. Tübingen: GNV.
mempelajarinya dan menganggap
pelajaran bahasa Jerman merupakan Chaer, Abdul. 2007. Linguistik
pelajaran yang penting untuk Umum. Jakarta : Rineka Cipta.
dipelajari. Sedangkan faktor
penghambat yang mempengaruhi Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 2010.
Psikologi Pendidikan Edisi
penguasaan kata Sandang bahasa
Revisi. Jakarta: Gramedia.
Jerman dalam menyusun kalimat
sederhana adalah siswa jarang Dreyer, Hilke Schmitt, Richard.
bertanya apabila tugas yang 2001. Lehr-und Übungsbuch
diberikan guru tidak dipahami dan der Deutschen Grammatk.
kurangnya jumlah buku bahasa München: Verlag für Deutsch.
Jerman yang disiapkan di
perpustakaan sekolah serta lama rata- Drosdowski, Günter. 1983. Duden
rata belajar siswa dirumah dalam Deutsches Universal
sehari adalah siswa tidak pernah Wӧrterbuch. Mannheim:
belajar bahasa Jerman di rumah Biblographisches Institut.
DAFTAR PUSTAKA Germany. Duden Verlag.

Akhadiah, S., Arsyad, M. G., & Gresbach, Heinz, und Schulz Dora.
Ridwan, S. H. 1997. 1960: Grammatik der
Menulis. Jakarta: Depdikbud. Deutschen Sprache.
Münschen: Max Heuber
Anonim. 2001. Kamus Besar Verlag.
Bahasa Indonesia : Jakarta:
Balai Pustaka. Hӓusser mann, Ulrich und Jürgen
Kars.1987.Grundgrammatik
----------.2006. die Artikel.Online: Deutsch.Frankfurt: Diesterweg
File:///C: User/Documents/die Ӧster Bundes verlag
Artikel Bahasa Jerman.htm. Sauerlӓnder.

Mirwan, dkk. Penguasaan Kata Sandang Bahasa Jerman Siswa SMA Negeri 3
Sinjai dalam Manyusun Kalimat Sederhana. Page11
Kridalaksana, Harimurti. 2008.
Handajanto, Lusien. 2011. Kamus Linguistik, Jakarta:
Gramatika Ringkas Bahasa Gramedia Pustaka
Jerman Dengan Sistem Umum.
Mudah Ingat. Jakarta:
Katalis Putrayasa, I. D. (2012). Jenis
Kalimat Dalam Bahasa
Helbig, G. und Buscha, J. 2001. Indonesia. Bandung: PT Refka
Deutsche Grammatk. Berlin: Aditama.
Langendscheit.
Slameto.2010. Belajar dan faktor-
Herlin. 2017. Analisis Kesalahan faktor yang mempengaruhi.
Menyusun Kalimat Bahasa Jakarta: Rineka Cipta
Jerman Pada Siswa Kelas
XI Bahasa SMA Negeri 4 Sudjana. 2006. Metode Statistik.
Watampone. Skripsi. FBS. Jakarta: Bina Aksara.
UNM.
Sugiono. (2014). Metode penelitian
Kars, Jürgen und Haussermann, pendidikan pendekatan
Ulrich.1998. Grundgrammatik kuantitatif, kualitatif, dan R
& D. Bandung: Alfabeta.
Deutsch. Diestewerg. OBV-
German. Suhairi. 2013. Kemampuan
Penguasaan Kata Sandang
Kasniati. 2011. Analisis Kesalahan (DER ARTIKEL) Bahasa
Penggunaan Artikel (Kata Jerman Siswa SMAN 10
Sandang) Bahasa Jerman Siswa Makassar. Skripsi. FBS.UNM.
Kelas XI SMA Negeri 8
Makassar. Skripsi. FBS. UNM. Tarigan, H. Guntur. 2009.
Pengajaran Sintaksis.
Keraf, Gorys.1978. Tata Kalimat Bandung. Angkasa.
Bahasa Indonesia. Ende
Flores: Nusa Indah. .

Mirwan, dkk. Penguasaan Kata Sandang Bahasa Jerman Siswa SMA Negeri 3
Sinjai dalam Manyusun Kalimat Sederhana. Page12
Mirwan, dkk. Penguasaan Kata Sandang Bahasa Jerman Siswa SMA Negeri 3
Sinjai dalam Manyusun Kalimat Sederhana. Page13

Das könnte Ihnen auch gefallen