Sie sind auf Seite 1von 11

‫‪KHUTBAH GERHANA BULAN‬‬

‫)‪DEWAN MASJID DIGITAL INDONESIA (DMDI‬‬


‫‪https://seruanmasjid.com‬‬
‫‪1444 | 2022‬‬

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫ي‬‫َ‬ ‫د‬
‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ت‬‫ه‬‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ن‬‫ل‬‫ّ‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫ا‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫و‬
‫َ َ‬‫ا‬‫َ‬ ‫ذ‬‫ه‬ ‫ل‬
‫ّ‬ ‫َا‬ ‫ن‬‫ا‬ ‫د‬‫َ‬ ‫ه‬
‫َ‬ ‫ي‬ ‫ذ‬‫ّ‬ ‫ه‬ ‫ال‬ ‫ّ‬
‫َلِل‬
‫ه‬ ‫ّ‬ ‫ُ‬
‫د‬ ‫م‬
‫ْ‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫ال‬
‫َّللاُ‪ .‬أ َ ْش َه ُد أ َ ْن َلَ ّإلَهَ ّإَله هللاُ‬ ‫لَ ْو ََل أ َ ْن َه َدانَا ه‬
‫ع هز‬ ‫ع ْب َدهُ‪َ ،‬وأ َ َ‬ ‫ص َر َ‬ ‫ص َدقَ َو ْع َدهُ‪َ ،‬ونَ َ‬ ‫َو ْح َدهُ‪َ ،‬‬
‫اب َو ْح َدهُ‪َ ،‬و ُه َو ْالقَا ّئ ُل‬ ‫ُج ْن َدهُ‪َ ،‬و َهزَ َم اْأل َ ْحزَ َ‬
‫﴿و ّم ْن آيَاتّ ّه الله ْي ُل َوالنه َه ُ‬
‫ار‬ ‫س ْب َحانَهُ‪َ :‬‬ ‫ُ‬
‫ش ْم ّس َو ََل‬ ‫س َو ْالقَ َم ُر ۚ ََل ت َ ْس ُجدُوا ّلل ه‬ ‫ش ْم ُ‬ ‫َوال ه‬
‫َلِل اله ّذي َخلَقَ ُه هن ّإن ُكنت ُ ْم‬ ‫ّل ْلقَ َم ّر َوا ْس ُجدُوا ّ ه ّ‬
‫ّإيهاهُ ت َ ْعبُد َ‬
‫ُون﴾‬
‫)‪(QS Fushilat [41]: 37‬‬
‫س ْولُهُ َو ُه َو‬ ُ ‫ع ْب ُدهُ َو َر‬ َ ‫َوأ َ ْش َه ُد أ َ ْن ُم َح همدًا‬
‫ض‬ ّ ‫ب ْال َح ْو‬ ُ ‫اح‬ ّ ‫ص‬ َ ‫ َو‬،‫َخي ُْر ْالبَش َّر‬
‫علَى آ ّل ّه‬ َ ‫علَ ْي ّه َو‬َ ُ‫صلهى هللا‬ َ ،‫ْال َك ْوث َ ّر‬
ُ‫صا َحبَهُ َوأَزَ َره‬ َ ‫علَى َم ْن‬ َ ‫ َو‬،‫ط هه ّر‬ َ ‫ْال ُم‬
‫ان ّف ْي‬ ٍ ‫س‬ َ ‫علَى التها ّب ّعي َْن لَ ُه ْم ّبإ ّ ْح‬
َ ‫ َو‬،‫َو َوقَ َر‬
‫ ّإلَى يَ ْو ّم ْال َم ْحش َّر‬،‫ُك ّل أَث َ ٍر‬
‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ّس ْي‬ ُ
ّ ‫ أ‬،‫هللا‬
‫و‬ْ ّ ‫أ َ هما بَ ْعدُ؛ فَيَا ّعبَا َد‬
!‫هللا فَقَ ْد فَازَ ال ُمتهقُ ْو َن‬ ّ ‫هاي ّبت َ ْق َوى‬
َ ‫َو ّإي‬

Hadirin jamaah shalat Gerhana yang dimuliakan Allah!


Saat ini, sekali lagi Allah tunjukkan kebesaran-Nya kepada kita,
dengan terjadinya gerhana bulan, yang terjadi tak lama setelah
gerhana bulan sebelumnya. Pertanda apakah ini? Tahukah kita,
bahwa di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya terjadi
gerhana sekali.
‘Aisyah radhiya-Llahu ‘anha menuturkan, bahwa pada zaman Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya terjadi gerhana sekali. Itu terjadi,
persis setelah wafatnya putra Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Sayyidina Ibrahim. Orang kemudian menghubung-hubungkan
wafatnya putra baginda shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan
gerhana itu, padahal tidak ada kaitannya. Karena itu, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

َ‫هللا َل‬
ّ ‫ت‬ ّ ‫ان ّم ْن آيَا‬ ّ َ ‫ت‬َ ‫ي‬‫آ‬ ‫ر‬ َ
َ َ ‫س َو‬
‫م‬ ‫ق‬ ْ
‫ال‬ َ ‫ش ْم‬ ‫إن ال ه‬ ‫ه‬
‫ فَإذَا‬،‫ َوَلَ ّل َحيَاتّ ّه‬،ٍ‫ت أ َ َحد‬ ّ ‫ان ّل َمو‬ّ َ‫ت ْن َخ ّسف‬
‫صلُّ ْوا‬
َ ‫هللا َو َكب ُهر ْوا َو‬
َ ‫عوا‬ ُ ‫َرأ َ ْيت ُ ْم ذَ ّل َك فَا ْد‬
‫ص هدقُ ْوا‬
َ َ ‫َوت‬
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara
tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena
kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal
tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah
shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari)

Memang benar, gerhana adalah tanda-tanda kebesaran Allah, yang


ditunjukkan kepada umat manusia, agar manusia menyadari siapa
dirinya, bahwa sehebat apapun dia, dengan segala kekuasaan dan
apapun yang dimilikinya, dia tetaplah manusia. Hanya kepada
Allah, hendaknya manusia menyembah, dan mengabdikan dirinya.
Bukan kepada yang lain, baik kepada sesama manusia, maupun
kepada matahari dan bulan. Allah berfirman:

‫س َو ْالقَ َم ُر‬ ُ ‫ش ْم‬ ‫ار َوال ه‬ ُ ‫َو ّم ْن ٰا ٰيتّ ّه اله ْي ُل َوالنه َه‬
ّ ٰ ّ ‫ش ْم ّس َو ََل ّل ْلقَ َم ّر َوا ْس ُجد ُْوا‬
‫َلِل‬ ‫ََل ت َ ْس ُجد ُْوا ّلل ه‬
‫ي َخلَقَ ُه هن اّ ْن ُك ْنت ُ ْم اّيهاهُ ت َ ْعبُد ُْو َن‬
“Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah terjadinya malam dan
ْ ‫اله ّذ‬
siang, terbitnya matahari dan bulan. Maka, janganlah kalian sujud
kepada matahari dan bulan, tetapi sujudlah kepada Allah, Dzat yang
Menciptakan semuanya itu, jika kalian benar-benar hanya beribadah
kepada-Nya.” (TQS Fushilat [41]: 37).

Matahari dan bulan mempunyai orbitnya sendiri, dan berputar,


seolah alami. Padahal, semuanya itu atas kehendak Allah. Allah
subhanahu wa ta’ala berfirman:

‫ي ّل ُم ْستَقَ ٍر له َها ٰذ ّل َك ت َ ْق ّدي ُْر‬


ْ ‫س ت َ ْج ّر‬ ُ ‫ش ْم‬‫َوال ه‬
‫ْالعَ ّزي ّْز ْالعَ ّلي ّْم‬
“Matahari [juga bulan] itu berjalan mengikuti tempat orbitnya. Itu
merupakan ketentuan Dzat yang Maha Perkasa lagi Maha Tahu.”
(TQS Yasin [36]: 38).
Karena itu, terjadinya gerhana matahari dan bulan, sekali lagi
adalah tanda-tanda kekuasaan Allah. Dengan kata lain, jika Allah
berkehendak, kapan saja Allah subhanahu wa ta’ala bisa
membolak-balik peredaran matahari dan bulan, dan bahkan
menghentikannya.

Hadirin jamaah shalat Gerhana yang dimuliakan Allah!


Gerhana matahari dan bulan bukan hanya tanda-tanda kekuasaan
Allah biasa, tetapi juga merupakan tanda-tanda Hari Kiamat. Allah
subhanahu wa ta’ala berfirman:

,‫ص ُر‬َ َ‫ فَ ّاذَا بَ ّرقَ ْالب‬,‫هان يَ ْو ُم ْال ّق ٰي َم ّة‬ َ ‫يَ ْسـَٔ ُل اَي‬
,‫س َو ْالقَ َم ُر‬ ُ ‫ش ْم‬ ‫ َو ُج ّم َع ال ه‬,‫ف ْالقَ َم ُر‬ َ ‫َو َخ‬
َ ‫س‬
َ‫ َك هال َل‬,‫ان يَ ْو َم ِٕى ٍذ اَي َْن ْال َمفَ ۚ ُّر‬ ُ ‫س‬ ّ ْ ‫يَقُ ْو ُل‬
َ ‫اَل ْن‬
‫ اّ ٰلى َر ّب َك يَ ْو َم ِٕى ّذ ّْال ُم ْستَقَ ُّر‬,‫َوزَ َر‬
“Ia berkata, “Bilakah hari kiamat itu?", maka apabila mata terbelalak
(ketakutan), dan apabila bulan telah hilang cahayanya [mengalami
gerhana], ketika matahari dan bulan dikumpulkan, pada hari itu
manusia berkata, “Ke manakah tempat berlari?” Sekali-kali tidak!
Tidak ada tempat berlindung! Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada
hari itu tempat kembali.” (TQS al-Qiyamah [75]: 6-12).
Itulah mengapa, saat terjadinya gerhana, sikap yang ditunjukkan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah takut, gemetar, dan
bergegas, sambil mengangkat jubahnya, menuju ke rumah Allah.
Seolah-olah, langit dan bumi akan digulung, dan kiamat pun tiba.
Dalam riwayat Bukhari, dari Abu Musa al-Asy’ari, dinyatakan:

َ ‫فَإّذَا َرأ َ ْيت ُ ْم‬


ُ َ‫ش ْيئًا ّم ْن ذَ ّل َك فَا ْفز‬
‫عوا ّإلَى‬
َ ‫ّذ ْك ّر ّه َو ُد‬
ّ َ‫عائّ ّه َوا ْستّ ْغف‬
‫ار ّه‬
“Jika kalian melihat hal itu, maka bersegeralah dengan gemetar
[penuh rasa takut] untuk mengingat-Nya, berdoa kepada-Nya dan
meminta ampun kepada-Nya.” (HR. Bukhari, Shahih al-Bukhari, Juz
IV/184).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

َ َ‫ون َما أ َ ْعلَ ُم ل‬


ً‫ض ّح ْكت ُ ْم قَ ّليال‬ َ ‫َّللا لَ ْو ت َ ْعلَ ُم‬
ّ ‫َو ه‬
ً ‫َولَبَ َك ْيت ُ ْم َك ّث‬
‫يرا‬
“Demi Allah, jika kalian mengetahui yang aku ketahui, niscaya kalian
akan sedikit tertawa dan banyak menangis.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah ditunjukkan oleh Allah


subhanahu wa ta’ala betapa dahsyatnya huru-hara Hari Kiamat,
karena itu baginda shallallahu ‘alaihi wa sallam pun banyak
menangis. Meski Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah diampuni
segala kesalahannya, baik yang telah, sedang maupun yang akan
datang, tetapi baginda shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap
memohon ampunan tak kurang dari 100 kali dalam sehari semalam.
Air mata baginda shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tumpah, hingga
membasahi lantai, untuk meminta ampunan dari Rabb-nya.

Padahal, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengemban


risalah-Nya dengan sempurna, menunaikan amanah, memberikan
nasihat kepada umatnya, berdakwah dan berjihad sepanjang
hayatnya. Lalu kita? Apa yang sudah kita lakukan? Apakah kita
sudah mengemban dakwah, yang merupakan risalah Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam? Apakah kita juga sudah memberi
nasihat kepada umat, termasuk para pemimpinnya? Apakah kita
juga sudah berjihad, sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam?

Alangkah naifnya kita, karena kita selama ini tak peduli terhadap
dakwahnya, yang merupakan risalahnya. Kita juga tak pernah
memberi nasihat kepada umat, termasuk para pemimpinnya.
Apatah lagi berjihad, sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Malah, tak jarang di antara kita, ikut menyerang Islam.
Menyerang syariahnya. Menyerang kaum Muslim. Menyerang
pengemban dakwah. Padahal, semuanya ini akan menghalangi kita
masuk surga-Nya, dan menyeret kita ke neraka-Nya. Betapa berat
hisab kita kelak di hadapan-Nya.

Pun begitu, kita merasa tak bersalah. Karenanya, tidak pernah


sungguh-sungguh memohon ampunan dari-Nya. Menginsafi dan
menyesali kesalahan dan dosa kita. Berkomitmen untuk tak
mengulanginya. Tapi, nyatanya tidak.

Wahai kaum Muslim, inilah saatnya!


Bersegaralah untuk mendapatkan ampunan Tuhanmu, dan
menggapai surga-Nya, yang luasnya seluas langit dan bumi. Segera
tolonglah Allah dan Rasul-Nya. Tolonglah agama-Nya. Tolonglah
para pejuang yang memperjuangkan tegaknya agama-Nya agar
tegak di muka bumi ini dengan kaffah. Termasuk para pejuang
yang memperjuangkan tegaknya syariah dan Khilafah.

Dengan cara seperti itulah, Allah subhanahu wa ta’ala benar-benar


akan memberikan ampunan kepada kita. Itulah yang akan
meringankan hisab kita di hadapan-Nya. Ketika anak, harta dan
jabatan tak lagi berguna bagi kita. Fafirru ila-Llah! Berlarilah,
segeralah menemui Allah!
‫‪Mari kita berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala:‬‬

‫ب‬
‫هلل َر ّ‬ ‫الر ّحي ّْم‪ ،‬اَل َح ْم ُد ّ ّ‬‫الر ْح ٰم ّن َ‬ ‫هللا َ‬ ‫ّب ْس ّـم ّ‬
‫اْلعَالَ ّمي َْن‪َ ،‬ح ْمدًا يُ َوا ّفى نّعَ َمهُ‪َ ،‬ويُـ َدافّ ُع نّقَ َمهُ‬
‫اربهـنَا لَ َك ال َح ْم ُد َك َما‬ ‫َويُ َكا ّفئ َم ّز ْي َدهُ يَ َ‬
‫طانّك‬ ‫س ْـل َ‬‫ع ّظي ّْم ُ‬‫يَ ْنبَ ّغى ّل َجالَ ّل َو ْج ّه َك َو َ‬
‫ت ّبنَا األ َ ْق َدا ُم‪َ ،‬وغ َّر ْقنَا ّفي‬ ‫ب‪ ،‬زَ له ْ‬ ‫ار ّ‬ ‫الله ُه هم يَ َ‬
‫ون‬‫اآلثام‪َ ،‬و ّإنا ُم ّق ُّر َ‬ ‫اصي َو ّ‬ ‫لُ َججّ ْال َمعَ ّ‬
‫ع ْف ّو َك‬‫يم َ‬ ‫ع ّظ َ‬ ‫علَى أ َ ْنفُ ّسنَا‪ ،‬ن َْر ُجو َ‬ ‫سا َء ّة َ‬
‫اإل َ‬‫ّب ّ‬
‫ين‪َ ،‬وها ن َْح ُن‬ ‫ع ْن ْالخ ّ‬
‫َاطئّ َ‬ ‫ت ّب ّه َ‬ ‫عفَ ْو َ‬ ‫ال ّذي َ‬
‫ون‪،‬‬‫عذَا ّب َك خَا ّئفُ َ‬ ‫ون‪َ ،‬و ّم ْن َ‬ ‫ّببا ّب َك َوا ّقفُ َ‬
‫ضنا َ ّلعَ ْف ّو َك‬ ‫ون‪ ..‬قَ ْد تَعَ هر ْ‬ ‫َو ّلثَوا ّب َك ُم َؤ ّملُ َ‬
‫اجبُ ْر قُلُوبَنا‪،‬‬ ‫عنا‪َ ،‬و ْ‬ ‫ضو َ‬ ‫ار َح ْم ُخ ُ‬ ‫َوثَوا ّب َك‪ ،‬فَ ْ‬
‫علَيْنا‬‫ب َ‬ ‫َوا ْغ ّف ْر ذُنُوبَنا‪َ ،‬وت ُ ْ‬
‫ت أ َ ْعمالَنا‪َ ،‬وعا ّفنا‬ ‫اخ ّت ْم ّبالصا ّلحا ّ‬ ‫الله ُه هم ْ‬
‫ع ْن‬ ‫جاو ْز َ‬
‫سام ْحنا‪َ ،‬وت َ َ‬ ‫عنا َو ّ‬ ‫ف َ‬ ‫َوا ْع ُ‬
‫ت‬‫سناتٍ‪ ،‬فََأ َ ْن َ‬ ‫س ّيئا ّتنا َح َ‬ ‫سيئا ّتنا‪َ ،‬وأ َ ْب ّد ْل َ‬ ‫َ‬
‫ت أ َ ْه ُل‬
‫علَ ْي ّه‪َ ،‬وأ َ ْن َ‬
‫َو ّلي ذَ ّل َك َوالقها ّد ُر َ‬
‫ناك‬
‫ع ْو َ‬ ‫الت ه ْق َوى َوأ َ ْه ُل ْال َم ْغ ّف َر ّة‪ .‬الله ُه هم قَ ْد َد َ‬
‫ين فَالَ ت َ ُر هدنا‬ ‫ناك َرا ّغ ّب َ‬ ‫ين‪َ ،‬و َر َج ْو َ‬ ‫طا ّل ّب َ‬
‫اح ّمي َن‬‫الر ّ‬ ‫ين يا أ َ ْر َح َم ه‬ ‫وم َ‬ ‫ين َوَلَ َم ْح ُر ّ‬ ‫خَا ّئ ّب َ‬

‫ي َو ّل ْل ُمؤْ ّم ّن َ‬
‫ين‬ ‫ب ا ْغ ّف ْر ّلي َو ّل َوا ّل َد ه‬ ‫َر ّ‬
‫ت‬‫ين َو ْال ُم ْس ّل َما ّ‬ ‫ت َو ّل ْل ُم ْس ّل ّم َ‬
‫َو ْال ُمؤْ ّمنَا ّ‬
‫ت‪ .‬الله ُه هم تَقَب ْهل ّمنها‬ ‫ياء ّم ْن ُه ْم َواأل َ ْم َوا ّ‬
‫األ َ ْح ّ‬
‫اجعَل َها خَا ّلصةً ّل َو ْج ّه َك‬ ‫صا ّل َح األ َ ْع َما ّل َو ْ‬ ‫َ‬
‫ال َك ّر ّيم‬
‫علَى َ‬
‫س ّي ّدنَا‬ ‫ار ْك َ‬ ‫ص ّل الله ُه هم َو َ‬
‫س ّل ْم َوبَ ّ‬ ‫َو َ‬
‫ين َو َم ْن‬ ‫ص َحا ّب ّه َوالتا ّب ّع َ‬‫علَى آ ّل ّه َوأ َ ْ‬ ‫ُم َح هم ٍد َو َ‬
‫ان ّإلَى يَ ْو ّم ّ‬
‫الد ّي ّن‪َ ،‬وال َح ْم ُد هلل‬ ‫س ٍ‬ ‫ت َ ّبعَ ُه ْم ّبإّ ْح َ‬
‫ب العَالَ ّم ّي َن‬ ‫َر ّ‬

‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Das könnte Ihnen auch gefallen