Sie sind auf Seite 1von 12

TRANSFORMASI PEMBANGUNAN MELALUI KONSOLIDASI SUSTAINABLE

DEVELOPMENT GOALS (SDGs) DAN NILAI NILAI ISLAM

Oleh : oxsana malicha nadiva

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk mendalami potensi sinergi antara Sustainable Development Goals
(SDGs) dan nilai-nilai Islam dalam mengarahkan transformasi pembangunan global. Melibatkan
pendekatan kualitatif dan kuantitatif, studi ini merinci bagaimana konsolidasi antara kerangka
kerja pembangunan berkelanjutan dan ajaran Islam dapat membentuk paradigma baru dalam
merespons tantangan kompleks masyarakat dunia.Studi literatur mendalam digunakan untuk
menggali pemahaman mendalam tentang SDGs dan nilai-nilai Islam, sementara analisis konten
menyelidiki kontribusi nilai-nilai Islam terhadap pencapaian SDGs. penelitian ini berusaha
mengembangkan kerangka analisis yang memahami sejauh mana nilai-nilai Islam dapat
konsisten dengan efektif mengkonsolidasikan dengan SDGs. Hasil penelitian ini diharapkan
memberikan wawasan baru tentang bagaimana konsolidasi antara SDGs dan nilai-nilai Islam
dapat menjadi katalisator untuk transformasi pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan
bermakna.

Latar Belakang

Dalam konteks perkembangan global yang terus berlangsung, tantangan pembangunan


yang kompleks dan isu kesejahteraan masyarakat menjadi sorotan utama. Munculnya Sustainable
Development Goals (SDGs) pada tahun 2015 mencerminkan tekad bersama komunitas
internasional untuk mengatasi jalan menuju pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan
menyeluruh. 1Di sisi lain, nilai-nilai Islam yang terakar dalam budaya dan spiritualitas umat
Muslim memberikan perspektif yang unik terkait dengan pembentukan masyarakat dan dunia.

Kasus ini muncul dari pemahaman mendalam terhadap kebutuhan mendesak untuk
merespons tantangan global, seperti ketidaksetaraan ekonomi, perubahan iklim, ketidakpastian
keamanan, dan berbagai bentuk kemiskinan. Sementara SDGs memberikan panduan universal

1
Supriatna, J. (2021). Pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
bagi komunitas internasional, nilai-nilai Islam memberikan fondasi moral dan etika yang
melibatkan setiap aspek kehidupan.

Prinsip-prinsip transformasi pembangunan melalui konsolidasi SDGs dan nilai-nilai


Islam menciptakan panduan yang kokoh untuk membentuk masyarakat yang lebih baik secara
inklusif, berkelanjutan, dan sesuai dengan nilai-nilai moral dan kultural. 2 Keseimbangan antara
kebutuhan material dan spiritual, keadilan dalam segala aspek kehidupan, keberlanjutan yang
mempertimbangkan generasi masa depan, dan penghargaan terhadap kearifan lokal merupakan
pilar-pilar utama yang dapat membimbing proses transformasi ini.

Prinsip-prinsip ini menawarkan pendekatan yang holistik, mengakui kompleksitas dan


interkonektivitas antara berbagai dimensi pembangunan. Kesadaran akan tanggung jawab
terhadap lingkungan, hak-hak sosial, dan keadilan ekonomi menjadi bagian tak terpisahkan dari
upaya menuju masyarakat yang berdaya, adil, dan berkelanjutan.Dengan mengintegrasikan
prinsip-prinsip tersebut, transformasi pembangunan dapat melembaga menjadi sebuah perjalanan
menuju perubahan yang positif, tidak hanya dalam pencapaian target pembangunan, tetapi juga
dalam memelihara identitas budaya lokal. Sebagai sebuah panduan, prinsip-prinsip ini dapat
menjadi landasan kuat untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah dan berdaya, sejalan
dengan visi pembangunan berkelanjutan dan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam.

Transformasi pembangunan melalui konsolidasi SDGs dan nilai-nilai Islam menjadi


relevan mengingat banyaknya wilayah di dunia, terutama di negara-negara dengan mayoritas
penduduk Muslim, yang menghadapi tantangan pembangunan yang kompleks. 3 Latar belakang
ini menyoroti perlunya mengintegrasikan prinsip-prinsip kesejahteraan global dengan nilai-nilai
lokal yang memperkaya dan memberdayakan masyarakat secara holistik.

Melalui kajian mendalam tentang bagaimana SDGs dan nilai-nilai Islam dapat saling
melengkapi dan menciptakan sinergi positif, kita dapat membuka pintu menuju pemahaman yang
lebih baik tentang cara mencapai tujuan pembangunan global dengan mempertimbangkan
2
RIZA, P. (2022). PENGARUH DANA DESA TERHADAP KEMISKINAN DENGAN PENDEKATAN
INDIKATOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGS) PERIODE 2015-2020 DALAM
PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Desa Tempel Rejo Kecamatan Kedondong Kabupaten
Pesawaran) (Doctoral dissertation, UIN RADEN INTAN LAMPUNG).
3
Ahmad, M. I. S. (2023). BAB 4 KEPENDUDUKAN DAN TENAGA KERJA REVITALISASI
PEMBANGUNAN EKONOMI. Revitalisasi Ekonomi Pembangunan, 37.
diversitas budaya dan spiritualitas manusia. Transformasi pembangunan ini bukan hanya tentang
statistik pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang meningkatkan kualitas hidup, keadilan, dan
keselarasan antara manusia dan alam.

Nilai-nilai Islam memiliki keterkaitan yang signifikan dengan pembangunan


berkelanjutan. Mereka mengajarkan pentingnya keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan
material dan spiritual, kepentingan individu dan masyarakat, serta perhatian terhadap masa
depan.Konsolidasi SDGs dan nilai-nilai Islam mampu menjadi landasan untuk transformasi
pembangunan di Indonesia, dengan tujuan mencapai pembangunan berkelanjutan dan
berkeadilan, didasarkan pada nilai-nilai Islam.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur yang bertujuan
untuk menggali kedalaman dan keragaman dalam pemahaman tentang transformasi
pembangunan melalui konsolidasi SDGs dan nilai-nilai Islam. studi literatur ini dilakukan untuk
merinci konsep SDGs dan nilai-nilai Islam dalam konteks pembangunan global. Menganalisis
literatur yang relevan mengenai implementasi SDGs di berbagai negara dan praktik nilai-nilai
Islam dalam masyarakat.kemudian Menggunakan analisis konten untuk mengekstrak temuan
kunci dari dokumen-dokumen terkait SDGs dan ajaran Islam dalam hal pembangunan dan
Menentukan bagaimana nilai-nilai Islam dapat berkontribusi pada pencapaian SDGs.

Pembahasan

A. Pengertian dan Tujuan Transformasi Pembangunan

Pembangunan merupakan suatu proses perubahan dan perbaikan yang dilakukan secara
terencana dan berkesinambungan. 4Transformasi pembangunan merujuk pada serangkaian
perubahan struktural dan paradigmatik dalam berbagai sektor pembangunan yang bertujuan
untuk mencapai hasil yang lebih berkelanjutan dan berdaya. Tujuan pembangunan adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara adil dan berkelanjutan.Transformasi
pembangunan adalah perubahan yang bersifat mendasar dan menyeluruh dalam proses
pembangunan. Transformasi pembangunan dapat dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya
4
Rosana, M. (2018). Kebijakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan di
Indonesia. Jurnal Kelola: Jurnal Ilmu Sosial, 1(1).
adalah melalui konsolidasi SDGs dan nilai-nilai Islam. Transformasi ini mencakup perubahan
dalam kebijakan, praktik, dan sikap masyarakat dengan fokus pada perbaikan kualitas hidup,
keadilan, dan keberlanjutan. Tujuan Transformasi Pembangunan:

1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memastikan akses yang merata terhadap


pendidikan, kesehatan, perumahan, dan kebutuhan dasar lainnya.

2. Mengurangi disparitas sosial dan ekonomi serta memastikan setiap individu mendapatkan
hak dan peluang yang setara.

3. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, menciptakan


lapangan kerja, dan memperkuat sektor-sektor yang mendukung perkembangan ekonomi.

4. Menjaga dan merestorasi keberlanjutan lingkungan dengan mengurangi dampak negatif


pembangunan terhadap ekosistem dan sumber daya alam.

5. Meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam proses pembangunan,


memastikan bahwa keputusan yang diambil mencerminkan kebutuhan dan aspirasi
mereka.

6. Mengadopsi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, memastikan bahwa setiap


tindakan saat ini tidak merugikan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhan mereka sendiri.

7. Mengakui dan mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan agama, seperti nilai-nilai Islam,
sebagai bagian integral dari landasan transformasi pembangunan.

8. Meningkatkan kapasitas dan efektivitas lembaga-lembaga pembangunan untuk mengelola


dan mendukung implementasi transformasi pembangunan.5

Melalui pencapaian tujuan-tujuan ini, transformasi pembangunan dapat menciptakan


masyarakat yang lebih adil, berkelanjutan, dan berdaya, serta memenuhi kebutuhan sekarang
tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang.

B. Sustainable Development Goals (SDGs) dan Nilai-nilai Islam


5
Yunus, R. (2013). Transformasi nilai-nilai budaya lokal sebagai upaya pembangunan karakter
bangsa. Jurnal penelitian pendidikan, 13(1), 67-79.
Sustainable Development Goals (SDGs) adalah serangkaian tujuan pembangunan global
yang secara resmi diadopsi oleh negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada
tahun 2015. Tujuan utama dari SDGs adalah untuk menghadapi dan mengatasi berbagai
tantangan yang bersifat global, dengan fokus pada peningkatan kualitas hidup manusia.
Pencapaian tujuan ini dilakukan sejalan dengan upaya menjaga dan memperhatikan
keberlanjutan lingkungan.6

Kerusakan lingkungan juga tidak dapat dihindarkan, dan akibat dari perubahan cuaca
ekstrem belakangan ini sering menghantui kehidupan di bumi, disebabkan oleh kurangnya
kedisiplinan manusia dalam mengelola konsumsi. Konsep pembangunan yang selama ini
diperkenalkan belum sepenuhnya berhasil mengurangi perilaku yang tidak bertanggung jawab
baik dari konsumen maupun produsen. Oleh karena itu, hadirnya Sustainable Development
Goals (SDGs) dengan 17 tujuannya diharapkan dapat menjadi suatu model pembangunan global
yang adaptif terhadap kehidupan manusia, khususnya dalam upaya menghindari eksploitasi
terhadap bumi. 7

SDGs mencakup 17 tujuan yang luas dan 169 target khusus yang dirancang untuk mencakup
berbagai aspek pembangunan. Beberapa dari tujuan-tujuan tersebut termasuk pengentasan
kemiskinan, pemberantasan kelaparan, peningkatan kesehatan, peningkatan akses pendidikan,
pencapaian kesetaraan gender, dan perlindungan lingkungan. Setiap tujuan dan target dirancang
untuk menanggapi masalah-masalah kritis yang dihadapi oleh masyarakat global saat ini, serta
untuk menciptakan dasar yang lebih kuat bagi pembangunan berkelanjutan di masa depan.

SDGs bertujuan untuk menciptakan dunia yang lebih adil, berkelanjutan, dan merata, di
mana kehidupan manusia dapat meningkat tanpa merugikan ekosistem dan sumber daya alam.
Penerapan SDGs melibatkan kerja sama antarnegara dan berbagai pihak terkait untuk mencapai
hasil yang diharapkan dan memastikan bahwa setiap individu di dunia ini dapat menikmati hak-
hak dasar mereka secara layak dan berkelanjutan.

6
Pujayanti, D. A. (2020). Industri halal sebagai paradigma bagi sustainable development goals di era
revolusi industri 4.0. Youth & Islamic Economic Journal, 1(01), 20-33.
7
Nikmatul Masruroh, S. H. I., & Fardian, M. D. I. EKONOMI SIRKULAR: SEBUAH SOLUSI MASA
DEPAN BERKELANJUTAN. Ekonomi Sirkular dan Pembangunan Berkelanjutan, 1.
Nilai-nilai Islam merujuk pada seperangkat prinsip etika, moral, dan sosial yang menjadi
dasar bagi agama Islam dan pandangan hidup umat Muslim. Prinsip-prinsip ini diajarkan dalam
Al-Quran dan Sunnah (tradisi Nabi Muhammad SAW) dan memiliki relevansi besar dalam
konteks pembangunan inklusif dan berkelanjutan.

 Nilai-nilai Islam menekankan pentingnya keadilan sosial, yaitu memberikan hak dan
tanggung jawab kepada setiap individu sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan. Ini
mencakup distribusi sumber daya yang adil dan perlakuan yang setara terhadap semua
anggota masyarakat.

 Islam mengajarkan keseimbangan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam


pemenuhan kebutuhan material dan spiritual. Keseimbangan ini diterapkan dalam
hubungan antara individu dan masyarakat, antara kepentingan pribadi dan kepentingan
umum, serta antara kebutuhan sekarang dan masa depan.

 Islam memandang alam sebagai amanah (amanat) yang harus dijaga dan dijaga
keberlanjutannya. Prinsip pemeliharaan lingkungan, konservasi sumber daya alam, dan
tanggung jawab manusia sebagai khalifah bumi (pemelihara bumi) merupakan nilai-nilai
Islam yang relevan dengan pembangunan berkelanjutan.

 Islam mengakui hak asasi manusia dan menekankan perlakuan adil terhadap setiap
individu. Hak-hak dasar seperti hak hidup, kebebasan berpendapat, dan hak properti
dihormati dalam nilai-nilai Islam.

 Islam mendorong umatnya untuk memiliki tanggung jawab sosial terhadap sesama dan
masyarakat. Konsep infaq, sedekah, dan kepedulian terhadap yang membutuhkan adalah
bagian integral dari nilai-nilai Islam yang menekankan tanggung jawab sosial.

Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai ini, umat Islam diharapkan dapat
berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang adil, berkelanjutan, dan penuh rahmat, sejalan
dengan ajaran Islam yang mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan dan kesejahteraan bersama.
Konvergensi antara Sustainable Development Goals (SDGs) dan nilai-nilai Islam menciptakan
keselarasan dalam upaya mencapai tujuan pembangunan global. Berikut konvergensi antara
beberapa SDGs dengan nilai-nilai Islam:8

1. Keadilan Sosial

- SDGs (1-10): SDGs bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan, kelaparan, dan


ketidaksetaraan. Fokus pada kesetaraan dan keadilan distribusi sumber daya dan peluang.

Prinsip keadilan sosial dalam Islam mempromosikan kesetaraan, distribusi yang adil, dan
keadilan dalam hubungan sosial dan ekonomi.Terdapat keselarasan antara prinsip keadilan sosial
dalam Islam dengan upaya SDGs dalam mengatasi ketidaksetaraan dan ketidakadilan sosial.

2. Keberlanjutan Lingkungan

- SDGs (12-15): SDGs menekankan konsumsi dan produksi yang berkelanjutan,


konservasi lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam. Nilai-nilai Islam mendorong
pemeliharaan alam, keberlanjutan dalam penggunaan sumber daya, dan tanggung jawab sebagai
khalifah bumi.Terdapat keselarasan antara nilai-nilai Islam yang mementingkan keberlanjutan
lingkungan dengan tujuan SDGs yang menekankan perlunya menjaga ekosistem dan sumber
daya alam.

3. Pemberdayaan Masyarakat:

- SDGs (16-17): SDGs menekankan pentingnya lembaga yang efektif, keberlanjutan


perdamaian, dan kemitraan global.

Islam mengadvokasi pemberdayaan masyarakat, partisipasi, dan tanggung jawab sosial.


Terdapat keselarasan antara nilai-nilai Islam yang mendorong pemberdayaan masyarakat dan
tanggung jawab sosial dengan upaya SDGs dalam membangun lembaga yang efektif dan
mempromosikan kerja sama global.

4. Pendidikan dan Pengetahuan

- SDGs (4): SDG 4 fokus pada pendidikan berkualitas.

8
Sonita, E., & Helmi, H. (2019). Peningkatan SDM Menuju Kemandirian UMKM Melalui Kualitas
Pendidikan dalam Mewujudkan Sustainable Development Goals. JUSIE (Jurnal Sosial dan Ilmu
Ekonomi), 4(02), 88-97.
Islam memberikan penekanan pada pentingnya pengetahuan, pendidikan, dan
pembelajaran sepanjang hidup sebagai bagian integral dari perkembangan individu dan
masyarakat.Terdapat keselarasan antara fokus SDGs pada pendidikan berkualitas dengan nilai-
nilai Islam yang menghargai pengetahuan dan pendidikan sebagai sarana untuk pengembangan
individu dan masyarakat.

Dengan demikian, konvergensi antara SDGs dan nilai-nilai Islam menunjukkan bahwa
prinsip-prinsip Islam dapat memberikan landasan moral dan etika yang kuat untuk mendukung
pencapaian tujuan-tujuan pembangunan global yang diusung oleh SDGs.

C. Tantangan Manfaat Transformasi Pembangunan

Salah satu pendekatan kunci untuk mengubah ekonomi dalam rentang waktu menengah
hingga panjang adalah mempercepat pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19 dan
mendorong terciptanya pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. 9oleh
karenanya,Transformasi pembangunan melalui konsolidasi SDGs dan nilai-nilai Islam memiliki
potensi untuk mewujudkan pembangunan yang lebih adil, sejahtera, dan berkelanjutan. Hal ini
karena konsolidasi ini akan menghasilkan pembangunan yang sejalan dengan nilai-nilai universal
dan nilai-nilai agama.Berikut adalah beberapa manfaat transformasi pembangunan melalui
konsolidasi SDGs dan nilai-nilai Islam:

1. Pembangunan yang sejalan dengan nilai-nilai Islam akan memastikan bahwa


pembangunan memberikan manfaat yang adil bagi semua lapisan masyarakat.

2. Pembangunan yang sejalan dengan nilai-nilai Islam akan memastikan bahwa


pembangunan memberikan akses yang setara bagi semua kelompok masyarakat,
termasuk kelompok minoritas dan rentan.

3. Pembangunan yang sejalan dengan nilai-nilai Islam akan memastikan bahwa


pembangunan dilakukan secara berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan.10

9
Hasanah, H., & Suprianik, S. (2022). GREEN ECONOMY DAN HALAL ECONOMY KOLABORASI
SOLUTIF MENJAWAB TANTANGAN EKONOMI GLOBAL. Wacana Equiliberium (Jurnal Pemikiran
Penelitian Ekonomi), 10(02), 98-103.
10
Pusparini, M. D. (2020). Kontribusi Lembaga Filantropi Islam Berbasis Zakat Infak Sedekah dalam
Mendukung Sustainable Development Goals (Studi pada Dompet Dhuafa Yogyakarta).
Dengan mengkonsolidasikan Sustainable Development Goals (SDGs) dan nilai-nilai Islam
dalam transformasi pembangunan, bahwa kombinasi ini memiliki potensi besar untuk
menciptakan pembangunan yang lebih adil, sejahtera, dan berkelanjutan. Integrasi antara prinsip-
prinsip SDGs yang diakui secara global dan nilai-nilai agama Islam yang berasal dari akar
budaya dan spiritualitas umat Muslim membentuk landasan yang kokoh.

1. Dengan menekankan pengentasan kemiskinan, kelaparan, dan ketidaksetaraan,


konsolidasi ini mendukung upaya menciptakan masyarakat yang lebih adil.

2. SDGs yang berfokus pada kesejahteraan melalui akses pendidikan, kesehatan, dan
pekerjaan layak sejalan dengan konsep kesejahteraan dalam Islam yang mencakup aspek
material dan spiritual.

3. Fokus pada keberlanjutan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana
mendapat dukungan dari nilai-nilai Islam yang mendorong pemeliharaan alam.

4. Integrasi nilai-nilai universal SDGs dengan pandangan Islam menciptakan suatu


pendekatan holistik yang menghargai kearifan lokal dan kontribusi agama terhadap
pembangunan berkelanjutan.11

Melalui transformasi pembangunan yang memadukan SDGs dan nilai-nilai Islam, diharapkan
dapat terwujud suatu paradigma pembangunan yang tidak hanya mencapai tujuan global, tetapi
juga mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan, etika, dan spiritualitas untuk menciptakan dunia
yang lebih baik secara menyeluruh.

Transformasi pembangunan melalui konsolidasi Sustainable Development Goals (SDGs)


dan nilai-nilai Islam merupakan suatu proses yang kompleks dan memerlukan kerja sama yang
kuat dari berbagai pihak. Meskipun memiliki potensi besar untuk menciptakan pembangunan
yang berkelanjutan dan adil, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi:

1. Pembangunan sejalan dengan nilai-nilai Islam membutuhkan sumber daya


finansial, manusia, dan teknologi yang memadai. Diperlukan investasi yang

11
Auralia, Z. V. (2023). Implementasi Prinsip-Prinsip Sustainable Development Goals Melalui Program-
Program Our Common Agenda (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Malang).
signifikan baik dari sektor publik maupun swasta untuk mendukung implementasi
pembangunan yang memenuhi standar nilai-nilai Islam.

2. Pembangunan sejalan dengan nilai-nilai Islam harus mempertimbangkan


keragaman budaya dan agama masyarakat. Pengelolaan keragaman budaya dan
agama untuk menciptakan suatu model pembangunan yang inklusif dan
menghormati nilai-nilai lokal.

3. Kebijakan dan regulasi yang tidak mendukung dapat menghambat pelaksanaan


pembangunan sejalan dengan nilai-nilai Islam.Diperlukan reformasi kebijakan
dan regulasi yang mendukung prinsip-prinsip Islam untuk menciptakan
lingkungan yang kondusif bagi transformasi pembangunan.

Pentingnya kerja sama antar lembaga pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan
lembaga keagamaan menjadi kunci dalam mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Diperlukan
upaya bersama untuk menciptakan model pembangunan yang menghormati nilai-nilai Islam,
memperhatikan keberagaman masyarakat, dan melibatkan berbagai pihak untuk mendukung
transformasi yang berkelanjutan.

Kesimpulan

Transformasi pembangunan melalui konsolidasi Sustainable Development Goals (SDGs)


dan nilai-nilai Islam menawarkan pendekatan holistik untuk mencapai pembangunan yang
berkelanjutan, adil, dan memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan. Integrasi antara prinsip-prinsip
SDGs yang diakui secara global dan nilai-nilai Islam yang berasal dari akar budaya dan
spiritualitas umat Muslim memberikan kontribusi positif terhadap upaya menciptakan
masyarakat yang lebih baik. Konsolidasi SDGs dan nilai-nilai Islam menciptakan sinergi yang
memperkaya pendekatan pembangunan, menggabungkan aspek universal SDGs dengan nilai-
nilai agama Islam yang mencakup etika, moral, dan sosial. Integrasi nilai-nilai Islam seperti
keadilan sosial dan pemberdayaan masyarakat mendukung terciptanya pembangunan yang lebih
adil dan sejahtera bagi seluruh lapisan masyarakat.Prinsip-prinsip keberlanjutan SDGs, terutama
terkait lingkungan, dapat diperkuat oleh nilai-nilai Islam yang menekankan pemeliharaan alam
dan kebijaksanaan dalam penggunaan sumber daya.
Tantangan seperti keterbatasan sumber daya, keragaman budaya, dan kebijakan yang tidak
mendukung menjadi aspek yang perlu diatasi melalui kerja sama antar pemangku
kepentingan.Transformasi pembangunan melalui konsolidasi SDGs dan nilai-nilai Islam
merupakan proses kompleks yang membutuhkan koordinasi dan partisipasi aktif dari berbagai
pihak.Dengan menyatukan visi pembangunan global dan nilai-nilai Islam, diharapkan dapat
tercipta paradigma pembangunan yang menciptakan keadilan, kesejahteraan, dan keberlanjutan
untuk masyarakat secara menyeluruh. Pentingnya memahami dan mengatasi tantangan yang
muncul dalam proses ini melibatkan semua pihak untuk mencapai tujuan transformasi
pembangunan yang lebih baik.

Daftar Pustaka

Ahmad, M. I. S. (2023). BAB 4 KEPENDUDUKAN DAN TENAGA KERJA REVITALISASI


PEMBANGUNAN EKONOMI. Revitalisasi Ekonomi Pembangunan, 37.

Auralia, Z. V. (2023). Implementasi Prinsip-Prinsip Sustainable Development Goals Melalui


Program-Program Our Common Agenda (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Malang).
Hasanah, H., & Suprianik, S. (2022). GREEN ECONOMY DAN HALAL ECONOMY
KOLABORASI SOLUTIF MENJAWAB TANTANGAN EKONOMI
GLOBAL. Wacana Equiliberium (Jurnal Pemikiran Penelitian Ekonomi), 10(02), 98-
103.

Nikmatul Masruroh, S. H. I., & Fardian, M. D. I. EKONOMI SIRKULAR: SEBUAH SOLUSI


MASA DEPAN BERKELANJUTAN. Ekonomi Sirkular dan Pembangunan
Berkelanjutan, 1.

Pujayanti, D. A. (2020). Industri halal sebagai paradigma bagi sustainable development goals di
era revolusi industri 4.0. Youth & Islamic Economic Journal, 1(01), 20-33.

Pusparini, M. D. (2020). Kontribusi Lembaga Filantropi Islam Berbasis Zakat Infak Sedekah
dalam Mendukung Sustainable Development Goals (Studi pada Dompet Dhuafa
Yogyakarta).

RIZA, P. (2022). PENGARUH DANA DESA TERHADAP KEMISKINAN DENGAN


PENDEKATAN INDIKATOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGS)
PERIODE 2015-2020 DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Desa Tempel
Rejo Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran) (Doctoral dissertation, UIN
RADEN INTAN LAMPUNG).

Rosana, M. (2018). Kebijakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan di


Indonesia. Jurnal Kelola: Jurnal Ilmu Sosial, 1(1).

Sonita, E., & Helmi, H. (2019). Peningkatan SDM Menuju Kemandirian UMKM Melalui
Kualitas Pendidikan dalam Mewujudkan Sustainable Development Goals. JUSIE (Jurnal
Sosial dan Ilmu Ekonomi), 4(02), 88-97.

Supriatna, J. (2021). Pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Yunus, R. (2013). Transformasi nilai-nilai budaya lokal sebagai upaya pembangunan karakter
bangsa. Jurnal penelitian pendidikan, 13(1), 67-79.

Das könnte Ihnen auch gefallen