Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
A. Latar Belakang
kota Medan adalah memberikan bantuan dan mendorong masyarakat yang kurang
harus dilakukan secara optimal dan terarah agar dapat meningkatkan kondisi
izin dan kesempatan kepada masyarakat untuk mengakses sumber daya ekonomi
ekonomi mereka sendiri dan memenuhi kebutuhan dasar secara mandiri. Dalam
perekonomian.
Dari uraian diatas, maka perlu upaya yang dilakukan oleh masyarakat dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
Medan
D. Manfaat Penelitian
Medan.
E. Tinjauan Pustaka
1. Pembangunan
arti,:Pertama : sadar atau siuman, Kedua: bangkit atau berdiri, Ketiga: bentuk,
sejumlah konsep yang berkaitan erat dengan konsep pembangunan, konsep itu
penemuan.
dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa,
masyarakat.
Pemerintah Daerah
diartikan sebagai kewenangan, kekuasaan atau hak untuk mengatur sendiri (the
kepada suatu wilayah (area). Sehingga, otonomi daerah dapat diartikan sebagai
sendiri.
Sesuai dengan isi dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 150
Daerah.
3. Pemberdayaan
berkembang (Enabling);
(Empowering);
keadilan.
Prasojo (2004, h.11) menyatakan bahwa: permasalahan tersebut
produktif yang ada atau akan dibentuk pada masing-masing wilayah diidentifikasi
4. Partisipasi Masyarakat
tersebut,
keterlibatannya di pembangunan.
F. Metode Penelitian
Kota Medan
Sumber data primer dalam penelitian ini bersumber dari Kepala Badan
bantuan. Sedangkan untuk data sekunder berasal dari arsip-arsip dan dokumen-
dokumen yang ada di Kantor BPM Kota Medan, serta situs yang bersumber dari
internet, dokumen, dan karya tulis atau jurnal yang berhubungan dengan
penelitian.
Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data serta
dan catatan lapangan (field note). Untuk pengujian keabsahan data terdiri dari uji
G. Pembahasan
diberikan oleh pihak BPM telah berjalan dengan baik dan tepat sasaran dengan
melibatkan peran serta dan partisipasi masyarakat kota medan yang ada untuk
diberikan bantuan dan binaan terkait dengan program yang ada. Menurut pendapat
dari Mubyarto (1997, h.35), bahwa partisipasi sebagai kesediaan untuk membantu
keberhasilan setiap program sesuai dengan kemampuan setiap orang tanpa berarti
Usaha Ekonomi
program.
Mekanisme yang dilakukan pihak BPM ini diawali dari data yang diajukan
kegiatan ekonomi.
Pelaksanaan program merupakan proses untuk mengoperasikan program-
program yang telah disusun menjadi kenyataan sesuai dengan tujuan yang
bantuan agar dapat menambah pengetahuan bagi masyarakat. Hal ini dapat
meningkatkan kualitas hidup keluarga. Namun, evaluasi oleh pihak BPM masih
belum berajalan dengan baik, dan lancar karena kurangnya kunjungan yang
Masyarakat
Produktivitas usaha tergantung pada peralatan dan SDM yang baik. Oleh
program berlangsung agar SDM atau kelompok sasaran menjadi lebih baik.
atau peran aparat pelaku usaha dan masyarakat ekonomi lemah merupakan faktor
Hambatan dalam pelaksanaan program ini juga datang dari masyarakat yang
memiliki pikiran sempit. Selain itu, kondisi fisik yang bisa turun kapan saja,
ketidakstabilan daya beli konsumen, dan faktor lingkungan, seperti yang dialami
oleh petani jamur yang gagal panen karena suhu udara yang tidak stabil, juga
1. Kesimpulan
program tersebut.
bantuan,
2. Saran
mikro.
Nurcholis, Hanif. (2007) Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah.
Jakarta, Grasindo. Nuryoso, Agus. (2008) Fisip Undip Rintis Desa
Mandiri Melalui UEP. [Internet] Available from:
<http://www.undip.ac.id//> [Accessed: 8 Januari 2013]