Sie sind auf Seite 1von 11

Volume 2 No.

2 Oktober 2021
p-ISSN: 2622-772X e-ISSN: 2622-3694

Manajemen Kelas Khusus Olahraga Dalam Mewujudkan


Mutu Pendidikan Di SMPN 2 Tempel Sleman
Ari Kurniawan
Mahasiswa S2 MP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
kejatktj@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: perencanaan kelas khusus olahraga
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam mewujudkan mutu
pendidikan; pelaksanaan dan proses program kelas khusus olahraga; dan hasil manajemen
kelas khusus olahraga dalam mewujudkan mutu pendidikan di SMP Negeri 2 Tempel.
Penelitian merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah
kepala sekolah, guru penjasorkes, pelatih dan siswa kelas KKO. Instrumen yang digunakan
adalah lembar wawancara. Teknik analisis yang dilakukan adalah Analisis tersebut
meliputi reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa 1) Manajemen program kelas khusus olahraga dilakukan melalui
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program dengan terencana. 2) Manajemen kelas
khusus olahraga SMP N 2 Tempel menujukkan hasil bahwa pelaksanaan program kelas
khusus olahraga di SMP Negeri 2 Tempel dilakukan sesuai dengan program dari pelatih itu
sendiri. Setiap pelatih memiliki program latihan masing-masing dan memiliki perbedaan
setiap cabang. Selain itu, sebagai pengalaman dan tolok ukur cabang atletik melibatkan
seluruh siswa kelas khusus olahraga untuk ikut event dan kejuaraan atletik yang ada di
Kabupaten Sleman. 3) Hasil program kelas khusus olahraga di SMP Negeri 2 Tempel telah
memiliki prestasi yang baik di mana 5 kali juara kompetisi antar KKO se DIY.
Kata Kunci : manajemen, kelas khusus olahraga, mutu pendidikan

Abstract: The purpose of this study is: Planning a special class of a sport that
involving planning , the implementation and evaluation in realizing the quality of
education; Implementation and process of the special class sports; and results of
management a special class of sports in realize the quality of education at SMP
Negeri 2 Tempel. This research is a qualitative descriptive research. The subjects
in this research were the principal, sports teacher, trainer and KKO students. The
instrument used in this research was an interview. The data analysis techniques
used in this research is descriptive qualitative analysis including reduction, data
presentation and conclusion drawing. The results of this research indicate that 1)
the management of special sports class programs is carried out through planned
preparation, implementation and evaluation of programs. 2) The management of
the special sports class of SMP N 2 Tempel gives the results that the implementation
of the special sports class program at SMP Negeri 2 Tempel is carried out in
accordance with the program of the trainer itself. Each trainer has their own
training program and it has differences in eachbranch. Besides, as an experience
and benchmark, the athletics branch involves all students of special sports class to

Media Manajemen Pendidikan http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/mmp


171
Volume 2 No. 2 Oktober 2021
p-ISSN: 2622-772X e-ISSN: 2622-3694

participate in athletic events and championships in Sleman Regency. 3) The results


of the special sports class program at SMP Negeri 2 Tempel have had good
achievements, which have won five competitions among KKOs throughout DIY.
Keywords: management, special sports clas, quality of education

Pendahuluan
Pendidikan pada dewasa ini telah memiliki standar dan pedoman yang harus dicapai
dalam pelaksanaan pendidikan. Salah satunya yaitu adanya kurikulum pendidikan yang
mengatur desain pendidikan di Indonesia. Menurut Crosby (W : Hadis dkk, 2010) mutu
adalah conformance to requirement, yaitu kesesuaian dengan yang diisyaratkan dan
distandarkan. Hal tersebut juga berlaku pada dunia pendidikan dimana kesesuaian antara
kebutuhan dan layanan menjadi aspek penting untuk mencapai pendidikan yang bermutu.
Lembaga pendidikan perlu memperhatikan kemampuan peserta didik yang pada
hakikatnya memiliki bakat dan minat yang berbeda. Salah satu alternatif model
penyelenggaran pendidikan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah membentuk
kelas khusus olahraga untuk memaksimalkan potensi para peserta didik sesuai dengan
bakat dan minatnya. Menurut Khoirul (2017) Kelas khusus Bakat Istimewa Olahraga
(BIO) diselenggarakan untuk menjawab kebutuhan dunia pendidikan saat ini, mengingat
potensi yang dimiliki oleh peserta didik dalam bidang non akademik terutama dalam
bidang olahraga.
Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman membuka kesepatan bagi sekolah yang
hendak menyelenggarakan Kelas Khusus Olahraga salah satunya adalah SMPN 2
TEMPEL. SMPN 2 TEMPEL merupakan salah satu sekolah KKO yang memiliki nama
besar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Di mana torehan yang dicatatkan telah menjadi
juara umum 5 kali berturut – turut dalam kompetisi antar sekolah KKO di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Hal ini tentunya banyak tantangan yang harus dilewati untuk terus
berprestasi. Meskipun telah 5 kali meraih juara umum secara berturut – turut namun
SMPN 2 TEMPEL masih memiliki banyak kekurangan. Permasalahan minimnya sarana
dan prasarana yang sesuai dengan cabor yang dimilikinya. Contohnya, lapangan
sepakbola yang digunakan untuk latihan sepakbola dan atletik merupakan milik
pemerintah desa. Selain itu, minimnya pelatih yang belum sesuai dengan jumlah siswa
yang dilatih. Lebih lagi letak SMPN 2 TEMPEL yang kurang strategis yaitu berada
diperbatasan dengan provinsi Jawa Tengah. Hal ini memungkinkan minat siswa sekolah
dasar yang ingin masuk ke sekolah tersebut tidak lebih banyak dari KKO lainnya di
Sleman.
Terkait dengan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi program kelas khusus olahraga
di SMPN 2 TEMPEL ini telah diprogramkan oleh dinas terkait. Proses persiapannya di
mana kesiapan program, anggaran dan sarana dan prasarana telah menjadi tanggung
jawab dari dinas kabupaten atau dinas pusat sehingga dalam penelitian ini dapat dikatakan
bahwa hasil telah dapat diketahui dengan pasti. Adanya prestasi dan permasalahan –
permasalahan di lapangan maka peneliti tertarik untuk meneliti standar proses
pelaksanaan program KKO. Hal ini dikarenakan bagaimanakah proses pelaskanaannya

Media Manajemen Pendidikan http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/mmp


172
Volume 2 No. 2 Oktober 2021
p-ISSN: 2622-772X e-ISSN: 2622-3694

dengan persiapan yang di bilang sama dengan sekolah KKO lainnya tetapi dapat
berprestasi lebih baik.
Dari beberapa cabang olahraga yang ada diantaranya atletik, sepakbola, bolavoli,
sepak takraw dan cabang individu lainnya. Berdasarkan dari tingkat prestasinya
khususnya di kompetisi kelas olahraga se DIY bahwa cabang atletik memiliki kontribusi
yang terbesar dan selalu menjadi penentu juara umum dari SMPN 2 TEMPEL. Hasil
observasi di lapangan ini menunjukkan bahwa focus penelitian ini pada manajemen
proses pelaksanaan program KKO di SMPN 2 TEMPEL terkait dengan cabang atletik.
Berdasarkan permasalahan serta kompleksitas mutu pendidikan maka penelitian
difokuskan pada manajemen kurikulum kelas khusus olahraga dalam mewujudkan mutu
pendidikan di SMPN 2 TEMPEL. Manajemen pendidikan dalam penelitian ini mencakup
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. kelas khusus olahraga
yang dimaksud sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005
Tentang Sistem Keolahragaan Nasional pasal 25 ayat 3. Sedangkan mutu pendidikan
mengacu pada pencapaian terhadap suatu standar dalam dunia pendidikan sesuai
ketentuan BNSP.
Penelitian ini tujuan untuk mengetahui perencanaan kelas khusus olahraga yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam mewujudkan mutu pendidikan
dilaksanakan di SMPN 2 TEMPE, pelaksanaan dan proses program kelas khusus olahraga
di SMP N 2 TEMPEL, dan hasil manajemen kelas khusus olahraga dalam mewujudkan
mutu pendidikan di SMPN 2 TEMPEL.

Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif.
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini adalah kompleks SMPN 2 TEMPEL. SMPN 2 TEMPEL
dipilih sebagai tempat penelitian karena SMPN 2 TEMPEL telah membuka kelas
khusus olahraga dan menjadi salah satu dari 3 SMP di Sleman yang membuka kelas
khusus olahraga. Waktu penelitian direncanakan dalam rentang waktu 3 bulan yaitu
bulan Desember 2019 sampai Febuari 2020.
Sumber Data
Informan
Dalam penelitian ini melibatkan beberapa pihak untuk menggali dan mencari
data penelitian terkait dengan tujuan penelitian. Dari pihak sekolah, informan
terletak pada kepala sekolah yaitu Bapak Khasbi Khamdan, guru olahraga yaitu
Bapak Sumaryono, pelatih kelas KKO yaitu Ibu Tri Mulyanti dan siswa KKO yaitu
Ricko dan Ferdy. Dari keempat sumber informasi tersebut akan dilakukan
wawancara terkait dengan pokok penelitian.
Kegiatan
Kegiatan dalam penelitian ini merupakan kegiatan pengambilan data berupa
hasil wawancara dan dokumentasi kegiatan kelas khusus olahraga di SMP N 2

Media Manajemen Pendidikan http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/mmp


173
Volume 2 No. 2 Oktober 2021
p-ISSN: 2622-772X e-ISSN: 2622-3694

TEMPEL. Dokumentasi kegiatan dilakukan pada saat kegiatan latihan berlangsung


yaitu hari senin, rabu dan sabtu.
Dokumentasi
Sebagai alat bukti bahwa penelitian ini benar adanya maka proses
dokumentasi melalui dokumentasi foto kegiatan pembelajaran atau latihan menjadi
salah satu data yang ada pada penelitian ini. Hasil dokumentasi seperta yang
terlampir dalam lampiran dokumentasi.

Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah semua pihak terkait dengan manajemen kurikulum
kelas khusus olahraga di SMPN 2 TEMPEL diantaranya : kepala sekolah, wakil kepala
sekolah bagian kurikulum, guru, guru BK, ketua osis/siswa, pengawas dan komite
sekolah.

Metode dan Teknik Pengumpulan Data Lapangan


Teknik Wawancara
Teknik wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dengan narasumber. Penelitian
ini menggunakan teknik wawancara terstruktur dan wawancara mendalam (deep
interview). Wawancara dengan narasumber berkaitan dengan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian program kelas khusus olahraga.
Hasil wawancara berupa triangulasi dan transkrip wawancara. Hasil wawancara
dapat dilihat pada lampiran hasil penelitian pada halaman ..
Teknik Observasi
Teknik observasi adalah pengamatan mendalam yang dilakukan dengan
sengaja dan sistematis pada saat peristiwa terjadi. Dalam hal ini adalah pada saat
SMPN 2 TEMPEL melakukan manajemen pengelolaan kelas khusus olahraga. Hal-
hal yang diobservasi dalam penelitian ini diantaranya proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian program kelas khusus olahraga.
Teknik observasi akan menghasilkan data berupa fakta mengenai sejauh mana
manajemen kelas khusus olahraga di SMPN 2 TEMPEL dijalankan.
Analisis Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bias
berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental. Hasil penelitian dari
observasi dan wawancara akan lebih kredibel/dapat dipercaya didukung oleh bukti
berupa dokumen. Dokumen yang akan dikumpulkan melalui teknik ini adalah
dokumen berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian program kelas khusus olahraga.

Verifikasi Keabsahan Data


Melakukan pengamatan mendalam melalui teknik observasi. Melakukan triangulasi
data yang diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari
berbagai teknik pengumpumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi

Media Manajemen Pendidikan http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/mmp


174
Volume 2 No. 2 Oktober 2021
p-ISSN: 2622-772X e-ISSN: 2622-3694

menjadi cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan- perbedaan dalam melihat


kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi. Dengan memeriksa kembali dan
membandingkan pandangan/pendapat dan data yang ada dengan berbagai sumber,
metode, atau teori untuk mendekati kebenaran. Triangulasi terdiri atas 2 jenis yaitu :
triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan
data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Triangulasi teknik berarti
menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari
sumber yang sama. Melakukan verifikasi data pada para pemangku kepentingan yang
terkait.

Metode dan Teknik Analisis Data


Analisis data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data dan setelah
pengumpulan data. Analisis tersebut meliputi reduksi, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan/verifikasi (Sugiyono, 2015)

Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting untuk dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas
dan mempermudah peneliti melakukan pengumpuan data selanjutnya dan
mencarinya bila diperlukan (Sugiyono, 2015). Pengumpulan data dilakukan dengan
observasi, studi dokumen dan wawancara.
Penyajian Data
Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dengan uraian singkat berupa
teks bersifat naratif, bagan, gambar dan table. Tujuan dari penyajian data adalah
untuk menggabungkan informasi dengan bentuk yang bervariasi dan mudah
dimengerti.

Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dapat dilakukan selama proses penelitian berlangsung
dan setelah data-data yang terkumpul cukup memadahi maka dapat ditarik
kesimpulan sementara. Kesimpulan tersebut selanjutkan diverifikasi selama
penelitian berlangsung untuk melihat kebenaran, keadaan dan kecocokan sehingga
dapat ditarik kesimpulan akhir. Proses verifikasi dilakukan dua kali yaitu verifikasi
kesimpulan sementara dengan dosen pembimbing untuk mendapakan masukan dan
koreksi serta verifikasi lapangan untuk mengklarifikasi, melengkapi dan
menyempurnakan data guna penarikan kesimpulan akhir. Penarikan kesimpulan
berisi tentang perencanaan KKO, Pelaksanaan KKO dan Hasil dari pelaksanaan
kelas KKO.

Media Manajemen Pendidikan http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/mmp


175
Volume 2 No. 2 Oktober 2021
p-ISSN: 2622-772X e-ISSN: 2622-3694

Hasil Penelitian Dan Pembahasan


Perencanaan
Perencanaan program kelas khusus olahraga meliputi 3 indikator yaitu perencanaan
peserta didik, perencanaan guru / pelatih dan sarana dan prasarana. Manajemen Proses
Pelaksanaan Kelas Khusus Olahraga di SMPN 2 Tempel diperoleh hasil bahwa
perencanaan merupakan langkah awal dan menjadi arah kemana subjek dalam melakukan
aktivitas. Menurut Anisa Eka Fitri (2017) Perencanaan mencakup rangkaian kegiatan untuk
menentukan tujuan umum (goal) dan tujuan khusus (objektivitas) suatu organisasi atau lembaga
penyelengaaraan pendidikan, berdasarkan dukungan informasi yang lengkap. Program kelas
khusus olahraga meruapakan salah satu program pendidikan yang menambah program
latihan khussus olahraga sesuai dengan bakat dan cabang olahraga yang diselenggarakan
dari masing-masing sekolah. Secara garis besar jenis perencanaan yang dilakukan oleh
masing-masing sekolah adalah sama tetapi ada beberapa hal yang berbeda berkaitan
dengan perbedaan cabang olahraga yang diselenggarakan di sekolah tersebut. Sebagai
pelaku program kelas khusus olahraga peserta didik harus mampu melakukan
perencanaan yang baik agar dapat mengikuti program latihan dengan maksimal.
Terry dalam Harsuki (2010) mengartikan perencanaan sebagai penyusunan sebuah
pola tentang aktivitas-aktivitas masa yang akan datang yang terintegrasi dan
diprederteminasi. Yoseph Labaama Kaha (2018) Pendidikan khusus peserta bakat
istimewa olahraga adalah pendidikan formal yang diselenggarakan dan dikelola untuk
memberikan layanan pendidikan kepada peserta didik yang memiliki bakat istimewa
dibidang olahraga agar mampu mengaktualisasikan potensi bakat istimewa yang ada pada
dirinya sehingga menjad prestasi nyata yang optimal. Sesuai dengan pendapat tersebut
menunjukkan bahwa setiap program harus melalui perencanaan agar proses
pelaksananaan dapat berjalan dengan maksimal. Secara khusus dalam pelaksanaan
program KKO ini tentunya melalui proses perencanaan yang sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai. Mengingat bahwa kelas khusus olahraga membutuhkan perlakuan khusus
sehingga programnya harus direncanakan dengan baik.
Mempersiapkan peserta didik yang memiliki bakat dan minat olahraga bukanlah hal
yang mudah. Menurut Mc Griff dalam Isman (2011) proses pembelajaran harus fokus
pada konteks dan pengaaman yang daat membuat siswa memiliki minat dan dapat
melakukan aktivitas belajar. Hal ini dikarenakan kelas khusus olahraga selain dituntut
untuk unggul dalam olahraga tertentu, sekolah tidak mau hanya memiliki keterampilan
olahraga saja. Akan tetapi, sekolah mengharapkan siswa yang berbakat dalam permaiann
olahraga yang sesuai dengan bakat dan minat siswa yang didukung dengan tingkat
intelektual yang tinggi juga. Besar harapan yang diinginkan sekolah bahwa untuk
membina siswa yang berbakat pada cabang olahraga dan memiiki intelektual yang tinggi
akan lebih mudah meraih hasil maksimal dibandingkan siswa yag hanya berbakat pada
cabang olahraga tetapi tidak memiliki kecerdasan intelektual sebagai penunjang latihan.
Keadaan ini yang terkadang menjadi permasalahan yang muncul di sekolah dimana dinas
pendidikan kabupaten Sleman memberikan standar siswa berprestasi akademik tetapi
juga memiliki bakat olahraga yang baik. Kebijakan pelatih juga mengharap siswa baru
sebagai siswa kelas khusus olahraga juga memiliki tingkat intelektual yang tinggi dan

Media Manajemen Pendidikan http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/mmp


176
Volume 2 No. 2 Oktober 2021
p-ISSN: 2622-772X e-ISSN: 2622-3694

memiliki katakter kepribadian yang baik juga. Dengan adanya siswa yang bebakat dan
memiliki penunang tingkat intelektual yang baik maka penignkatan kemampuan dan
keterampilan bermain olahraga sesuai bidangnya akan lebih mudah.
Sebagai pelaksana program kelas khusus olahraga guru dan pelatih memegang
peran penting demi kelancaran program kelas khusus olahraga. Guru sebagai pengerak
utama di sekolah harus mampu melaksanakan tugasnya untuk dapat menyiapkan dan
menggerakkan peserta didik, pelatih dan menyiapkan sarana agar program latihan dapat
berjalan dengan baik. Peran pelatih dalam program kelas khusus olahraga sangatlah
penting di mana pelatih menjadi fasilitator di lapangan dan menjadi penggerak utama saat
latihan dan pertandingan. Peran pelatih diharapkan dapat berjalan dengan maksimal dan
mampu menyampaikan materi latihan sesuai kebutuhan dan karakteristik materi serta
peserta didik maka pelatih harus memiliki persyaratan khusus. Pelatih yang mengampu
di kelas khusus olahraga harus mimiliki ijazah minimal sarjana olahraga dan memiliki
lisensi kepelatihan sesuai dengan cabang olahraganya. Sehingga dapat dikatakan
perencanaan guru sudah matang untuk melaksnaakan program kelas khusus olahraga.
Selain itu, pelatih dan guru telah memberikan kebijakan khusus yang diterapkan pada
program kelas khusus olahraga yang harus dijalankan oleh pelaku kelas khussu olahraga
yaitu peserta didik, pelatih dan guru.
Perencanaan pelatih dan guru tidak sebatas memiliki lisensi kepelatihan tetapi guru
dan pelatih harus mampu mengkondisikan peserta didik dengan memberikan pembekalan
dan mempersiapkan materi ajarnya dengan baik. Secara garis besar peran pelatih dan guru
sudah baik tetapi masih terdapat beberapa hal yang masih belum dapat berjalan dengan
baik. Tidak semua guru menjadi tim pelaksana program di lapangan. Hal ini ditunjukkan
bahwa baru 50% guru menjadi tim pelaksana program di lapangan. Sebagai penunjang
pelaksanaan program kelas khusus olahraga, pihak sekolah harus mampu
mempersiapakan sarana dan prasarana latihan yang memadai. Mahendra (2017) yang
menjelaskan bahwa pembiayaan program kelas olahraga idealnya dapat didukung oleh
dana APBD setiap kota atau kabupaten melalui dinas pendidikannya, yang dikelola secara
resmi. Berdasarkan hasil menunjukkan bahwa perencanaan sarana dan prasarana telah
dilakukan dengan baik. Pengadaan barang sarana dan prasarana latihan sekolah dibantu
dinas terkait dalam mewujudkans arana dan prasarana yang memadai. Pengadaan barang
dilakukan setiap satu tahun sekali dengan adanya pengajuan usulan kebutuhan yang
diinginkan.

Pelaksanaan Program Kelas Khusus Olahraga


Pelaksanaan program kelas khusus olahraga di SMPN 2 TEMPEL meunjukkan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas khusus olahraga tidak berbeda dengan
kelas regular ahanya saja adanya penambahan jam pelajaran olahraga. Penambahan ini
digunakan untuk melakukan latihan tambahan setelah pelajaran akademik. Pelaksanaan
pembelajaran selama dua semester setiap tahun ajaran telah berjalan dengan baik, di mana
setiap semester latihan dilakukan secara penuh. Peserta didik mampu melakukan kegiatan
latihan dengan baik. Untuk kelancaran pelaksnaan pembelajaran dan pelatihan, guru
sebagai penggerak harus mampu mengontrol dan melakukan pendampingan secara

Media Manajemen Pendidikan http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/mmp


177
Volume 2 No. 2 Oktober 2021
p-ISSN: 2622-772X e-ISSN: 2622-3694

berkala dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan guru tidak semua
guru ikut terjun langsung melatih ke lapangan sehingga peran pelatih dilapangan sangat
sentral.
Berjalannya kegiatan pembelajaran yang baik tidak lepas dari pendampingan dan
pengontrolan oleh pelatih dan guru secara maksimal. Tingkat keberhasilan pelaksanaan
program kelas khusus olahraga tidak lepas dari kesesuaian kompetensi yang dimiliki oleh
pelatih dan kesesuaian cabang olahraga yang dipilih oleh peserta didik sesuai
keahliannya. Hal ini ditunjukkan guru / pelatih memiliki kesesuaian kompetensi keahlian
dengan program latihan yang diberikan. Selain itu, peserta didik diberikan latihan sesuai
dengan bakat dan cabang olahraga masing – masing. Tidak lepas dari kesesuai latihan
yang diberikan, pelatih dan guru mampu memberikan penilaian kepada peserta didik
sesuai dengan prosedur program yang ditentukan. Berdasarkan hasil menunjukkan bahwa
guru memberikan penilaian program sesuai dengan prosedur yaitu penilaian keterampilan
dan prestasi peserta didik. Hal ini sesuai dengan pemaparan dari seluruh siswa yang
menyatakan bahwa guru dan pelatih memberikan penilaian sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
Tujuan utama orang orang diorganisasikan adalah agar dapat bekerja dengan efektif
dan efisien (Terry, 2005). Sesuai dengan pendapat tersebut menunjukkan bahwa perlunya
dilakukan organisasi agar proses pelaksanaan program dapat efektif dan efisien. Kegiatan
khusus dalam program kelas khusus olahraga ini harus ditangani oleh yang ahli pada
bidangnya sehingga membutuhkan pengooranisasian secara maksimal.
Keberhasilan pelaksanaan program kelas khusus olahraga tidak lepas dari persiapn
pelaksanaan yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Pelaksanaan program
kelas olahraga yang memiliki karakteristik bebeda dengan kelas khusus olahraga
mengharuskan pelatih dan guru mampu mengemas program latihan sesuai dengan
kebutuhan siswa tersebut. Pemberian dan pengemasan materi yang disesuaikan dengan
bakat dan minat siswa menjadi penentu keterlaksanaan program kelas khusus olahraga
tersebut. Pemberian matei yang lebih tinggi dan maju serta memiliki beban yang lebih
berat dibandingkan dengan kegiatan pendidikan jasmani pada kelas reguler, ini tentu akan
membantu siswa kelas khusus olahraga untuk menignkatkan keterampilan bermainnya
secara maksimal. Pelaksanaan program kelas khusus olahraga tidak sebatas seberapa
intensitas dan frekuensi latihan tetapi seberapa kualitas pelaksaan diluar maupun di dalam
lapangan. Peran guru dan pelatih sangatlah penting untuk meraih hasil yang maksimal.
Pada tahap pelaksanaan program kelas khusus olahraga bahwa seluruh kelas khusus
olahraga di Kabupaten Sleman memiliki perbedaan dalam segi cabang olahraga yang
diselenggarakan, tetapi secara garis besar proses pelaksanaan memiliki dasar yang sama.
Perencanaan sarana dan prasarana antara kelas khusus olahraga sekolah satu dengan
lainnya memiliki kesamaan pemenuhan yaitu berasal dari dinas kabupaten. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk menunjang pelaksanaan kegiatan progam kelas khusus
olahraga sangatlah baik. Akan tetapi, di lapangan masih banyak ditemukan kendala yang
dapt ditemui oleh pelatih maupun oleh peserta kelas khusus olahraga. Kondisi cuaca yang
tidak menentu terkadang menghambat pelaksanaan latihan dan mempengaruhi kualitas
sarana yang digunakan. Cuaca hujan lebat akan menghambat latihan kelas khusus

Media Manajemen Pendidikan http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/mmp


178
Volume 2 No. 2 Oktober 2021
p-ISSN: 2622-772X e-ISSN: 2622-3694

olahraga outdoor yang dimungkinan lapangan tergedang oleh air. Selain itu, cuaca musim
penghujan mempengaruhi ketahanan alat yang digunakan seperti bola sepak yang lebih
cepat rusak dibandingkan musim kemarau. Keadaan ini merupakan saah satu kendala
yang di lapangan yang ditemukan dalam pelaksanaan kelas khusus olahraga. Tanggapan
yang cepat dari pihak dinas terkait menjadi solusi untuk memperbaiki dan menambah
sarana yang rusak atau mungkin yang sudah tidak layak pakai.

Hasil Program Kelas Khusus Olahraga


Tolok ukur keberhasilan program kelas kusus olahraga salah satunya yaitu
kebermanfaatan program dan memiliki hasil prestasi yang meningkat. Berdasarkan hasil
penelitian diperoleh bahwa hasil program kelas khusus olahraga di SMPN 2 TEMPEL
menunjukkan bahwa manfaat yang dirasakan oleh peserta didik setelah mengikuti
program kelas khusus olahraga dapat terlihat dari hasil penelitian yang menunjukkan
bahwa siswa menyatakan bahwa mengikuti kelas olahraga memiliki banyak manfaat
seperti meeningkatkan kebugaran jasmani, meingkatkan keterampilan dasar dan
memahami strategi permainan. Hasil pelaksanaan program kelas khusus olahraga dapat
terlihat dengan adanya peningkatkan kemampuan, keterampilan dan pencapaian prestasi
secara individu maupun secara tim. Dengan diketahuinya manfaat dan hasil yang
maksimal dari pelaksanaan program kelas olahraga ini menunjukkan bahwa partisiasi
peserta didik dalam latihan sangat baik.
Secara tidak langsung mengikuti kelas khusus olahraga siswa akan mampu
meningkatkan keterampilan sesuai bakat dan minatnya. Penignkatakan keterampilan dan
kemampuan yang dimiliki oleh siswa ini tidak lepas dari perencanaan dan pelaksanaan
program kelas khusus olahraga yang maksimal. Pelaksanaan program kelas khusus
olahraga yang baik akan memiliki kontribusi pada peningkatan keterampilan dan
kemampuan siswa secara khusus. Selain itu, dengan mengikuti proses latihan yang ketat
siswa akan mampu menignkatkan mental bermain dan bertandingnya. Secara khusus
mental siswa akan meningkat untuk menjadi seorang atlet yang berprestasi dengan syarat
latihan yang keras. Seleksi alam akan menentukan siswa tersebut layak menjadi atlet yang
berprestasi atau tidak. Tidak sedikit siswa yang tidak sanggup mengikuti program kelas
khusus olahraga sampai dengan akhir masa pendidikannya di sekolah menengah pertama.
Perkembangan karakter yang dipengaruhi oleh pergaulan yang salah dan tidak sesuai
dengan karakteristik seorang atlet ini mempengaruhi siswa untuk menyimpang dari
keharusan seorang siswa di kelas khusus olahraga. Kebiasaan hidup tidak sehat dan
pergaulan yang tidak sesuai ini akan mempengaruhi siswa dalam menentukan hasibnya.
Pekembangan mental dan karakter yang tidak baik akan mempengaruhi
kelangsungannya dalam mengikuti program kelas khussu olahraga. Menurut Sumaryanto
(2010) menuturkan bahwa maksud dan tujuan dibaut kelas istimewa olahraga adalah
memenuhi serta mewadahi hak para peserta didik yang mempunyai potensi untuk
memeprsiapkan peserta didik mengikuti pendidikan lebih lanjut. sesuai hal tersebut
bahwa melalui kelas khusus olahraga maka kondisi kebugaran akan terjaga dan memiliki
tujuan jelas. Kondisi kesehatan dan tingkat kebugarannya yang tidak terjaga akan
mempengaruhi siswa untuk tidak dapat melanjutkan program latihan yang ada di kelas

Media Manajemen Pendidikan http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/mmp


179
Volume 2 No. 2 Oktober 2021
p-ISSN: 2622-772X e-ISSN: 2622-3694

khusus olahraga. Selain itu, perkembangan mental dan psikis yang tidak stabil juga dapat
mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa megikuti kelas khusus olahraga. Keadaan ini
menjadi cermin bagi siswa yang memiliki tingkat laku negatif di kelas khusus olahraga.
Keadaan sebaliknya bagi siswa yang benar-benar mampu mengikuti kelas khusus
olahraga dengan baik maka siswa akan memiliki pretasi olahraga dengan baik.
Kecenderungan yang positif pada siswa akan mempengaruhi peningkatkan motivasi
siswa dalam mengikuti program kelas khusus olahraga. Dengan memiliki motivasi
berlatih yang baik maka siswa akan mengikuti latihan dengan baik untuk mengkatkan
keterampilan dan kemampuannya. Selain itu, mental untuk mengikuti latihan yang berat
akan tertanam pada diri siswa sehingga siswa dapat menyelesaikan program kelas khusus
olahraga dengan baik. Siswa yang memiliki mental berlatih yang tinggi tersebut
merupakan salah satu manfaat dari program kelas khusus olahraga. Memiliki
perkembangan mental dan psikis sebagai atlet yang tinggi maka siswa akan memiliki
peluang untu memperoleh prestasi sesuai bakat dan minatnya denga maksimal. Di sisi
lain yang sangat diharapkan oleh siswa adalah menjadi seorang atlet professional. Hal ini
bertujuan sebagai penunjang kehidupan di masa depan bagi kelas khusus olahraga.

Kesimpulan
Manajemen program kelas khusus olahraga dilakukan melalui persiapan, pelaksanaan dan
evaluasi program dengan terencana. Secara keseluruhan menunjukkan bahwa manajemen
program kelas olahraga dikelola oleh pihak sekolah secara bersama-sama dari semua cabang yang
ada. Mulai dari pencarian siswa, seleksi, proses pelatihan dan latihan, pelatih yang sesuai dengan
kehalian dan memiliki pengalaman. Secara khusus pada cabang atletik persiapan khusus
dilakukan pada seleksi siswa baru dengan memprioritaskan pada siwa yang emiliki potensi, bakat
dan minat serta memiliki prestasi.
Pelaksanaan program kelas khusus olahraga SMP N 2 TEMPEL menujukkan hasil bahwa
pelaksanaan program kelas khusus olahraga di SMPN 2 TEMPEL dilakukan sesuai dengan
program dari pelatih itu sendiri. Setiap pelatih memiliki program latihan masing-masing dan
memiliki perbedaan setiap cabang. Dalam prosesnya cabang atletik melibatkan siswa dalam
proses latihan di sekolah dan tambahan di klub PASI Sleman. Selain itu, sebagai pengalaman dan
tolok ukur cabang atletik melibatkan seluruh siswa kelas khusus olahraga untuk ikut event dan
kejuaraan atletik yang ada di Kabupaten Sleman. Hal ini menjadikan atletik emmiliki siswa
dengan bakat yang baik dan tinggal memilih. Selain itu, pelatihnya juga merupaan pelatih
pengalaman dari mantan atlet, memiliki kualifikasi pendidikan S1 dan merupakan pelatih PASI
Sleman juga. Hal ini tentunya menjadikan nilai tambahan tersendiri.
Hasil program kelas khusus olahraga di SMPN 2 TEMPEL telah memiliki prestasi yang
baik di mana 5 kali juara kompetisi antar KKO se DIY. Secara khusus cabang atletik memiliki
kontribusi paling besar. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Khodari (2016) dimana aspek
input, proses dan output program KKO ini layak untuk dilanjutkan karena mampu
membentuk siswa menjadi atlet yang berprestasi di tingkat kabupaten, provinsi, ataupun
nasional. Manfaat dalam manajemen program eklas khusus olahraga ini menunjukkan bahwa
semua bakat dan minat siswa akan dapat dikembangkan melalui proses latihan dan
pengemabangan bakat secara maksimal.

Media Manajemen Pendidikan http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/mmp


180
Volume 2 No. 2 Oktober 2021
p-ISSN: 2622-772X e-ISSN: 2622-3694

Daftar Pustaka
Anisa Eka Fitri (2017). Perencanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 Pendidikan Anak
Usia Dini. JurnalPotensia,PG-PAUDFKIPUNIB,Vol.2No.1.2017
Hadis, A dan Nurhayati (2010). Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Isman, A. (2011). Instructional Design in Education New Model. Turkish Online Journal
of Educational Technology – TOJET, 10(1), 136-142.
Khodari, R. (2016). Evaluasi Program Pendidikan Kelas Khusus Olahraga Sekolah
Menengah Atas Negeri 1 Sewon Bantul Yogyakarta. Jurnal Multilateral, Volume 15, No.
2 Desember, Hlm 124-132.
Mahendra, A. (2017). Pengembangan Manajemen Kelas Olahraga: Pokok-Pokok Pikiran
Tentang Pengembangan Pembinaan Olahraga Bagi Pelajar. Jurnal Terapan Ilmu
Keolahragaan Vol. 02 No. 02 Halaman 96 – 105
Sugiyono (2015). Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta
Sumaryanto. (2010). Pengelolaan Pendidikan kelas Khusus Istimew Olahraga menuju
tercapainya Prestasi Olahraga. Makalah, dipresentasikan dalam acara program
kelas khusus olahraga di SMA N 4 Yogyakarta pada 16 Juli 2010.
Terry, G, R. (2005) Prinsip Prinsip Manajemen. Jakarta : Bumi akasara
Yoseph, L.K. (2018). Evaluasi Program Pendidikan Kelas Khusus Olahraga Pada Sekolah
Dasar Inpres Mewet Flores Timur Genap 2017/2018. Jurnal Ilmu Sosial dan
Pendidikan
Khoirul, H., Agus, K., dan Muchsin. (2017). Manajemen kelas khusus bakat istimewa
olahraga (W : BIO) di SMA Eks Karesidenan Surakarta : Universitas Sebelas
Maret.

Media Manajemen Pendidikan http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/mmp


181

Das könnte Ihnen auch gefallen