Sie sind auf Seite 1von 5

LAPORAN TUGAS

IPS

NAMA : YAZID PRANATA

NIM/ SMT : 857750425 / SATU

POKJA : KALIWUNGU

UPBJJ SEMARANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2022
TUGAS 3
TUTON

1. Jika anda sebagai seorang guru di dalam sebuah kelas dan menjadi nahkoda bagi kapal yang
berisi penumpangnya adalah murid anda. Anda harus mengajarkan metode pembelajaran IPS
SD yang berlandaskan pendekatan kognitif. Rancanglah dan berilah contoh terkait metode
pembelajaran IPS SD dengan berlandaskan pendekatan kognitif digunakan untuk
mengajarkan materi pendidikan IPS di SD kepada peserta didik anda sesuai dengan
pengalaman anda sebagai seorang guru profesional.
2. Terdapat banyak metode pembelajaran dengan pendekatan apapun di dalam mengajarkan
kegiatan belajar mengajar pendidikan IPS di SD salah satunya yaitu metode
pembelajaran melalaui pendekatan sosial. Analisislah penggunaan metode pembelajaran
IPS SD kelastinggi berdasarkan pendekatan sosial!

3. Terdapat beberapa aspek kognitif dalam merancang dan menyusun alat evaluasi hasil
Belajar IPS di SD. Terkait hal tersebut, telaah dan berilah contoh 2 tingkatan aspek kognitif
dalam evaluasi hasil belajar IPS SD!
4. Sebelum menyusun alat evaluasi, kita perlu merencanakannya sehingga alat evaluasi yang
disusun betul-betul baik. Analisislah rancangan alat evaluasi tentang nilai dan sikap sosial!
5. Model yang dikemukakan oleh David Johson dan Frank Johnson dalam Udin
S.Winataputra(2003) menjelaskan bahwa model pemecahan masalah menitikberatkan
masalah secara kelompok, yaitu pada kemampuan mengambil keputusan. Analisislah
penerapan model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendekatan pemecahan
masalah menurut pendapat ahli di atas!
JAWABAN
1. Langkah-langkah penggunaan metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan
pendekatan kognitif.
Pendekatan kognitif adalah pendekatan yang memicu individu untuk berfikir,
pendekatan ini memicu siswa untuk mencari solusi terhadap permasalahan-permasalahan
yang disodorkan kepada mereka.
Metode Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab
a. Metode ceramah adalah metode paling umum dalam sistem belajar mengajar.
Metode ini didukung dengan menyodorkan contoh-contoh dan gambaran konkrit mengenai
materi yang disampaikan.
b. Metode diskusi adalah dengan menyodorkan isu, kemudian menyuruh siswa untuk
merespon.
Dalam diskusi ini, siswa diminta untuk memberikan merespon dan pendapat dengan
bantahan atau menyetujui pendapat yang diungkapkan oleh siswa.
Setelah itu, dilakukan sesi tanya jawab untuk mengetahui seberapa dalam pemahaman
siswa terhadap materi pembelajaran yang sedang diajarkan
2. Untuk pendekatan metode yang cocok di kelas tinggi adalah metode yang menantang dan
menarik. Jadi anak-anak akan lebih semangat dalam pembelajaran. Contohnya dengan
metode pun quiz dan Tanya jawab.
3. Contoh aspek kognitif dalam merancang dan menyusun alat evaluasi hasil Belajar IPS di
SD sebagai berikut:
a. Pemahaman ( Comprehension) Aspek ini lebih tinggi dari pada aspek pengetahuan.
Mengacu kepada kemampuan untuk fakta gagasan dan mendemonstrasikan dengan
mengelompokkan, mengorganisir, membandingkan, memberi deskripsi, memahami dan
terutama memahami makna dari hal hal yang telah dipelajari. Memahami suatu hal
yangtelah dipelajari dalam bentuk translasi (mengubah bentuk), interpretasi
(menjelaskan atau merangkum), dan ekstrapolasi (memperluas arti dari satu materi).
b. Penerapan ( Application) Tujuan dari aspek ini adalah untuk menerapkan materi yang
telah dipelajari dengan menggunakan aturan serta prinsip dari materi tersebut dalam
kondisi yang baru atau dalam kondisi nyata. Juga kemampuan menerapkan konsep
abstrak dan ide atau teori tertentu. Penerapan merupakan tingkat yang lebih tinggi dari
kedua aspek sebelumnya yaitu pemahaman dan pengetahuan.
4. Rancangan alat evaluasi tentang nilai dan sikap sosial :
a. Tujuan tes Dalam bidang pendidikan, tujuan tes dapat dipakai untuk mengetahui
penguasaan peserta didik dalam pokok-pokok atau bahasan tertentu setelah materi
diajarkan, dapat pula untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik atau siswa
(diagnostik tes). Oleh karena itu, tujuan tes harus dibuat berdasarkan pokok bahasan/sub
pokok bahasan yang diajarkan.

b. Penyusunan kisi-kisi tes Kisi-kisi tes atau tabel spesifikasi (test blue print), harus dibuat
sebelum seseorang membuat atau menyusun tes. Kisi-kisi tes merupakan rambu-rambu
ruang lingkup dan isi soal yang akan diajukan.

Sebelum membuat kisi-kisi tes, terlebih dahulu harus melihat kurikulum sekolah
yang berlaku. Dalam hal ini, kurikulum sekolah dasar, misalnya SD kelas 2 semester 1.
Dari kurikulum itu dapat kita pelajari tentang hal-hal berikut ini
1) Kompetensi Dasar (KD) KD dalam kurikulum kelas 2 SD semester I,
kemampuanmendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga.
2) Materi Pokok Kedudukan dan peran anggota keluarga.
3) Hasil Belajar
a) kedudukan anggota keluarga
b) peran anggota keluarga.
4) Indikator
a. Kedudukan anggota keluarga, diperinci menjadi :

• Menyebutkan kedudukan setiap anggota keluarga.


• Membuat silsilah keluarga.
b. Peran anggota keluarga, diperinci menjadi :

• Menjelaskan peran setiap anggota keluarga.


• Menjelaskan kecenderungan perubahan peran di keluarga
• Menceritakan pengalaman siswa dalam melaksanakan perannya dalam
keluarga

5) Setelah indikator materi (uraian materi) dibaut, selanjutnya dibaut indikator soal.
5. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari metode pemecahan masalah banyak
digunakan guru bersama dengan penggunaan metode lainnya. Dengan metode ini guru
tidak memberikan informasi dulu tetapi informasi diperoleh siswa setelah memecahkan
masalahnya. Pembelajaran pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus
dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan. Suatu soal dapat dipandang sebagai
“masalah” merupakan hal yang sangat relatif. Suatu soal yang dianggap sebagai masalah
bagi seseorang, bagi orang lain mungkin hanya merupakan hal yang rutin belaka. Dengan
demikian, guru perlu berhati-hati dalam menentukan soal yang akan disajikan sebagai
pemecahan masalah. Bagi sebagian besar guru untuk memperoleh atau menyusun soal yang
benar-benar bukan merupakan masalah rutin bagi siswa mungkin termasuk pekerjaan yang
sulit. Akan tetapi hal ini akan dapat diatasi antara lain melalui pengalaman dalam
menyajikan soal yang bervariasi baik bentuk, tema masalah, tingkat kesulitan, serta
tuntutan kemampuan intelektual yang ingin di kembangkan atau dicapaipada siswa.

Das könnte Ihnen auch gefallen