Sie sind auf Seite 1von 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktik pengalaman lapangan (PPL), hal ini merupakan kegiatan lapangan
dalam tupoksi intrakulikuler Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Sehingga
harus dilaksanankan oleh setiap mahasiswa/i jurusan yang di naungi oleh Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, salah satunya Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Melalui kegiatan ini mecakup kompetensi kependidikan dan bidang studi
yang disertai dengan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan analisis
memadai, serta kemampuan pedagogik yang berkemajuan sebagai bentuk
pemberian layanan intelektual oleh seorang guru pendidikan agama islam untuk
memenuhi sebuah syarat tenaga kependidikan yang bertugas dalam pengajaran
dan kependidikan profesional melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan.
Senada dengan sebuah perangkat pembelajaran tinggi yang merupakan
capaian, institusi mengemban amanah dalam pembaharuan yang sesuai dengan
kebutuhan IPTEK, maka peraturan presiden menjadi sebuah asas tertulis pada
Nomor 8 tahun 2012 tentang kerangka kualifikasi nasional indonesia pasal 1 ayat
2 adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap,
keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja. Hal ini juga
dipertegas dengan permenristekdikti Nomor 44 tahun 2015 tentang standar
nasional pendidikan tinggi pasal 6 ayat 4 disebutkan bahwa pengalaman kerja
mahasiswa berupa pengalaman dan kegiatan di bidang tertentu pada jangka waktu
tertentu, berbentuk pelatihan kerja, praktik kerja lapangan, atau berbentuk
kegiatan lain, yang sejenisnya.
Berangkat dari pernyatan diatas maka dapat di indikasikan bahwa dalam
kegiatan praktik pengalam lapangan sebuah kegiatan yang terarah, terstruktur, dan
terbimbing secara sistematis dibawah dosen pembimbing dari IAIN sultan amai
gorontalo serta guru pamong dari sekolah/madrasah yang bersangkutan dengan
kegiatan praktik pengalaman lapangan.

1
Dalam kegiatan tersebut praktikan pembelajaran bidang studi pendidikan
Agama Islam dan Pendidikan Budi Pekerti. Mahasiswa melaksanakannya dengan
terjun ke madrasah/sekolah dalam jangka waktu yang telah ditentukan untuk
sebuah pengamatan, pengenalan, pembelajaran, kependidikan, dan mempraktikan
semua kompetensi layal serta wajib dilaksanakan oleh seorang guru yang sadar
akan tenaga kependidikan profesial dalam bidang Pendidikan Agama Islam yang
berintelektual kritis, memadai dan berkemajuan era.

B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan


Praktik Pengenalan Sekolah merupakan kegiatan intrakulikuler yang
tersistematis dengan maksud agar mahasiswa dapat mempraktikan seluruh
pembelajaran, teori yang telah di peroleh dalam bangku perguruan tinggi islam
selama proses perkuliahan, sehingga dapat memperoleh keterampilan khusus
sesuai bidang studi yang diminati (Jurusan Agama Islam). Dengan kata lain,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam
memberikan sebuah kesempatan kepada mahasiswa untuk menggunakan seluruh
kompetensi yang telah dimiliki mahasiswa/i dibawah bimbingan dosen
pembimbing (IAIN Sultan Amai Gorontalo) dan guru pamong
(madrasah/sekolah).
Tujuan dalam penulisan laporan ini terdiri dari 2 alasan yang pertama
adalah sebagai salah satu syarat akhir dalam kontrak kartu rencana studi pada
semester tujuh.
Sedangkan alasan keduan dalam penulisan laporan ini sebagai berikut:
1. Untuk memperoleh pengaalaman faktual terhadap pelaksanaan kegiatan
praktik pengalaman lapangan (PPL)
2. Untuk mengetahui proses pembelajaran siswa/i serta kegiatan kependidikan
lainnya, sehingga mahasiswa dapat menjadikan pengalaman tersebut sebagai
acuan, landasan, bekal kelak untuk membentuk tenaga kependidikan Agama
Islam yang baik, kritis, memadai dan berkemajuan era yang profesional.
3. Pengembangan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru yang meliputi
kompetensi profesional, pedagogis, kepribadian dan sosial.

2
4. Memberikan pengalaman belajar dalam kerangka pengelolaan kegiatan
pembelajaran dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
5. Pengembangan kemampuan pengelolaan lembaga pendidikan dalam hal
kebijakan-kebijakan dan analisis kebutuhannya, program-program serta
administrasi pendidikan.
6. Memberikan informasi yang berguna bagi pihak sekolah/madrasah dan FITK
dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.

C. Manfaat dalam praktik pengalaman lapangan


Adapun manfaatnya, sejalan dengan tujuan praktik pengalaman lapangam
ini, adalah:
1. Kegiatan orientasi (pengalaman lapangan) dan penyiapan program, untuk
mengenal dengan baik seluruh aspek yang ada disekolah latihan (fisik,
administrasi, akademik dan sosial) yang dibimbing oleh pimpinan sekolah,
guru pamong dan dosen pembimbing. Kegiatan pengenalan lapangan meliputi
perencanaan, pelaksanaan dan penelaahan hasil orientasi. Kegiatan ini
berlangsung kurang lebih 2 bulan dalam memantapkan program dengan
bimbingan dosen pembimbing untuk menyiapakan:
a. Program/jadwal menyeluruh selama PPL berlangsung
b. Membuat Modul yang akan digunakan dan disusun dengan bimbingan
guru pamong dan dosen pembimbing. Kegiatan konsultasi dibuktikan
dengan surat keterangan dari guru pamong dan dosen pembimbing serta
(Cap sekolah MA SABRUN JAMIL) legalitas dari pihak sekolah.
2. Latihan mengajar. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih mahasiswa
bertanggung jawab melaksanakan tugas sebagai guru. Kegiatan ini dibawah
bimbingan penuh guru pamong dan dosen pembimbing. Pendekatan yang
digunakan dalam pembimbingan supervisi klinis. Kegiatan yang dilakukan
mahasiswa antara lain yaitu:
a. Merencanakan serta menyusun perangkat pembelajaran, ATP sesuai
dengan Kurikulum Merdeka
b. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dikelas (tatap muka)

3
c. Melakukan penilaian terhadap kegiatan belajar mengajar siswa
d. Menganalisis dan mendiskusikan pelaksanaan kegiatan praktik
pengalaman lapangan dalam kegiatan pengajaran/pelayanan tersebut
sengan guru pamong dan dosen pembimbing.
e. Frekuensi latihan pembimbingan 6 kali dengan menggunakan format, dan
melakukan filial kelas baik bidang studi maupun bukan bidang studi
pendidikan Agama Islam.
f. Ujian praktek mangajar dilaksanakan jika guru pamong dan dosen
pembimbng telah sepakat bahwa mahasiswa telah mencapai kualitas yang
cukup mendiri dan mahasiswa juga menyatakan siap untuk diuji.
3. Bagi mahasiswa, kegiatan ini memberi pengalaman langsung untuk
mengembangkan keterampilannya menjalankan profesinya sesuai dengan
bidang keilmuannya, serta melatih berfikir kritis, kreatif, dan menggunakan
prosedur ilmiah dalam memecahkan masalah pendidikan.
4. Bagi FITK, kegiatan ini merupakan media untuk mengaplikasikan teori-teori
kependidikan dalam kegiatan nyata di lapangan dalam usaha menyiapkan
lulusan yang profesional di bidang kependidikan dan pengajaran. Melalui
kegiatan juga memperoleh umpan balik (feed back) dan sekaligus dapat
mengevaluasi diri dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan dan
pembelajaran di FITK IAIN Sultan Amai Gorontalo.
5. Pemerintah dan masyarakat, melalui kegiatan ini, dapat memperoleh
sumbangan berharga dalam bentuk pertisipasi aktig mahasiswa dalam upaya
pengemabangan kelembagaan, dan akan memperoleh calon tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan yang profesional.

D. Ruang lingkup Praktik Pengalaman Lapangan


Adapun ruang lingkup Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo
tahun 2023 meliputi bidang akademik dan non akademik. Dalam bidang
akademik, PPL difokuskan pada pelaksanaan praktik pengajaran. Komponen yang

4
diperhatikan dalam kegiatan pengalaman lapangan oleh mahasiswa terkait dengan
hal ini adalah sebagai berikut:
1. Desain perangkat pembelajaran yang meliputi ATP, MODUL, Program
tahunan, Program semester, Media pembelajaran, dan Instrumen Penilaian
2. Praktik pengajaran yang terencana dan tersistematis, mahasiswa melakukan 6
(kali) pertemuan
3. Membuat produk pengajaran sebagai sumber belajar yang efektif dan video
praktik pembelajaran
4. Membuat project pelayanan sistem informasi menajemen
5. Kegiatan non-pengajaran

5
BAB II

TINJAUAN SINGKAT SEKOLAH/MADRASAH

A. gambaran/Profil sekolah/Madrasah
1. Sejarah Lokasi Penelitian

Pondok Pesantren Sabrun Jamil berawal dari kelompok Majelis Ta’alim


dan TPA yang terdiri dari 4 unit yakni Majelis Ta’lim dengan TPA Desa Luwohu
dan Desa Timbuolo unit 1, Majelis Ta’lim dengan TPA dengan Desa Buata unit 2,
Majelis Ta’lim dengan TPA Desa Tumbihe unit 3 dan Majelis Ta’lim dengan
TPA Desa Diloniyohu Kec. Paguyaman unit 4.
Pada waktu itu jumlah anggota Majelis Ta’lim 108 orang dan santri TPA
sebanyak 177 orang, selama 12 tahun pengembangan Majelis Ta’lim maka pada
tahun 1993 atas kesempatan anggota dengan Ketua Majelis Ta’limuntuk
mendirikan Pondok Pesantren.
Berdirinya Pondok Pesantren Sabrun Jamil ini berawal dari gagasan Al-
Ustadz (Jusuf Mahmud) yang waktu itu berinisitiatif mendirikan Majelis Ta’lim
awalnya bergerak dalam pendidikan non formal “ Kajian Tasawuf” yang
anggotanya mencakup wilayah Botupingge bahkan sampai ke daerah tetangga
lainya. Beberapa tahun kemudian timbul inisiatif al-ustadz Jusuf Mahmud
bersama anggota Majelis Ta’lim dan didukung oleh pemerintah untuk
membangun Pondok Pesantren dengan mengelola pendidikan formal.1
Tepatnya tanggal 14 juli 1993 (1 Muharram 1414 H) dibangun tiga lokal
gedung yang peletakan batu pertama dilakukan oleh ketua Majelis Dakwah
Islamiyah (MDI) Drs. Hi. Syafrudin Soreang atas nama Bupati Gorontalo. Suka
dan duka dalam membangun Pondok Pesantren ini disebabkan oleh ketiadaan
bahan baku, sehingga oleh panitia pembangunan lahir istilah “Start Dari Nol Dan
Lillahi Ta’ala”.
Namun dengan bermodalkan potensi keyakinan hati, anggota Majelis
Ta’alim bahu membahu dengan masyarakat dan pemerintah setempat bekerja
1
Data Profil Pondok Pesantren Sabrun Jamil Kecamatan Botupingge Kabupaten Bone
Bolango, Tahun 2023

6
membangun Pondok Pesantren ini dengan Motto : “Bergerak Cepat, Bekerja
Keras, dan Bertindak Tepat”. Alhamdullilah dalam waktu yang relatif singkat
pembangunan terwujud. Tepat seperti apa yang diharapkan maka Pondok
Pesantren dinamakan “SABRUN JAMIL” yang artinya Sabar Itu Indah. Adapun
yang melatar belakangi berdirinya Pondok Pesantren ini adalah sebagai berikut:
a. Karena belum adanya Pondok Pesantren lingkungan Botupingge
b. Memperhatikan kondisi masyarakat sekitar
c. Mempedomani buku pedoman kerja kegiatan Majelis Ta’lim yang diterbitkan
oleh Dirjen Bimbingan Penerangan Islam tahun 1983/1984.
Seiring dengan perjalanan waktu Pondok Pesantren Sabrun Jamil berkembang
dari segi bangunan fisik dan sampai saat ini mampu merekrut santri dari berbagai
2
daerah.
1. Visi dan Misi serta Tujuan Pondok Pesantren Sabrun Jamil
a. Visi
Terwujudnya sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif yang
berorentasi pada penguasaan IPTEK serta dilandasi dengan Iman dan
Taqwa.
b. Misi
Meningkatkan kreativitas santri sesuai bakat dan minat yang diminati.
2. Lokasi Pondok Pesantren Sabrun Jamil
Adapun Pondok Pesantren Sabrun Jamil terletak dijalan Muchlis Rahim,
di Desa Luwohu, Kecamatan Botupinnge, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi
Gorontalo.3
3. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana yang ada di Pondok Pesantren Sabrun Jamil
Kecamatan Botupingge Kabupaten Bone Bolangomemang sudah memenuhi
standar, sarana dan prasarana berfungsi juga untuk memudahkan terjadinya proses
belajar mengajar.
2
Data Profil Pondok Pesantren Sabrun Jamil Kecamatan Botupingge Kabupaten Bone
Bolango, Tahun 2023
3
Data Profil Pondok Pesantren Sabrun Jamil Kecamatan Botupingge Kabupaten Bone
Bolango, Tahun 2023

7
Tabel 1

Sarana dan Prasarana di Pondok Pesantren Sabrun Jamil

No. Sarana dan Prasarana Jumlah Ket.


1. Masjid 1 Baik
2. Ruang Kelas 8 Baik
3. Ruang Kepala Sekolah 2 Baik
4. Ruang Dewan Guru 2 Baik
5. Ruang UKS 1 Baik
6. Kamar Mandi/WC Putra 5 Baik
7. Kamar Mandi/WC Putri 4 Baik
8. Perpustakaan 1 Baik
9. Ruang Pimpinan Pondok Pesantren 1 Baik
10. Asrama putra 3 Rusak Ringan
11. Asrama putri 4 Rusak ringan
12. Asrama pengasuh Pondok Pesatren 1 Baik
13. Dapur santri 1 Baik
14. Koperasi Pondok Pesantren 1 Baik
15. Alat-alat Kantor
a. Komputer 5 Baik
b. Laptop 3 Baik
c. Printer 3 Baik
d. Genset 1 Baik
e. Sound Sistem 1 Baik
f. Fotocopy 1 Baik
Sumber Data : Pondok Pesantren Sabrun Jamil 2023

Berdasarkan data tabel di atas, maka dapat disimak penjelasan sebagai


berikut : ruang fasilitas belajar (kelas) berjumlah 8 buah yang difungsikan sebagai
proses belajar mengajar dalam kegiatan Formal yang terdiri dari 3 ruang
digunakan ditingkatan Madrasah Tsanawiyah dan 5 ruangan digunakan
ditingkatan Madrasah Aliyah dengan dibagi menjadi dua jurusan formal yaitu IPA

8
dan IPS, ruang kepala sekolah 1 buah MTs dan 1 buah MA, ruang dewan guru 1
ruang MTs dan 1 MA, ruang UKS 1 buah, kamar mandi / WC 9 buah dibagi 5
untuk santri putra dan 4 santri putri , perpustakaan 1 buah. Adapun sarana dan
prasarana telah tercantum jelas ditabel.

4. Keadaan Santri dan Pengajar Pondok Pesantren Sabrun Jamil


a. Keadaan Santri
Adapun keadaan santri yang ada di Pondok Pesantren Sabrun Jamil yang
dibagi menjadi dua tingkatan Madrasah dapat kita lihat pada tabel di bawah
ini:

Tabel 2

Data Santri di Pondok Pesantren Sabrun Jamil

Jenis Kelamin
No. Kelas/Tingkatan Jumlah Ket.
L P
1. Kelas VII/MTs 7 9
2. Kelas VIII/MTs 6 13
3. Kelas IX/MTs 3 10
4. Kelas X/MA 4 8 12
5. Kelas XI/MA 10 17 27
6. Kelas XII/MA 12 9 21
Jumlah
Sumber Data : Pondok Pesantren Sabrun Jamil 2016

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bagian Kesantrian Pondok


Pesantren bahwa dari data diatas jumlah santri yang masuk atau tinggal dalam
asrama pondok 84 santri dan 20 santri tidak tinggal diasrama karena tempat
tinggal mereka berada disekitar lingkungan Pondok Pesantren atau masih berada
dalam satu desa dengan lingkungan Pondok Pesantren Sabrun Jamil hanya beda

9
dusun saja. Sedangkan santri yang tinggal di asrama Pondok Pesantren Sabrun
Jamil mereka berasal dari Taluda’a, Mamunga’a, Mopuya, Olele, Batudaa’a,
Marisa dan Paguyaman. 4

Dan hasil wawancara selanjutnya dengan Pengasuh Pondok Pesantren


bahwa, santri yang ada di Pondok Pesantren Sabrun Jamil dibagi dua kelompok
yaitu santri yang mampu dan santri yang kurang mampu, adapun penjelasan yang
dilontarkan oleh pengasuh Pondok Pesantren bahwa santri yang tidak mampu
dimasukkan dalam organisasi Pondok Pesantren yaitu anak panti, dimana yang
masuk atau dikategorikan sebagai anak panti yaitu santri yang tidak lagi
mempunyai orang tua dan untuk prosesnya diatur oleh pengurus panti terutama
dalam masalah makan siang dan makan malam yang telah disediakan oleh
pengurus panti dan jumlah santri yang dikategorikan anak panti sebanyak 30
santri. Sedang santri yang tidak masuk dalam kategori anak panti pengurus
Pondok Pesantren Sabrun Jamil menyediakan dapur untuk mereka gunakan
memasak. 5

b. Keadaan Pengajar Pondok Pesantren


Adapun keadaan guru/ustadz pengajar yang ada di Pondok Pesantren
Sabrun Jamil dapat disimak dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3

Keadaan Pengajar di Pondok Pesantren Sabrun Jamil

Jenis
No. Nama Kelamin Keahlian
L/P
1 Dra. Zamrawati jusuf P Tahfidz Qur’an
2 Ustadz Helmi Podunge L Kitab Kuning
3 Ustadz Idris Sabi L Mudradat Bahasa Arab dan Bahasa

4
5

10
Inggris
4 Ustadz Ramli Mahmud L Ceramah 3 Bahasa
Abd Waris Mohamd,
5 L Kajian Fiqih
S.Ag
6 Ustadz Andi Paneo L Barjanji Shalawatan
Sumber Data : Pondok Pesantren Sabrun Jamil 2016

Dari uraian tabel di atas dan wawancara langsung dengan Kepala Bagian
Pengajaran Ibu Misnawati Jusuf, S.Pd bahwa kegiatan pengajaran dilakukan pada
waktu selesai kegiatan formal dan kegiatan Pondok Pesantren dimulai pada waktu
selesai shalat Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh. Sedang tim pengajar yang ada di
Pondok Pesantren Sabrun Jamil berasal atau lulusan dari IAIN Sultan Amai
Gorontalo dan UNG (Universitas Negeri Gorontalo) dan tim pengajar sebagian
adalah alumni Pondok Pesantren Sabrun Jamil itu sendiri.6

B. Hasil observasi Praktek Mengajar


Observasi yang dilakukan upaya awal untuk menggali informasi dan
potensi mengajar yang ada di MA Sabrun Jamil Botupingge. Berdasarkan hasil
observasi mengajar di MA Sabrun Jamil Botupingge hasil temuan setelah
melaksanakan observasi praktik mengajar yakni:
1. Untuk hari senin di isi dengan kegiatan Upacara dan hari berikutnya
Apel Bendera seperti biasanya.
2. Jam mengajar di MA Sabrun Jamil Botupingge tersebar sama rata di
setiap guru mata pelajaran.
3. Ketika jam pembelajaran dimulai guru sudah lebih awal masuk di
dalam kelas, untuk menghindari siswa ketika sudah mulai jam
pembelajaran masih berada diluar.
4. Ketika praktikan melakukan praktik mengajar di dalam kelas, rata-rata
siswa yang ditemui tingkat pengetahuan mereka baik akan tetapi ada
beberapa siswa yang harus difokuskan lagi dalam kegiatan belajar.

11
5. Ketika praktikan melakukan proses mengajar, respon dari pada materi
yang disampaikan cukup baik di kelas, hanya saja ada beberapa siswa
yang sangat aktif dan merespon cepat materi yang disampaikan.
6. Tidak ada kendala yang terjadi di dalam proses pembelajaran, siswa
belajar seperti biasanya.
7. Ketika praktikan melakukan KBM di kelas yang telah ditentukan
sesuai jadwal, praktikan menemukan sebuah kendala yaitu kekurangan
buku paket dan cok roll sehingga tidak bisa menggunakan infocus.

C. Hasil Observasi Kependidikan


Pelaksnaan PPL bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada
Mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang didapatkan selama di
perkuliahan. Sekaligus memberikan pengalaman mengajar, mengenal segala
bentuk pengeloaan sekolah mulai adminstrasi, siklus pembelajaran, dan model
pembelajaran, serta observasi kependidikan yang ada di sekolah. Berikut Hasil
observasi kependidikan di MA Sabrun Jamil Botupingge.
a. Implementasi peraturan akademik
Secara umum peraturan akademik yang ada di MA Sabrun Jamil
Botupingge hampir tidak jauh berbeda peraturan dengan sekolah lain.
Dimana siswa di haruskan datang lebih awal sebelum proses KBM
berlangsung. Kegiatan pembelajaran di mulai pukul 07.15 s/d selesai.
Diharapakan seluruh siswa mengikuti KBM dengan tertib. Selain itu siswa
dilarang untuk membawa ponsel/smartphone kecuali atas persetujuan dari
guru guru.
b. Aturan pembelajaran
Disiplin waktu menjadi hal yang sangat penting dalam sebuah
pembelajaran. Dimana siswa diharapkan datang lebih awal sebelum jam
pertama dimulai. Hal ini yang terlihat di lokasi PPL di MA Sabrun Jamil
Botupingge. Selain itu dalam proses pembelajran terdapat aturan belajar.
Seperti berdoa sebelum belajar, melakukan absensi, mengedepankan sikap

12
sopan dalam pembelajaran. Siswa tidak boleh berisik saat pembelajaran
berlangsung dan harus
memperhatikan rangkaian. Pembelajaran dari awal hingga akhir.
Pembelajaran Dimulai dari pukul 07.15 s/d Selesai.
c. Kendala yang terjadi dalam pembelajaran
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di MA Sabrun Jamil Botupingge
sedari awal telah banyak mendapatkan bimbingin dari guru pamong yang
dengan serius membimbing kami mulai dari awal visitasi 1 hingga akhir
penarikan cukup memberikan ilmu baru tentang dunia persekolahan.
Mulai dari pengenalan lingkungan sekolah, struktur bangunan sekolah,
guru-guru, serta adaptasi bersama siswa yang nanti akan menjadi
kolaborator kami saat pembelajaran.
Membuat Desain RPP melalui bimbingan dari sang guru pamong
dalam hal ini adalah Pak Feriyanto Adam S.Ag.M.Pd yang Alhamdulillah
dengan senatiasa menagajarkan banyak hal tentang dunia mengajar.
Seperti orang pada umumnya kendala pada saat proses pembelajaran pasti
banyak dan akan terjadi pada guru manapun. Begitu halnya dengan kami,
sebagai seorang mahasiswa yang hanya mempelajari banyak teori pada
saat perkuliahan, banyak hal yang perlu di perbaiki untuk menghindari
terjadi gagalnya sebuah proses.
Pembelajaran, salah satu dari sekian masalah yang kami hadapi saat
mengajar adalah kurang menguasai kelas. Hal ini saya sadari karena
kurangnya pengalaman praktek mengajar sehingga merasa sangat kurang
dalam pengelolaan kelas. Adanya siswa yang ribut dalam kelas saat proses
pembelajaran menjadi masalah yang cukup umum ditemukan. Sehingga
saya merasa penyampaian materi tidak tersampaikan dengan baik.
d. Faktor penyebab
Berdasarkan pengamatan yang kemudian menjadi bahan analisis kami
masalah/kendala yang kami hadapi saat proses pembelajaran antaranya
adalah kurangnya pengelolaan kelas saat pembelajaran menjadi pemicu
terjadinya timbulnya masalah saat pembelajran, adanya siswa yang kurang

13
perhatian, berisik dan lain sebagainya, kurangnya bekal microteaching saat
perkuliahan itu tentunya menjadi faktor pendamping karena sebelum turun
PPL harusnya mendapatkan bekal tersebut, agar di dunia lapangan akan
meminimalisir masalah yang terjadi Selan itu adanya jam pelajaran yang
berada pada siang hari membuat siswa mulai tidak serius menerima
pelajaran bahkan ada yang tidur saat pembelajaran.
e. Solusi/Tindakan
Setelah menghadapi masalah di atas selanjutnya kami melakukan
evalusi mandiri Menganalisis hal yang perlu di perbaiki terutama dalam
pengelolaan kelas. Dengan cara melihat beberapa video pembelajaran yang
berkaitan dengan masalah di atas, serta mencari berbagai referensi
berkaitan dengan parenting skill dan berusaha bisa dengan materi
parenting skill yang diajarkan pada saat perkuliahan sehingga masalah di
atas bisa berkurang. Kemudian adanya masalah siswa tidur pada saat jam
pelajaran tindakan yang dilakukan menyuruh teman sebangkunya untuk
membangunkan, sehingga siswa tersebut kembali bisa menerima pelajaran.

14
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

A. Waktu Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan yang di laksanakan di setiap sekolah yang
telah di tetapkan oleh pihak Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan merupakan
mata kuliah wajib lulus bagi setiap mahasiswa terkhususkan jurusan pendidikan
Agama Islam (selaku Jurusan penulis laporan), yang memiliki bobot 4 SKS dalam
jurusan Pendidikan Agama Islam.
Sehubungan dengan hal itu, PPL merupakan kegiatan penerapan segala hal
yang telah di peroleh di bangku kuliah pada dunia praktis atau dengan kata lain
merupakan keterpaduan antar teori dan praktik yang sekaligus merupakan bagian
integral dalam rangka pembentukkan tenaga kependidikan yang profesional, maka
dari itu mahasiswa yang siap turun untuk melaksanakan praktik pengalaman
lapangan diantar pada tanggal 6 september 2023.

Adapun pelaksanaan praktik pengalaman lapangan Fakultas Ilmu Tarbiyah


dan Keguruan IAIN Sultan Amai Gorontalo 2023 dengan time line, tertulis di
bawah:
a. Tahapan PPL

16
b. Jadwal Praktik

JADWAL PELAJARAN SEMESTER GANJIL MA SABRUN


JAMIL BOTUPINGGE

HARI JAM KE- WAKTU


UPACARA 07.00 - 07.45
I 07.46 - 08.25
II 08.26 - 09.05
III 09.06 - 09.45
IV 09.46 - 10.25
ISTIRAHAT 10.26 - 10.50
SENIN V 10.51 - 11.25
VI 11.26 - 12.05
ISIRATAT &
12.05 - 12.35
SHALAT
VII 12.36 - 13.15
VIII 13.16 - 14.00
IX 14.01 - 14.45
SELASA & APEL PAGI
07.00 - 07.14
RABU (SELURUH SISWA)
I 07.15 - 08.00
II 08.01 - 08.45
III 08.46 - 09.30
IV 09.31 - 10.15

17
ISTIRAHAT 10.16 - 10.35
V 10.36 - 11.20
VI 11.21 - 12.05
ISIRATAT &
12.05 - 12.35
SHALAT
VII 12.36 - 13.15
VIII 13.16 - 14.00
IX 14.01 - 14.45

HARI JAM KE- WAKTU


APEL PAGI
06.45 - 07.14
(SELURUH SISWA)
I 07.15 - 08.00
II 08.01 - 08.45
III 08.46 - 09.30
IV 09.31 - 10.15
ISTIRAHAT 10.16 - 10.35
KAMIS
V 10.36 - 11.20
VI 11.21 - 12.05
ISIRATAT &
12.05 - 12.35
SHALAT
VII 12.36 - 13.15
VIII 13.16 - 14.00
IX 14.01 - 14.45
APEL PAGI
06.45 - 07.14
(SELURUH SISWA)
I 07.15 - 08.00
II 08.01 - 08.45
JUMAT
III 08.46 - 09.30
ISTIRAHAT 09.31 - 09.50
IV 09.51 - 10.35
V 10.36 - 11.20

18
NAMA PESERTA

01. Sariyanto

02. Agnesia M Suuda

03. Siti Faraumaina

04. Ariswan Taruna

05. Zihan Suleman

06. Isra Abdurahman

07 Moh. Fiqhransya

08. Radiyanti Melangi

19
c. Kelas Praktik
JADWAL PELAJARAN SEMESTER GANJIL MA SABRUN JAMIL
BOTUPINGGE

(Mahasiswa Ppl)
Nama : Sariyanto
Nim : 201012107
Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam
Sekolah : Ma Sabrun Jamil Botupingge

Hari Jam Mata Pelajaran Kelas


Senin 08.50 – 10.10 Aqidah Akhlak XII IPS
12.30 – 13.50 Aqidah Akhlak XI IPS
15.10 – 16.30 Aqidah Akhlak XI IPA
Selasa 08.50 – 10.10 Aqidah Akhlak XII IPA

Keterangan:
Mata pelajaran yang akan diujiankan adalah Aqidah Akhlak pada kelas XI
(Sebelas). Pelaksanaan ujian akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal mapel
tertulis dalam jadwal pekan yang belum ditentukan.

B. Pelaksanaan PPL

20
a. Observasi Lingkungan Sekolah
Setelah melakukan pengantaran ke sekolah lokasi Madrasah Aliyah
Sabrun Jamil Botupingge, kami melakukan observasi atau pengamatan
gambaran budaya sekolah yang ada di Madrasah Aliyah Sabrun Jamil
Botupingge yakni mengamati keadaan sekolah, kegiatan pembelajaran,
kondisi fasilitas, yang dimiliki sekolah dan mengamati seluruh interaksi
seluruh warga sekolah.
b. Rapat dan Pembagian Mata Pelajaran yang Dibimbing Langsung oleh Guru
Pamong
Rapat dilaksanakan di ruangan Dewan Guru Madrasah Aliyah Sabrun
Jamil Botupingge dan di hadiri peserta Praktik Pengalaman Lapangan, agenda
rapat ini membahas mengenai pembagian mata pelajaran untuk mahasiswa
jurusan Pendidikan Agama Islam dan pengarahan kepada mahasiswa Tadris
Bahasa Inggris dan Pendidikan Bahasa Arab untuk berkosultasi pada guru
mata pelajaran yang diarahkan langsung oleh Guru Pamong. Selanjutnya,
Guru Pamong memberikan arahan kepada mahasiswa terkait sistem
pendidikan di Madrasah Aliyah Sabrun Jamil Botupingge beserta pembuatan
RPP sesuai dengan materi ajar yang sudah dibagi.
c. Prosedur Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Adapun kegiatan penyusunan RPP dibagi sesuai dengan mata pelajaran.
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik
dengan upaya mencapai KD. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan
dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu
keutuhan pengalaman belajar. RPP dibuat dalam 2 model, yang pertama RPP
dengan berdasar kurikulum 2013 sedangkan yang kedua sebuah Modul ajar
yang berdasar pada kurikulum merdeka.
d. Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Proses belajar mengajar ini terjadi melalui transfer ilmu pengetahuan dari
guru ke siswa dan siswa bisa menerima setiap ilmu pengetahuan yang
diberikan oleh guru. Adapun kegiatan proses belajar mengajar di Madrasah

21
Aliyah Sabrun Jamil Botupingge ini menggunakan buku paket pembelajaran
dan adapun metode yang digunakan adalah metode ceramah dan diskusi.
Dalam proses pembelajaran pertemuan laksanakan sampai dengan 6 (kali)
pertemuan sesuai mata pelajaran yang dibagi oleh pamong dan dimuat dalam
jurnal penelitian serta di akhiri dengan ujian mengajar dalam bentuk Video.
Adapun pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang ditangguhkan kepada
peserta PPL. berupa infal mata pelajaran di luar bidang studi.
e. Ikut Serta Dalam Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan Maulid Nabi Muhammad
Saw Dan Pembuatan Tolangga Sebagai Adat.
Kegiatan ini digelar untuk menjadi salah satu cara mendekatkan Ukhuwah
Islamiyah masyarakat Madrasah Aliyah Sabrun Jamil Botupingge baik dari
kalangan guru maupun siswa. Adapun bentuk dari pada kegiatan ini yaitu
sebagai bentuk persembahan atau kebahagiaan atas kelahiran Baginda Nabi
Muhammad SAW.
f. Ikut Serta Dalam Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Publik Speaking
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan terprogram jangka pendek, yaitu
kegiatan rutinitas pada hari Jum’at persetiap pekan. Dengan adanya program
tersebut, mahasiswa PPL sering mengikuti kegitan pramuka yang
dilaksanakan dalam madrasah yang terbimbing langsung guru.
g. Ujian PPL
Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk mendapatkan data dan
informasi yang diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana
pembelajaran yang telah berjalan agar dapat membuat penilaian (judgment)
dan perbaikan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan hasilnya. Istilah
evaluasi pembelajaran sering di sama artikan dengan ujian. Dalam evaluasi
mengajar dilaksanakan pada minggu pekan ke 6 atau pada pertemuan ke 6
yang dinilai oleh guru pamong berdasarkan rubrik yang telah disediakan oleh
pihak kampus IAIN Sultam Amai Gorontalo, Dosen Pembimbing serta kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Sabrun Jamil Botupingge.
h. Penarikan Mahasiswa PPL

22
Adapun penarikan mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di
lakukan pada tanggal 27 Oktober 2023 oleh bapak Dr. Burhanudin Abdul
Karim Mantau, S.Ag., M.Pd.I. selaku Dosen Pembimbing serta dirangkaikan
penyerahan cendramata kepada Kepala Madrasah dan Guru Pamong serta
Guru Bidang Studi PAI, TBI, PBA sebagai bentuk apresiasi dari mahasiswa
PPL.

23
BAB IV

TEMUAN MASALAH DAN SOLUSINYA DI LOKAS PRAKTIK


PENGENALAN LAPANGAN

A. Masalah di Lokasi Praktik Pengalaman Lapangan

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang biasa disebut dengan PPL,


diselenggarakan tanggal 6 September sampai dengan 27 Oktober tahun 2023.
Dalam kegiatan yang dimaksudkan, peserta praktikan menemukan beberapa
masalah, sebagai berikut:

1. Masalah Pribadi

 Masalah
Adapun masalah Pribadi yang ditemui dalam kegiatan PPL yaitu (TIDAK
MEMPUNYAI LEPTOP), sebagai alat:
1) Bantu dalam kegiatan PPL
 Solusi
Belum ditemukan karena solusinya UANG, hanya UANG yang dapat
menyelesaikan permasalahan ini.
2. Proses pembuatan Video Praktikan Pembelajaran (Video 1)

 Masalah
Dalam pembuatan Video Praktik Pembelajaran maupun Video Sumber
belajar, praktikan mengalami kesusahan dalam pengeditan dikarenakan
kapasitas memori yang tidak cukup (Dikarenakan Handphone Hanya
Mempunyai Ram Yang Sangat Kecil), adapun pengeditan menggunakan
handphone teman sangat tidak efektif karena handphone milik orang lain
bukan milik sendiri.
 Solusi
Berdasarkan temuan masalah diatas maka solusi yang dilakukan praktikan
adalah TJT (Tindakan Jalan Tengah), apa yang dimaksudkan dengan TJT.
yaitu dengan cara meminjam fasilitas yang dimiliki teman praktikan, dengan
isu membuat Video sebagai salah satu syarat mutlak lulus Mata Kuliah PPL.

24
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pengalaman selama Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang
dilaksanakan selama kurun lebih dua bulan di Madrasah Aliyah Sabrun Jamil
Botupingge ini yakni pada tanggal 06 September hingga 27 Oktober tahun 2023,
diketahui bahwa kegiatan penggunaan perangkat pembelajaran seperti penyusunan
RPP dibagi sesuai dengan mata pelajaran. RPP dijabarkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dengan upaya mencapai KD. RPP
disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara, KD, SK,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, Indikator pencapaian kompetensi
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan rangkaian utuh


mata kuliah kependidikan. Melalui kegiatan ini mahasiswa diharapkan dapat
memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan bidang studi khususnya
penguasaan konsep dalam menyusun serta mendesain perangkat media
pembelajaran. Kegiatan ini juga bisa dikatakan sebagai batu loncatan kepada
mahasiswa PPL yang nantinya akan menjadi guru profesional demi mencerdaskan
kehidupan bangsa. Ilmu serta pengalaman yang didapat selama kegiatan ini
tentunya sangat berharga untuk membantu kita mahasiswa dalam mencapai cita-
cita.

Adapun sistem pembelajaran di Madrasah Aliyah Sabrun Jamil Botupingge


terjadi melalui transfer ilmu pengetahuan dari guru ke siswa bisa menerima setiap
ilmu pengetahuan yang diberikan oleh guru. Adapun kegiatan proses mengajar di
Madrasah Aliyah Sabrun Jamil Botupingge ini menggunakan buku paket
pembelajaran dan adapun metode yang digunakan adalah metode ceramah dan
diskusi serta saintifik, dalam proses pembelajaran pertemuan dilaksanakan sampai
dengan 6 (kali) pertemuan dan dimuat dalam jurnal penelitian serta diakhiri

25
dengan ujian mengajar yang di review oleh guru pamong dalam bentuk Video
Sumber Belajar dan Video Praktik Mengajar.

B. Saran
Saran yang dapat kami berikan terkait dengan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) ini adalah untuk kedepannya pelaksanaan PPL ini lebih harus memiliki
perencanaan yang baik dan mahasiswa harus lebih siap menghadapi hambatan dan
tantangan yang ada di lapangan praktik dan lebih mengasah potensi dan keahlian
pada bidang masing-masing. Selebihnya tidak lain adalah hanya ucapan terima
kasih kepada seluruh pihak baik dari pihak panitia PPL maupun pihak sekolah
yang sudah menerima kami dalam melaksanakan tugas kewajiban kami sebagai
mahasiswa.

26
DAFTAR PUSTAKA
Lian G. Otaya, Damghuri, Andi Nurwati, Ahmad M. Latief, Buku Pedoman PPL
FITK-IAIN Sultan Amai Gorontalo, ed. By SDA Romynenza
Noholo, M.Adm. (Gorontalo: IAIN Sultan Amai Gorontalo).
http:// nurulyaqingtlo.mysch.id/

27

Das könnte Ihnen auch gefallen