Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik pengalaman lapangan (PPL), hal ini merupakan kegiatan lapangan
dalam tupoksi intrakulikuler Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Sehingga
harus dilaksanankan oleh setiap mahasiswa/i jurusan yang di naungi oleh Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, salah satunya Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Melalui kegiatan ini mecakup kompetensi kependidikan dan bidang studi
yang disertai dengan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan analisis
memadai, serta kemampuan pedagogik yang berkemajuan sebagai bentuk
pemberian layanan intelektual oleh seorang guru pendidikan agama islam untuk
memenuhi sebuah syarat tenaga kependidikan yang bertugas dalam pengajaran
dan kependidikan profesional melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan.
Senada dengan sebuah perangkat pembelajaran tinggi yang merupakan
capaian, institusi mengemban amanah dalam pembaharuan yang sesuai dengan
kebutuhan IPTEK, maka peraturan presiden menjadi sebuah asas tertulis pada
Nomor 8 tahun 2012 tentang kerangka kualifikasi nasional indonesia pasal 1 ayat
2 adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap,
keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja. Hal ini juga
dipertegas dengan permenristekdikti Nomor 44 tahun 2015 tentang standar
nasional pendidikan tinggi pasal 6 ayat 4 disebutkan bahwa pengalaman kerja
mahasiswa berupa pengalaman dan kegiatan di bidang tertentu pada jangka waktu
tertentu, berbentuk pelatihan kerja, praktik kerja lapangan, atau berbentuk
kegiatan lain, yang sejenisnya.
Berangkat dari pernyatan diatas maka dapat di indikasikan bahwa dalam
kegiatan praktik pengalam lapangan sebuah kegiatan yang terarah, terstruktur, dan
terbimbing secara sistematis dibawah dosen pembimbing dari IAIN sultan amai
gorontalo serta guru pamong dari sekolah/madrasah yang bersangkutan dengan
kegiatan praktik pengalaman lapangan.
1
Dalam kegiatan tersebut praktikan pembelajaran bidang studi pendidikan
Agama Islam dan Pendidikan Budi Pekerti. Mahasiswa melaksanakannya dengan
terjun ke madrasah/sekolah dalam jangka waktu yang telah ditentukan untuk
sebuah pengamatan, pengenalan, pembelajaran, kependidikan, dan mempraktikan
semua kompetensi layal serta wajib dilaksanakan oleh seorang guru yang sadar
akan tenaga kependidikan profesial dalam bidang Pendidikan Agama Islam yang
berintelektual kritis, memadai dan berkemajuan era.
2
4. Memberikan pengalaman belajar dalam kerangka pengelolaan kegiatan
pembelajaran dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
5. Pengembangan kemampuan pengelolaan lembaga pendidikan dalam hal
kebijakan-kebijakan dan analisis kebutuhannya, program-program serta
administrasi pendidikan.
6. Memberikan informasi yang berguna bagi pihak sekolah/madrasah dan FITK
dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.
3
c. Melakukan penilaian terhadap kegiatan belajar mengajar siswa
d. Menganalisis dan mendiskusikan pelaksanaan kegiatan praktik
pengalaman lapangan dalam kegiatan pengajaran/pelayanan tersebut
sengan guru pamong dan dosen pembimbing.
e. Frekuensi latihan pembimbingan 6 kali dengan menggunakan format, dan
melakukan filial kelas baik bidang studi maupun bukan bidang studi
pendidikan Agama Islam.
f. Ujian praktek mangajar dilaksanakan jika guru pamong dan dosen
pembimbng telah sepakat bahwa mahasiswa telah mencapai kualitas yang
cukup mendiri dan mahasiswa juga menyatakan siap untuk diuji.
3. Bagi mahasiswa, kegiatan ini memberi pengalaman langsung untuk
mengembangkan keterampilannya menjalankan profesinya sesuai dengan
bidang keilmuannya, serta melatih berfikir kritis, kreatif, dan menggunakan
prosedur ilmiah dalam memecahkan masalah pendidikan.
4. Bagi FITK, kegiatan ini merupakan media untuk mengaplikasikan teori-teori
kependidikan dalam kegiatan nyata di lapangan dalam usaha menyiapkan
lulusan yang profesional di bidang kependidikan dan pengajaran. Melalui
kegiatan juga memperoleh umpan balik (feed back) dan sekaligus dapat
mengevaluasi diri dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan dan
pembelajaran di FITK IAIN Sultan Amai Gorontalo.
5. Pemerintah dan masyarakat, melalui kegiatan ini, dapat memperoleh
sumbangan berharga dalam bentuk pertisipasi aktig mahasiswa dalam upaya
pengemabangan kelembagaan, dan akan memperoleh calon tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan yang profesional.
4
diperhatikan dalam kegiatan pengalaman lapangan oleh mahasiswa terkait dengan
hal ini adalah sebagai berikut:
1. Desain perangkat pembelajaran yang meliputi ATP, MODUL, Program
tahunan, Program semester, Media pembelajaran, dan Instrumen Penilaian
2. Praktik pengajaran yang terencana dan tersistematis, mahasiswa melakukan 6
(kali) pertemuan
3. Membuat produk pengajaran sebagai sumber belajar yang efektif dan video
praktik pembelajaran
4. Membuat project pelayanan sistem informasi menajemen
5. Kegiatan non-pengajaran
5
BAB II
A. gambaran/Profil sekolah/Madrasah
1. Sejarah Lokasi Penelitian
6
membangun Pondok Pesantren ini dengan Motto : “Bergerak Cepat, Bekerja
Keras, dan Bertindak Tepat”. Alhamdullilah dalam waktu yang relatif singkat
pembangunan terwujud. Tepat seperti apa yang diharapkan maka Pondok
Pesantren dinamakan “SABRUN JAMIL” yang artinya Sabar Itu Indah. Adapun
yang melatar belakangi berdirinya Pondok Pesantren ini adalah sebagai berikut:
a. Karena belum adanya Pondok Pesantren lingkungan Botupingge
b. Memperhatikan kondisi masyarakat sekitar
c. Mempedomani buku pedoman kerja kegiatan Majelis Ta’lim yang diterbitkan
oleh Dirjen Bimbingan Penerangan Islam tahun 1983/1984.
Seiring dengan perjalanan waktu Pondok Pesantren Sabrun Jamil berkembang
dari segi bangunan fisik dan sampai saat ini mampu merekrut santri dari berbagai
2
daerah.
1. Visi dan Misi serta Tujuan Pondok Pesantren Sabrun Jamil
a. Visi
Terwujudnya sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif yang
berorentasi pada penguasaan IPTEK serta dilandasi dengan Iman dan
Taqwa.
b. Misi
Meningkatkan kreativitas santri sesuai bakat dan minat yang diminati.
2. Lokasi Pondok Pesantren Sabrun Jamil
Adapun Pondok Pesantren Sabrun Jamil terletak dijalan Muchlis Rahim,
di Desa Luwohu, Kecamatan Botupinnge, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi
Gorontalo.3
3. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana yang ada di Pondok Pesantren Sabrun Jamil
Kecamatan Botupingge Kabupaten Bone Bolangomemang sudah memenuhi
standar, sarana dan prasarana berfungsi juga untuk memudahkan terjadinya proses
belajar mengajar.
2
Data Profil Pondok Pesantren Sabrun Jamil Kecamatan Botupingge Kabupaten Bone
Bolango, Tahun 2023
3
Data Profil Pondok Pesantren Sabrun Jamil Kecamatan Botupingge Kabupaten Bone
Bolango, Tahun 2023
7
Tabel 1
8
dan IPS, ruang kepala sekolah 1 buah MTs dan 1 buah MA, ruang dewan guru 1
ruang MTs dan 1 MA, ruang UKS 1 buah, kamar mandi / WC 9 buah dibagi 5
untuk santri putra dan 4 santri putri , perpustakaan 1 buah. Adapun sarana dan
prasarana telah tercantum jelas ditabel.
Tabel 2
Jenis Kelamin
No. Kelas/Tingkatan Jumlah Ket.
L P
1. Kelas VII/MTs 7 9
2. Kelas VIII/MTs 6 13
3. Kelas IX/MTs 3 10
4. Kelas X/MA 4 8 12
5. Kelas XI/MA 10 17 27
6. Kelas XII/MA 12 9 21
Jumlah
Sumber Data : Pondok Pesantren Sabrun Jamil 2016
9
dusun saja. Sedangkan santri yang tinggal di asrama Pondok Pesantren Sabrun
Jamil mereka berasal dari Taluda’a, Mamunga’a, Mopuya, Olele, Batudaa’a,
Marisa dan Paguyaman. 4
Tabel 3
Jenis
No. Nama Kelamin Keahlian
L/P
1 Dra. Zamrawati jusuf P Tahfidz Qur’an
2 Ustadz Helmi Podunge L Kitab Kuning
3 Ustadz Idris Sabi L Mudradat Bahasa Arab dan Bahasa
4
5
10
Inggris
4 Ustadz Ramli Mahmud L Ceramah 3 Bahasa
Abd Waris Mohamd,
5 L Kajian Fiqih
S.Ag
6 Ustadz Andi Paneo L Barjanji Shalawatan
Sumber Data : Pondok Pesantren Sabrun Jamil 2016
Dari uraian tabel di atas dan wawancara langsung dengan Kepala Bagian
Pengajaran Ibu Misnawati Jusuf, S.Pd bahwa kegiatan pengajaran dilakukan pada
waktu selesai kegiatan formal dan kegiatan Pondok Pesantren dimulai pada waktu
selesai shalat Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh. Sedang tim pengajar yang ada di
Pondok Pesantren Sabrun Jamil berasal atau lulusan dari IAIN Sultan Amai
Gorontalo dan UNG (Universitas Negeri Gorontalo) dan tim pengajar sebagian
adalah alumni Pondok Pesantren Sabrun Jamil itu sendiri.6
11
5. Ketika praktikan melakukan proses mengajar, respon dari pada materi
yang disampaikan cukup baik di kelas, hanya saja ada beberapa siswa
yang sangat aktif dan merespon cepat materi yang disampaikan.
6. Tidak ada kendala yang terjadi di dalam proses pembelajaran, siswa
belajar seperti biasanya.
7. Ketika praktikan melakukan KBM di kelas yang telah ditentukan
sesuai jadwal, praktikan menemukan sebuah kendala yaitu kekurangan
buku paket dan cok roll sehingga tidak bisa menggunakan infocus.
12
sopan dalam pembelajaran. Siswa tidak boleh berisik saat pembelajaran
berlangsung dan harus
memperhatikan rangkaian. Pembelajaran dari awal hingga akhir.
Pembelajaran Dimulai dari pukul 07.15 s/d Selesai.
c. Kendala yang terjadi dalam pembelajaran
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di MA Sabrun Jamil Botupingge
sedari awal telah banyak mendapatkan bimbingin dari guru pamong yang
dengan serius membimbing kami mulai dari awal visitasi 1 hingga akhir
penarikan cukup memberikan ilmu baru tentang dunia persekolahan.
Mulai dari pengenalan lingkungan sekolah, struktur bangunan sekolah,
guru-guru, serta adaptasi bersama siswa yang nanti akan menjadi
kolaborator kami saat pembelajaran.
Membuat Desain RPP melalui bimbingan dari sang guru pamong
dalam hal ini adalah Pak Feriyanto Adam S.Ag.M.Pd yang Alhamdulillah
dengan senatiasa menagajarkan banyak hal tentang dunia mengajar.
Seperti orang pada umumnya kendala pada saat proses pembelajaran pasti
banyak dan akan terjadi pada guru manapun. Begitu halnya dengan kami,
sebagai seorang mahasiswa yang hanya mempelajari banyak teori pada
saat perkuliahan, banyak hal yang perlu di perbaiki untuk menghindari
terjadi gagalnya sebuah proses.
Pembelajaran, salah satu dari sekian masalah yang kami hadapi saat
mengajar adalah kurang menguasai kelas. Hal ini saya sadari karena
kurangnya pengalaman praktek mengajar sehingga merasa sangat kurang
dalam pengelolaan kelas. Adanya siswa yang ribut dalam kelas saat proses
pembelajaran menjadi masalah yang cukup umum ditemukan. Sehingga
saya merasa penyampaian materi tidak tersampaikan dengan baik.
d. Faktor penyebab
Berdasarkan pengamatan yang kemudian menjadi bahan analisis kami
masalah/kendala yang kami hadapi saat proses pembelajaran antaranya
adalah kurangnya pengelolaan kelas saat pembelajaran menjadi pemicu
terjadinya timbulnya masalah saat pembelajran, adanya siswa yang kurang
13
perhatian, berisik dan lain sebagainya, kurangnya bekal microteaching saat
perkuliahan itu tentunya menjadi faktor pendamping karena sebelum turun
PPL harusnya mendapatkan bekal tersebut, agar di dunia lapangan akan
meminimalisir masalah yang terjadi Selan itu adanya jam pelajaran yang
berada pada siang hari membuat siswa mulai tidak serius menerima
pelajaran bahkan ada yang tidur saat pembelajaran.
e. Solusi/Tindakan
Setelah menghadapi masalah di atas selanjutnya kami melakukan
evalusi mandiri Menganalisis hal yang perlu di perbaiki terutama dalam
pengelolaan kelas. Dengan cara melihat beberapa video pembelajaran yang
berkaitan dengan masalah di atas, serta mencari berbagai referensi
berkaitan dengan parenting skill dan berusaha bisa dengan materi
parenting skill yang diajarkan pada saat perkuliahan sehingga masalah di
atas bisa berkurang. Kemudian adanya masalah siswa tidur pada saat jam
pelajaran tindakan yang dilakukan menyuruh teman sebangkunya untuk
membangunkan, sehingga siswa tersebut kembali bisa menerima pelajaran.
14
BAB III
A. Waktu Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan yang di laksanakan di setiap sekolah yang
telah di tetapkan oleh pihak Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan merupakan
mata kuliah wajib lulus bagi setiap mahasiswa terkhususkan jurusan pendidikan
Agama Islam (selaku Jurusan penulis laporan), yang memiliki bobot 4 SKS dalam
jurusan Pendidikan Agama Islam.
Sehubungan dengan hal itu, PPL merupakan kegiatan penerapan segala hal
yang telah di peroleh di bangku kuliah pada dunia praktis atau dengan kata lain
merupakan keterpaduan antar teori dan praktik yang sekaligus merupakan bagian
integral dalam rangka pembentukkan tenaga kependidikan yang profesional, maka
dari itu mahasiswa yang siap turun untuk melaksanakan praktik pengalaman
lapangan diantar pada tanggal 6 september 2023.
16
b. Jadwal Praktik
17
ISTIRAHAT 10.16 - 10.35
V 10.36 - 11.20
VI 11.21 - 12.05
ISIRATAT &
12.05 - 12.35
SHALAT
VII 12.36 - 13.15
VIII 13.16 - 14.00
IX 14.01 - 14.45
18
NAMA PESERTA
01. Sariyanto
07 Moh. Fiqhransya
19
c. Kelas Praktik
JADWAL PELAJARAN SEMESTER GANJIL MA SABRUN JAMIL
BOTUPINGGE
(Mahasiswa Ppl)
Nama : Sariyanto
Nim : 201012107
Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam
Sekolah : Ma Sabrun Jamil Botupingge
Keterangan:
Mata pelajaran yang akan diujiankan adalah Aqidah Akhlak pada kelas XI
(Sebelas). Pelaksanaan ujian akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal mapel
tertulis dalam jadwal pekan yang belum ditentukan.
B. Pelaksanaan PPL
20
a. Observasi Lingkungan Sekolah
Setelah melakukan pengantaran ke sekolah lokasi Madrasah Aliyah
Sabrun Jamil Botupingge, kami melakukan observasi atau pengamatan
gambaran budaya sekolah yang ada di Madrasah Aliyah Sabrun Jamil
Botupingge yakni mengamati keadaan sekolah, kegiatan pembelajaran,
kondisi fasilitas, yang dimiliki sekolah dan mengamati seluruh interaksi
seluruh warga sekolah.
b. Rapat dan Pembagian Mata Pelajaran yang Dibimbing Langsung oleh Guru
Pamong
Rapat dilaksanakan di ruangan Dewan Guru Madrasah Aliyah Sabrun
Jamil Botupingge dan di hadiri peserta Praktik Pengalaman Lapangan, agenda
rapat ini membahas mengenai pembagian mata pelajaran untuk mahasiswa
jurusan Pendidikan Agama Islam dan pengarahan kepada mahasiswa Tadris
Bahasa Inggris dan Pendidikan Bahasa Arab untuk berkosultasi pada guru
mata pelajaran yang diarahkan langsung oleh Guru Pamong. Selanjutnya,
Guru Pamong memberikan arahan kepada mahasiswa terkait sistem
pendidikan di Madrasah Aliyah Sabrun Jamil Botupingge beserta pembuatan
RPP sesuai dengan materi ajar yang sudah dibagi.
c. Prosedur Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Adapun kegiatan penyusunan RPP dibagi sesuai dengan mata pelajaran.
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik
dengan upaya mencapai KD. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan
dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu
keutuhan pengalaman belajar. RPP dibuat dalam 2 model, yang pertama RPP
dengan berdasar kurikulum 2013 sedangkan yang kedua sebuah Modul ajar
yang berdasar pada kurikulum merdeka.
d. Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Proses belajar mengajar ini terjadi melalui transfer ilmu pengetahuan dari
guru ke siswa dan siswa bisa menerima setiap ilmu pengetahuan yang
diberikan oleh guru. Adapun kegiatan proses belajar mengajar di Madrasah
21
Aliyah Sabrun Jamil Botupingge ini menggunakan buku paket pembelajaran
dan adapun metode yang digunakan adalah metode ceramah dan diskusi.
Dalam proses pembelajaran pertemuan laksanakan sampai dengan 6 (kali)
pertemuan sesuai mata pelajaran yang dibagi oleh pamong dan dimuat dalam
jurnal penelitian serta di akhiri dengan ujian mengajar dalam bentuk Video.
Adapun pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang ditangguhkan kepada
peserta PPL. berupa infal mata pelajaran di luar bidang studi.
e. Ikut Serta Dalam Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan Maulid Nabi Muhammad
Saw Dan Pembuatan Tolangga Sebagai Adat.
Kegiatan ini digelar untuk menjadi salah satu cara mendekatkan Ukhuwah
Islamiyah masyarakat Madrasah Aliyah Sabrun Jamil Botupingge baik dari
kalangan guru maupun siswa. Adapun bentuk dari pada kegiatan ini yaitu
sebagai bentuk persembahan atau kebahagiaan atas kelahiran Baginda Nabi
Muhammad SAW.
f. Ikut Serta Dalam Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Publik Speaking
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan terprogram jangka pendek, yaitu
kegiatan rutinitas pada hari Jum’at persetiap pekan. Dengan adanya program
tersebut, mahasiswa PPL sering mengikuti kegitan pramuka yang
dilaksanakan dalam madrasah yang terbimbing langsung guru.
g. Ujian PPL
Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk mendapatkan data dan
informasi yang diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana
pembelajaran yang telah berjalan agar dapat membuat penilaian (judgment)
dan perbaikan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan hasilnya. Istilah
evaluasi pembelajaran sering di sama artikan dengan ujian. Dalam evaluasi
mengajar dilaksanakan pada minggu pekan ke 6 atau pada pertemuan ke 6
yang dinilai oleh guru pamong berdasarkan rubrik yang telah disediakan oleh
pihak kampus IAIN Sultam Amai Gorontalo, Dosen Pembimbing serta kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Sabrun Jamil Botupingge.
h. Penarikan Mahasiswa PPL
22
Adapun penarikan mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di
lakukan pada tanggal 27 Oktober 2023 oleh bapak Dr. Burhanudin Abdul
Karim Mantau, S.Ag., M.Pd.I. selaku Dosen Pembimbing serta dirangkaikan
penyerahan cendramata kepada Kepala Madrasah dan Guru Pamong serta
Guru Bidang Studi PAI, TBI, PBA sebagai bentuk apresiasi dari mahasiswa
PPL.
23
BAB IV
1. Masalah Pribadi
Masalah
Adapun masalah Pribadi yang ditemui dalam kegiatan PPL yaitu (TIDAK
MEMPUNYAI LEPTOP), sebagai alat:
1) Bantu dalam kegiatan PPL
Solusi
Belum ditemukan karena solusinya UANG, hanya UANG yang dapat
menyelesaikan permasalahan ini.
2. Proses pembuatan Video Praktikan Pembelajaran (Video 1)
Masalah
Dalam pembuatan Video Praktik Pembelajaran maupun Video Sumber
belajar, praktikan mengalami kesusahan dalam pengeditan dikarenakan
kapasitas memori yang tidak cukup (Dikarenakan Handphone Hanya
Mempunyai Ram Yang Sangat Kecil), adapun pengeditan menggunakan
handphone teman sangat tidak efektif karena handphone milik orang lain
bukan milik sendiri.
Solusi
Berdasarkan temuan masalah diatas maka solusi yang dilakukan praktikan
adalah TJT (Tindakan Jalan Tengah), apa yang dimaksudkan dengan TJT.
yaitu dengan cara meminjam fasilitas yang dimiliki teman praktikan, dengan
isu membuat Video sebagai salah satu syarat mutlak lulus Mata Kuliah PPL.
24
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pengalaman selama Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang
dilaksanakan selama kurun lebih dua bulan di Madrasah Aliyah Sabrun Jamil
Botupingge ini yakni pada tanggal 06 September hingga 27 Oktober tahun 2023,
diketahui bahwa kegiatan penggunaan perangkat pembelajaran seperti penyusunan
RPP dibagi sesuai dengan mata pelajaran. RPP dijabarkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dengan upaya mencapai KD. RPP
disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara, KD, SK,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, Indikator pencapaian kompetensi
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
25
dengan ujian mengajar yang di review oleh guru pamong dalam bentuk Video
Sumber Belajar dan Video Praktik Mengajar.
B. Saran
Saran yang dapat kami berikan terkait dengan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) ini adalah untuk kedepannya pelaksanaan PPL ini lebih harus memiliki
perencanaan yang baik dan mahasiswa harus lebih siap menghadapi hambatan dan
tantangan yang ada di lapangan praktik dan lebih mengasah potensi dan keahlian
pada bidang masing-masing. Selebihnya tidak lain adalah hanya ucapan terima
kasih kepada seluruh pihak baik dari pihak panitia PPL maupun pihak sekolah
yang sudah menerima kami dalam melaksanakan tugas kewajiban kami sebagai
mahasiswa.
26
DAFTAR PUSTAKA
Lian G. Otaya, Damghuri, Andi Nurwati, Ahmad M. Latief, Buku Pedoman PPL
FITK-IAIN Sultan Amai Gorontalo, ed. By SDA Romynenza
Noholo, M.Adm. (Gorontalo: IAIN Sultan Amai Gorontalo).
http:// nurulyaqingtlo.mysch.id/
27