352310545 Panduan Praktis pengadaan dalam Industri Makanan Industri makanan dan minuman adalah sektor krusial dalam perekonomian global. Konsumen bergantung pada produk-produk ini untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari. Oleh karena itu, keamanan pangan dan kualitas produk menjadi prioritas utama dalam industri ini. Pengadaan barang dan jasa dalam industri ini tidak hanya berkaitan dengan bahan baku, tetapi juga mencakup peralatan produksi, layanan logistik, pengujian laboratorium, dan banyak aspek lainnya yang berkontribusi pada hasil akhir yang aman dan berkualitas.
Menurut Depkes (2007),
pemesanan bahan makanan merupakan kegiatan penyusunan permintaan atau order bahan makanan berdasarkan pedoman menu dan rata-rata jumlah konsumen yang ada. Sistem pemesanan bahan makanan bertujuan agar tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai dengan standar atau spesifikasi yang ditetapkan. Pemesanan bahan makanan bisa dilakukan berdasarkan dengan kurun waktu tertentu (harian, mingguan, atau bulanan). Menurut Depkes (2007), pemesanan bahan makanan merupakan kegiatan penyusunan permintaan atau order bahan makanan berdasarkan pedoman menu dan rata-rata jumlah konsumen yang ada. Sistem pemesanan bahan makanan bertujuan agar tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai dengan standar atau spesifikasi yang ditetapkan. Pemesanan bahan makanan bisa dilakukan berdasarkan dengan kurun waktu tertentu (harian, mingguan, atau bulanan). Menurut Depkes (2007), pemesanan bahan makanan merupakan kegiatan penyusunan permintaan atau order bahan makanan berdasarkan pedoman menu dan rata-rata jumlah konsumen yang ada. Sistem pemesanan bahan makanan bertujuan agar tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai dengan standar atau spesifikasi yang ditetapkan. Pemesanan bahan makanan bisa dilakukan berdasarkan dengan kurun waktu tertentu (harian, mingguan, atau bulanan). Adapun syarat-syarat yang dibutuhkan pada pelaksanaan pemesanan bahan makanan, yaitu: 1) Terdapat kebijakan Institusi mengenai pengadaan bahan makanan. 2) Terdapat kebijakan antar Institusi dengan rekanan atau pemasok. 3) Terdapat spesifikasi bahan makanan. 4) Terdapat daftar pesanan bahan makanan. 5) Tersedia dana untuk pembelian bahan makanan. 6) Terdapat pedoman menu. 7) Terdapat perencanaan kebutuhan bahan makanan sesuai periode tertentu. 8) Terdapat informasi jumlah konsumen (Depkes, 2007). Tujuan pelaksanaan sistem pemesanan bahan makanan makanan adalah tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai dengan standar dan spesifikasi yang telah ditentukan oleh pihak institusi (Depkes, 2007). Pemilihan pemasok yang tepat merupakan tahap awal dalam memastikan keamanan pangan dan kualitas produk yang dihasilkan. Perusahaan dalam industri makanan dan minuman harus bekerja sama dengan pemasok yang memiliki catatan keamanan yang baik dan mematuhi regulasi yang berlaku. Pemasok harus dapat memberikan bukti bahwa bahan baku yang mereka sediakan telah diuji dan divalidasi untuk memenuhi standar yang ditetapkan. Tujuan Pemilihan pemasok yang tepat merupakan tahap awal dalam memastikan keamanan pangan dan kualitas produk yang dihasilkan. Perusahaan dalam industri makanan dan minuman harus bekerja sama dengan pemasok yang memiliki catatan keamanan yang baik dan mematuhi regulasi yang berlaku. Pemasok harus dapat memberikan bukti bahwa bahan baku yang mereka sediakan telah diuji dan divalidasi untuk memenuhi standar yang ditetapkan. Langkah-Langkah Berdasarkan Bakri, Intiyati, & Widartika (2018), terdapat langkah-langkah dalam pemesanan bahan makanan, antara lain: 1) Pesanan bahan makanan dibuat berdasarkan Taksiran Kebutuhan Bahan Makanan (TKBM), dimana merupakan perkiraan dalam proses menetapkan jumlah, macam, dan kualitas bahan makanan dalam kurun waktu tertentu. 2) Menentukan frekuensi pemesanan pada bahan makanan segar dan kering. Bahan makanan segar merupakan bahan makanan yang biasanya bersifat tidak tahan lama, seperti ikan segar, daging segar, sayuran, dan buah-buahan (Chandra & Sucita, 2015). Sedangkan bahan makanan kering merupakan Bahan makanan kering merupakan merupakan bahan makanan yang sudah dikemas dan sifatnya tahan lama (Handayaningrum & Astuti, 2014). 3) Mengajukan usulan kepada pimpinan mengenai kebutuhan bahan makanan. Contoh usulannya yaitu memberikan saran yang tepat kepada pimpinan dalam memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan bagi para konsumen atau pasien sesuai dengan standar kecukupan gizi yang ditetapkan. Persyaratan Adapun syarat-syarat yang dibutuhkan pada pelaksanaan pemesanan bahan makanan, yaitu: 1) Terdapat kebijakan Institusi mengenai pengadaan bahan makanan. 2) Terdapat kebijakan antar Institusi dengan rekanan atau pemasok. 3) Terdapat spesifikasi bahan makanan. 4) Terdapat daftar pesanan bahan makanan. 5) Tersedia dana untuk pembelian bahan makanan. 6) Terdapat pedoman menu. 7) Terdapat perencanaan kebutuhan bahan makanan sesuai periode tertentu. 8) Terdapat informasi jumlah konsumen (Depkes, 2007). kualitas produk adalah faktor lain yang sangat penting dalam industri makanan dan minuman. Konsumen mengharapkan produk yang konsisten dalam rasa, tekstur, dan penampilan. Pengadaan barang dan jasa memainkan peran besar dalam menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Perangkat produksi yang berkualitas tinggi merupakan fondasi dari produk yang berkualitas. Peralatan yang digunakan dalam proses produksi harus sesuai dengan standar industri dan mampu menjaga integritas produk. Pengadaan peralatan produksi harus dilakukan dengan hati-hati, melibatkan penilaian mendalam terhadap spesifikasi teknis dan kecocokan peralatan dengan kebutuhan produksi. Membuat Alur Pengadaan Bahan Baku Produksi Perusahaan Manufaktur 1. Prosedur Permintaan Pembelian Bahan Baku 2. Prosedur Pemilihan Pemasok dan Penetapan Harga 3. Prosedur Pemesanan Pembelian 4. Prosedur Penerimaan Barang 5. Prosedur Penerimaan Barang 6. Prosedur Pembayaran
Dokumen Prosedur Pengadaan Bahan Baku
Menurut Mulyadi, dokumen yang di gunakan dalam sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku adalah sebagai berikut:
1. Surat Permintaan Pembelian (SPP).
2. Surat Permintaan Penawaran (SPPH). 3. Pesanan Pembelian (SOP). 4. Laporan Penerimaan Barang (LPB). 5. Surat Perintah Perubahan (SPO). 6. Bukti Pembayaran Tunai (BKK).
Pengendalian Internal Prosedur Pembelian
Sistem pengendalian yang di gunakan dalam prosedur pembelian bahan baku adalah sebagai berikut: 1. Adanya pemisahan wewenang dan fungsi dari masing-masing divisi sehingga pekerjaan yang di lakukan sesuai dengan ranah divisi, seperti: Divisi Gudang, Divisi Pembelian, Divisi Pendapatan, Divisi Akuntansi, Divisi Keuangan. 2. Adanya sistem otorisasi dan prosedur pencatatan data terkait pembelian bahan baku. Sistem otorisasi yang di terapkan adalah sebagai berikut: Surat permintaan pembelian bahan baku yang di tandatangani oleh pejabat tertinggi dari divisi gudang. Setiap pemilihan pemasok harus disetujui oleh manajer divisi pembelian dan direktur utama. Setiap pembelian bahan baku harus mendapat persetujuan dari manajer pembelian dan manajer keuangan. Laporan penerimaan barang harus di tandatangani oleh bagian penerimaan dan juga bagian gudang. Setiap pencatatan yang di buat oleh pihak akuntansi harus berdasarkan dokumen yang telah di sahkan oleh manajer akuntansi. Sebelum melakukan pembayaran, harus ada izin terlebih dahulu dari direktur utama, manajer keuangan, dan manajer akuntansi. 3. Otorisasi tambahan untuk kontrol Setiap dokumen harus memiliki kode dan nomor seri untuk memudahkan pencatatan dan pengarsipan. Pengarsipan dokumen yang masuk atau keluar dari setiap divisi. Tujuan pengarsipan adalah untuk memudahkan saat di cari. Setiap dokumen yang akan di berikan harus memiliki tanda otorisasi dari pihak yang bertanggung jawab. Penyimpanan arsip dilakukan per divisi dengan masa kerja minimal 5 tahun.
Referensi
Panduan Praktis Pengadaan dalam Industri Makanan dan Minuman,
https://www.studocu.com/id/document/universitas-pembangunan-nasional-veteran-jakarta/ sistem-penyelenggaraan-makanan-institusi-kesehatan/sistem-pengadaan-dan-penerimaan- bahan-makanan/45551722 Sistem Pengadaan dan Penerimaan Bahan Makanan, https://blog.kelaspengadaan.id/2023/08/25/panduan-praktis-pengadaan-dalam-industri- makanan-dan-minuman/ Membuat Alur Pengadaan Bahan Baku Produksi Perusahaan Manufaktur, Membuat Alur Pengadaan Bahan Baku Produksi Perusahaan Manufaktur (dconsulting.id) Langkah-Langkah Berdasarkan Bakri, Intiyati, & Widartika (2018), terdapat langkah-langkah dalam pemesanan bahan makanan, antara lain: 1) Pesanan bahan makanan dibuat berdasarkan Taksiran Kebutuhan Bahan Makanan (TKBM), dimana merupakan perkiraan dalam proses menetapkan jumlah, macam, dan kualitas bahan makanan dalam kurun waktu tertentu. 2) Menentukan frekuensi pemesanan pada bahan makanan segar dan kering. Bahan makanan segar merupakan bahan makanan yang biasanya bersifat tidak tahan lama, seperti ikan segar, daging segar, sayuran, dan buah-buahan (Chandra & Sucita, 2015). Sedangkan bahan makanan kering merupakan Bahan makanan kering merupakan merupakan bahan makanan yang sudah dikemas dan sifatnya tahan lama (Handayaningrum & Astuti, 2014). 3) Mengajukan usulan kepada pimpinan mengenai kebutuhan bahan makanan. Contoh usulannya yaitu memberikan saran yang tepat kepada pimpinan dala
Die neue Verordnung (EU) für Medizinprodukte 2017/745: Chancen und Risiken für Hersteller unter besonderer Berücksichtigung des Konformitätsbewertungsverfahrens
Siegfried Pöchtrager - Qualitätsmanagement in Der Agrar - Und Ernährungswirtschaft - Institutionen, Strukturen Und Entscheidungsrelevante Faktoren-Springer (2011)