Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Tugas Artikel Ilmiah
Tugas Artikel Ilmiah
NPM : 0321015
4. PERAN PEKERJA Aries Y. Metode kualitatif: Di Indonesia, istilah Gap sektoral: Masih
SOSIAL DI Ahmadi Metode ini dapat pekerjaan sosial dalam terbatasnya
PERINDUSTRIAN Hadiyanto digunakan untuk perindustrian masih penelitian yang
INDONESIA A. Rachim mengkaji peran belum banyak dikenal mengkaji peran
Moch pekerja sosial oleh banyak perusahaan- pekerja sosial di
Zaenuddin perusahaan, serta oleh sektor-sektor
secara mendalam
masyarakat luas. Belum industri tertentu,
dan menyeluruh.
banyak perusahaan yang misalnya sektor
Metode kualitatif
mengunakan jasa manufaktur, sektor
dapat pekerja sosial di pertambangan, atau
menggunakan dalamnya. Sementara itu sektor jasa. Hal ini
berbagai teknik di era globalisasi ini, menyebabkan
pengumpulan data, banyak perusahaan- pemahaman tentang
seperti wawancara, perusahaan yang sudah peran pekerja sosial
observasi, dan sejak lama mengunakan di sektor-sektor
studi kasus. konsep pekerjaan sosial industri tertentu
di dalam perusahaannya. masih kurang
Sehingga bisa komprehensif.
meningkatkan kualitas
perusahaan tersebut.
Bidang garapan
pekerjaan sosial industri
meliputi sektor internal
dan eksternal. Sektor
internal meliputi
pelayanan konseling, K3
(kesehatan dan
keselamatan kerja),
manajemen sumber daya
manusia, layanan
pembelaan pegawai dan
keluaganya,
perencanaan sebelum
dan sesudah pensiun dan
lainnya. Sedangkan pada
sektor eksternal ada
yang dinamakan
dengankonsep tanggung
jawab sosial perusahaan
atau Coorporate Social
Responsibility (CSR).
Peran pekrja sosial di
perusahaan adalah pada
sektor internal dan
eksternal, pekerjaan
sosial industri
melibatkan program-
program bantuan bagi
pegawai, seperti
pelayanan
konselingterapi
kelompok, dan
pengembangan sumber
daya manusia. Secara
eksternal, pekerjaan
sosial industri, berwujud
dalam berbagai bentuk
program CSR atau
tanggung jawab sosial
perusahaan yang
berbentuk berbagai
bantuan program
pengembangan
masyarakat, dan
berbagai bantuan
lainnya yang bersifat
sustainable development
atau pembangunan
berkelanjutan.
5. Corporate Social Sunaryo Metode kualitatif: Di Indonesia, Gap spasial: Masih
Responsibility Metode ini dapat keberadaan CSR sudah terbatasnya
(CSR) Dalam digunakan untuk memperoleh legitimasi penelitian yang
Perspektif mengkaji peran untuk dilaksanakan oleh mengkaji CSR
Pembangunan pekerja sosial suatu perusahaan. Hal dalam perspektif
Berkelanjutan secara mendalam ini tidak terlepas dari pembangunan
dan menyeluruh. dampak negatif yang
berkelanjutan di
Metode kualitatif ditimbulkan dari
wilayah-wilayah
dapat beroperasinya suatu
menggunakan kegiatan bisnis yang tertentu, misalnya di
berbagai teknik dijalankannya. wilayah perkotaan,
pengumpulan data, Kewajiban untuk wilayah pedesaan,
seperti wawancara, melaksanakan CSR atau wilayah
observasi, dan tersebut telah diatur di terpencil. Hal ini
studi kasus. dalam berbagai menyebabkan
peraturan perundangan, pemahaman tentang
baik yang terkait dengan CSR dalam
perusahaan (UUPT, perspektif
UUPMA, dan UU pembangunan
BUMN) maupun yang berkelanjutan di
berhubungan dengan
wilayah-wilayah
HAM (UU No. 39
tertentu masih
Tahun 1999) dan
pembangunan kurang
berkelanjutan yang komprehensif.
terdapat dalam berbagai Gap sektoral: Masih
undangundang yang terbatasnya
terkait dengan penelitian yang
lingkungan. mengkaji CSR
Perusahaan yang ingin dalam perspektif
mencapai corporate pembangunan
sustainability dituntut berkelanjutan di
memiliki program- sektor-sektor
program CSR yang tertentu, misalnya
berorientasi pada sektor industri,
pembangunan sektor jasa, atau
berkelanjutan. Program- sektor pertanian. Hal
program CSR dimaksud ini menyebabkan
adalah program-program pemahaman tentang
yang senantiasa CSR dalam
berorientasi pada perspektif
Dasakarya Pengelolaan pembangunan
Lingkungan Hidup berkelanjutan di
(DPLH). sektor-sektor
Seiring dengan tertentu masih
diwajibkannya secara kurang
hukum bagi perusahaan komprehensif.
untuk melaksanakan
CSR dan kesadaran
konsumen, maka akan
semakin banyak
perusahaan peduli pada
pelestarian lingkungan.
Di samping itu, dengan
otonomi daerah akan
memberi peluang
tercapainya kualitas
keputusan menjadi lebih
baik, karena pihak-pihak
yang berkompeten turut
dalam proses
pengambilan keputusan.