Sie sind auf Seite 1von 6

Nama : Dita Septia

NPM : 0321015

N Judul Artikel Penulis Metode Penelitian Hasil penelitian Gap penelitian


o
1. IMPLEMENTASI  Marthin  Penelitian ini  Di dalam  Tidak terdapat
PRINSIP  Marthen menggunakan pengimplementasiaann metode penelitian
CORPORATE  B.Salindin metode penelitian ya, diharapakan agar  Gap konseptual:
SOCIAL g kualitatif dengan unsur-unsur Artikel tersebut
RESPONSIBILITY Inggit Akim pendekatan perusahaan, pemerintah menggunakan
(CSR) deskriptif. dan masyarakat saling
konsep CSR yang
BERDASARKAN Metode kualitatif berinteraksi dan
UNDANG- terlalu luas, sehingga
digunakan karena mendukung, supaya
UNDANG penelitian ini CSR dapat diwujudkan sulit untuk
NOMOR 40 bertujuan untuk secara komprehensif, menentukan dampak
TAHUN 2007 mendeskripsikan sehingga dalam CSR secara spesifik.
TENTANG implementasi pengambilan CSR dapat
PERSEROAN prinsip CSR keputusan, menjalankan didefinisikan sebagai
TERBATAS berdasarkan keputusan, dan komitmen
Undang-Undang pertanggungjawabanny perusahaan untuk
Nomor 40 Tahun a dapat dilaksanakan menjalankan
2007 tentang bersama. bisnisnya secara
Perseroan  Menyadari pentingnya berkelanjutan dan
Terbatas. suatu tanggung jawab bertanggung jawab
Pendekatan sosial (CSR), maka dengan
deskriptif dalam penerapan CSR
digunakan untuk memperhatikan
diperlukan suatu law
menggambarkan enforcement untuk aspek sosial dan
secara sistematis mengatur bagaimana lingkungan. Namun,
dan faktual ketentuan ada berbagai macam
tentang fenomena penerapannya. Berikut program CSR yang
yang diteliti. adalah peraturan yang dapat dilakukan oleh
mendukung perusahaan,
pelaksanaan CSR di sehingga perlu ada
Indonesia, yakni : definisi yang lebih
1. Undang-Undang spesifik tentang
Nomor 40 Tahun dampak CSR
2007 Tentang terhadap
Perseroan Terbatas
peningkatan kualitas
(UUPT)
hidup manusia
2. Undang-Undang
Nomor 25 Tahun Indonesia.
2007 Tentang  Gap empiris: Artikel
Penanaman Modal tersebut tidak
(UUPM) menggunakan data
3. Undang-Undang empiris untuk
Nomor 4 Tahun mengukur dampak
2009 Tentang CSR terhadap
Pertambangan peningkatan kualitas
Mineral dan hidup manusia
Batubara (Minerba). Indonesia. Hal ini
 Implementasi CSR ini membuat sulit untuk
seyogyanya menentukan apakah
memberikan manfaat CSR memang efektif
yang sebesarbesarnya dalam meningkatkan
baik bagi internal kualitas hidup
maupun eksternal manusia Indonesia.
perusahaan, sehingga
filosofi pemberian CSR
itu sendiri tercapai.
2. PEMANFAATAN  Herlina Astri  Mencari acuan  Program CSR yang  Gap konseptual:
CORPORATE dari berbagai berkelanjutan Artikel ini
SOCIAL sumber-sumber diharapkan dapat menggunakan
RESPONSIBILITY referensi. membantu konsep CSR yang
(CSR) BAGI  Melakukan menciptakan kehidupan terlalu luas, sehingga
PENINGKATAN pengkajian masyarakat yang lebih sulit untuk
KUALITAS terhadap sejahtera dan mandiri. menentukan dampak
HIDUP MANUSIA fenomena yang  Setiap kegiatan CSR secara spesifik.
INDONESIA akan dibahas. tersebut akan  Gap empiris: Artikel
 Mengambil melibatkan semangat ini tidak
kesimpulan dari sinergi dari semua menggunakan data
analisis yang pihak secara terus empiris untuk
telah dilakukan. menerus membangun mengukur dampak
dan menciptakan CSR terhadap
kesejahteraan dan
peningkatan kualitas
kemandirian
hidup manusia
masyarakat.
 CSR harus dilihat Indonesia.
secara objektif bahwa
kemunculannya
merupakan tanggung
jawab yang
ditunjukkan oleh
perusahaan-perusahaan
pada lingkungan
eksternalnya.
 CSR bagi peningkatan
kualitas hidup manusia,
yaitu adanya
penekanan pada aspek
kesukarelaan dan
altruisme perusahaan
dalam melakukan
aktivitas CSR-nya
sehingga mampu
memelihara eksistensi
perusahaan dan
tanggung jawabnya
pada manusia serta
lingkungan sekitar.
3. PRAKTIK  Gina  Penelitian ini  CSR memiliki 3  Gap konseptual:
CORPORATE Bunga menggunakan bentuk program yaitu Masih terdapat
SOCIAL Nayenggita metode penelitian charity, philantrohy perbedaan
RESPONSIBILITY kualitatif dengan dan citizenship. pemahaman tentang
(CSR)  Santoso Tri pendekatan Namun dalam konsep CSR di
DI INDONESIA Raharjo deskriptif pelaksanaannya masih antara berbagai
analitik. Metode banyak pada tahap pemangku
 Risna kualitatif dipilih charity. Tahap tersebut kepentingan. Hal ini
Resnawaty karena penelitian belum masuk pada dapat menyebabkan
ini bertujuan tahap pemberdayaan kebingungan dan
untuk memahami karena hanya bersifat
ketidakjelasan dalam
praktik CSR di bantuan kepada
pelaksanaan CSR.
Indonesia secara masyarakat itu.
mendalam dan  Pelaksanaan CSR di  Gap empiris: Masih
menyeluruh. Indonesia masih terbatasnya
Pendekatan memiliki beberapa penelitian yang
deskriptif analitik hambatan tersendiri. menggunakan data
dipilih untuk Kebutuhan masyarakat empiris untuk
menggambarkan masih belum terpenuhi mengkaji praktik
dan menganalisis secara nyata dan tepat CSR. Hal ini
praktik CSR di sasaran. Terkadang menyebabkan
Indonesia. dari tiap perusahaan pemahaman tentang
pun masih melakukan praktik CSR masih
CSR ini bukan sebagai bersifat subjektif dan
tanggung jawab
kurang akurat.
sosialnya saja. Tetapi
melaksanakan sebagai  Gap sektoral: Masih
keuntungan komersial terbatasnya
bagi perusahaan. penelitian yang
 Hal lain, CSR dapat mengkaji praktik
dijadikan sebagai CSR di sektor-sektor
kebutuhan bagi tertentu, misalnya
perusahaan bukan sektor industri,
tuntutan, karena selain sektor jasa, atau
meingkatkan image sektor pertanian. Hal
bagi perusahaan juga ini menyebabkan
membangun pemahaman tentang
negaranya sendiri.
praktik CSR di
sektor-sektor
tertentu masih
kurang
komprehensif.

4. PERAN PEKERJA  Aries Y.  Metode kualitatif:  Di Indonesia, istilah  Gap sektoral: Masih
SOSIAL DI Ahmadi Metode ini dapat pekerjaan sosial dalam terbatasnya
PERINDUSTRIAN  Hadiyanto digunakan untuk perindustrian masih penelitian yang
INDONESIA A. Rachim mengkaji peran belum banyak dikenal mengkaji peran
 Moch pekerja sosial oleh banyak perusahaan- pekerja sosial di
Zaenuddin perusahaan, serta oleh sektor-sektor
secara mendalam
masyarakat luas. Belum industri tertentu,
dan menyeluruh.
banyak perusahaan yang misalnya sektor
Metode kualitatif
mengunakan jasa manufaktur, sektor
dapat pekerja sosial di pertambangan, atau
menggunakan dalamnya. Sementara itu sektor jasa. Hal ini
berbagai teknik di era globalisasi ini, menyebabkan
pengumpulan data, banyak perusahaan- pemahaman tentang
seperti wawancara, perusahaan yang sudah peran pekerja sosial
observasi, dan sejak lama mengunakan di sektor-sektor
studi kasus. konsep pekerjaan sosial industri tertentu
di dalam perusahaannya. masih kurang
Sehingga bisa komprehensif.
meningkatkan kualitas
perusahaan tersebut.
 Bidang garapan
pekerjaan sosial industri
meliputi sektor internal
dan eksternal. Sektor
internal meliputi
pelayanan konseling, K3
(kesehatan dan
keselamatan kerja),
manajemen sumber daya
manusia, layanan
pembelaan pegawai dan
keluaganya,
perencanaan sebelum
dan sesudah pensiun dan
lainnya. Sedangkan pada
sektor eksternal ada
yang dinamakan
dengankonsep tanggung
jawab sosial perusahaan
atau Coorporate Social
Responsibility (CSR).
 Peran pekrja sosial di
perusahaan adalah pada
sektor internal dan
eksternal, pekerjaan
sosial industri
melibatkan program-
program bantuan bagi
pegawai, seperti
pelayanan
konselingterapi
kelompok, dan
pengembangan sumber
daya manusia. Secara
eksternal, pekerjaan
sosial industri, berwujud
dalam berbagai bentuk
program CSR atau
tanggung jawab sosial
perusahaan yang
berbentuk berbagai
bantuan program
pengembangan
masyarakat, dan
berbagai bantuan
lainnya yang bersifat
sustainable development
atau pembangunan
berkelanjutan.
5. Corporate Social  Sunaryo Metode kualitatif:  Di Indonesia,  Gap spasial: Masih
Responsibility Metode ini dapat keberadaan CSR sudah terbatasnya
(CSR) Dalam digunakan untuk memperoleh legitimasi penelitian yang
Perspektif mengkaji peran untuk dilaksanakan oleh mengkaji CSR
Pembangunan pekerja sosial suatu perusahaan. Hal dalam perspektif
Berkelanjutan secara mendalam ini tidak terlepas dari pembangunan
dan menyeluruh. dampak negatif yang
berkelanjutan di
Metode kualitatif ditimbulkan dari
wilayah-wilayah
dapat beroperasinya suatu
menggunakan kegiatan bisnis yang tertentu, misalnya di
berbagai teknik dijalankannya. wilayah perkotaan,
pengumpulan data, Kewajiban untuk wilayah pedesaan,
seperti wawancara, melaksanakan CSR atau wilayah
observasi, dan tersebut telah diatur di terpencil. Hal ini
studi kasus. dalam berbagai menyebabkan
peraturan perundangan, pemahaman tentang
baik yang terkait dengan CSR dalam
perusahaan (UUPT, perspektif
UUPMA, dan UU pembangunan
BUMN) maupun yang berkelanjutan di
berhubungan dengan
wilayah-wilayah
HAM (UU No. 39
tertentu masih
Tahun 1999) dan
pembangunan kurang
berkelanjutan yang komprehensif.
terdapat dalam berbagai  Gap sektoral: Masih
undangundang yang terbatasnya
terkait dengan penelitian yang
lingkungan. mengkaji CSR
 Perusahaan yang ingin dalam perspektif
mencapai corporate pembangunan
sustainability dituntut berkelanjutan di
memiliki program- sektor-sektor
program CSR yang tertentu, misalnya
berorientasi pada sektor industri,
pembangunan sektor jasa, atau
berkelanjutan. Program- sektor pertanian. Hal
program CSR dimaksud ini menyebabkan
adalah program-program pemahaman tentang
yang senantiasa CSR dalam
berorientasi pada perspektif
Dasakarya Pengelolaan pembangunan
Lingkungan Hidup berkelanjutan di
(DPLH). sektor-sektor
Seiring dengan tertentu masih
diwajibkannya secara kurang
hukum bagi perusahaan komprehensif.
untuk melaksanakan 
CSR dan kesadaran
konsumen, maka akan
semakin banyak
perusahaan peduli pada
pelestarian lingkungan.
Di samping itu, dengan
otonomi daerah akan
memberi peluang
tercapainya kualitas
keputusan menjadi lebih
baik, karena pihak-pihak
yang berkompeten turut
dalam proses
pengambilan keputusan.

Das könnte Ihnen auch gefallen