Sie sind auf Seite 1von 2

Soal Latihan PPT

1. Kewajiban lancar/ kewajiban jangka pendek adalah hutang yang jangka waktunya
kurang dari satu periode akuntansi/ satu tahun. Dimana pembayarannya menggunakan
aktiva lancar atau dengan menciptakan utang yang baru, contohnya Utang usaha,
utang pajak, pendapatan dibayar dimuka, sedangkan Kewajiban jangka panjang
adalah hutang yang jangka waktunya lebih dari satu satu periode akuntansi/ satu
tahun. Dimana pembayaran dengan menggunakan dana kas. Tapi dapat juga diganti
dengan asset tertentu, contohnya Utang obligasi dan hipotek.
2. Kewajiban lancar terdiri dari Utang bank tidak dibedakan antara utang bank
maupun utang bank jangka panjang, Utang Usaha dibagi menjadi Pihak yang
mempunyai hubungan istimewa dan Pihak Ketiga, Utang pajak merupakan
pembayara pajak yang dilakukan dengan mekanisme pemotongan dan/atau
pemungutan pajak, Pajak Penghasilan 21, Pajak Penghasilan 23, Pajak Penghasilan
26, PPN Keluaran (Pajak Keluaran), Utang Dividen, Utang Wesel dan Pendapatan
Diterima Dimuka, sedangkan Kewajiban jangka Panjang terdiri dari Utang Obligasi
dan Utang Hipotek pada umumnya hampir sama dengan obligasi, tetapi utang hipotek
tidak memiliki agio maupun diskonto.
3. Terkait dengan Subyek Pajak akan muncul persoalan menganai hak pemajakan atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh dari transaksi perdagangan valuta asing atau
forex trading oleh Subyek Pajak Luar Negeri teruma dari negara yang menutup tax-
treaty dengan Indonesia. Menurut OECD Model maupun UN Model tidak memberi
hak pemajakan bagi negara sumber (source country) atas business income kecuali jika
ada Bentuk Usaha Tetap di negara sumber tersebut.
4. Utang pajak dapat timbul apabila telah adanya peraturan yang mendasarmya dan telah
terpenuhinya atau terjadi suatu tatbestand (sasaran pemajakan), yang terdiri dari
keadaan-keadaan tertentu dan atau juga peristiwa ataupun perbuatan tertentu,
Berakhirnya Utang Pajak dilakukan dengan Pembayaran / Pelunasan, Kompensasi,
Penghapusan Utang, Daluwarsa dan Pembebasan. Kepemilikan/penyertaan modal
mengakibatkan hubungan istimewa jika wajib pajak mempunyai penyertaan modal
langsung atau tidak langsung paling rendah 25% pada wajib pajak lain, atau hubungan
antara wajib pajak dengan penyertaan paling rendah 25% pada dua wajib pajak atau
lebih, demikian pula hubungan antara dua wajib pajak atau lebih yang disebut
terakhir.
Soal Latihan Buku BAB 11
1. (Soal nomor 2) PPh (Pajak Penghasilan) Mengenai pelaporan SPT tahunan, dengan
menggunakan SPT 1770 S bukti pemotongan PPh dari perusahaan (1721 A1)
dilampirkan pada SPT Tahunan pemilik dan penghasilan dari sewa dimasukkan dalam
kolom penghasilan yang telah dikenai pajak final (tidak perlu lagi digabungkan untuk
menghitung PPh pada akhir tahun), PPN (Pajak Pertambahan Nilai) Setelah
dikukuhkan menjadi pengusaha kena pajak, pemilik harus memungut PPN sebesar
10% dari nilai sewa. Atas PPN yang dipungut, pemilik harus menyetor ke bank
persepsi atau kantor pos, paling lambat tanggal 15 bulan setelah terjadinya transaksi
dan harus menyampaikan SPT Masa PPN paling lambat tanggal 20 bulan setelah
transaksi.
2. (Soal nomor 4)
(A) Pembayaran gaji dan tunjangan
Beban gaji 8.000.000
Tunjangan pasal 21 185.000
Utang pph 21 276.288
Kas 7.873.712
(B) penyetoran PPh 21
Utang pph 21 276.288
Kas 276.288
3. (Soal nomor 8)
PT Avatar
Sewa dibayar dimuka 5.000.000
Utang pph 23 100.000
Kas 4.900.000
PT Brian
Kas 4.900.000
Pph 23 100.000
Sewa diterima dimuka 5.000.000
4. (Soal nomor 10)
(A) PPh 23 dan PPN
PPh 23 : 2.100.000
PPN : 1.540.000
Kas 3.640.000
PPh 23 3.640.000
(B) Pencatatan KAP Diestri
Kas 3.640.000
Pph 23 2.100.000
Pendapatan 5.740.000
5. (Soal nomor 11)
(A) Menerima penghasilan dan membayar beban
Kas 146.700.000
Pph 23 3.330.000
Pendapatan 150.000.000
Beban sewa 246.000.000
Kas 241.908.000
Pph 23 4.092.000
(B) Menyetorkan PPh
Piutang 241.908.000
Uang muka PPh 23 7.422.000
PPN keluaran 4.092.000
Pendapatan 245.238.000

Das könnte Ihnen auch gefallen