Sie sind auf Seite 1von 5

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/370467150

Kirchoff Law

Preprint · May 2023

CITATIONS READS
0 5,282

3 authors, including:

Anindya Ayu Larassaty Arya Bandoro


Institut Teknologi Sepuluh Nopember University of Essex
2 PUBLICATIONS 0 CITATIONS 10 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Arya Bandoro on 02 May 2023.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) 1

Hukum Ohm dan Hikum Kirchoff


Anindya Ayu Larassaty, Arya Bandoro, dan Iim Fatimah
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: anindylarassaty@gmail.com

Abstrak—Percobaan Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff rangkaian seri ataupun rangkaian parallel. Maka, dilakukan
memiliki tujuan untuk memahami hukum ohm dan hukum percobaan Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff untuk memahami
kirchoff serta mampu menganalisa penerapan dari hukum ohm hukum ohm dan hukum kirchoff serta mampu menganalisa
dan hukum kirchoff pada rangkaian. Prinsip yang digunakan
penerapan dari hukum ohm dan hukum kirchoff pada
dalam percobaan kali ini berdasarkan tegangan, arus, resistor,
rangkaian.
hukum ohm, hukum kirchoff 1 dan 2. Terdapat lima kali
pengulangan dengan satu variasi yang digunakan. Langkah kerja Tegangan menjelaskan perbedaan potensial antara dua titik.
percobaan hukum ohm dilakukan sebagai berikut: Pertama Tegangan yang paling umum timbul dari satuan potensial
rangkaian disusun seperti pada skema gambar. Nilai resistansi adalah tegangan yang diterapkan ke perangkat seperti televisi
dari resistor diukur. Besar total resistansi rangkaian diukur. atau diperangkat lainnya sama dengan perbedaan potensial di
Kemudian, disambungkan pada power supply. Besar arus yang seluruh perangkat. [4]
mengalir pada rangkaian diukur. Lalu, langkah kerja percobaan Arus listrik adalah laju aliran muatan. Arus listrik dapat
hukum kirchoff dilakukan sebagai berikut: Pertama rangkaian diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus
disusun seperti skema gambar. Diberikan tegangan sebesar 2-10
besar seperti yang digunakan untuk menyalakan mesin truk,
VDC. Besar arus pada masing-masing resistor (IR1, IR2, IR3)
menggerakkan sejumlah besar muatan dalam waktu singkat.
diukur dan dijumlahkan kemudian dibandingkan dengan arus
pada rangkaian (I TOTAL). Besar tegangan pada rangkaian (V) Sedangkan contoh arus kecil seperti yang digunakan untuk
diukur. Kemudian nilai resistansi pengganti (R PENGGANTI), mengoperasikan kalkulator genggam, memindahkan sejumlah
arus pada masing-masing resistor (IR1, IR2, IR3), dan tegangan kecil muatan dalam jangka waktu yang lama. Dalam bentuk
pada rangkaian (V) dicari dengan menggunakan rumus hukum persamaan, arus listrik dapat ditulis sebagai berikut: [3]
ohm. Dari percobaan yang sudah dilakukan nilai tegangan yang ∆𝑄
I = ∆𝑡 (1)
mengalir di resistor pada rangkaian seri dan nilai arus yang
mengalir di tiap resistor pada rangkaian parallel tidak terbaca Jumlah aliran muatan positif yang melewati suatu
dengan benar karena alat multimeter yang digunakan rusak dan penampanag konduktor dalam rentang waktu disebut dengan
sudah cukup berumur. Hal ini menyebabkan terjadi kuat arus listrik. Aliran arus listrik pada suatu penghantar
ketidaksesuaian dengan penerapan hukum kirchoff 1 dan 2 pada hampir sama dengan aliran kalor pada sebuah benda yang
rangkaian seri dan rangkian parallel karena data hasil percobaan suhunya tinggi menuju benda yang suhunya rendah. Oleh
dan perhitungan tersebut terdapat kesalahan data dan karena itu, arus akan bergerak dari kutub positif ke kutub
kekurangan data yang didapatkan oleh praktikan saat mengambil negatif, anoda ke katoda, atau dari potensial tinggi ke potensial
data. Kemudian, untuk hasil perhitungan yang sudah di hitung
rendah. [5]
yaitu: Arus pada rangkaian seri didapatkan sebesar 𝐈𝟏 = 0,27 A,
𝐈𝟐 = 0, 35 A, dan 𝐈𝟑 = 0, 29 A. Serta untuk arus dan tegangan pada
Resistor merupakan sebuah konduktor yang memiliki fungsi
rangkaian parallel didapatkan sebesar I= 0,102 A, 𝐕𝟏= 1,836 V, untuk memberi resistansi pada suatu rangkaian atau membatasi
𝐕𝟐= 1,428 V, dan 𝐕𝟑= 1,734 V. arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian. Dalam sebuah
rangkaian listrik terdapat sebuah resistansi yang biasa disebut
Kata Kunci—Arus, Hukum Kirchoff, Hukum Ohm, Resistor, dengan hambatan. Resistansi disini adalah perbandingan beda
Tegangan. potensial (V) dengan kuat arus (A). Resistansi dapat ditulis
sebagai berikut ini: [6]
𝑉
I. PENDAHULUAN R= 𝐼 (2)
Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian
S EGALA sesuatu peristiwa dalam kehidupan sehari-hari
selalu mempunyai hubungan yang erat dengan ilmu fisika.
Seperti pada penggunaan alat listrik lampu, TV, kulkas, setrika,
elektronik dan merupakan salah satu komponen yang paling
sering digunakan. Karakteristik dari resistor adalah
dan juga alat elektrik lainnya yang harus disesuaikan dengan resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan.
tegangan. Hukum ohm memberikan informasi mengenai kuat Karakteristik lainnya adalah koefisien suhu, derau listrik
arus atau tegangan suatu alat listrik. Hukum ohm berbunyi: (noise), dan induktansi. [2]
“Kuat arus dalam suatu rangkaian berbanding lurus dengan Hukum ohm dapat didefinisikan hukum yang mendasari
tegangan pada ujung-ujung rangkaian dan berbanding terbalik pada sebuah hubungan sebab akibat dengan tegangan dan arus
dengan hambatan rangkaian”. Kemudian untuk menganalisis listrik. Hukum ohm menyatakan arus listrik yang mengalir
arus dan tegangan dalam rangkaian listrik digunakan hukum berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik
kirchoff. Prinsip dalam penggunaan hukum kirchoff salah satu dengan hambatan rangkaian. Dalam bentuk persamaan, arus
contohnya adalah lampu yang disusun dengan menggunakan listrik dapat ditulis sebagai berikut: [3]
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) 2

Gambar 1. Skema Rangkaian Seri

V=I×R (3)
𝑉
I=𝑅 (4)
𝑉
R= 𝐼 (5)
Dalam aplikasinya, teori hukum ohm dalam rangkaian
elektronika dapat digunakan untuk memperkecil arus listrik,
memperkecil tegangan, dan juga dapat memperoleh nilai
hambatan (resistansi) yang diinginkan. Hal yang perlu diingat
dalam perhitungan rumus Hukum Ohm, satuan unit yang
dipakai adalah Volt, Ampere dan Ohm. [2]
Hukum kirchoff 1 menyatakan: “Jumlah aljabar kuat arus
yang menuju suatu titik cabang rangkaian listrik = Jumlah
aljabar arus yang meninggalkan titik cabang tersebut”. Dalam
bentuk persamaan, hukum kirchoff 1 dapat ditulis sebagai
berikut: [1]
∑ 𝐼𝑚𝑒𝑛𝑢𝑗𝑢 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑐𝑎𝑏𝑎𝑛𝑔 = ∑ 𝐼𝑚𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑐𝑎𝑏𝑎𝑛𝑔
𝐼1 + 𝐼2 + 𝐼3 = 𝐼4 + 𝐼5 (6) Gambar 2. Diagram Alir Percobaan Hukum
Ohm dan Hukum Kirchoff
Hukum kirchoff 2 digunakan untuk menghitung besaran-
besaran yang terdapat pada rangkaian listrik. Besaran itu Ohm dan Hukum Kirchoff dapat dilihat pada gambar 1 di
diantaranya kuat arus pada suatu cabang, ataupun beda halaman 2.
tegangan antara dua titik. Hukum kirchoff 2 menyatakan
bahwa: “Pada rangkaian tertutup jumlah GGL (gaya gerak C. Langkah Kerja
listrik) sumber arus dengan penurunan tegangan adalah nol”. Pada percobaan kali ini, langkah kerja percobaan hukum ohm
Hukum kirchoff 2 dapat ditulis sebagai berikut: [1] dilakukan sebagai berikut: Pertama rangkaian disusun seperti
∑ ɛ + ∑ IR = 0 (7) pada skema gambar. Nilai resistansi dari resistor diukur. Besar
total resistansi rangkaian diukur. Kemudian, disambungkan
pada power supply. Besar arus yang mengalir pada rangkaian
II. METODOLOGI PENELITIAN
diukur. Lalu, langkah kerja percobaan hukum kirchoff
A. Alat dan Bahan dilakukan sebagai berikut: Pertama rangkaian disusun seperti
skema gambar. Diberikan tegangan sebesar 2-10 VDC. Besar
Pada percobaan kali ini, dibutuhkan alat dan bahan sebagai
arus pada masing-masing resistor (IR1, IR2, IR3) diukur dan
berikut: Power Supply berfungsi untuk mengubah arus bolak-
dijumlahkan kemudian dibandingkan dengan arus pada
balik (AC) dari daya listrik menjadi arus searah (DC), 10 buah
rangkaian (I TOTAL). Besar tegangan pada rangkaian (V)
resistor dengan R yang berbeda berfungsi untuk membatasi arus
diukur. Kemudian nilai resistansi pengganti (R PENGGANTI),
listrik yang mengalir, multimeter berfungsi untuk mengetahui
arus pada masing-masing resistor (IR1, IR2, IR3), dan tegangan
ukuran tegangan listrik, resistansi, dan arus listrik, kabel jumper
pada rangkaian (V) dicari dengan menggunakan rumus hukum
berfungsi untuk menghubungkan dua titik atau lebih dan dapat
ohm.
juga untuk menghubungkan 2 komponen elektronika, serta
yang terakhir breadboard berfungsi untuk merancang sebuah D. Diagram Alir
rangkaian elektronik sederhana. Diagram alir dalam percobaan Hukum Ohm dan Hukum
B. Skema Rangkaian Kirchoff dapat dilihat pada gambar 2 di halaman 2.
Skema rangkaian yang digunakan dalam percobaan Hukum
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) 3

158,76 − 5
= × 100%
Tabel 1. Hasil Pengukuran Tegangan pada Kedua Rangkaian 5
= 30,752 %
Rangkaian V
Berikut ini merupakan perhitungan ketidaksesuaian (error)
I II III IV V salah satu nilai tegangan di resistor kedua pada rangkaian
Seri 3,24 3,24 3,24 3,23 3,24 parallel:
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
Parallel 3,24 3,23 3,23 3,24 3,24 Error = × 100%
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
1,412 − 5
= × 100%
5
Tabel 2. Hasil Pengukuran Arus pada Kedua Rangkaian = – 0,714 %
Rangkaian I
Gunakan juga perhitungan tersebut untuk mendapatkan nilai
kedidaksesuaian dari kedua tegangan lain di resistornya
I II III IV V
masing-masing pada rangkaian parallel. Dari perhitungan
Seri 0,08 0,09 0,10 0,09 0,08 tersebut didapatkan nilai sebesar – 0,632% di resistor pertama
Parallel 0,58 0,57 0,57 0,58 0,57 dan –0,653% di resistor ketiga. Percobaan ini hanya dapat
menghitung nilai ketidaksesuaian pada tegangan saja
dikarenakan kesalahan data dan kekurangan data yang
III. HASIL DAN PEMBAHASAN didapatkan oleh praktikan saat mengambil data.
A. Analisa Data D. Pembahasan
Setelah percobaan dilakukan dengan variasi yang telah Percobaan ini berjudul “Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff”
diberi, maka didapatkan data hasil percobaan yang dapat dilihat yang memiliki tujuan untuk memahami hukum ohm dan hukum
pada tabel 1 dan 2 di halaman 3. kirchoff serta mampu menganalisa penerapan dari hukum ohm
dan hukum kirchoff pada rangkaian. Prinsip yang digunakan
B. Perhitungan
dalam percobaan kali ini berdasarkan tegangan, arus, resistor,
Setelah data didapatkan, maka selanjutnya dapat dilakukan hukum ohm, hukum kirchoff 1 dan 2. Terdapat lima kali
perhitungan untuk menghitung arus (I) dan tegangan (V) di pengulangan dengan satu variasi yang digunakan. Langkah
masing-masing rangkaian. Berikut ini adalah contoh kerja percobaan hukum ohm dilakukan sebagai berikut:
perhitungan pada salah satu data pengulangan yang pertama: Pertama rangkaian disusun seperti pada skema gambar. Nilai
Diketahui: resistansi dari resistor diukur. Besar total resistansi rangkaian
𝑅1 = 18 Ω diukur. Kemudian, disambungkan pada power supply. Besar
𝑅2 = 14 Ω arus yang mengalir pada rangkaian diukur. Lalu, langkah kerja
𝑅3 = 17 Ω percobaan hukum kirchoff dilakukan sebagai berikut: Pertama
𝑉0 = 5 Volt rangkaian disusun seperti skema gambar. Diberikan tegangan
Ditanya: sebesar 2-10 VDC. Besar arus pada masing-masing resistor
a. I pada rangkaian seri = ? (IR1, IR2, IR3) diukur dan dijumlahkan kemudian
b. I dan V pada rangkaian parallel = ? dibandingkan dengan arus pada rangkaian (I TOTAL). Besar
Dijawab: tegangan pada rangkaian (V) diukur. Kemudian nilai resistansi
𝑉 5
a. I1 = 𝑅 = 18 = 0,27 A pengganti (R PENGGANTI), arus pada masing-masing resistor
1
𝑉 5 (IR1, IR2, IR3), dan tegangan pada rangkaian (V) dicari dengan
I2 = 𝑅 = 14 = 0,35 A
2 menggunakan rumus hukum ohm.
𝑉 5
I3 = 𝑅 = 17 = 0,29 A Dari percobaan yang sudah dilakukan praktikan tidak bisa
3
mendapatkan nilai rata-rata tegangan pada rangkian seri dan
b. ∑ ɛ + ∑ IR = 0
rangkaian parallel. Nilai tegangan yang mengalir di resistor
-5 + I (18+14+17) = 0
5 pada rangkaian seri tidak terbaca dengan benar karena alat
I = 49 multimeter yang digunakan rusak dan hanya memunculkan
I = 0,102 A nilai 0. Multimeter hanya bisa membaca nilai tegangan yang
𝑉1 = I × 𝑅1 = 0,102 × 18 = 1,836 V mengalir pada rangkaian yang seharusnya nilai tersebut di
𝑉2 = I × 𝑅2 = 0,102 × 14 = 1,428 V dapatkan dari nilai tegangan power supply yang digunakan.
𝑉3 = I × 𝑅3 = 0,102 × 17 = 1,734 V Kemudian, nilai arus yang mengalir di tiap resistor pada
rangkaian parallel juga tidak terbaca dan hanya dapat membaca
C. Nilai Ketidaksesuaian (Error)
nilai arus pada rangkaian saja. Sehingga untuk hasil perhitungan
Dalam setiap percobaan, sering kali terjadi kesalahan dalam yang sudah di hitung yaitu: Arus pada rangkaian seri didapatkan
perhitungan ataupun dalam pengambilan data. Berikut ini sebesar I1 = 0,27 A, I2 = 0, 35 A, dan I3 = 0, 29 A. Serta untuk
merupakan perhitungan ketidaksesuaian (error) nilai tegangan arus dan tegangan pada rangkaian parallel didapatkan sebesar
dengan salah satu data pengulangan arus pada rangkaian seri: I= 0,102 A, V1 = 1,836 V, V2 = 1,428 V, dan V3 = 1,734 V.
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
Error = × 100% Terlihat bahwa data hasil percobaan dan perhitungan tersebut
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
terdapat kesalahan data dan kekurangan data yang didapatkan
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) 4

oleh praktikan saat mengambil data. Kejadian seperti ini biasa LAMPIRAN
disebut sabagai faktor error. Terdapat dua faktor utama yang
menjadi penyebab error ini. Yang pertama, faktor human error,
dikarenakan ketidaktelitian praktikan dalam melakukan
praktikum dan bisa juga karena melakukan langkah kerja yang
masih kurang sesuai. Yang kedua, faktor alat yang digunakan
sudah cukup berumur, sehingga menyebabkan alat tidak dapat
membaca data dengan benar. Hal ini menyebabkan praktikan
tidak dapat menunjukkan penerapan hukum kirchoff 1 dan 2
pada rangkaian seri dan rangkian parallel karena nilai tegangan
dan arus yang mengalir pada rangkaian tidak terbaca oleh alat.
Maka data yang didapat tidak sesuai dengan penerapan hukum
kirchoff 1 dan 2.

IV. KESIMPULAN
Dari percobaan Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff dapat
ditarik kesimpulan bahwa nilai tegangan yang mengalir di
resistor pada rangkaian seri dan nilai arus yang mengalir di tiap
resistor pada rangkaian parallel tidak terbaca dengan benar Gambar 2. Penunjukan Tegangan Pada
karena alat multimeter yang digunakan rusak dan sudah cukup Rangkaian Parallel Pengulangan ke-1
berumur. Hal ini menyebabkan terjadi ketidaksesuaian dengan
penerapan hukum kirchoff 1 dan 2 pada rangkaian seri dan
rangkian parallel karena data hasil percobaan dan perhitungan
tersebut terdapat kesalahan data dan kekurangan data yang
didapatkan oleh praktikan saat mengambil data.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT karena
berkat rahmat dan karunia-Nya praktikum dan penulisan
laporan Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff dapat terselesaikan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Iim
Fatimah selaku dosen mata kuliah Elektronika, serta Mas Arya
Bandoro selaku asisten laboratorium yang sudah membimbing
kami dalam praktikum ini, dan tak lupa anggota kelompok C4
yang sudah saling membatu dalam praktikum ini.

DAFTAR PUSTAKA Gambar 3. Penunjukan Tegangan Pada


[1] Abdullah, Mikrajuddin. 2017. Fisika Dasar II. Bandung: Institut Teknologi Rangkaian Parallel Pengulangan ke-2
Bandung.
[2] Abdurrahman, Syaifi. 2017. Modul Elektronika dan Mekatronika
Elektronika Dasar. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK.
[3] Sears, Francis dan Mark Zemansky. 2013. Collage Physics. Houston:
Openstax Collage.
[4] Serway, Raymond dan John Jewett. 2019. Physics for Scientists and
Engineers with Modern Phisics. Boston: Cengange,
[5] Tim Dosen Fisika. 2018. Fisika Listrik-Magnet, Gelombang, Optik, dan
Fisika Modern untuk Sains dan Teknik. Surabaya: Departemen Fisika
Fsains-ITS.
[6] Zemansky, Sears. 2003. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 2.
Jakarta: Erlangga.

View publication stats

Das könnte Ihnen auch gefallen