Sie sind auf Seite 1von 2

KOMPOS DARI KOTORAN HEWAN (KOHE) SAPI

Kompos dari Kotoran Hewan (KOHE) merupakan pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan
yang telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Selama ini sisa kotoran hewan tersebut
belum sepenuhnya dimanfaatkan sebagai pengganti pupuk buatan. Kompos yang baik adalah yang
sudah cukup mengalami pelapukan dan dicirikan oleh warna yang sudah berbeda dengan warna
bahan pembentuknya, tidak berbau, kadar air rendah dan sesuai suhu ruang. Proses pembuatan
dan pemanfaatan kompos dirasa masih perlu ditingkatkan agar dapat dimanfaatkan secara lebih
efektif, menambah pendapatan peternak dan mengatasi pencemaran lingkungan. Proses
pengomposan adalah proses menurunkan C/N bahan organik hingga sama dengan C/N tanah (<20).
Selama proses pengomposan, terjadi perubahan-perubahan unsur kimia yaitu: (1) karbohidrat,
selulosa, hemiselulosa, lemak dan lilin menjadi C0 2 dan H20 ; (2) penguraian senyawa organik
menjadi senyawa yang dapat diserap tanaman (Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan,
2007).
Manfaat kompos organik diantaranya adalah (1) memperbaiki struktur tanah berlempung
sehingga menjadi ringan; (2) memperbesar daya ikat tanah berpasir sehingga tanah tidak berderai;
(3) menambah daya ikat tanah terhadap air dan unsur-unsur hara tanah; (4) memperbaiki drainase
dan tata udara dalam tanah; 5) mengandung unsur hara yang lengkap, walaupun jumlahnya sedikit
(jumlah hara ini tergantung dari bahan pembuc.t pupuk organik); 6) membantu proses pelapukan
bahan mineral; 7) memberi ketersediaan bahan makanan bagi mikrobia; serta 8) menurunkan
aktivitas mikroorganisme yang merugikan.
Pengolahan kotoran sapi yang mempunyai kandungan N, P dan K yang tinggi sebagai pupuk
kompos dapat mensuplai unsur hara yang dibutuhkan tanah dan memperbaiki struktur tanah
menjadi lebih baik. Pada tanah yang baik/sehat, kelarutan unsur-unsur anorganik akan meningkat,
serta ketersediaan asam amino, zat gula, vitamin dan zatzat bioaktif hasil dari aktivitas
mikroorganisme efektif dalam tanah akan bertambah, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi
semakin optimal.
Langkah – langkah membuat kompos dari kotoran hewan sapi:
Bahan :
1. Kotoran sapi : 100 kg
2. Sekam padi : 50 kg
3. Arang sekam : 50 kg
4. Dolomitt : 35 kg
5. Dedak/Bekatul : 15 kg
6. Molase : 300 ml
7. Tetes : 600 ml
8. Air : secukupnya
Alat yang diperlukan :
1. Cangkul 2 buah dan sekop 2 buah untuk mengaduk bahan kompos dan melakukan pembalikan.
2. Terpal untuk menutup adukan kompos
3. Tempat teduh dari sinar matahari dan hujan untuk proses pembuatan kompos.
4. Ember 2 buah untuk mengambil air dan mengencerkan molase.
5. Karung untuk mengemas kompos.
Cara pembuatan :
1. Bahan kompos disiapkan kotoran sapi dibawah dan sekam padi di atasnya, arang sekam,
Dolomit dan dedak/bekatul.
2. Siram menggunakan larutan bioaktivator secara merata diatas bahan - bahan.
3. Aduk bahan kompos sampai rata.
4. Atur kelembaban 60% dengan ciri bila digenggam tidak pecah, tidak ada tetesan air dan tangan
tidak basah.
5. Bahan yang sudah diaduk ditutup dengan terpal.
6. Pembalikan dilakukan setiap minggu.
7. Pengecekan proses pengomposan dilakukan pada hari ketiga, apabila terasa panas, maka terjadi
proses pengomposan.
8. Proses pengomposan berlangsung selama 3 minggu.
9. Setelah 3 minggu kompos sudah jadi ditandai dengan bahan kompos tidak panas dan tidak
berbau.
 Ciri-ciri kompos sudah jadi dan baik adalah:
1. Warna kompos coklat kehitaman
2. Aroma kompos yang baik tidak menyengat, tetapi mengeluarkan aroma seperti bau tanah atau
bau humus hutan
3. Apabila dipegang dan dikepal, kompos akan menggumpal. Apabila ditekan dengan lunak,
gumpalan kompos akan hancur dengan mudah.

Das könnte Ihnen auch gefallen