Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Informed Consent
Berlaku pada visum hidup : selamat pagi Pak/Bu, perkenalkan saya dr. X yang sedang bertugas di rumah sakit pada
pagi hari ini. Dengan Bapak/Ibu siapa nggih Namanya? Kapan nggih tanggal lahirnya? Baik Pak/Bu, saya akan
melakukan pemeriksaan pada Bapak/Ibu sesuai dengan yang diminta pada surat permintaan visum, yaitu dari
wawancara, pemeriksaan luar tubuh dan dokumentasi foto saat pemeriksaan, dan pemeriksaan tambahan jika
dibutuhkan. Mohon maaf sebelumnya, mungkin nanti saat dilakukan pemeriksaan ada perasaan tidak nyaman pada
Bapak/Ibu, tapi semua pemeriksaan ini perlu dilakukan untuk membantu penyidik mendapatkan alat bukti untuk
pengadilan. Dan tenang saja Pak/Bu, semua hasil pemeriksaan ini akan kami jaga kerahasiannya. Bagaimana
Pak/Bu? Apakah Bapak/Ibu bersedia? Terima kasih.
Dasar Fotografi (3) Kaidah Fotografi (5) Peran Fotografi Forensik
1. Lighting: pencahayaan cukup, cahaya 1. Tajam (tidak blur) 1. Dokumentasi luka →
alami/ buatan, no under/over 2. Pencahayaan cukup → supaya interpretasi luka, repetitif
exposure → correct exposure warna dapat mencerminkan analisa (“dibekukan”)
(patokan: penggaris ABFO tetap hitam perkiraan usia luka 2. Membantu menjelaskan
putih) 3. Terukur (berskala) → cm kesaksian ahli di
2. Angle of view (sudut pengambilan): 4. Berlabel (beridentitas) → persidangan
jangan ada kesalahan paralaks (terlalu nama, no registrasi 3. Sebagai alat bukti sah →
jauh/dekat), tegak lurus, penggaris 5. Tidak ada perubahan elemen UU ITE, kasus pidana
sejajar/sebidang dengan luka gambar → tdk ada (petunjuk)
3. Jarak pengambilan: macro pengurangan/ penambahan
photography, jarak jauh menengah
Deskripsi luka : RKJKU
1. Regio 5. Ukuran
2. Koordinat Kuantitatif → ukuran
a. Sumbu X : jarak dari garis pertengahan a. Bentuk bulat/lingkaran : diameter
depan/belakang (mendatar) b. Bentuk elips : diagonal terpendek dan terpanjang
b. Sumbu Y : jarak dari titik anatomis terdekat, c. Bentuk tidak beraturan : sisi tegak lurus terpanjang
posisi penggaris vertikal (sesuai arah luka)
c. Sumbu Z : jarak dari tumit (luka tembak/tusuk) d. Bentuk garis : panjang luka
3. Jenis luka e. Luka terbuka : tautkan luka → lihat panjang luka
a. Memar (kalo jenazah, sesukanya ditautkan. Kalo hidup,
b. Lecet/abrasi/babras perhatikan indikasi klinis bole / ga ditutup. Kalo ga
c. Luka terbuka (tepi, sudut, jembatan jaringan, → tetep deskripsi panjang dan lebar bukaannya).
memar/lecet, dalam – panjang) Ditautkan utk menentukan panjang senjata.
4. Karakteristik Kualitatif → menembus sd jar lemak/ tulang/ otot/ kulit
a. Luka lecet : warna, bentuk (minimal) → berwarna
kemerahan, bentuk tidak beraturan Ex: pada perut kiri, sepuluh sentimeter dari garis
b. Luka memar : warna, bentuk (minimal) → pertengahan depan, sepuluh sentimeter dibawah garis
berwarna kebiruan, bentuk tidak beraturan mendatar melalui puting susu, ditemukan luka lecet
c. Luka terbuka : tepi, sudut, jembatan jaringan, berwarna kemerahan berbentuk tidak beraturan,
dasar, memar/lecet, dalam-panjang berukuran empat sentimeter kali dua sentimeter.