Sie sind auf Seite 1von 18

PRESENTASI KASUS

FRAKTUR KLAVIKULA

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Kepaniteraan Klinik


Bagian Ilmu Bedah di RSUD Salatiga

Disusun oleh :

Disusun Oleh :

Tisa Susanti

20174011080

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017

1
HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan disahkan, presentasi kasus dengan judul

FRAKTUR KLAVIKULA

Disusun Oleh :

Tisa Susanti

20174011080

Telah dipresentasikan

Hari/tanggal: Oktober 2017

Disahkan oleh:

Dokter pembimbing,

dr. Wahyu Purnomo,Sp,OT

2
BAB I

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. Mukidi


Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Dusun Gojak, Kenting Bandungan Semarang
No CM : 17-18-375916
Tanggal masuk : 15 Oktober 2017

II. DATA DASAR

Primary survey
A : Adekuat
B : RR : 20 x /menit
C : TD : 140/85 mmHg, N : 88 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup, akral
hangat, capilary refill < 2
D : GCS 15 (E4M6V5), Pupil isokor 3mm/3mm
E : Suhu : 36,10C
Secondary survey

A. Data Subyektif
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Nyeri pada bahu sebelah kiri setelah jatuh dari pohon.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien menceritakan bahwa yang bersangkutan telah terjatuh dari
pohon Alpukat pada Sabtu sore tanggal 14 Oktober 2017. Pasien
mengatakan sebelum sempat terjatuh ke tanah pasien sempat tersangkut di
atap rumah hingga kemudia terjatuh ke tanah. Sesaat setelah kejadian pasien

3
tidak mengalami kehilangan kesadaran namun merasa pusing berputar (+),
mual (+), muntah (+) sebanyak satu kali. Setelah kejadian pasien tidak
langsung memeriksakan keadannya ke rumah sakit namun pasien sempat
memeriksakan keadannya ke klinik dekat rumahnya karena kaki kiri
mengalami lua obek dan mendapatkan perawatan jahit luka di klinik
tersebut. Minggu sore pasien mengatakan bahu kiri terasa kebas, nyeri dan
sulit digerakkan hingga akhirnya membuat pasien memutuskan untuk
mendapatkan perawatan di rumah sakit dan pergi ke IGD pada tanggal 15
Oktober 2017. Pasien tidak mengalami gangguan BAK maupun gangguan
BAB.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Hipertensi disangkal

Riwayat Asma disangkal

Riwayat kejang disangkal

Riwayat alergi obat disangkal

Riwayat Diabetes mellitus disangkal

Riwayat kelainan jantung disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat Hipertensi disangkal

Riwayat Asma disangkal

Riwayat alergi disangkal

Riwayat Diabetes mellitus disangkal

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien berobat menggunakan BPJS , kesan ekonomi sedang.
Riwayat Medikasi
Pasien tidak pernah mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang.

4
B. Data Objektif

a. Keadaan Umum : sedang


b. Kesadaran : compos mentis
c. GCS : E4M6V5 = 15
d. Vital Sign :
TD : 140/85 mmHg
N : 88 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,1 °C
e. Status Generalis
- Kepala : terdapat memar pada dahi depan sebelah kiri
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor, reflek
cahaya (+/+)
- Hidung : Discharge (-), deformitas (-)
- Telinga: Discharge (-), deformitas (-)
- Mulut : Bibir tidak kering, lidah tidak kotor
- Leher : Trakea di tengah, limfonoduli tidak teraba, JVP tidak meningkat
- Thorax
Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba, tidak kuat angkat
Perkusi : Tidak ditemukan cardiomegali
Auskultasi : S1 dan S2 reguler, bising (-), gallop (-)

Pulmo
Inspeksi : Simetris, ketinggalan gerak (-), retraksi (-)
Palpasi : Vokal fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi: Sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi : SD : Vesikuler
ST : Tidak ada

5
- Abdomen
Inspeksi : Tampak datar
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), massa (-),
hepar/lien tidak teraba
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) Normal
 Ekstremitas Superior Inferior
Akral dingin -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Edema -/- -/-
Sensibilitas +/+ +/+
Motorik:
Gerak +/+ +/+
Kekuatan 5/5 5/5

Status lokalis :
 Regio Klavikula Sinistra
Look : tampak jejas luka, terdapat penonjolan abnormal, oedem
(+), tampak pemendekan dibanding klavikula sinistra,
angulasi (+).
Feel : nyeri tekan setempat (+), krepitasi (+),sensibilitas (+), suhu
rabaan hangat (+).
Move : gerakan aktif dan pasif terhambat, gerakkan abduksi lengan
kiri terhambat, nyeri bila digerakan (+), tampak gerakan
terbatas (+).

6
Pemeriksaan Penunjang
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Hematologi
Lekosit 12,1 4.5-11
Eritrosit 5,05 3.8-5.8
Hemoglobin 14,7 11.5-16.5
Hematokrit 44,1 37-47
Trombosit 316 150-450
MCV 87,3 85-100
MCH 29,1 28-31
MCHC 33,3 30-35
Golongan darah ABO O
Differential
Netrofil 80,9 40-75
Limfosit 15,8 20-45
Monosit 3,0 2-8
Eosinofil 0,2 1-6
Basofil 0,1 0,0 – 1,0
Kimia
Gula Darah sewaktu 112 <140
Ureum 33 10-50
Creatinin 1,2 0,6 – 1,1
SGOT 50 L:<37, W:<31
SGPT 28 L:<42, W:<32
Imuno/Serologi
HbsAg (Rapid) Negatif

7
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Tanggal 15 Oktober 2017

Hasil:

 Tampak soft tissue swelling di bahu sinistra.


 Ephyse tulang sudah menutup dan menyatu sempurna.
 Tak tampak dislokasi caput humeri sinistra.
 Diskontnuitas Os Clavicula Sinistra 1/3 medial dengan angulasi kira-kira
170o saling memendek.

Kesan:
 Soft tissue swelling di bahu Sinistra
 Fraktur Os Clavicula Sinistra 1/3 medial ad contractionum.

C. Diagnosis Kerja
Fraktur Os Clavicula Sinistra 1/3 Medial
D. Penatalaksanaan yang Telah Dilakukan
 Infus NaCl
 Asam Traneksamat 3 x 1 gram
 Ketorolac 3 x 1 gram
 Citicoline 2 x 500 mg
 Ranitidine 2 x 1 gram
 Ceftriaxone 2 x 1 gram
 Ondansetron 3 x 1 gram
 Pemasangan Gips.

8
BAB II

A. Pengertian Fraktur

Fraktur terjadi saat tekanan yang diberikan melebihi batas elastisitas tulang
dan melampaui titik tahannya. Sejumlah faktor memengaruhi pola fraktur. Hal ini
termasuk besarnya kekuatan, durasi dan arahannya, dan tingkat gerakannya. Ketika
tulang mengalami tekanan berulang, tulang akhirnya bisa patah meski besarnya satu
tekanan individu jauh lebih rendah daripada kekuatan tarik akhir tulang. Kekuatan
tulang berhubungan langsung dengan densitasnya, yang dikurangi oleh
osteoporosis atau kondisi dimana struktur osseus berubah, sehingga menurunkan
ketahanan terhadap tekanan (1).

B. Anatomi dan Fisiologi Klavikula

Klavikula adalah tulang berbentuk S yang bertindak sebagai penyangga


antara sternum dan sendi glenohumeral. Fungsi lain dari klavikula adalah untuk
membantu melindungi bundel neurovaskular yang membentang di belakangnya.
Persimpangan sepertiga tengah dan distal klavikula adalah tempat fraktur yang
umum karena ini adalah bagian tulang yang paling tipis, dan ada sedikit
perlindungan dari keterikatan otot (2).

Klavikula adalah tulang panjang yang terletak di sisi anterior tubuh. Berada
di atas tulang rusuk dan di depan skapula. Merupakan satu-satunya tulang panjang
yang terletak secara horisontal, dan tidak memiliki rongga meduler. Klavikula tidak
ikut dalam proses hematopoiesis, dan produksi darah tidak akan berkurang jika
tulangnya rusak. Klavikula memiliki banyak pembuluh darah elastis dan ujung saraf
di atasnya yang bisa rusak jika pecahan klavikula yang retak menusuknya (3).

Klavikula memiliki banyak otot yang berasal atau disisipkan di atasnya.


Otot-otot utama adalah: Deltoid, Trapezius, Pectoralis mayor, Subclavius dan
Sternocleidomastoid. Bila klavikula retak, Rentang Motion semua otot ini menjadi
terbatas. Klavikula itu sendiri bertindak sebagai penyangga antara skapula dan
sternum, mentransfer kekuatan benturan ke kerangka aksial. Hal ini karena

9
kerangka aksial memiliki tulang rawan dan tulang lebih banyak, ia bisa menyerap
lebih banyak kekuatan daripada klavikula itu sendiri. Dengan demikian, fungsi
klavikula bukan untuk menyerap kerusakan tapi untuk mentransfernya ke tulang
yang lebih besar (3).

Klavikula adalah tulang ramping dengan bentuk 'S'. Menghadap ke depan,


aspek medialnya berbentuk cembung, dan aspek lateral berbentuk cekung.
Klavikula dapat dibagi menjadi ujung sternal, poros dan ujung akromial.
Penjelasannya (4):

 Ujung Sternal (medial): Ujung sternal berisi segi besar – berfungsi


untuk artikulasi dengan manubrium sternum pada sendi
sternoklavikular. Permukaan inferior ujung sternal ditandai oleh
depresi oval yang kasar untuk ligamentum costoclavicular
(ligamentum dari sendi costoclavicular) (4).
 Batang (Poros): Batang klavikula bertindak sebagai titik asal dan
perlekatan pada beberapa otot - deltoid, trapezius, subklavius,
pectoralis mayor, sternokleidomastoid dan sternohyoid (4).
 Ujung Acromial (lateral): Ujung akromial memiliki segi kecil untuk
artikulasi dengan akromion skapula pada sendi acromioclavicular.
Ini juga berfungsi sebagai titik lampiran untuk dua ligamen (4):
 Tuberculum conoideum - titik perlekatan ligamentum
konoid, bagian medial ligamen coracoclavicular (4).
 Trapezoid line - titik perlekatan ligamen trapezoid, bagian
lateral dari ligamentum coracoclavicular (4).

10
C. Fraktur Klavikula

Fraktur klavikula adalah keadaan di mana terjadinya patahan pada


tulang selangka, salah satu tulang utama di bahu. Jenis fraktur ini cukup umum
- terhitung sekitar 5 persen dari semua patah tulang dewasa. Sebagian besar
fraktur klavikula terjadi saat terjatuh dengan tumpuan ke bahu atau lengan yang
terentang memberi tekanan yang cukup pada tulang yang patah (5).

Fraktur klavikula cukup umum dan terjadi pada orang-orang dari segala
umur. Sebagian besar patah tulang terjadi pada bagian tengah, atau poros tulang.
Terkadang, tulang akan pecah dimana pecahan menempel pada tulang rusuk
atau tulang belikat. Fraktur klavikula bervariasi. Tulang bisa retak sedikit atau
pecah menjadi banyak bagian (comminuted fracture). Potongan tulang yang
patah mungkin berbaris lurus atau mungkin jauh dari tempat (displaced
fracture) (5).

D. Klasifikasi Fraktur Klavikula

Beberapa upaya telah dilakukan untuk merancang skema klasifikasi fraktur


klavikula. Sistem yang paling umum adalah yang berikut, diciptakan oleh Allman,
di mana klavikula dibagi menjadi tiga bagian (6):
 Fraktur kelompok I: Cedera di bagian 1/3 tengah

11
 Fraktur kelompok II: cedera pada bagian 1/3 distal
 Fraktur kelompok III: cedera pada bagian 1/3 medial (proksimal)

Neer membuat revisi signifikan terhadap skema klasifikasi Allman. Fraktur


kelompok II (distal clavicle) dibagi lagi menjadi 3 jenis, berdasarkan lokasi fraktur
klavikula sehubungan dengan ligamen coracoclavicular. Alasan untuk modifikasi
ini adalah fraktur klavikula distal berperilaku berbeda tergantung pada lokasi
sebenarnya dari luka tersebut, sebagai berikut (6):

 Fraktur tipe I: Pergeseran minimal dan terjadi lateralisasi ke kompleks


ligamentum coracoclavicular utuh; Fraktur ini dapat diobati secara
nonoperatif dan pengobatan simtomatik (6).
 Fraktur tipe II: Terjadi saat fragmen medial dipisahkan dari kompleks
ligamen coracoclavicular; fragmen medial dipindahkan dari cephalad oleh
tarikan otot sternokleidomastoid, dan fragmen distal dipindahkan secara
kaudal oleh berat ekstremitas atas, dengan kompleks ligamen
coracoclavicular utuh; deformitas yang dihasilkan menyebabkan
perpindahan fraktur yang ditandai berakhir dengan predisposisi jenis fraktur
ini pada prevalensi yang lebih tinggi (sampai 30%) untuk terjadi roses tidak
bersatunyanya lagi dua patah tulang (ununion) (6).
 Fraktur tipe III: Minimally displaced atau nondisplaced dan berlanjut ke
sendiacromioclavicular (AC) ; Seperti fraktur tipe I, luka-luka ini dapat
diobati secara simtomatik; Perkembangan perubahan degeneratif AC akhir
dapat diobati dengan eksisi klavikula distal (6).
E. Patofisiologi Fraktur Klavikula
 Fraktur kelompok I :Fraktur kelompok yang paling terjadi terjadi pada
medial ligamen coracoclavicular, di persimpangan sepertiga tengah dan
bagian luar klavikula. Fragmen proksimal biasanya dipindahkan ke atas
karena tarikan otot sternokleidomastoid. Mekanisme cedera yang biasa
melibatkan kekuatan langsung yang diterapkan pada aspek lateral bahu
akibat kecelakaan, cedera olahraga, atau kecelakaan kendaraan bermotor (7).

12
 Fraktur kelompok II :Fraktur pada 1/3 distal klavikula merupakan hasil dari
pukulan langsung ke bagian atas bahu (7).
 Fraktur kelompok III: Fraktur sepertiga medial klavikula terjadi akibat
pukulan atau tekanan langsung ke dada anterior. Fraktur tipe Greenstick
atau buckle sering terjadi pada anak-anak (7).
F. Pemeriksaan pada Fraktur Klavikula
1. Anamnesis
Pasien mungkin mendengar sensasi gertakan atau retak pada saat cedera,
Nyeri, bengkak, dan kemungkinan kelainan pada klavikula dapat
diamati. Fraktur klavikula mungkin disebabkan oleh trauma langsung
atau tidak langsung. Mekanisme yang paling umum adalah yang tidak
langsung dimana atlet jatuh ke bahu lateral, menyebabkan gaya tekan
melintasi klavikula. Contoh mekanisme langsung akan menjadi pukulan
dari tongkat hoki atau jatuh langsung ke klavikula (8).
Fraktur klavikula bisa sangat menyakitkan dan bisa menyulitkan
menggerakkan lengan. Tanda dan gejala lain dari fraktur dapat meliputi
(5)
:
 Tonjolan dari bahu ke bawah dan ke depan (5).
 Ketidakmampuan mengangkat lengan karena sakit (5).
 Sensasi seprti suara gilingan (‘grinding sensation’) saat mencoba
mengangkat lengan (5).
 Sebuah deformitas atau "benjolan" pada patahan (5).
 Memar, bengkak, dan / atau nyeri tekan di atas tulang
selangka (5).
2. Pemeriksaan Fisik
Temuan pemeriksaan fisik didasarkan pada lokasi fraktur (9):
 Fraktur Klavikula 1/3 tengah - umumnya ada rasa sakit dan
deformitas pada aspek tengah klavikula. Deformitas dengan
adanya perpindahan yang cukup parah (severe displacement) (9).
 Fraktur klavikula 1/3 distal - fraktur klavikula lateral dapat
terjadi serupa dengan cedera pemisahan sendi

13
acromioclavicular, dengan perpindahan fragmen proksimal dari
bagian superior. Tingkat deformitas tergantung pada jumlah
perpindahan pada lokasi fraktur (9).
 Fraktur klavikula 1/3 medial - Pasien ini mungkin mengeluhkan
nyeri sternal. Mereka harus melakukan pemeriksaan terperinci
terhadap mediastinum, untuk menyingkirkan kemungkinan
terjadi luka pada paru-paru, esofagus, trakea, atau pembuluh
darah besar (9).

Dalam semua kasus penting untuk memeriksa seluruh ekstremitas


yang terkena, menilai status neurovaskular anggota badan, dan
mencari cedera terkait (pneumotoraks, fraktur terkait). Pemeriksaan
fisik harus mencakup penilaian sebagai berikut (9):
 Nyeri - Pasien dengan fraktur klavikula memiliki nyeri fokus
dengan palpasi di atas lokasi fraktur (9).
 Deformitas - deteksi deformitas, keterbatasan gerak, atau
krepitasi yang jelas tergantung pada tingkat keparahan
displacement dan cedera (9).
 Vaskular - Status pembuluh darah anggota badan harus
diperiksa, dan dibandingkan dengan sisi kontralateral. Setiap
tanda cedera arteri harus diselidiki lebih lanjut dengan
pemeriksaan yang sesuai (misalnya, CT angiogram) dan
konsultasi bedah vaskular (9).
 Neurologis - Penilaian neurologis pleksus brakialis harus
dinilai dan didokumentasikan, dan dibandingkan dengan sisi
kontralateral (9).
 Pernapasan - Pasien harus melakukan penilaian terhadap
fungsi pernafasan mereka. Tanda-tanda gangguan
pernafasan atau kelainan harus diatasi lebih lanjut, untuk
menyingkirkan kemungkinan pneumotoraks atau cedera
intra-toraks lainnya (9).

14
 Isi mediastinum - Cedera pada esofagus, trakea atau
pembuluh darah besar harus dinilai pada kasus fraktur
klavikula medial, terutama jika terjadi perpindahan posterior
fragmen (9).
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiologis
Pandangan sinar-X yang tepat meliputi (9):
 Tampilan klavikula antero-posterior tegak lurus (AP) - Pastikan
pandangan tegak lurus diperoleh. Deformitasnya lebih terasa
saat pasien berdiri tegak duduk atau berdiri (9).
 Tampilan zanca - Untuk distal klavikula. Sinar X AP berpusat di
atas sambungan acramioclavicular, dengan kemiringan seukuran
10 ° (9).
 Serendipity View - Untuk klavikula medial atau sendi sterno-
clavicular (SC). Tampilan AP berpusat di atas sendi SC, dengan
kemiringan seukuran 40 °. Cara terbaik adalah
membandingkannya dengan sisi kontralateral (9).
 Dada AP - Jika ada kekhawatiran tentang pneumotoraks (9).
G. Penatalaksanaan pada Fraktur Klavikula
1. Indikasi untuk Pembedahan
a. Fraktur klavikula 1/3 tengah. Studi prospektif mengenai indikasi operasi
untuk fiksasi fraktur klavikula difokuskan pada fraktur klavikula mid-
shaft. Indikasi saat ini meliputi (9):
 Fraktur terbuka
 Fraktur berhubungan dengan cedera vaskular atau neurologis
 Bahu terapung ‘Floating shoulder’ (terkait fraktur skapula)
 Displacement 100%
 Pemendekan > 2 cm
 Muda, aktif, pasien sehat

15
b. Fraktur klavikula distal: Fraktur klavikula distal tipe 2 diketahui
memiliki tingkat non union yang lebih tinggi (sampai 50%),
dibandingkan tipe 1 dan tipe 3 (9).
c. Fraktur klavikula medial: Fraktur ini jarang diobati dengan
pembedahan. Indikasi operasi meliputi: perpindahan berat, terutama
perpindahan posterior yang dapat menyebabkan gejala seperti kesulitan
menelan atau dyspnea (9).
2. Penatalaksanaan
a. Menggunakan Sling Immobilisation atau Figure of Eight (10)
Indikasi:
 Grup I dengan minimal displaced
 pemendekan dan perpindahan <2cm
 tidak ada defisit neurologis
 Tidak ada perpindahan yang signifikan ke kompleks
suspensori bahu superior (<10mm displacement)
b. fiksasi internal reduksi terbuka/ ORIF (10)
Indikasi mutlak:
 cedera arteri subklavia atau cedera pembuluh darah
 bahu terapung (klavikula dan leher scapula)
 gejala nonunion
 gejala malunion

Indikasi relatif dan kontroversial:

 >2cm shortening
 bilateral, displaced clavicle fracture
 cedera pleksus brachial
 cedera kepala tertutup
 penyakit kejang
 Pasien politrauma

16
BAB III

Pembahasan

Pasien Tuan M datang dengan keluhan bahu kiri terasa nyeri dan kebas serta sulit

untuk digerakkan. Sebelumnya pasien mengalami kejadian terjatuh dari pohon satu

hari sebelum datang ke rumah sakit. Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik

didapatkan bahu kiri sulit digerakkan, terasa nyeri, ada krepitasi, tidak didapatkan

defisit neurologis, tidak ditemukan politrauma. Hasil pemeriksaan radiologi

didapatkan kesan soft tissue swelling di bahu sinistra, Fraktur Os Clavicula Sinistra

1/3 medial ad contractionum.

Penatalaksaan kemudian dilakukan pemasangan gips (plaster of paris) pada pasien.

Pemasangan plaster of paris dilakukan karena beberapa indikasi berikut ini: tidak

terdapat politrauma, tidak terdapat defisit neurologis, shortening kurang dari 2 cm,

tidak terdapat gangguan pernapasan atau dugaan cedera pada organ lain akibat

patahan tulang (10). Menurut Encyclopaedia Britannica Plaster of Paris adalah bubuk

putih berbutir kalsium sulfat CaSO4 · ¹ / ₂H2O atau 2CaSO4 · H2O yang dibuat

dengan mengkalsinasi gypsum, membentuk pasta pengaturan cepat dengan air, dan

digunakan dalam kedokteran terutama di gips dan perban bedah.

Selain Plaster of Paris, pasien juga mendapatkan beberapa terapi yaitu asam

traneksamat yang memiliki indikasi untuk menghentikan perdarahan, Ketorolac

untuk nyeri akut, Ceftriaxone sebagai antibiotik golongan sefalosporin, Citicoline

untuk terapi pada trauma serebral karena selain nyeri pada bahu kiri pasien juga

diduga mengalami cedera kepala ringan.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. Simon, Robert R. and Sherman, Scott C. Emergency Orthopedics Sixth


Edition. s.l. : The McGraw-Hill Companies, 2011. 978-0-07-163252-2.
2. Kleinhenz, Benjamin P. Sport Medicine: Clavicle Fractures: Anatomy.
Medscape. [Online] WebMD LLC, Juni 12, 2017. [Cited: Oktober 25, 2017.]
https://emedicine.medscape.com/article/92429-overview#a3.
3. Lunyov, Anton. Anatomy & Physiology of The Clavicle. Sport Injuries -
Clavicle Fractures. [Online] Oktober 10, 2013. [Cited: Oktober 25, 2017.]
https://sites.google.com/site/sportinjuriesclaviclefractures/anatomy-physiology-of-
the-clavicle.
4. Jones, Oliver. The Clavicle. TeachMe Anatomy. [Online] Atom Engine, Maret
2017, 2017. [Cited: Oktober 25, 2017.] http://teachmeanatomy.info/upper-
limb/bones/clavicle/.
5. Lowe, Jason A. Clavicle Fractures (Broken Collarbone). Orthoinfo. [Online] the
American Academy of Orthopaedic Surgeons, Desember 2016. [Cited: Oktober 25,
2017.] http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?topic=a00072.
6. Kleinhenz, Benjamin P. Clavicle Fractures: Background. Medscape. [Online]
WebMD LLC, Juni 12, 2017. [Cited: Oktober 25, 2017.]
https://emedicine.medscape.com/article/92429-overview#a2.
7. —. Clavicle Fractures: Pathophysiology. Medscape. [Online] WebMD LLC, Juni
12, 2017. [Cited: Oktober 25, 2017.]
https://emedicine.medscape.com/article/92429-overview#a4.
8. —. Clavicle Fractures Clinical Presentation. Medscape. [Online] WebMD LLC,
Juni 12, 2017. [Cited: Oktober 25, 2017.]
https://emedicine.medscape.com/article/92429-clinical#b1.
9. Dehgan, Niloofar and Mckee, Michael David. Evaluation and Management of
Clavicle Fractures: Midshaft, Lateral and Medial. Clinical Advisor. [Online]
Decision Support in Medicine, LLC, 2017. [Cited: Oktober 25, 2017.]
http://www.clinicaladvisor.com/shoulder-and-elbow/evaluation-and-management-
of-clavicle-fractures-midshaft-lateral-and-medial/article/626610/.
10. Sheth, Ujash. Clavicle Shaft Fractures. Ortho Bullets. [Online] Lineage
Medical, Inc, 2017. [Cited: Oktober 25, 2017.]
http://www.orthobullets.com/trauma/1011/clavicle-shaft-fractures.

18

Das könnte Ihnen auch gefallen