Tujuan Penulisan
Menambah pengetahuan tentang definisi, etiologi,
patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis, tatalaksana dan
prognosis dari sindrom guillain Barré.
Metode Penulisan
Pemeriksaan
Temuan pada penunjang yang
pemeriksaan dapat membantu
elektrodiagnostik: penegakkan
diagnosis SGB
Myositis
akut
Poliomyelitis
Myastenia
gravis
Siapkan ICU jika ada
curiga keterlibatan Pantau fungsi Awasi tanda vital
gagal nafas atau kardiorespirasi
disfungsi otonom.
Pengukuran analisa gas Atasi rasa nyeri yang Cegah komplikasi yang
darah dirasakan pasien mungkin timbul
Pertimbangkan untuk
memulai terapi khusus,
seperti pemberian IVIG
0,4 g/kg selama 5 hari
atau plasma exchange.
Identitas Pasien
• Nama : Ny. SA
• JenisKelamin: Perempuan
• Usia : 36 tahun
• SukuBangsa : Minangkabau
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Keluhan
Utama :
Lemah
keempat
anggota
gerak
BAK tidak
ada keluhan.
Lemah keempat Rasa kesemutan Nyeri kepala
anggota gerak sejak dirasakan pada dirasakan dalam 8
25 hari sebelum keempat anggota bulan ini,
masuk rumah sakit gerak.
Riwayat
Penyakit • Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
seperti pasien.
Keluarga :
Sosial :
sehat.
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : tampak sakit sedang
• Kesadaran : composmentis cooperative
• Tekanan darah : 130/80 mmHg
• Nadi : 89x/menit, teratur
• Napas : 21x/menit
• Suhu : 37 oC
KEPALA, MATA,
HIDUNG,
TENGGOROKAN
ABDOMEN
STATUS PARU
INTERNUS
JANTUNG
• Kesadaran CMC, GCS 15 (E4 M6 V5)
1. Tanda Rangsangan Selaput Otak
Kaku kuduk : (-)
Brudzinski I : (-)
Brudzinski II : (-)
Tanda Kernig : (-)
Gerakan
Kurang Kurang Kurang Kurang
aktif aktif aktif aktif
Kekuatan
233 244 233 233
Tropi
Eutropi Eutropi Eutropi Eutropi
Tonus
Eutonus Eutonus Eutonus Eutonus
Sensibilitas taktil Baik
Stereognosis Baik
Kesan :
Terdapat gambaran lesi
segmental axonal motorik
(suspek varian AMAN
SGB)
Diagnosis Klinis
Diagnosis Topik
Diagnosis Etiologi
: Autoimun
Diagnosis Sekunder
: Cephalgia
Terapi
Umum: Khusus:
IVFD Asering 12 Metilprednisolon
jam/kolf 4 x 250 mg (iv)
PCT 3 x 750 mg
MB 1700 kkal
(po)
Kateter (balance
cairan)
Rencana: Prognosis
• Persiapan untuk Therapeutic • Quo ad vitam : dubia
Plasma Exchange ad bonam
• Brain CT Scan • Quo ad functionam : dubia
ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia
ad bonam
• Diagnosis klinis pada pasien ini adalah Sindrom Guillain Barre.
Hal ini disimpulkan berdasarkan klinis pasien yang
mengeluhkan kelemahan anggota gerak, dimulai dari kedua
tungkai dan diikuti dengan kedua tangan, disertai rasa
kesemutan pada keempat anggota gerak, dan sebelumnya
pasien dirawat karena nyeri perut dan muntah-muntah. Hal ini
dapat dicurigai sebagai suatu infeksi gastrointestinal yang
mentrigger munculnya gejala SGB beberapa hari kemudian,
ditambah dengan riwayat persalinan pada pasien. Sebab
menurut beberapa teori resiko insidensi SGB meningkat setelah
melahirkan.
• Penatalaksanaan pasien ini diberi pengobatan metilprednisolon
4 x 250 mg, ranitidin 2 x 50 mg, paracetamol 3 x 750 mg dan
direncanakan untuk persiapan Therapeutic Plasma Exchange,
dan pemeriksaan radiologi Brain CT Scan. Metilprednisolon
merupakan kortikosteroid yang diharapkan dapat menekan
reaksi inflamasi pada pasien, sebab menurut beberapa teori
pada SGB terdapat adanya kemungkinan inflamasi pada
serabut saraf, dan paracetamol diharapkan dapat mengurangi
gejala nyeri kepala,
• kemudian TPE disiapkan untuk mengurangi reaksi autoantibodi
yang terdapat pada pasien SGB, dan brain CT scan untuk
menelusuri kemungkinan lain penyebab nyeri kepala pada
pasien dan melihat apakah ada lesi struktural pada pasien ini.
Prognosis pasien ini belum dapat diketahui secara pasti,
sehingga perlu dirawat dan diobservasi respon klinis pasien
terhadap tatalaksana yang didapatkan pasien selama masa
perawatan di rumah sakit.