Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ِه َّل ِهلل َّل ِمَس َّط ِب ِض ِد ِهلل ِد
ْعُت َرُسْو َل ا َص ى اُهلل َعَلْي َو َس َم: َعْن َأيِب َعْب الَّر َمْحِن َعْب ا ْبِن ُعَمَر ْبِن اَخْل ا َر َي اُهلل َعْنُه َم ا َقاَل
َش َه اَدِة َأْن َال ِإَلَه ِإَّال اُهلل َو َأَّن َحُمَّم دًا َرُسْو ُل اِهلل َو ِإَقاِم الَّص َالِة َو ِإْيَتاِء الَّز َك اِة َو َح ِّج: ُبَيِن ْاِإل ْس َالُم َعَلى ْمَخٍس: َيُقْو ُل
ِل ِم ِت
“ اْلَبْي َو َص ْو َرَم َض اَن ” َرَو اُه الُبَخ اِر ُّي َو ُمْس ٌم
Dari Abu ‘Abdurrahman ‘Abdullah bin ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhuma, ia
mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah
melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan Allah; menunaikan shalat; menunaikan zakat;
menunaikan haji (ke Baitullah); dan berpuasa Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR.
Bukhari, no. 8; Muslim, no. 16]
b. Hasdits Arbain Ke 4
ِهلل ٍد ِض ِد ِهلل ِد
َح َّد َثَنا َرُس وُل ا صلى اهلل عليه وسلم َو ُه َو: َقَل,َعْن َأيِب َعْب الَّرمْح ِن َعْب ا ْبِن َم ْس ُعو َر َي اُهلل َعْنُه
ِاَّن َأَح ُد ُك ْم ْجُيَمُع َخ ْلُقُه يف َبْطِن ُأِّم ِه َأْر َبِعَني َيْو ًم ا ُنْطَفًة َّمُث َيُك وُن َعَلَقًة ِم ْثَل ذلك َّمُث َيُك ْو ُن: الَّص اِد ُق ا ْص ُد ْو ُق
ِق, ِبَك ْتِب ِر ْز ِقِه َأ ِلِه ِلِه: ِبَأ ِع َك ِل اٍت ِه ُف ِف ِه ِا ِم َمل
َو َج َو َعَم َو َش ٌّي ُّر لا َل
ُيْر َس ُل ْي َمل ُك َفَيْن ُخ ْي ْو َح َو ُيْؤ َم ُر ْر َب َم ا َل َّمُث ,ذلك ُمْضَغًة ْثَل
ِا ِذ ِة ِا ِذ ِع
َّن َأَح َد ُك ْم َلَيْع َم ُل ِبَعَم ِل َأْه ِل اَجلَّن حىّت َم ا َيُك ْو ُن َبْيَنُه َو َبْيَنَه ا اَّل َر اٌع َفَيْس ِبُق, َفَو اَّل ي اَل اله َغْيُر ُه. َأْو َس يٌد
ِب ِل ا َّنِة ِه ِك ِا ِذ ِب ِه ِك
َعَلْي ال َتاُب َفَيْع َم ُل َعَم ِل َأْه ِل الَّناِر حىت َم ا َيُك ْو ُن َبْيَنُه َو َبْيَنَه ا اَّل َر اٌع َفَيْس ِبُق َعَلْي ال َتاُب َفَيْع َم ُل َعَم َجل
َفَيدُخ ُلَه ا
Artinya: “Dari Abu ‘Abdurrahman ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata,
‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menceritakan kepada kami, dan beliau adalah ash-
Shadiq al-Mashduq (yang benar lagi dibenarkan perkataannya):
‘Sesungguhnya seseorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama
40 hari dalam bentuk sperma, kemudian menjadi segumpal darah seperti (masa) itu, kemudian
menjadi segumpal daging seperti itu pula.
Kemudian seorang malaikat diutus kepadanya untuk meniupkan ruh di dalamnya, dan
diperintahkan dengan empat kalimat: menuliskan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau
bahagia.
Demi Dzat yang tiada tuhan selain-Nya, sesungguhnya ada salah seorang dari kalian yang
beramal dengan amalan ahli surga sehingga jarak antara dirinya dengan surga hanya tinggal
satu hasta, tapi catatan (takdir) mendahuluinya, lalu ia beramal dengan amalan ahli neraka
sehingga akhirnya dia masuk neraka.
Dan sesungguhnya ada salah seorang dari kalian yang beramal dengan amalan ahli neraka
sehingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya tinggal satu hasta, tapi catatan (takdir)
mendahuluinya, lalu ia beramal dengan amalan ahli surga sehingga akhirnya dia masuk
surga’.”
)( ٱۡق َر ۡأ ِبٱۡس ِم َر ِّبَك ٱَّل ِذي َخ َل َق () َخ َل َق ٱۡل ِإنَٰس َن ِم ۡن َعَل ٍق () ٱۡق َر ۡأ َو َر ُّبَك ٱۡل َأۡك َر ُم () ٱَّل ِذي َعَّلَم ِب ٱۡل َق َلِم
)( َعَّلَم ٱۡل ِإنَٰس َن َم ا َل َيۡع َلۡم
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya
Rasulullah saw. mengulang bacaan ini dengan hati yang bergetar.
k. Upaya Khadijah Menenangkan Nabi Muhammad saw
Nabi Muhammad saw. yang sangat kaget dan takut segera menghentikan penyendiriannya
dan langsung pulang menemui Khadijah binti Khuwailid, seraya bersabda, “Selimutilah aku,
selimutilah aku!” Maka beliau diselimuti hingga badan beliau tidak lagi menggigil layaknya
terkena demam.
“Apa yang terjadi padaku?” beliau bertanya kepada Khadijah. Maka dia memberitahukan
apa yang baru saja terjadi. Beliau bersabda, “Aku khawatir terhadap keadaan diriku sendiri.”
Khadijah berkata, “Tidak. Demi Allah, Allah sama sekali tidak akan menghinakanmu,
karena engkau suka menyambung tali persaudaraan, ikut membawakan beban orang lain,
memberi makan orang yang miskin, menjamu tamu dan menolong orang yang menegakkan
kebenaran.”
Selanjutnya Khadijah membawa beliau pergi menemui Waraqoh bin Naufal bin Asad bin
Abdul Uzza, anak paman Khadijah. Waraqah adalah seorang Nasrani semasa Jahiliyah. Dia
menulis buku dalam bahasa Ibrani dan juga menulis Injil dalam bahasa Ibrani. Dia sudah tua dan
buta.
Khadijah berkata kepada Waraqah, “Wahai sepupuku, dengarkanlah kisah dari saudaramu
(Rasulullah.”
Waraqah bertanya kepada beliau, “Apa yang pernah engkau lihat wahai saudaraku?”
Rasulullah saw. mengabarkan apa saja yang telah dilihatnya. Akhirnya Waraqah berkata,
“Ini adalah Namus yang diturunkan Allah kepada Musa. Andaikan saja aku masih muda pada
masa itu. Andaikan saja aku masih hidup tatkala kaummu mengusirmu.”
“benarkah mereka akan mengusirku?” Beliau bertanya.
“Benar. Tak seorang pun pernah membawa seperti yang engkau bawa melainkan akan
dimusuhi. Andaikan aku masih hidup pada masamu nanti, tentu aku akan membantumu secara
sungguh-sungguh.” Waraqah meninggal dunia pada saat-saat turun wahyu.
l. Wahyu Terhenti Beberapa Lama
Setelah turunnya wahyu pertama ini, beberapa waktu lamanya Jibril tidak datang, jangankan
membawa wahyu, menampakkan diri pun tidak. Berbeda-beda riwayat tentang lamanya
keterhentian wahyu itu. pendapat yang terlama tiga tahun, pendapat lainnya enam bulan, dan ada
yang menyatakan beberapa hari saja.
Pada masa-masa terputusnya wahyu itu, Rasulullah saw. hanya diam dalam keadaan
termenung sedih. Rasa kaget dan bingung melingkupi diri beliau. Al-Bukhari meriwayatkan
dalam Kitabut-Ta’bir, yang isinya sebagai berikut: Wahyu terputus selang beberapa waktu,
hingga Nabi dirundung kedukaan seperti halnya diri kita yang sedang berduka.
m. Wahyu Kedua yang Diterima Nabi saw
Ibnu Hajar menuturkan, selama wahyu terputus untuk beberapa hari lamanya, beliau
ketakutan dan kedukaannya segera sirna dan kembali seperti sebelumnya, tatkala bayang-bayang
kebingungan mulai surut, tanda-tanda kebenaran mulai membias, dan beliau menyadari secara
yakin bahwa kini beliau benar-benar menjadi seorang Nabi Allah Yang Maha Besar dan Maha
Tinggi, bahwa yang mendatangi beliau adalah duta pembawa wahyu yang menyampaikan
pengabaran langit, kegelisahan dan penantiannya terhadap kedatangan wahyu merupakan sebab
keteguhan hatinya jika wahyu itu datang lagi, maka Jibril benar-benar datang untuk kedua
kalinya.
Al-Bukhari meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, bahwa dia pernah mendengar Rasulullah
saw. menuturkan masa turunnya wahyu. Beliau bersabda, “Tatkala aku sedang berjalan, tiba-tiba
kudengar sebuah suara yang berasal dari langit. Aku mendongakkan pandangan ke arah langit.
Ternyata di sana ada Malaikat yang mendatangiku di Gua Hira, sedang duduk di sebuah kursi,
menggantung di antara langit dan bumi. Aku mendekatinya hingga tiba-tiba aku terjerambab ke
atas tanah. Kemudian aku menemui keluargaku dan ku katakan, “Selimutilah aku, selimutilah
aku!”
Lalu Allah menurunkan surat Al-Muddatstsir: 1-5. Setelah itu wahyu datang secara berturut-
turut.
)( َٰٓيَأُّيَه ا ٱۡل ُم َّد ِّثُر () ُقۡم َفَأنِذۡر () َو َر َّبَك َفَك ِّب () َو ِثَياَبَك َفَطِّه ۡر () َو ٱلُّر ۡج َز َفٱۡه ُج ۡر
1. Hai orang yang berkemul (berselimut)
2. Bangunlah, lalu berilah peringatan!
3. Dan Tuhanmu, agungkanlah!
4. Dan pakaianmu, bersihkanlah!
5. Dan perbuatan dosa, tinggalkanlah!
Mari membaca berulang-ulang nasab Nabi Muhammad saw. 5 saja selama 3 bulan / 5
persetengah semester !!
1. Muhammad saw. bin 2. Abdullah bin 3. Abdul Muththalib (yang namanya Syaibah)
bin 4. Hasyim (yang namanya Amru) bin 5. Abdu Manaf (yang namanya Al-Mughirah)
bin 6. Qushay (yang namanya Zaid) bin 7. Kilab bin Murrah bin 8. Ka’ab bin 9. Lu’ay
bin 10. Ghalib bin 11. Fihr (yang berjuluk Quraisy dan menjadi cikal balak nama kabilah)
bin 12. Malik bin 13. An-Nadhir (yang namanya Qais) bin 14. Kinanah bin 15. Khuzaimah
bin 16. Mudrikah (yang namanya Amir) bin 17. Ilyas bin 18. Mudhar bin 19. Nizar bin 20.
Ma’ad bin Adnan bin Udad bin Hamaisa’ bin Salaman bin Aush bin Bauz bin Qimwal bin
Ubay bin Awwam bin Nasyid bin Haza bin Baldas bin Yadlaf bin Thabikh bin Jahim bin
Nahisy bin Makhi bin Aidh bin Abqar bin Ubaid bin Ad-Da’a bin Hamdan bin Sinbar bin
Yatsribi bin Yahzan bin Yalhan bin Ar’awy bin Aid bin Daisyan bin Aishar bin Afnad bin
Aiham bin Muqshir bin Nahits bin Zarih bin Sumay bin Muzay bin Iwadhah bin Aram bin
Qaidar bin Ismail bin Ibrahim
Allah Swt. berfirman dalam QS. al-A'raf ayat 26 yang berbunyi: “Hai anak Adam,
sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian
indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.”
7. Mengetahui dan menerapkan Adab berdoa sebelum makan, minum dan tidak berdiri
َو َنْف ُس َك ِإْن َأْش َغْلَتَه ا ِباَحْلِّق َو ِإَّال اْش َتَغَلْتَك ِباْلَباِط ِل، اْلَو ْقُت َس ْيٌف َفِإْن ْمَل َتْق َطْعُه َقَطَعَك
“Waktu ibarat pedang, jika engkau tidak menebasnya maka ialah yang akan menebas”
QS. Al-Asr
“Demi masa. Sesungguhnya manusia dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman
dan beramal shaleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk
kesabaran.”
3. Membiasakan hidup rapi teratur dan mampu menjaga barang miliknya
Menurut Bahasa rapi artinya bersih, indah untuk dilihat. Contohnya rapi dalam
berpakaian, meletakkan barang di tempatnya, menjaga barang milik sendiri, memakai
pakaian yang bersih, harum, dan tidak kusut.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw.:
Bersiap Attantion
Mari Berdo’a Lets Pray Together
Berdoa Di Mulai Pray Begin
Memberi Salam Greeting Together
Nama Saya My Name
Ayah Father
Ibu Mother