LATAR BELAKANG

GLAUKOMA
Retinopati
diskus
optikus
D/C > 0,4
TIO
meningkat >
20 mmhg
Defek
lapang
pandang
progresif
Etiologii
Glaukom
a Primer
Glaukoma
sudut
terbuka
POAG
Normoten
si
glaucoma
Glaukoma
sudut
tertutup
Akut
subakut
Kronik
Plateau ieis
Glaukom
a
kongenit
al
Glaukoma
sekunder
Glaukoma pigmentasi
Glaukoma
eksfoliative
Glaukoma
fakogenik
Dislokas
i
Intumese
n
fakolitik
Perubahan traktus uvealis
Uveitis
Sinekia
posterior
Sindrom
iridocorneoendothelial
Trauma Postoperatif
Glaukoma
neovaskuler
Glaukoma
absolut
Glaukoma sekunder
Adanya membran fibrovaskular pada iris dan COA
Glaucoma kongestif, rubeosis iridis
EPIDEMIOLOGI
Oklusi vena sentralis 36%
Retinopati diabetika proliratif 32 %
Oklusi arteri karotis 13%
PATOGENESIS
Iskemik retina
Faktor
angiogenik
VEGF
Proliferasi
endothel
kapiler
neovaskular
isasi
ETIOLOGI
Iskemik retina
Retinopati
diabetik
Inflamasi Uveitis kronik
tumor
Melanoma iris
retinoblastoma
Klasifikasi menurut
neovaskularisasi pada iris
No iris neovascularization
Less than 2 quadrants of NV at iris pupillary zone
More than 2 quadrants of NV at iris pupillary zone
More than 3 quadrants of NV at ciliary zone / ectropion uveae
HISTOPATOLOGI
Stage 1 (rubeosis
iridis)
TIO normal
Kapiler dilatasi di sekitar pupil
Reaksi pupil lambat
Gejala : nyeri periokular atau
periorbital
Stage 2 Glaukoma
sekunder sudut
terbuka
Stage 1
Penaikan TIO
Stage 3 Glaukoma
sekunder sudut
tertutup
komplit/parsial akibat membran
fibrovaskular
Nyeri hebat, akut, sakit kepala, mual
muntah
DIAGNOSIS
Anamnesis
Gejala
tergantung
stage
Riwayat
DM,
hipertensi
Pemeriksaan
Fisik
Slit lamp
Gonioscopy TIO Visual field
Funduscop
y
Pemeriksaan
penunjang
Flourescent
angiograph
y
Fluorophotometry
Carotid
doppler
USG B scan
Diagnosis Banding
Pupil middilatasi
Tidak ada neovaskularisasi
Tidak ada ektropion uvea
Glaukoma sudut
tertutup primer
akut
Terdapat sinekia posterior total
Tidak ada neovascularisasi
Glaukoma tertutup
sekunder karena
uveitis
Kelainan sudut terbuka
TIO meningkat namun tidak ada
neovaskularisasi
Fuchs
Heterochormic
Iridocyclitis
Penatalaksanaan
Topical steroid ( prednisolon acetate 1%
Cyclopegic ( atropin 1% )
Untuk mengurangi inflamasi dan
nyeri
Topical beta blocker ( timolol 0,5%)
Alpha 2 agonist ( brimonidine 0,1 0,2%)
CAI ( acetazolamide 500 mg , dorzolamide 2 %)
Prostaglandin (Latanoprost)
Mengurangi TIO
Glaucoma filtration surgery
Pan Retinal Photocoagulation
Cryotheraphy
Bedah
Intra vitreal VEGF ( ranibizumab, bevacizumab)
Goniophotocoagulation
Lainnya
DM
Oklusi arteri retina sentralis
Treat underlying disease
0 KOMPLIKASI
0 Glaukoma absolut
0 PROGNOSIS
0 Tergantung penyakit yang mendasarinya
0 Biasanya buruk

Daftar Pustaka
0 Ilyas S, Tanzil. 2006 . Glaukoma . Ilmu Penyakit Mata. Edisi 3. FKUI : Jakarta .
Hal : 212 218.
0 Vaughan, Asbury . 2007 . Glaucoma Vascular. Edisi 17 . EGC : Jakarta . Hal :
212 219
0 Kingman. 2004 . Glaucoma is second leading cause of blinding globally.
Available at :
http://www.who.int/bulletin/volumes/82/11/feature1104/en/index1.html
(diakses pada 1 oktober 2014)
0 Cook,C. Foster P. 2012 . Epidemiology of Glaucoma : Whats new?. Can J
Opthamol 47(3). Pp : 223-226. Available at :
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22687296 (diakses pada 1 oktober
2014)
0 Cornish, Kurt. Neovascular Glaucoma . Aberdeen Royal Infirmary. Pp : 128
144. Available at : http://cdn.intechopen.com/pdfs-wm/22971.pdf (diakses
pada 1 oktober 2014)
0 Gerstenblith, Adam.1994. Glaukoma . The Wills Eye Manual. Edisi 2.
0 Kanski . Clinical Opthalmology a systematic approach.