Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Christianto Tangkau
2016.04.2.0038
Anatomi Pankreas
Fisiologi Pankreas
Merupakan Kelenjar Eksokrin
sekaligus Endokrin
Mengeluarkan Getah pankreas
Name of cells
Endocrine product
% of islet cells
Representative function
beta cells
Insulin
50-80%
alpha cells
Glucagon
15-20%
delta cells
Somatostatin
3-10%
PP cells
Pancreatic polypeptide
1%
Name of cells
Exocrine secretion
Primary signal
Centroacinar cells
bicarbonate ions
Secretin
digestive enzymes
Basophilic cells
CCK
Enzim-enzim Pankreas
Enzim Proteolitik
Tripsin, Kimotripsin,
Karboksipolipeptidase, Ribonuklease,
Deoksiribonuklease
Enzim Pencernaan
Amilase Pankreas
Getah Pankreas
Mengandung air dan ion bikarbonat
Ion bikarbonat 145 mEq/L
Disekresi sel duktulus kecil dari
asinus
Fungsi: menetralkan asam dalam
kimus
Pankreatitis
Definisi
Reaksi peradangan pada Pankreas
Klasifikasi
Pankreatitis Akut
Pankreatitis Kronik
Pankreatitis Akut
Intersitial
Pankreas membengkak secara difus dan
tampak pucat
Tidak didapatkan nekrosis atau
perdarahan
Daerah intersitial melebar karena
adanya edema ekstraselular
Sebaran sel-sel leukosit
polimorfonuklear (PMN)
Nekrosis Hemoragik
nekrosis jaringan pankreas disertai
dengan perdarahan dan inflamasi
nekrosis lemak, nekrosis parenkim
dapat timbul abses
kantong-kantong infiltrat yang meradang
dan berdarah ditemukan tersebar pada
jaringan yang rusak dan mati
vaskulitis yang nyata sampai nekrosis dan
trombosis pembuluh-pembuluh darah
Etiologi
Alkohol
Batu empedu
Pasca bedah
Pasca ERCP (endoscopic retrograde
cholangiopancreatography)
Trauma terutama trauma tumpul
Metobolik (hipertrigliseridemia, hiperkalsemia,
gagal ginjal)
Infeksi (virus parotitis, hepatitis, koksaki,
askaris, mikoplasma)
Berhubungan dengan obat-obatan (azatioprin,
6 merkaptopurin, sulfonamid, tiazid, furosemid,
tetrasiklin)
Penyakit jaringan ikat (lupus eritematosus
sistemik)
Lain-lain, seperti gangguan sirkulasi, stimulasi
Patogenesis
Dalam keadaan normal pancreas,
pankreas terlindung dari efek enzimatik
enzim digestinya sendiri. Enzim ini
disintesis sebagai zimogen yang inaktif
dan diaktivasi dengan pemecahan rantai
peptid secara enzimatik.
Selain itu terdapat inhibitor di dalam
jaringan pankreas, cairan pankreas dan
serum sehingga dapat menginaktivasi
protease yang diaktivasi terlalu dini.
Gejala Klinis
Nyeri yang timbul tiba-tiba, terusmenerus, makin lama makin bertambah.
Letak nyeri di epigastrium, atau sedikit
ke kiri atau kanan, bisa menjalar ke
punggung atau ke perut bagian bawah.
mual, muntah-muntah
demam.
Kadang-kadang didapat tanda-tanda
kolaps kardiovaskular, renjatan dan
gangguan pernapasan.
Pemeriksaan Fisik
peritonitis umum
Meteorismus abdomen
Massa di epigastrium akibat
pembesaran pankreas
Kadang ikterus dan asites dapat
ditemukan
Cullen sign apabila ada perdarahan
Diagnosis
Apabila ada nyeri perut bagian atas
yang timbul tiba-tiba didapatkan
kenaikan kadar amilase serum atau
urin ataupun nilai lipase dalam
serum sedkitnya dua kali harga
normal tertinggi, atau ada penemuan
USG yang sesuai dengan pankreatitis
akut.
Diagnosis Banding
Lokasi patologi
Abdomen
Contoh
Perforasi Ulkus peptikum
Eksaserbasi akut dyspepsia
ulkus peptikum
Kolik bilier
Kolangitis
Iskemik bowel
Supradiafragmatika
Penatalaksanaan
Penanganan Nyeri. Pemberian obat pereda nyeri yang adekuat
merupakan tindakan yang esensial dalam perjalanan penyakit pankreatitis
akut karena akan mengurangi rasa nyeri dan kegelisahan yang dapat
menstimulasi sekresi pankreas.
Perawatan Intensif. Koreksi terhadap kehilangan cairan serta darah dan
kadar albumin yang rendah diperlukan untuk mempertahankan volume
cairan serta mencegah gagal ginjal akut.
Perawatan Respiratorius. Perawatan respiratorius yang agresif
diperlukan karena risiko untuk terjadinya elevasi diafragma, infiltrasi serta
efusi dalam paru dan atelektasis cenderung tinggi.
Drainase Bilier. Pemasangan drainase bilier dalam duktus pankreatikus
melalui endoskopi telah dilakukan dengan keberhasilan yang terbatas.
Terapi ini akan membentuk kembali aliran pankreas dan akibatnya, akan
mengurangi rasa sakit serta menaikkan berat badan.
Penatalaksanaan Pasca-akut. Antasid dapat diberikan ketika gejala akut
pankreatitis mulai menghilang. Pemberian makanan makanan per oral yang
rendah lemak dan protein dimulai secara bertahap. Kafein dan alkohol tidak
boleh terdapat dalam makanan pasien.
Pertimbangan Geriatri. Pankreatitis akut dapat mengenai segala usia;
meskipun demikian, angka mortalitas pankreatitis akut meningkat
Tindakan Bedah
Perburukan sirkulasi dan fungsi paru sesudah
beberapa hari terapi intensif.
Pada kasus pankreatitis hemoragik nekrosis
yang disertai dengan rejatan yang sukar
diatasi.
Timbulnya sepsis.
Gangguan fungsi ginjal yang progresif.
Tanda-tanda peritonitis.
Bendungan dari infeksi saluran empedu.
Perdarahan intestinal yang berat.
Komplikasi
Prognosis
Tabel 5. Kriteria Ranson
Awal Dalam waktu 48 jam
Umur > 55 tahun Ht menurun > 10%
Leukosit > 16.000/mm3 BUN naik > 5 mg/dl
Glukosa > 200 mg/dl Ca2+ < 8 mg/dl
LDH > 350 IU/L PaO2 < 60 mmHg
SGOT > 250 UI/L Base deficit > 4 mEq/L
Featur
e
Variabl
e
Tempe
rature
+3
41
30 40.9
Mean
arterial
BP
Heart
rate
Respir
atory
rate
AaPo2*
Pao2
160
130 to
159
110 to
129
70 to
109
50 to
69
180
140 to
179
35 to
49
110 to
139
70 to
109
12 to
24
55 to
69
6 to 9
350
o 499
200 to
349
Arterial
pH
Serum
bicarb
onate
Serum
sodiu
m
Serum
potass
ium
Serum
creatin
ine
Hemat
ocrit
WBC
count
7.7
50
500
+2
+1
+1
+2
+3
+4
38.5 to
38.9
36 to
38.4
34 to
35.9
32 t
33.9
30 to
31.9
29.9
25 to
34
<100
10 to
11
61 to
70
<49
40 to
54
39
<5
55 to
60
<55
>70
52
7.6 to
7.69
41 to
51.9
180
160
to 179
6 to
6.9
3.5
2 to
3.4
60
40
155 to
159
7.5 to
7.59
32 to
40.9
7.33 to
7.49
23 to
31.9
7.25 to
7.32
18 to
21.9
7.15 to
7.24
15 to
17.9
<7.15
150 to
154
130 to
149
120 to
129
111 to
119
110
5.5 to
5.9
3.5 to
5.4
1.5 to
1.9
50 to
59.9
20 to
39.9
46 to
49.9
15 to
19.9
3 to
3.4
2.5 to
2.9
0.6 to
1.4
<0.6
30 to 4
.9
3 to
14.9
20 to
29.9
1 to
2.9
<15
<2.5
<20
<1
Terima Kasih