Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan karya ilmiah
tentang “Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit”.
Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari
berbagai pihak.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik
dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini.
Oleh karena itu, saya dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.
Saya berharap semoga karya ilmiah yang saya susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.
DAFTAR ISI
Kata pengantar.................................,..........................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................................¡¡
A. Tujuan penelitian.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................2
C. Hipotesis..............................................................................................................................3
D. Variabel Penelitian...............................................................................................................4
E. Dasar Teori...........................................................................................................................5
F. Alat dan Bahan....................................................................................................................6
G. Langkah Kerja......................................................................................................................7
H. Hasil Pengamatan................................................................................................................8
I. Pembahasan........................................................................................................................9
J. Kesimpulan........................................................................................................................10
K. Daftar Pustaka...................................................................................................................11
L. Lampiran ...........................................................................................................................12
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit dan terbagi atas apakah larutan
elektrolit ?
2. Apa yang dimaksud dengan larutan non elektrolit dan apa saja yang termasuk
didalamnya?
3. Apa saja yang mempengaruhi daya hantar listrik suatu larutan?
4. Bagaimana cara larutan elektrolit menghantarkan arus listrik ?
5. Bagaimana cara menentukan larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, dan
larutan non elektrolit?
C. Hipotesis
Larutan NaOH termasuk ke dalam elektrolit kuat, larutan NaCl, air sabun , dan jeruk nipis
termasuk kedalaman elektrolit lemah, sedangkan gula termasuk ke dalam non elektrolit
D. Variabel Penelitian
a. Variabel Terikat: Larutan elektrolit atau non elektrolit
b. Variabel Kontol: alat penguji larutan elektrolit dan non elektrolit
c. Variabel Bebas: larutan gula, air sabun, jeruk nipis,NaOH,dan NaCL serta Gelembung
dan nyala lampu yang dihasilkan
E. Dasar Teori
Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Hal
tersebut disebabkan adanya ion-ion positif dan ion-ion negatif yang berasal
dari senyawa elektrolit yang terurai dan terionisasi dalam larutan. Hantaran
listrik melalui larutan dapat ditunjukkan dengan alat penguji elektrolit.
Adanya aliran listrik melalui larutan ditandai oleh menyalanya lampu pijar
pada rangkaian itu dan adanya suatu perubahan (misal timbul gelembung)
pada salah satu atau kedua elektrodenya.
Contoh ionisasi larutan elektrolit :
a) HCl → H⁺ + Cl⁻(asam)
b) KOH → K ⁺ + OH⁻ (basa)
c) NaCl → Na⁺ + Cl⁻ (garam)
Berdasarkan daya hantar listrik, larutan elektrolit dibagi menjadi dua yaitu sebagai
berikut:
1. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan
baik. Dan dapat terionisasi sempurna dalam air, Senyawa elektrolit kuat
terbentuk dari ikatan ionik. Pada saat pengujian elektrolit kuat bola lampu
menyala dengan terang dan terdapat gelembung gelembung gas dalam jumlah
yang banyak.
Derajat Ionisasi:X=1
2. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan
lemah. Dan hanya terionisasi sebagian dalam air, Senyawa elektrolit lemah
terbentuk dari ikatan kovalen polar. Pada saat pengujian elektrolit lemah, bola
lampu dapat menyalah dengan redup atau bola lampu mati, dan terdapat
gelembung gelembung gas dalam jumlah yang sedikit.
Derajat Ionisasi: 0 sampai 1
G. Langkah kerja
Siapkan alat penguji elektrolit yang telah dirangkai.
Siapkan bahan-bahan yang akan diuji dengan alat penguji elektrolit.
Campur bahan-bahan berwujud padat dengan air mineral secukupnya.
letakkan bahan-bahan pada wadah.
Celupkan kedua paku yang ada pada alat penguji ke larutan masing-masing
bahan, dengan keadaan kedua paku tidak boleh saling bersentuhan.
Tunggu beberapa saat, dan amati kemunculan gelembung gas dan pijaran
bola lampu.
Setelah mencatat hasil pengamatan, rendam paku hingga 3x ke dalam air
mineral. Lap kering paku dengan tissue secara perlahan, agar percobaan
lebih akurat
Ulangi langkah-langkah tersebut secara berurut pada masing masing larutan
H. Hasil Pengamatan
Larutan gula
Larutan garam(NaCl)
5. Lampu tidak Terdapat Termasuk
menyala gelembung elektrolit lemah
gas
Larutan NaOH
I. Pembahasan
Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Hal
tersebut disebabkan adanya ion-ion positif dan ion-ion negatif yang berasal
dari senyawa elektrolit yang terurai dan terionisasi dalam larutan. Hantaran
listrik melalui larutan dapat ditunjukkan dengan alat penguji elektrolit.
Adanya aliran listrik melalui larutan ditandai oleh menyalanya lampu pijar
pada rangkaian itu dan adanya suatu perubahan (misal timbul gelembung)
pada salah satu atau kedua elektrodenya.
Contoh ionisasi larutan elektrolit :
a) HCl → H⁺ + Cl⁻(asam)
b) KOH → K ⁺ + OH⁻ (basa)
c) NaCl → Na⁺ + Cl⁻ (garam)
Berdasarkan daya hantar listrik, larutan elektrolit dibagi menjadi dua yaitu sebagai
berikut:
1. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik
dengan baik. Dan dapat terionisasi sempurna dalam air, Senyawa elektrolit
kuat terbentuk dari ikatan ionik. Pada saat pengujian elektrolit kuat bola
lampu menyala dengan terang dan terdapat gelembung gelembung gas
dalam jumlah yang banyak.
Derajat Ionisasi:X=1
Maka dapat disimpulkan bahwa dari berbagai larutan yang dicoba, tidak ada yang
merupakan larutan elektrolit kuat, hasil pengamatan dan hipotesis kurang tepat yaitu
pada larutan NaOH yang dihipotesiskan larutan elektrolit kuat, ternyata pada saat
praktikum larutan tersebut termasuk pada larutan elektrolit lemah, maka hipotesis
ditolak disebabkan oleh 1 kesalahan
K. Daftar Pustaka
https://www.slideshare.net/NeshaMutiara1/laporan-praktikum-larutan-elektrolit-dan-non-
elektrolit
https://id.scribd.com/document/358896136/Laporan-Praktikum-KIMIA-Larutan-Elektrolit-
Dan-Nonelektrolit
L. Lampiran