Sie sind auf Seite 1von 6

Jurnal Karya Pendidikan Matematika Vol 6 No 1 2019 E ISSN : 2549 – 8401 P ISSN : 2339-2444

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS SISWA DALAM


PENYELESAIAN SOAL PISA DITINJAU DARI GENDER
Aditya Setiawan1), Siti Inganah2), Siti Khoiruli Ummah3)
Adityasetiawan1994@gmail.com1), singanah@gmail.com2), khoiruliummah@umm.ac.id 3)
Universitas Muhammadiyah Malang

Article history Abstract


Submission : 7/3/2019 This study aimed to describe the ability of mathematical literacy’s
Revised : 27/3/2019 male and female students in Grade VIII. Based on the results of the
Accepted : 5/4/2019 interview, teacher accustomed to adopt problems of the textbook and
national exams. Mathematical literacy was important to resolve the
Keyword: mathematical real problem in the form of the story matter. The research method used
literacy, PISA questions, descriptive research. Data obtained from the mathematical literacy
gender ability tests and interviews. The data was analyzed by observing the
stages of how students in solving a problem were given. The results of
Kata kunci: literasi the study were male students mathematical literacy ability was good
matematis, soal PISA, enough in the settlement of the question of tests and reasonable when
gender interviewed. Female students already have pretty good abilities in
tests but were still lacking in reasoning and confident at interview
sessions. Both of the students were men and women overall have been
able to meet the competencies of mathematical literacy.

kemampuan dalam berhitung saja, siswa juga


Pendahuluan
harus mampu berpikir atau bernalar ketika
Matematika merupakan ilmu menyelesaikan masalah matematika
pengetahuan yang paling sering digunakan (Sukmawati, Rika, 2018; Wijaya, 2016).
dalam kehidupan sehari-hari (Hasratuddin, Kemampuan literasi matematis ialah
2014). Matematika telah diajarkan pada semua kemampuan dalam berpikir siswa ketika
jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan menyelesaikan permasalahan matematika dalam
terendah sampai yang paling tinggi. hal ini tidak selalu berupa permasalahan
Berdasarkan pembelajaran tersebut diharapkan prosedural atau soal rutin melainkan berupa
mampu meningkatkan kemampuan siswa. permasalahan dalam kehidupan nyata (Hera &
Kemampuan di bidang matematika yang harus Sari, 2015; Hertiandito, 2012). Menurut
dimiliki oleh siswa tidak hanya sekedar Framework PISA 2015 (OECD, 2013)

43
http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPMat/index
Jurnal Karya Pendidikan Matematika Vol 6 No 1 2019 E ISSN : 2549 – 8401 P ISSN : 2339-2444

menyatakan bahwa literasi matematis yang menyebabkan perbedaan pada


merupakan kemampuan seseorang dalam kemampuan siswa dalam mempelajari
merumuskan, menggunakan, dan menafsirkan matematika, salah satunya adalah jenis kelamin
matematika dalam berbagai konteks dengan (gender). Perbedaan gender tentu menyebabkan
berfikir secara matematis serta menggunakan adanya perbedaan fisiologi yang dapat
konsep dan alat untuk menggambarkan, mempengaruhi psikologi siswa, sehingga siswa
menjelaskan, dan memprediksi suatu keadaan laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan
yang dapat membantu seseorang dalam dalam mempelajari matematika (Amir,
memahami kegunaan matematika dikehidupan Zubaidah, 2013).
sehari-hari (Faridh & Fahmy, 2018; Kenedi, Berdasarkan hasil wawancara dengan
2018). salah satu guru matematika di SMP
Programme for International Student Muhammadiyah 8 Batu menyatakan, bahwa
Assessment (PISA) sebagai kegiatan resmi metode pembelajaran yang sering digunakan
secara internasional yang dilaksanakan oleh yaitu metode ceramah dan diskusi. Guru belum
Organisation for Economic Coorporation and pernah memberikan soal-soal bertipe PISA
Development (OECD) yang lebih diutamakan kepada siswa, hal ini dikarenakan guru masih
dalam mengukur kemampuan literasi yaitu ingin mencari refrensi yang lebih banyak
penilaian sains, membaca dan matematika tentang soal-soal bertipe PISA dan memberikan
(Masjaya, 2018). Kegiatan PISA bertujuan kepada siswa secara bertahap.
untuk membantu dalam pembuatan kebijakan Penelitian ini bertujuan untuk
pendidikan di seluruh dunia dengan cepat mengetahui kemampuan literasi matematis
memperbaiki sistem pendidikan dan mengukur siswa ditinjau dari gender. Berdasarkan uraian
pengetahuan serta keterampilan siswa sebagai dan gambaran umum di atas maka peneliti ingin
pembanding dengan negara lain (Utama Putra, mengkaji tentang “Analisis Kemampuan
2018). Hal ini mengakibatkan dengan adanya Literasi Matematis Siswa Dalam Penyelesaian
kegiatan PISA tersebut semua negara dapat Soal PISA Ditinjau Dari Gender”..
memperbaiki dan meningkatkan kemampuan
Metode Penelitian
seluruh siswa di negaranya (Made Ngurah
Suragangga, 2017; Utama Putra, 2018) Penelitian ini menggunakan pendekat-
Hasil PISA tahun 2003 dalam bidang an kualitatif pendekatan kualitatif dan jenis
matematika, yaitu Indonesia berada di peringkat penelitian yang digunakan adalah deskriptif.
38 dari 41 negara dengan skor 360, tahun 2006 Waktu penelitian yaitu Bulan September Tahun
skor naik menjadi 391 dengan peringkat 50 dari 2018 di SMP Muhammadiyah 8 Batu Subjek
57 negara, dan tahun 2009 mengalami penelitian yaitu semua siswa kelas VIII-A yang
penurunan skor menjadi 371 dengan menempati dipilih berdasarkan kelengkapan jawaban tes
peringkat 61 dari 65 negara Hawa, Anni dan dapat terbaca jelas dari semua gender.
Malihatul, 2014). Pada tahun 2012 Indonesia Jawaban siswa yang lengkap dan dibaca jelas
menduduki peringkat kedua dari posisi paling akan dipilih 2 dari setiap gendernya sebagai
bawah dengan skor 375 dari 63 negara yang subyek penelitian untuk dianalisis jawaban dan
mengikuti tes (Wulandari & Hasanah, 2015). wawancaranya.
Tahun 2015 Negara Indonesia menduduki Prosedur dalam penelitian ini terdiri
rangking 10 dari posisi terbawah dengan skor dari 3 tahapan, yaitu 1) perencanaan (plan), 2)
386 dari 72 negara yang mengikuti tes (Komala pelaksanaan (act), dan 3) analisis data.
& Nur Sabila Qintani, 2017) Teknik pengumpulan data dilakukan
Menurut Asrama, dkk (2017) soal pada dalam penelitian ini diperlukan beberapa
PISA mempunyai ciri khusus yaitu adanya instrument untuk memperkuat kemampuan
kemampuan kognitif dalam matematika, koneksi matematis siswa, diantaranya
sehingga hal ini sangat sesuai dengan tujuan pemberian tes dan wawancara. Instrumen
pembelajaran matematika yang termuat ( penelitian, yaitu tes kemampuan literasi
Himmah, Nurfi Rif’atul, 2016) di Kurikulum matematis dan pedoman wawancara
2013. Teknik analisis data dilakukan dengan
Pembelajaran pada kurikulum K-13 cara mengolah data-data yang telah
diperuntukkan bagi seluruh siswa tanpa dikumpulkann dari dua sumber teknik
memandang jenis kelamin (gender) siswa pengumpulan data, yaitu tes kemampuan
(Habibullah, 2013). Terdapat beberapa faktor
44
http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPMat/index
Jurnal Karya Pendidikan Matematika Vol 6 No 1 2019 E ISSN : 2549 – 8401 P ISSN : 2339-2444

literasi matematis dan wawancara. Ada tiga 5. A.D.R P Jelas LN LN LN


langkah dalam teknik analisis data yakni: 6. A.D.P. L Jelas LN LN LN
7. B.M.A L Jelas LN TJ LN
1) reduksi data, proses ini peneliti melakukan .
pengelompokan data berdasarkan kelengkapan 8. F.P.S. P Kurang LN LN KL
jawaban dan kejelasan tulisan. Pengelompokan Jelas
data akan disajikan dalam sebuah tabel yang 9. F.A.P. L Jelas LN LN TJ
N. I.
mempunyai kolom nama siswa, gender, 10. F.P.P. L Jelas LN LN LN
kejelasan tulisan, Soal 1, Soal 2, dan Soal 3. 11. F.B.A. P Jelas LN LN KL
Masing-masing kolom soal diberikan 12. H.A.R. L Kurang LN LN LN
keterangan TL jika jawaban Tidak Lengkap, Jelas
KL jika jawaban Kurang Lengkap, LN jika 13. H.B.I. P Jelas LN KL TJ
14. H.I.Y. P Kurang LN LN LN
jawaban lengkap. Jelas
2) penyajian data, penyajian data yang 15. I.D.S. P Jelas LN LN LN
digunakan dalam penelitian ini adalah berupa 16. K.S. P Jelas LN LN LN
uraian yang disusun berdasarkan hasil tes dan 17. K.Y. L Jelas LN LN TJ
18. M.A. P Jelas LN LN LN
wawancara yang telah dilakukan olek subjek. 19. M.H.P. L Kurang LN KL KL
Penyajian data dilakukan secara sistematis H. Jelas
dengan cara meletakkan jawaban siswa pada 20. M.Y.H L Jelas LN LN LN
kolom sebelah kiri kemudian memberikan tanda .
anak panah ke indikator yang sesuai. Pada 21. N.D.C. P Jelas LN LN LN
22. N.I.C. P Kurang LN LN LN
kolom kanan diberikan hasil wawancara dengan C. Jelas
memberikan garis bawah pernyataan yang 23. N.I.P. P Jelas LN KL KL
sesuai dengan indikator. D.
3) kesimpulan, penarikan kesimpulan dilakukan 24. N.Z.J. P Jelas LN LN LN
V.P.
berdasarkan hasil dari pemaparan data. 25. N.S.W. P Jelas LN LN KL
Kesimpulan dalam penelitian ini berupa uraian 26. R.N.S. P Jelas LN LN LN
singkat mengenai kemampuan literasi P.
matematis siswa yang ditinjau dari gender. 27. R.I.F. L Jelas LN KL TJ
28. R.F.M. L Jelas LN LN LN
Hasil Penelitian dan Pembahasan 29. R.D.K. L Jelas LN LN LN
30. S.R.W. L Jelas LN LN LN
Hasil penelitian ini merupakan hasil tes 31. S.A.S. L Jelas KL KL TJ
dan wawancara kemampuan literasi matematis 32. S.F.F. L Jelas LN LN LN
siswa yang akan dideskripsikan dan dianalisis 33. T.A. L Kurang LN LN LN
Jelas
sesuai dengan gendernya. Subjek laki-laki akan
34. T.R.A. P Jelas LN LN LN
ditulis sebagai subjek L1 dan subjek L2, 35. V.N.R. P Jelas LN LN LN
sedangkan untuk subjek perempuan akan ditulis 36. Y.A.F. L Kurang LN LN LN
sebagai subjek P1 dan subjek P2. Hasil dari Jelas
jawaban dan wawancara setiap subjek yang 37. Z.J.Z. L Jelas KL LN TJ
Keterangan : TJ = Tidak Dijawab
dideskripsikan dan dianalisis akan disesuaikan KL = Kurang Lengkap
dengan indikator kemampuan literasi LN = Lengkap
matematis. Berdasarkan hasil penelitian yang L = Laki-Laki
dilakukan pada siswa kelas VIII-A di SMP P = Perempuan
Muhammadiyah 8 Batu dengan jumlah siswa
yaitu 37 yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan Pada Tabel tersebut diperoleh hasil
16 siswa perempuan didapatkan data sebagai bahwa ada siswa 10 siswa laki-laki dan 9 siswa
berikut: perempuan yang mempunyai kelengkapan
jawaban pada soal pada nomor 1 sampai nomor
Tabel 1. Kelompok Jawaban Tes 3 dan tulisan yang jelas. Dari 10 siswa laki-laki
No Nama Gen Kejelasa Soal Soal Soal dan 9 siswa perempuan tersebut akan diambil 2
. Siswa der n 1 2 3 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan secara
Tulisan random sebagai sampel.
1. A.R.F. L Kurang LN KL TJ
Jelas Hasil jawaban siswa laki-laki dapat
2. A.H. L Jelas LN LN LN dilihat pada Gambar 1.
3. A.I. L Jelas LN LN LN
4. A.M.D L Kurang LN TJ LN
. Jelas
45
http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPMat/index
Jurnal Karya Pendidikan Matematika Vol 6 No 1 2019 E ISSN : 2549 – 8401 P ISSN : 2339-2444

Gambar 4. Hasil Wawancara Siswa Perempuan

Gambar 1. Jawaban Siswa Laki-Laki

Gambar 5. Hasil Wawancara Siswa Perempuan

Gambar 2. Hasil Wawancara Siswa Laki-Laki Berdasarkan data penelitian hasil tes
Berdasarkan data penelitian hasil tes subjek perempuan diketahui bahwa subjek P1
subjek laki-laki diketahui bahwa subjek L1 dan dan P2 dilihat dari hasil tes soal nomor 1
L2 dilihat dari hasil tes soal nomor 1 sampai 3 sampai 3 siswa perempuan mampu
siswa laki-laki mampu menganalisis suatu menganalisis suatu permasalahan, serta mampu
permasalahan, serta mampu menentukan menentukan penyelesaian dengan baik. Hal
penyelesaian dengan baik. Hal tersebut dapat tersebut dapat dilihat dari siswa merubah nilai
dilihat dari gambar 1 bahwa siswa tersebut rupiah menjadi dollar, mencari bunga bank,
mampu memberikan langkah-langkah menjumlahkan bunga dan tabungan untuk
penyelesaian yang tepat yaitu menentukan menemukan hasilnya, dan menemukan hasil
bunga 1 bulan, menentukan bunga 2 bulan, yang tepat yaitu 153,5 dollar. Berdasarkan data
merubah bunga dan uang tabungan dari rupiah hasil wawancara subjek P1 dan P2 mampu
menjadi dollar, dan menjumlahkan bunga dan memberikan argumen yang logis serta mampu
tabungan untuk menentukan jawaban tersebut, mempertanggung jawabkan jawabannya, akan
menemukan hasil yang tepat yaitu 153,59 dolar. tetapi argumen yang diberikan kurang baik dan
Berdasarkan data hasil wawancara subjek L1 kurang kuat dalam menjawab suatu pertanyaan
dan L2 mampu memberikan argumen dengan yang diberikan. Hal tersebut dapat dilihat pada
sangat baik, tegas, dan logis, serta mampu gambar 4 dan 5 yaitu siswa perempuan mampu
mempertanggung jawabkan jawabannya. Hal mengulang kembali penyelesaian yang siswa
tersebut dapat dilihat dari gambar 2 bahwa tulis dimulai dari merubah nilai uang, mencari
dapat mengulang kembali apa yang siswa bunga bank, dan menjumlahkan uang awal dan
tersebut tuliskan di lembar jawaban yaitu bunga untuk menentukan hasilnya. pada saat
mencari bunga, merubah rupiah menjadi dollar, memberikan argumen tentang bunga yang
menjumlahkan uang awal dan bunga. Pada saat diperoleh yaitu pada gambar 4 karena sudah
memberikan argumen tentang bunga yang harus ditabung selama 2 bulan dan pada gambar 5
diperoleh yaitu pada gambar 2 diketahui bank bank memberikan bunga 1 bulan karena telah
memberikan bunga tunggal 1 bulan karena telah menabung selama 2 bulan sehingga dikali 2
ditabung selama 2 bulan sehingga mendapat akan tetapi, siswa menanyakan kembali benar
bunga sebesar 2 bulan bunga. atau tidak jawabannya.
Hasil data subjek laki-laki (L1,L2) dan
perempuan (P1,P2) yang dikelompokkan
berdasarkan gender telah mampu mencapai
masing-masing 7 kompetensi dari kemampuan
literasi matematis yaitu berpikir dan menalar
matematika, pemecahan masalah, argumentasi
matematika, komunikasi matematika,
pemodelan, menerjemahkan atau
Gambar 3. Jawaban Siswa Perempuan merepresentasikan serta penggunaan simbol.
Ketercapaian tersebut sesuai dengan penelitian
sebelumnya menyatakan bahwa siswa mampu
menafsirkan dan mengenali penyelesaian

46
http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPMat/index
Jurnal Karya Pendidikan Matematika Vol 6 No 1 2019 E ISSN : 2549 – 8401 P ISSN : 2339-2444

masalah yang membutuhkan penarikan indikator-indikator yang terdapat dalam 7


kesimpulan, memilih informasi menggunakan kompetensi kemampuan literasi matematis.
representasi, menggunakan rumus, Kemampuan literasi matematis siswa laki-laki
melaksanakan prosedur pemecahan masalah, terlihat dari siswa dapat menentukan langkah-
menggunakan simbolik, membuat asumsi- langkah penyelesaian dan menarik kesimpulan
asumsi, serta mampu memberikan penjelasan soal tes kemampuan literasi matematis dengan
dan mengkomunikasikan penyelesaian masalah tepat. Pada sesi wawancara, siswa laki-laki
berdasarkan argumentasi (Zakkia, Sri, & Asih, mampu menjelaskan kembali langkah-langkah
2019). penyelesaian masalah yang sudah dituliskan
Berdasarkan uraian tersebut dengan yakin. Dengan demikian kemampuan
ditunjukkan oleh siswa laki-laki maupun literasi matematis siswa laki-laki dapat
perempuan mampu menganalisis situasi dikatakan sudah baik.
matematis soal cerita dengan baik, dapat
Kemampuan literasi matematis siswa
menggunakan simbol-simbol matematis,
perempuan juga terlihat dari kemampuan siswa
mampu berargumentasi dengan alasan yang
perempuan dapat menentukan langkah-langkah
logis dan dapat dipertanggung jawabkan,
penyelesaian dan menarik kesimpulan soal tes
mampu menghubungkan gambar kedalam ide
dengan baik dan juga dapat menjelaskan
matematika yang divisualisasikan dalam
kembali langkah-langkah penyelesaian yang
tulisan, menentukan langkah-langkah serta
sudah dituliskan saat diwawancara. Akan tetapi
menyelesaikan masalah dengan tepat, mampu
dalam subjek perempuan memiliki
menggunakan hasil representasi untuk
kecenderungan malu-malu dan kurang percaya
menyelesaikan masalah, dan mampu
diri akan argumennya, walaupun secara
menyimpulkan dari jawaban-jawaban maupun
keseluruhan mereka mampu menjelaskan
langkah-langkah yang dibuat.
kembali apa yang telah dituliskan.
Hasil tes siswa laki-laki dapat
dikatakan sudah baik dan tepat dalam Saran
menentukan langkah-langkah penyelesaian Peneliti menyarankan agar penelitian
suatu permasalahan, serta hasil wawancara selanjutnya lebih berfokus terhadap perbedaan-
yang telah dilakukan oleh siswa laki-laki perbedaan yang terjadi dan tidak memakai
mampu menjawab dengan baik dan percaya terlalu banyak indikator sehingga pembahasan
diri. Sedangkan hasil tes siswa perempuan yang diberikan mampu diuraikan lebih
dapat dikatakan sudah sangat baik dan mampu mendalam.
menyelesaikan permasalahan dengan langkah-
langkah yang tepat. Akan tetapi hasil
wawancara siswa perempuan kurang baik
dalam mengungkapkan argumennya dan masih Daftar Pustaka
kurang percaya diri. Hal ini juga sejalan dengan Faridah, A., & Fahmy, R. (2018). Kemampuan
penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa Literasi Matematika dan Kemandirian
kemampuan literasi matematis yang dimiliki Belajar Siswa Pada Model Pembelajaran
oleh siswa laki-laki dan perempuan berbeda, Rme Berbantuan Geogebra, 1(22), 559–
karena siswa laki-laki lebih memiliki suatu 567.
argumen yang kuat dan percaya diri yang lebih Hera, R., & Sari, N. (2015). Literasi
tinggi dibandingkan siswa perempuan Matematika : Apa , Mengapa dan
(Suryaprani, Suparta, & Suharta, 2016). Sifat Bagaimana ?, 713–720.
yang dimiliki oleh siswa perempuan lebih Hertiandito, L. T. (2012). Kemampuan Literasi
cenderung pemalu dibandingkan dengan sifat Matematika Siswa SMP pada
yang dimiliki oleh siswa laki-laki (Faridh & Pembelajaran Knisley dengan Tinjauan
Fahmy, 2018; Novalia, 2017). Akan tetapi Gaya Belajar, (2011), 89–96.
siswa laki-laki maupun perempuan memiliki Kelas, S., Di, M., & Barat, S. (2013). Refleksi
kemampuan literasi matematis yang baik. Gender Dalam Pembelajaran Kurikulum
Simpulan dan Saran 2013 232, 232–249.
Kenedi, A. (2018). LITERASI MATEMATIS
Simpulan DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS
Kemampuan literasi matematis siswa MASALAH.
laki-laki dan perempuan telah memenuhi Komala, E., & Nur Sabila Qintani, S. (2017).
47
http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPMat/index
Jurnal Karya Pendidikan Matematika Vol 6 No 1 2019 E ISSN : 2549 – 8401 P ISSN : 2339-2444

PEMBELAJARAN DENGAN Tahun 2014 —, 890–900.


PENDEKATAN METACOGNITIVE Novalia, E. (2017). Analisis Kemampuan
GUIDANCE (MG) UNTUK Literasi Matematika dan Karakter Kreatif
MENINGKATKAN LITERASI pada Pembelajaran Synectics Materi
MATEMATIS SISWA SMP. JES-MAT Bangun Ruang Kelas Viii, 6(2), 225–232.
(Jurnal Edukasi dan Sains Matematika) Pendidikan, U., & Bandung, I. (n.d.). Perspektif
(Vol. 3). https://doi.org/10.25134/jes- gender dalam pembelajaran matematika,
mat.v3i2.688 14–31.
Koneksi, K., & Sdm, M. (2018). Pentingnya Sma, M. S. (2016). MATHE dunesa, 3(5).
Kemampuan Literasi Matematika untuk Suryaprani, M. W., Suparta, I. N., & Suharta, I.
Menumbuhkan, 1, 568–574. G. P. (n.d.). DISPOSISI MATEMATIKA
Made Ngurah Suragangga, I. (2017). TERHADAP PRESTASI BELAJAR, 39–
MENDIDIK LEWAT LITERASI UNTUK 46.
PENDIDIKAN BERKUALITAS. Jurnal Utama Putra, A. (2018). 1706714-ANDRY S.
Penjaminan Mutu (Vol. 3). UTAMA PUTRA-KAJIAN IPA-FIS 2018.
https://doi.org/10.25078/jpm.v3i2.195 Wijaya, A. (2016). STUDENTS ’
Mahasiswa, K. (2018). HUBUNGAN INFORMATION LITERACY : A
KEMAMPUAN LITERASI PERSPECTIVE FROM, 7(2), 73–82.
MATEMATIKA DENGAN BERPIKIR Wulandari, I. C., & Hasanah, A. (2015). Studi
KRITIS MAHASISWA Rika Sukmawati Cross-Sectional Tingkat Kemampuan
Program Studi : Pendidikan Matematika, Literasi Matematis Siswa Sekolah
FKIP, Universitas Muhammadiyah Menengah Pertama di Bandung
Tangerang. Berdasarkan Pengujian Soal PISA, (3),
Matematika, J. D., Matematika, J., & Negeri, U. 10–25.
(n.d.). Pembelajaran Matematika Sekarang Zakkia, A., Sri, T., & Asih, N. (2019).
dan yang akan Datang Berbasis Karakter, Kemampuan Literasi Matematika Siswa
30–42. pada Pembelajaran Brain Based Learning,
Nasional, S., & Pendidikan, E. (2014). — 2, 34–39.
Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan

48
http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPMat/index

Das könnte Ihnen auch gefallen