Sie sind auf Seite 1von 3

Seminar Nasional Biologi “Inovasi Pendidikan dan Penelitian Biologi 2018…

Profil Kemampuan Metakognisi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kediri pada
Pembelajaran Biologi

Sri Hidayati1, Poppy Rahmatika Primandiri2, Agus Muji Santoso3


1 Guru Biologi, SMAN 5 Kediri, Jawa Timur
2 Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusantara PGRI Kediri
3 Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusantara PGRI Kediri

email korespondensi: agusmujisantoso@unpkediri.ac.id

ABSTRAK
Kemampuan metakognisi siswa dapat dijadikan salah satu indikator keberhasilan pembelajaran
sebagai modal siswa dalam mengembangkan kemampuan memecahkan suatu masalah. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengungkap profil setiap aspek kemampuan metakognisi. Data diperoleh dari
angket Metacognitive Awareness Inventory (52 butir) yang diberikan dan diisi oleh 120 siswa kelas XI IPA 5
SMA Negeri 5 Kediri angkatan 2017/2018. Data dianalisis deskriptif. Aspek kemampuan metakognisi
terendah adalah Procedural Knowledge (PK) dengan rata-rata nilai 16,75 dan Debugging Strategies (DS)
sebesar 20,19. Direkomendasikan untuk diterapkannya strategi pembelajaran lebih inovatif yang dapat
meningkatkan kemampuan metakognisi khususnya aspek PK dan DS.
Kata kunci: kemampuan metakognisi, pembelajaran Biologi.

ABSTRACT
Metacognition awareness is important to help the teachers to support on improving class. This research was
aimed to reveal students metacognition awareness. Data were collected using Metacognitive Awareness Inventory
(52 items) and were distributed to 120 students (at The 5th Senior High School, Kediri), grade 3. Data were analysis
by descriptively. This research shown that the lowst aspect of metacognition awareness is procedural knowladge (PK)
(16,75) and debugging strategies (DS) up to 20,19. Based on this research, there is a great recomendation to the
teachers. In order to enhace both of procedural knowledge and debugging strategies, the the teaachers can use
inovative strategies in their class.
Key words: metacognition strategies, Biology learning.

PENDAHULUAN strategi kerja yang baik untuk siswa dan


bagaimana serta kapan menggunakan
Perhatian utama guru untuk mengukur
keterampilan dan strategi tersebut. Regulasi
hasil belajar siswa masih berorientasi pada hasil
metakognisi mengacu pada kegiatan-kegiatan
belajar kognitif (Danial, 2010) yaitu pemahaman
yang mengontrol pemikiran dan belajar
konsep dan melupakan aspek lain yang harus
seseorang, seperti merencanakan, memonitor
dikembangkan dalam diri siswa (Arifin &
pemahaman, dan evaluasi (Schraw & Dennison,
Saenab, 2014). SMAN 5 Kediri sudah
1994).
menggunakan kurikulum 2013 yang menuntut
Metakognisi dapat menjadi salah satu
siswa untuk aktif, kreatif, inovatif, dan mandiri
parameter yang harus dicapai siswa tingkat
dalam setiap pemecahan masalah yang siswa
menengah atas pada kurikulum 2013.
hadapi. Akan tetapi proses pembelajaran yang
Metakognisi penting dikembangkan karena
dilakukan belum memaksimalkan tuntutan pada
metakognisi akan mendorong kemampuan siswa
kurikulum 2013. Salah satu cara untuk
dalam memecahkan masalah dan pengembangan
menemukan solusi agar dapat memaksimalkan
keterampilan berpikir lebih tinggi (Purnamawati,
potensi siswa yaitu mengetahui kemampuan
2013). Siswa harus mampu mengembangkan
metakognisi siswa.
kemampuan metakognisinya dengan
Komponen utama metakognisi yaitu
menggunakan strategi belajar yang tepat sesuai
pengetahuan metakognisi dan regulasi
dengan karakter dan kebiasaannya (Amnah,
metakognisi. Pengetahuan metakognisi mengacu
2014).
pada pengetahuan tentang kognisi seperti
Siswa yang bisa menggunakan
pengetahuan tentang keterampilan (skill) dan
metakognisinya dapat mengatur aktivitas
kognisinya sehingga akan mampu menjadi

Prosiding Seminar Nasional Biologi 2018_ ISBN: 978.602.0951.22.5 309


Seminar Nasional Biologi “Inovasi Pendidikan dan Penelitian Biologi 2018…

pebelajar yang mandiri. Siswa mampu 50


merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi
40
dirinya sendiri dalam kegiatan belajarnya

rata-rata
30
sendiri. Masalah yang dimunculkan pada setiap
proses pembelajaran dapat mereka uraikan dari 20
pengalaman berpikir mereka sendiri, sehingga 10
kesadaran metakognisi secara teoritik semakin 0
besar. Dengan adanya peningkatan kesadaran
metakognitif siswa juga dapat meningkatkan
hasil belajar kognitif siswa (Santrock, 2010). Hal
tersebut sesuai dengan penelitian Yunanti (2016) Komponen Metakognisi
yang menyatakan bahwa ada hubungan positif
antara kemampuan metakognisi dengan hasil Gambar 1. Hasil Angket MAI pada Siswa SMAN 5 Kediri
belajar kognitif sebesar 0,627. (DK: Declarative Knowledge (Pengetahuan Deklaratif),
Berdasarkan uraian di atas, perlu diteliti PK: Procedural Knowledge (Pengetahuan Prosedural),
CK: Conditional Knowledge (Pengetahuan Kondisional),
profil kamampuan metakognisi pada siswa SMA
PLANNING: Planning (Perencanaan), IMS: Information
Negeri 5 Kediri untuk mengetahui kamampuan Management Strategies (Strategi Pengelolaan
metakognisi yang harus ditingkatkan. Tujuan Informasi), CM: Comprehension Monitoring
dari penelitian ini adalah mengungkap profil (Pengawasan Pemahaman), DS: Debugging Strategies
setiap aspek kemampuan metakognisi. (Strategi Pengkoreksian), E: Evaluation (Evaluasi))

METODE PENELITIAN Berdasarkan Gambar 1, diperoleh data


bahwa skor aspek kemampuan metakognisi yang
Penelitian ini adalah penelitian survei tertinggi adalah information management strategies
pada 120 siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 5 (IMS) yaitu rata-rata skor 39,65. Information
Kediri angkatan 2017/2018. Data diperoleh dari management strategies adalah kemampuan dalam
angket Metacognitive Awareness Inventory (52 mengolah informasi. Kemampuan tersebut
butir) dari Schraw dan Dennison (1994) yang terasah karena tugas yang diberikan guru
diberikan dan diisi oleh siswa dengan jujur. Data membutuhkan pencarian informasi. Hasil
dianalisis deskriptif. observasi di kelas dan wawancara dengan guru
Biologi mengungkapkan bahawa guru
HASIL DAN PEMBAHASAN mengijinkan siswa untuk menulusur informasi/
Pemberian instrumen ini bertujuan untuk browsing dari internet dengan menggunakan
mengetahui kesadaran metakognisi siswa SMAN smart phone masing-masing. Kemudian siswa
5 Kediri agar guru mampu memebrikan bantuan juga diminta untuk mencantumkan alamat link/
belajar yang tepat sesuai dengan dimensi/ aspek- tautan sumber tersebut. Contohnya pada
aspke kesadaran metakognisi siswa. Hal ini pelajaran Biologi topik alat gerak, pada Lembar
sesuai dengan yang dikemuakan oleh Amnah Kerja Siswa (LKS) siswa diminta untuk mencari
(2014) dengan mengungkap kesadaran berbagai bentuk persendian termasuk dari video
metakognisi siswa, guru dapat merencanakan, yang menayangkan bagaimana bentuk pola
memonitoring dan mengevaluasi proses pergerakan sendi-sendiri di tubuh manusia.
belajarnya. Berdasarkan angket MAI diperoleh Kemampuan paling rendah adalah
hasil yang tersaji pada Gambar 1. prosedural knowlegde (PK) dengan rata-rata 16,75.
Prosedural knowlegde merupakan pengetahuan
tentang bagaimana melakukan sesuatu.
Prosedural knowlegde dan declarative knowledge
dapat mempengaruhi pemikiran kreatif (ten
Berge & van Hezewijk, 1999). Rendahnya
prosedural knowlegde antara lain metode ceramah
yang sering digunakan, membuat siswa kurang
terampil dalam menentukan langkah-langkah
mencapai tujuan belajar. Pembelajran yang
dilakukan didominasi ceramah. Penugasan yang

Prosiding Seminar Nasional Biologi 2018_ ISBN: 978.602.0951.22.5 310


Seminar Nasional Biologi “Inovasi Pendidikan dan Penelitian Biologi 2018…

diberikan oleh guru kepada siswa belum meningkatkan kemampuan metakognisi


berorientasi pada pemberdayaan keterampilan khususnya aspek PK dan DS.
siswa untuk meningkatkan keterampilan
pemrosesan informasi. DAFTAR PUSTAKA
Selain itu, guru jarang mengajak siswa
Amnah, S. 2014. Profil Kesadaran dan Strategi
untuk praktikum karena kurun waktu tahun
Metakognisi Mahasiswa Baru Pendidikan
2015–2018, SMAN 5 melakukan banyak
Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu
pembenahan berupa rehabilitasi dan
Pendidikan Universitas Islam Riau
pembangunan gedung-gedung baru sehingga
Pekanbaru. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia,
fungsi laboratorium belum difungsikan sebagai
Vol 3 (1): 22-27.
kelas. Padahal kegiatan tersebut sagat diperlukan
Arifin, A.N, Saenab, S. 2014. Perbandingan
untuk menerapkan tahapan-tahapan/ prosedur
Kesadaran Metakognitif Siswa yang Diajar
praktikum, memperkaya pengalaman situasi
Menggunakan Model Problem-Based
kerja siswa, menyediakan pengalaman kegiatan
Instruction (PBI) dengan Kooperatif Tipe Think
penemuan dan tahapannya. Hal ini sesuai
Pair Share (TPS). Jurnal Bionature, Vol 15 (2):
dengan aspek prosedural knowlegde bahwa
81-89.
pengetahuan melaksanakan prosedur/ tahapan
Danial, M. 2010. Kesadaran Metakognisi,
kerja dapat dilatih dengan melaksanakan
Keterampilan Metakognisi dan Penguasaan
kegiatan-kegiatan praktikum, praktik kerja, dan
Konsep Kimia Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan,
sejenisnya.
Vol 17 (3): 225-229.
Penggunaan model dalam pembelajaran
Purnamawati. 2013. Pengembangan Model
penting untuk mengembangkan kesadaran
Pembelajaran Bidang Keahlian Elektronika
metakognitif siswa, maka mutlak diperlukan
Industri Berbasis Metakognisi. Cakrawala
adanya pembelajaran yang lebih banyak
Pendidikan, Vol 32 (1): 41-53.
melibatkan siswa secara aktif dalam proses
Santrock, J.W. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
pembelajaran itu sendiri (Arifin & Saenab, 2014).
Kencana Prenada Media Group.
Model pembelajaran yang dapat mengasah
Schraw, G., Dennison, R.S. 1994. Assessing
metakognisi antara lain Problem Based Learning,
Metacognitive Awareness. Contemporary
Project Based Learning, Inquiry Learning (Tibrani,
Educational Psychology, Vol 19: 460-475.
2017). Selain model pembelajaran, asesmen juga
ten Berge, T., van Hezewijk, R. 1999. Procedural
harus dilakukan selama proses pembelajaran,
and Declarative Knowledge An Evolutionary
bukan hanya di akhir pembelajaran agar dapat
Perspective. Theory & Psychology, Vol 9 (5):
menggambarkan diri siswa.
605–624.
Debugging strategies (DS) sebesar 20,19
Tibrani, M.M. 2017. Kesadaran Metakognitif
mengungkapkan bahwa kesadaran mahasiswa
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
dalam menindaklanjuti kesalahan dalam
Universitas Sriwijaya Pada Perkuliahan
melaksanakan prosedur maupun konsep masih
Fisiologi Manusia. Jurnal Pembelajaran Sains,
rendah. Hal tersebut diasumsikan dapat
Vol 1 (1): 19-23.
disebabkan guru masih belum memberikan
Winkel, W.S. 2004. Psikologi Pengajaran.
kesempatan (termasuk alokasi waktu) untuk
Yogyakarta: Media Abadi.
memperbaiki jawaban yang salah. Kondisi
Yunanti, E. 2016. Hubungan Antara Kemampuan
demikian tercermin pada proses PBM bahwa
Metakognitif dan Motivasi Belajar Dengan
guru jarang memberikan alokasi waktu yang
Hasil Belajar Biologi Kelas IX MTsN Metro
cukup bagi siswa dalam memperbaiki
Tahun Pelajaran 2013/2014. Bioedukasi, Vol 7
jawabannya.
(2): 81-89.
SIMPULAN
Aspek kemampuan metakognisi terendah
adalah procedural knowledge (PK) dengan rata-rata
nilai 16,75 dan debugging strategies (DS) sebesar
20,19. Direkomendasikan untuk diterapkannya
strategi pembelajaran lebih inovatif yang dapat

Prosiding Seminar Nasional Biologi 2018_ ISBN: 978.602.0951.22.5 311

Das könnte Ihnen auch gefallen