Sie sind auf Seite 1von 19

TUGAS KIMIA

Oleh :

Nama : Maria Wihelmina

NIM : 1909010017

Dosen

Dede Rival Novian, S.Pd, M.Si

Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Nusa Cendana


2019
1. Mengapa pelarutan senyawa ionik dapat terjadi?

Struktur kristal natrium klorida, NaCl, tipikal senyawa ionik. Bulatan ungu mewakili kation
natrium, Na+, dan bulatan hijau mewakili anion klorida, Cl−.

Dalam kimia, senyawa ionik adalah senyawa kimia yang tersusun dari ion-ion yang
disatukan oleh gaya elektrostatik yang disebut ikatan ionik. Senyawa ini netral secara
keseluruhan, tetapi terdiri dari ion bermuatan positif yang disebut kation dan ion bermuatan
negatif yang disebut anion. Ini bisa berupa ion sederhana seperti natrium (Na+) dan klorida
(Cl−) dalam natrium klorida, atau spesies poliatomik seperti ion amonium (NH+4) dan
karbonat (CO2−3) dalam amonium karbonat. Masing-masing ion dalam senyawa ionik
biasanya memiliki beberapa tetangga terdekat, jadi tidak dianggap sebagai bagian dari
molekul, tetapi merupakan bagian dari jaringan tiga dimensi kontinu; ini biasanya dalam
struktur kristal.

Senyawa ionik yang mengandung ion hidrogen (H+) diklasifikasikan sebagai asam,
sedangkan yang mengandung ion basa hidroksida (OH−) atau oksida (O2−) diklasifikasikan
sebagai basa. Senyawa ionik tanpa ion-ion di atas juga dikenal sebagai garam dan dapat
terbentuk melalui reaksi asam basa. Senyawa ionik juga dapat dihasilkan dari ion
konstituennya melalui penguapan pelarutnya, presipitasi, pembekuan, reaksi zat padat, atau
reaksi transfer elektron logam reaktif dengan nonlogam reaktif, seperti gas halogen.

Senyawa ionik biasanya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi, dan keras dan
rapuh. Sebagai padatan mereka hampir selalu menyekat listrik, tapi saat meleleh atau larut
mereka menjadi sangat konduktif, karena mobilisasi ion-ionnya.

Sejarah penemuan

Kata ion adalah istilah Yunani ἰόν, ion, "going (bahasa Indonesia: pergi)", kata kerja bentuk
sedang mengerjakan dari ἰέναι, ienai, "to go". Istilah ini diperkenalkan oleh fisikawan dan
kimiawan Michael Faraday pada tahun 1834 untuk spesies yang tidak dikenal yang berpindah
dari satu elektrode ke elektroda lainnya melalui media berair.
Spektrometer sinar-X yang dikembangkan oleh Bragg

Pada tahun 1913, struktur kristal natrium klorida ditentukan oleh William Henry
Bragg dan William Lawrence Bragg. Ini mengungkapkan bahwa terdapat enam tetangga
terdekat yang sama untuk masing-masing atom. Hal ini menunjukkan bahwa unsur-unsur
tersebut tidak diatur dalam molekul atau agregat terbatas, melainkan sebagai jaringan dengan
tatanan kristal jarak jauh. Banyak senyawa anorganik lainnya juga dijumpai memiliki ciri
struktural yang serupa. Senyawa ini segera digambarkan tersusun dari ion-ion bukan dari
beberapa atom netral, tetapi hipotesis ini tidak dapat dibuktikan sampai pertengahan 1920-an,
saat dilakukan percobaan refleksi sinar-X (yang mendeteksi kerapatan elektron).

Kontributor utama pengembangan perlakuan teoretis struktur kristal ion adalah Max
Born, Fritz Haber, Alfred Landé, Erwin Madelung, Paul Peter Ewald, dan Kazimierz Fajans.
Prediksi born tentang energi kristal berdasarkan asumsi konstituen ionik, yang menunjukkan
hubungan yang baik dengan pengukuran termokimia, selanjutnya mendukung asumsi
tersebut.

Pembentukan

Halit, bentuk mineral natrium klorida, terbentuk saat air asin menguap meninggalkan ion
yang tidak menguap.

Senyawa ionik dapat dibuat dari ion konstituennya dengan penguapan, presipitasi,
atau pembekuan. Logam reaktif seperti logam alkali dapat bereaksi langsung dengan gas
halogen yang sangat elektronegatif membentuk produk ionik. Mereka juga dapat disintesis
sebagai produk dari reaksi antar padatan pada suhu tinggi.
Jika senyawa ionik larut dalam pelarut, senyawa ini dapat diperoleh sebagai senyawa
padat dengan menguapkan pelarutnya dari larutan elektrolit ini. Ketika pelarut diuapkan, ion
tidak ikut menguap, tetapi tetap berada di larutan yang tertinggal, dan bila sudah cukup pekat,
terjadilah nukleasi, dan mengkristal menjadi senyawa ionik. Proses ini terjadi secara luas di
alam, dan merupakan cara pembentukan mineral evaporit. Metode lain untuk mendapatkan
kembali senyawa dari larutannya melibatkan penjenuhan larutan pada suhu tinggi dan
kemudian mengurangi kelarutannya dengan menurunkan suhu sampai larutan tersebut
superjenuh dan senyawa padat ternukleasi.

Senyawa ion yang tidak larut dapat diendapkan dengan mencampur dua larutan, satu
dengan kation dan satu lagi dengan anion di dalamnya. Oleh karena semua larutan bersifat
netral secara kelistrikan, kedua larutan yang dicampur juga harus mengandung ion lawan dari
muatan yang berlawanan. Untuk memastikan bahwa ion lawan ini tidak mencemari senyawa
ionik yang diendapkan, penting untuk dipastikan agar ion lawan tidak ikut mengendap. Jika
kedua larutan tersebut menggunakan ion hidrogen dan ion hidroksida sebagai ion lawan,
mereka akan bereaksi satu sama lain dalam reaksi asam–basa atau reaksi netralisasi
membentuk air. Sebagai alternatif, ion lawan dapat dipilih untuk memastikan bahwa bahkan
jika digabungkan dalam satu larutan tunggal, mereka akan tetap larut sebagai ion tribun.

Jika pelarutnya adalah air baik dalam metode penguapan atau pembentukan endapan,
dalam banyak kasus kristal ionik yang terbentuk juga mencakup air kristal, sehingga produk
tersebut dikenal sebagai hidrat, dan dapat memiliki sifat kimia yang sangat berbeda.

Lelehan garam cair akan memadat pada pendinginan sampai di bawah titik bekunya.
Ini kadang-kadang digunakan untuk sintesis benda padat senyawa ion kompleks dari reaktan
padat, yang sebelumnya telah dicairkan bersamaan. Dalam kasus lain, reaktan padat tidak
perlu dicairkan, tetapi bisa bereaksi melalui jalur reaksi benda padat. Dalam metode ini,
reaktan digiling berulang-ulang sampai halus dan menjadi pasta, kemudian dipanaskan
sampai suhu dimana ion-ion reaktan tetangga dapat berdifusi bersamaan selama campuran
reaktan tetap berada dalam oven. Jalur sintetis lainnya menggunakan prekursor padat ion
non-volatil dengan rasio stoikiometri yang tepat, yang dipanaskan untuk menghilangkan
spesies lainnya.

Dalam beberapa reaksi antara logam yang sangat reaktif (biasanya dari Golongan 1
atau Golongan 2) dan gas halogen yang sangat elektronegatif, atau air, atom-atom dapat
diionisasi melalui transfer elektron, sebuah proses yang secara termodinamika dapat
dipahami dengan menggunakan siklus Born–Haber.
2. Mengapa permukaan air terlihat cekung?

Pengertian Meniskus ialah sifat yang dimiliki zat cair berupa penampakan
kelengkungan yang terjadi dan ada pada permukaan zat cair ketika zat berada dalam tabung
atau celah yang sempit.
Meniskus cekung juga memiliki definisi lain yaitu suatu keadaan di mana permukaan
zat cair berada dalam tabung/bejana sempit yang tampak melengkung ke bawah. hal Ini
disebabkan karena gaya adhesi antara molekul zat cair dan molekul wadahnya atau
volumenya lebih besar daripada gaya kohesi antarmolekul zat cair. Misalnya meniscus air
cekung sebab adhesi lebih kuat dari pada kohesi, dan sudut kontaknya <90°.

3. Mengapa serangga bisa berjalan di atas air?

Pada semua zat cair mempunyai tegangan permukaan. Tegangan permukaan pada air
timbul karena adanya gaya tarik menarik atar molekul air. Pada tiap-tiap molekul, terjadi
gaya tarik menarik dengan molekul di sekelilingnya: atas-bawah, kanan-kiri, depan-belakang
dan sisi-sisi yang lainnya 360&deg. Lihat gambar di bawah ini.

Molekul yang di tengah mempunyai resultan gaya 0 (netral), karena gaya yang
berkeja di permukaan molekul tersebut saling meniadakan. Beda halnya dengan molekul
yang di permukaan, karena ada gaya tarik dari bawah dan tidak ada gaya pengimbang dari
sisi atas, maka molekul tersebut mempunyai resultan gaya ke bawah. Dengan resultan gaya
ke bawah tersebut, jadi seolah-olah air tersebut mengkerut ke arah dalam (kontraksi). Akibat
kontraksi tersebut, timbullah tegangan permukaan yang berfungsi sepeti cangkang di
permukaan air. Cangkang (tegangan permukaan) inilah yang mempu menahan berat tubuh
serangga.

Tegangan permukaan adalah gaya atau tarikan ke bawah yang menyebabkan permukaan
cairan berkontraksi dan benda dalam keadaan tegang. Hal ini disebabkan oleh gaya-gaya tarik
yang tidak seimbang pada antar muka cairan (wikipedia)

4. Mengapa jarum dapat mengapung di permukaan air?

Jarum dapat terapung di permukaan air karena adanya tegangan permukaan yang
menunjukkan adanya gaya kohesi lebih besar dibandingkan gaya adhesi jarum dengan
permukaan air

Tegangan permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk
menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis. Partikel A
dalam zat cair ditarik oleh gaya sama besar ke segala arah oleh partikel-partikel di dekatnya.
Partikel B di permukaan zat cair hanya ditarik oleh partikel-partikel disamping dan
dibawahnya, hingga pada permukaan zat cair terjadi tarikan ke bawah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan: Jenis cairan, suhu, adanya


zat terlarut, surfaktan dan konsentrasi zat terlarut. Surfaktan, zat yang dapat mengaktifkan
permukaan, karena cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka.
Surfaktan mempunyai orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun
merupakan salah satu contoh dari surfaktan.
5.[4.] Mengapa air dan minyak tidak dapat menyatu?

Karena sifat kimia dan berat jenis benda cair tersebut berbeda. Dalam istilah kimianya, air
merupakan senyawa kimia yang bersifat polar. Sedangkan minyak merupakan senyawa kimia
yang bersifat nonpolar. Senyawa polar dan nonpolar apabila disatukan tidak dapat bercampur
karena memiliki sifat-sifat khas yang berbeda. Air juga memiliki berat jenis yang lebih berat
daripada minyak, maka bila dicampur, air selalu berada di bawah dan minyak akan berada di
atas. Air memiliki massa jenis 1g/cm3 atau 1000kg/m3.Minyak memiliki massa jenis 0.804 -
0.905g/cm3 atau 804 - 905kg/m3.

6.[5.] Mengapa es bisa mengambang di air?

Pada saat air membeku, yaitu saat kalor turun dari 4°C-0°C, dia mengalami pertambahan
volume. Hal ini bisa dibuktikan dengan anda membekukan air minum kemasan, contoh aqua
gelas. Maka saat aqua itu membeku di freezer, dia akan mengembung, hal ini menunjukkan
bahwa volumenya bertambah. Namun, dalam keadaan volumenya bertambah tersebut,
massanya tetap sama. Sehingga mengakibatkan massa jenisnya mengecil dari kondisi
awalnya (saat berupa air). Hal ini disebabkan karena massa jenis merupakan massa benda
dibagi volumenya. Massa jenis=massa/volume. Dan sesuai hukum alam dan fisika, bahwa
benda dengan massa jenis besar akan cenderung berada di bawah, sedang benda bermassa-
jenis lebih kecil akan bergerak ke atas di atas benda bermassa jenis yang lebih besar darinya.
Sehingga saat es di masukkan ke dalam air, dia akan bergerak ke atas, ke permukaan
(mengapung), karena massa jenis es lebih kecil dari pada air.

Hal itu biasa disebut dengan anomali air. Satu lagi, [inilahsains.wordpress.com]
seandainya air ketika dibekukan tidak mengalami pertambahan volume sehingga massa
jenisnya mengecil dan dia mengapung, maka tak akan ada binatang air yang dapat hidup di
lautan daerah dingin seperti di lautan kutub. Di sana, ikan-ikan masih dapat bertahan hidup di
balik gumpalan-gumpalan esnya, karena ketika air membeku, bekuan es itu akan bergerak ke
permukaan (mengapung). Terus seperti itu sampai lautan itu benar-benar membeku
seluruhnya. Maka dari itu pada lautan es yang membeku hanya bagian permukaannya saja,
sedang bagian dalamnya tidak.

7.[6.] Mengapa interaksi gaya vanderwalls dan ikatan hidrogen di


dalam sel sangat penting?

Interaksi gaya vanderwalls dan ikatan hidrogen sel sangat penting karena atomkarbon
dan hidrogen dalam makanan dapat dimanfaatkan sebagai bahan energi karena bentuknya
menjadi stabil.

Sel dapat memperoleh energi dari molekul organik bila atom karbon dan hidrogen dalam
makanan bergabung atau bereaksi dengan oksigen (reaksi oksidasi)untuk menghasilkan CO 2
dan H2O. Struktur tiga dimensi yang ditentukan oeh rangkaian atom dan penyusunnya
membawa informasi untuk makromolekul lain. Informasi ini berupa pengenalan bentuk
konfirmasi antara makromolekul yang satu dengan lainnya atau diantara bagian berbeda
dalam satu makromolekul yang sama.

Pengenalan diperantarai oleh adanya kemampuan membentuk ikatan lemah (yaitu ikatan
hdrogen dari ion serta gaya vanderwalls). Mekanisme gerak Brown memumgkinkan dua
makromolekul bertemu, terikat untuk sementara kemudian terdisosiasi.

8.[7.] Alotrop karbon termasuk jenis ikatan apa? Jelaskan dan berikan
contohnya!

Alotrop adalah bentuk yang berbeda dari unsur yang sama. Pengaturan ikatan
berbeda antara atom menghasilkan struktur yang berbeda dengan bahan kimia yang berbeda
dan sifat fisik. Sebuah unsur kimia dikatakan menunjukkan alotropi ketika terjadi dalam dua
atau lebih bentuk dalam keadaan fisik yang sama; bentuk yang disebut alotrop. Alotrop
umumnya berbeda dalam sifat fisik seperti warna dan kekerasan; mereka juga mungkin
berbeda dalam struktur molekul atau aktivitas kimia, tapi biasanya sama dalam sifat umum
kimia.

Dalam tabel peridoik unsur karbon memiliki simbol C dengan nomor atom 6 dan
terletak pada golongan 4A atau 14, periode 2 dan termasuk blok p. Konfigurasi elektron atom
karbon adalah 1s2 2s2 2p2 atau [He] 2s2 2p2 dengan susunan elektron dalam kulit atomnya
adalah 2, 4. Berdasarkan konfigurasi elektronnya diketahui bahwa karbon memiliki 4
elektron valensi. Empat elektron valensi karbon ini dapat digunakan untuk membentuk ikatan
kovalen dengan atom lain maupun dengan atom karbon yang lain.
Contohnya :

 Intan

Intan atau berlian atau diamond merupakan alotrop karbon yang memiliki nilai ekonomi
yang tinggi dan hingga saat ini intan dikenal sebagai mineral alami yang paling keras dimana
belum ada mineral lain yang berhasil menggores atau memotong intan.

struktur intan

Berikut beberapa sifat dan pemakaian intan:

1. Intan merupakan mineral alami yang paling keras, sehingga intan banyak digunakan
sebagai alat untuk memotong, mengasah dan sebagai mata bor.
2. Memiliki titik leleh yang sangat tinggi yakni 4827 °C). Hal ini disebabkan Ikatan
kovalen karbon-karbon yang terbentuk pada struktur intan sangat kuat bahkan lebih
kuat dari ikatan ionik.
3. Berupa isolator namun dapat menyerap panas dengan sangat baik. Daya hantar listrik
intan berkaitan dengan elektron yang digunakan untuk membentuk ikatan, dimana
pada intan elektron-elektron berikatan sangat kuat sehingga tidak ada elektron yang
bebas bergerak ketika diberi beda potensial. Sifat penyerap panas yang baik dari intan
diaplikasikan pada peralatan elektonik untuk menyerap panas yang dihasilkan ketika
peralatan elektronik digunakan. Dengan melapisi intan pada konduktor dalam
peralatan elektronik maka suhu peralatan tersebut dapat dijaga relatif konstan
sehingga peralatan tersebut dapat berfungsi secara normal.
4. Tidak larut dalam air dan pelarut organik. Dalam hal ini tidak memungkinkan
terjadinya daya tarik antara molekul pelarut dan atom karbon yang dapat membongkar
dayatarik antara atom-atom karbon yang berikatan secara kovalen. Akibat pelarut
tidak mampu mensolvasi molekul intan.

Dalam struktur intan setiap atom karbon berikatan secara kovalen dengan atom 4
karbon lain dalam bentuk tetrahedral dan panjang setiap ikatan karbon-karbon adalah 0,154
nm.

Intan kini dapat produksi secara komersial dalam skala laboratorium maupun skala
industri. Bahan dasar pembuatan intan yaitu grafit dengan katalis logam. Proses pembuatan
intan dari grafit dilakukan pada suhu tinggi yakni sekitar 3500 °C bahkan dapat lebih tinggi
dan tekanan tinggi pula yakni sekitar 140.000 atm atau lebih. Selain menggunakan cara
tersebut, intan dapat dihasilkan dengan pirolisis hidrokarbon pada suhu relatif rendah (± 900
°C) dan tekanan realtif lebih rendah pula yakni sekitar 102 Pa.
Gambar intan

Namun dalam kehidupan sehari-hari intan yang sering dijumpai terdiri dari berbagai macam
warna. Berbagai warna yang dihasilkan intan dipengaruhi oleh 3 hal yaitu

1. Adanya pengotor dalam struktur intan sehingga pengotor tersebut dapat mengubah
spektrum absorbsi intan. Spektrum intan yang berubah akibat adanya pengotor
tergantung pada jenis dan konsentrasi pengotor yang ada Misalnya intan kuning dan
oranye mengandung nitrogen, intan biru mengandung boron, intan abu-abu, ungu dan
hijau mengandung hidrogen.
2. Intan hijau disebabkan oleh radiasi alam, yang terjadi selama berjuta-juta tahun
sehingga dapat mengubah struktur atom dalam intan. Akibat berubahnya struktur
intan menyebabkan sektrum absorpsi intanpun berubah.
3. Intan merah muda, merah dan coklat disebabkan oleh adanya deformasi plastik.
Struktur atom karbon yang memutar selama pembentukan intan dalam tanah sehingga
mengubah sektrum absorpsi intan. Hal ini tampak pada intan sebagai garis urat yang
menyerupai urat kayu. Garis inilah yang memberikan spektrum warna yang berbeda.

 Grafit

Grafit merupakan alotrop karbon yang dapat menghantarkan arus listrik dan panas dengan
baik. Karena sifat inilah grafit biasanya digunakan sebagai elektroda pada sel elektrolisis.

Dalam struktur grafit setiap atom karbon membentuk ikatan kovalen dengan tiga atom
karbon lainnya membentuk susunan heksagonal dengan struktur berlapis seperti tumpukan
kartu. Karena atom karbon memiliki 4 elektron valensi maka pada setiap atom karbon masih
terdapat satu elektron yang belum berikatan (elektron bebas).

Sifat daya hantar listrik yang dimiliki oleh grafit dipengaruhi oleh elektron-elektron yang
tidak digunakan untuk membentuk ikatan kovalen. Elektron-elektron ini tersebar secara
merata pada setiap atom C karena terjadi tumpang tindih orbital seperti pada ikatan logam
yang membentuk awan atau lautan elektron. Oleh sebab itu ketika diberi beda potensial,
elektron-elektron yang terdelokaslisasi sebagian besar akan mengalir menuju anoda (kutub
positif), aliran elektron inilah yang menyebabkan arus listrik dapat mengalir. Sedangkan
ketika salah satu ujung dipanaskan maka elektron-elektron ini akan segera berpindah menuju
bagian yang memiliki suhu lebih rendah. Akibatnya panas tersebut akan menyebar ke bagian
grafit yang memiliki suhu lebih rendah. Struktur grafit seperti yang tertera pada Gambar.
Gambar stuktur grafit

Ikatan kovalen antar lapisan pada grafit relatif lebih lemah bila dibanding ikatan kovalen
antar antar atom dalam satu lapisan. Dengan adanya hal ini menyebabkan grafit bersifat licin,
karena lapisan yang berada dibagian atas mudah tergelincir atau mudah tergeser.

Sifat dan Kegunaan Grafit

1. Memiliki titik leleh tinggi, sama seperti intan. Hal ini disebabkan iktan kovalen yang
terbentuk sangat kuat sehingga diperlukan energi yang tinggi untuk memutuskannya.
2. Memiliki sifat lunak, terasa licin dan digunakan pada pensil setelah dicampu tanah
liat.
3. Tidak larut dalam air dan pelarut organik, karena tidak mampu mensolvasi molekul
grafit yang sangat besar.
4. Dibanding intan, grafit memiliki massa jenis yang lebih kecil, karena pada strukturnya
terdapat ruang-ruang kosong antar lipatannya.
5. Berupa konduktor listrik dan panas yang baik. Karena sifat ini grafit digunakan
sebagai anoda pada baterai (sel Leclanche) dan sebagai elektroda pada sel elektrolisis.

 Fulleren

Fuleren adalah alotrop karbon dimana 1 molekul karbon terdiri dari 60 atom karbon
sehingga sering disebut sebagai C60. Pada struktur fulleren setiap atom karbon berikatan
dengan tiga atom karbon lain dengan pola membentuk susunan pentagonal membentuk
struktur berongga seperti bola sepak. Struktur fulleren seperti yang tertera pada Gambar.

Gambar Struktur fullerene


Sifat dan pemakaian

1. Tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut organik.
2. Sebagai superkonduktor dan penyerap panas yang baik. Sifat superkonduktor dan
menyerap panas ini berkaitan 1 elektron yang tidak digunakan untuk membentuk
ikatan kovalen, seperti pada grafit. Salah satu senyawaan C 60 yang merupakan
semikonduktor adalah K3C60.

9.[8.] Identifikasi ikatan kimia (antar-molekul dan intra-molekul) di


dalam tubuh hewan, kemudian jelaskan peran dari ikatan kimia
tersebut!

Dalam kimia, ikatan hidrogen adalah sejenis gaya tarik antarmolekul yang terjadi antara
dua muatan listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan. Walaupun lebih kuat dari
kebanyakan gaya antarmolekul, ikatan hidrogen jauh lebih lemah dari ikatan kovalen dan
ikatan ion. Dalam makromolekul seperti protein dan asam nukleat, ikatan ini dapat terjadi
antara dua bagian dari molekul yang sama. dan berperan sebagai penentu bentuk molekul
keseluruhan yang penting.

Ikatan hidrogen terjadi ketika sebuah molekul memiliki atom N, O, atau F yang
mempunyai pasangan elektron bebas (lone pair electron). Hidrogen dari molekul lain akan
berinteraksi dengan pasangan elektron bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen dengan
besar ikatan bervariasi mulai dari yang lemah (1-2 kJ mol-1) hingga tinggi (>155 kJ mol-1).

Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegativitas antara atom-
atom dalam molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin besar ikatan hidrogen
yang terbentuk.

Ikatan hidrogen mempengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin besar ikatan
hidrogennya, semakin tinggi titik didihnya. Namun, khusus pada air (H2O), terjadi dua ikatan
hidrogen pada tiap molekulnya. Akibatnya jumlah total ikatan hidrogennya lebih besar
daripada asam florida (HF) yang seharusnya memiliki ikatan hidrogen terbesar (karena paling
tinggi perbedaan elektronegativitasnya) sehingga titik didih air lebih tinggi daripada asam
florida.

b. Ikatan Van der Waals

Gaya van der Waals dalam ilmu kimia merujuk pada salah satu jenis gaya antara
molekul. Istilah ini pada awalnya merujuk pada semua jenis gaya antar molekul, dan hingga
saat ini masih kadang digunakan dalam pengertian tersebut, tetapi saat ini lebih umum
merujuk pada gaya-gaya yang timbul dari polarisasi molekul menjadi dipol.

Hal ini mencakup gaya yang timbul dari dipol tetap (gaya Keesom), dipol rotasi atau
bebas (gaya Debye) serta pergeseran distribusi awan elektron (gaya London).

Interaksi van der Waals teramati pada gas mulia, yang amat stabil dan cenderung tak
berinteraksi. Hal ini menjelaskan sulitnya gas mulia untuk mengembun. Tetapi, makin besar
ukuran atom gas mulia (makin banyak elektronnya) makin mudah gas tersebut berubah
menjadi cairan
10.[9.] Tulis perbedaan gaya antar-molekul (vanderwalls dan ikatan
hidrogen) dan intra-molekul (ion, kovalen dan logam) dilihat dari
sifat fisik dan kimianya!

Gaya Antar Molekul

Gaya antar molekul adalah gaya tarik-menarik antar molekul yang saling berdekatan.
Gaya antar molekul berbeda dengan ikatan kimia. Ikatan kimia, seperti ikatan ionik,
kovalen, dan logam, semuanya adalah ikatan antar atom dalam membentuk molekul.
Sedangkan gaya antar molekul adalah gaya tarik antar molekul. Kita akan mempelajari
tiga macam gaya antar molekul, yaitu:

A. Gaya Van der Waals


1. Penjelasan
Gaya Van der Waals merupakan salah satu jenis gaya tarik-menarik di antara molekul-
molekul. Gaya ini timbul dari gaya London dan gaya antardipol-dipol. Jadi, gaya Van der
Waals dapat terjadi pada molekul nonpolar maupun molekul polar.
Gaya ini diusulkan pertama kalinya oleh Johannes Van der Waals (1837–1923). Konsep
gaya tarik antarmolekul ini digunakan untuk menurunkan persamaanpersamaannya
tentang zat-zat yang berada dalam fase gas.
Kejadian ini disebabkan adanya gaya tarik-menarik antara inti atom dengan elektron
atom lain yang disebut gaya tarik-menarik elektrostatis (gaya coulumb). Umumnya
terdapat pada senyawa polar. Untuk molekul nonpolar, gaya Van der Waals timbul
karena adanya dipol-dipol sesaat atau gaya London.
Catatan:
Molekul/atom/zat akan diam tak bergerak jika energi kinetiknya = 0 (nol). Keadaan
ini disebut keadaan diam mutlak, dicapai jika benda berada pada suhu 0 0K (-2730C)
Untuk jelasnya, bisa dilihat pada gambar berikut:
Gaya Van der Waals diperlihatkan dengan garis merah (putus-putus). Kekuatan gaya
tarik antara dipol ini biasanya lebih lemah dari kekuatan ikatan ionik atau kovalen
(kekuatannya hanya 1% dari ikatan). Kekuatannya juga akan berkurang dengan cepat
bila jarak antar dipol makin besar. jadi gaya Van der Waaals suatu molekul akan
lebih kuat pada fase padat dibanding cair dan gas.

2. Macam-macam Gaya Van der waals

Gaya Van der waals terdiri dari tiga macam, yaitu :


a. Gaya dipole-dipol
Dipol adalah singkatan dari di polar, yang artinya dua kutub. Senyawa yang memiliki
dipol adalah senyawa yang memiliki kutub positif (δ +) di satu sisi, dan kutub negatif (δ -)
di sisi yang lain. Senyawa yang memiliki dipol biasa disebut sebagai senyawa polar.
Senyawa polar terbentuk melalui ikatan kovalen polar. Perlu diperhatikan bahwa dipol
berbeda dengan ion. Kekuatan listrik yang dimiliki dipol lebih lemah dibanding kekuatan
listrik ion. Kita pasti ingat, bahwa ion terdapat pada senyawa ionik, dimana molekul
terbagi menjadi dua , yaitu ion positif/kation (+) dan ion negatif/anion (-).
Pada senyawa ion, molekul terbagi (bisa juga dikatakan terbelah) menjadi dua bagian.
Jadi ion positif dan ion negatif sebenarnya terpisah. Mereka bersatu hanya karena adanya
gaya tarik-menarik antar ion positif dan negatif (gaya coulomb).
Pada senyawa polar, tidak terjadi pemisahan. Molekul merupakan satu kesatuan. Hanya
saja pada satu sisi/tepi terdapat kutub positif (δ +) dan di sisi/tepi yang lain terdapat kutub
negatif (δ-).
b. Gaya London
Gaya ini merupakan gaya tarik menarik antarmolekul nonpolar akibat adanya dipol
terimbas yang ditimbulkan oleh perpindahan elektron dari suatu orbital ke orbital yang
lain membentuk dipol sesaat. Gaya London mengakibatkan molekul nonpolar bersifat
agak polar. Kemudahan suatu molekul menghasilkan dipol sesaat yang dapat ke
mengimbas ke molekul di sekitarnya disebut polarisabilitas. Polarisabilitas berkaitan
dengan massa molekul relatif (Mr) dan bentuk molekul. "Jika Mr semakin besar, molekul
semakin mudah mengalami polarisasi sehingga gaya London semakin kuat". Semakin
mudah molekul mengalami polarisasi, semakin tinggi titik didih dan titik lelehnnya. Oleh
karena itu semakin besar Mr semakin besar titik didih dan titik lelehnya.
Namun Gaya London relatif lemah sehingga apabila suatu zat yang molekulnya hanya
mengalami tarik-menarik berdasarkan Gaya London saja maka titik didih dan titik
lelehnya lebih rendah dibandingkan dengan zat lain yang mengalami tarik-menarik tidak
hanya berdasarkan Gaya London saja (Mr hampir sama)

Gaya London ini dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:


1. Jumlah electron dalam atom atau molekul
Makin besar ukuran atom atau molekul, makin besar jumlah elektron sehingga makin
jauh pula elektron terluar dari inti dan makin mudah awan elektron terpolarisasi, serta
makin besar gaya dispersi.
2. Bentuk molekul
Molekul yang memanjang/tidak bulat, lebih mudah menjadi dipole dibandingkan dengan
molekul yang bulat sehingga gaya disperse londonnya akan semakin besar.
Ikatan Van der Waals juga ditemukan pada polymer dan plastik. Senyawa ini dibangun
oleh satu rantai molekul yang memiliki atom karbon, berikatan secara kovalen dengan
berbagai atom seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, dan atom lainnya. Interaksi dari setiap
untaian rantai merupakan ikatan Van der Waals. Hal ini diketahui dari pengamatan
terhadap polietilen, polietilen memiliki pola yang sama dengan gas mulia, etilen
berbentuk bentuk gas menjadi cairan dan mengkristal atau memadat sesuai dengan
pertambahan jumlah atom atau rantai molekulnya. Dispersi muatan terjadi dari sebuah
molekul etilen, C2H4, yang menyebabkan terjadinya dipol temporer serta terjadi interaksi
Van der Waals. Dalam kasus ini molekul H 2C=CH2, selanjutnya melepaskan satu
pasangan elektronnya dan terjadi ikatan yang membentuk rantai panjang atau polietilen.
Pembentukan rantai yang panjang dari molekul sederhana dikenal dengan istilah
polimerisasi.

c. Gaya Tarik Dipole-dipol Terimbas


Gaya molekul seperti initerjadi antara molekul polar dengan molekul nonpolar. Dipol
dari molekul polar akan mengimbas molekul nonpolar di sekitarnya, sehingga
mengalami dipol sesaat. Hasilnya adalah suatu gaya tarik elektrostatik antaradipol dan
dipol sesaat.
3. IKATAN HIDROGEN

Ikatan Hidrogen merupakan ikatan antar molekul yang memiliki atom H yang terikat
pada atom yang memiliki keelektronegatifitas yang tinggi. Ikatan Hidrogen juga dapat
didefenisikan sebagai sejenis gaya tarik antarmolekul yang terjadi antara dua muatan listrik
parsial dengan polaritas yang berlawanan. Walaupun lebih kuat dari kebanyakan gaya
antarmolekul, ikatan hidrogen jauh lebih lemah dari ikatan kovalen dan ikatan ion. Ikatan
hidrogen seperti interaksi dipol-dipol dari Van der Waals. Perbedaannya adalah muatan
parsial positifnya berasal dari sebuah atom hidrogen dalam sebuah molekul. Sedangkan
muatan parsial negatifnya berasal dari sebuah molekul yang dibangun oleh atom yang
memiliki elektronegatifitas yang besar, seperti atom Flor (F), Oksigen (O), Nitrogen (N).
Muatan parsial negatif tersebut berasal dari pasangan elektron bebas yang dimilikinya.

Yang harus diperhatikan bahwa tiap molekul tersebut:


• hidrogen tertarik secara langsung pada salah satu yang unsur yang paling elektro negatif,
menyababkan hidrogen memperoleh jumlah muatan positif yang signifikan
• Tiap-tiap unsur yang mana hidrogen tertarik padanya tidak hanya negatif secara signifikan,
tetapi juga memiliki satu-satunya pasangan elektron bebas yang aktif.

Pasangan elektron bebas pada tingkat-2 memiliki elektron yang dikandungnya pada
volume ruang yang relatif kecil yang mana memiliki densitas yang tinggi muatan negatif.
Pasangan elektron bebas pada tingkat yang lebih tinggi lebih tersebar dan tidak terlalu atraktif
pada sesuatu yang positif.
* Fakta Eksperimen
Ikatan Hidrogen Intermolekular, yaitu ikatan hidrogen yang terjadi pada molekul yang
berbada (antar molekul). Contohnya reaksi antara H 2O dengan Cl-(aq) terdapat beberapa
ikatan hidrogen yang terjadi antar molekul, yaitu H δ+ dan Clδ- sebanyak pasangan elektron
bebas disekitar ion Cl. (4 pasang elektron bebas).
Ikatan Hodrogen Intramolekular, yaitu ikatan hidrogen yang terjadi pada satu molekul
(dalam satu senyawa). Contohnya molekul air (H 2O), dalam air terdapat ikatan hidrogen
sejumlah pasangan elektron bebas pada pusat senyawa.
Ikatan hidrogen intramolekular banyak ditemukan dalam makromolekul seperti protein
dan asam nukleat dimana ikatan hidrogen terjadi antara dua bagian dari molekul yang
sama yang berperan sebagai penentu bentuk molekul keseluruhan yang penting.
Air, sebagai dasar kehidupan, disatukan dengan ikatan hidrogen. Gaya tarik antara
molekul polar yang mengandung hidrogen dengan pasangan elektron bebas dari molekul
oksigen. Pada ikatan polar setiap atom hidrogen bermuatan agak positif sehingga dapat
menarik elektron. Ikatan hidrogen menyebabkan titik didih dan titik leleh air tinggi bila
dibandingkan molekul lain yang kecil tapi molekulnya nonpolar.

Beberapa gugus hidroksil memberikan banyak kesempatan untuk ikatan hidrogen dan
mengarah pada viskositas tinggi zat-zat seperti gliserin dan sirup gula. mengandung gugus
hidroksi –OH atau gugus amino –NH2 relatif lebih larut dalam air disebabkan karena
pembentukan ikatan hidrogen dengan molekul air.
- Dimerisasi asam karboksilat seperti asam asetat CH 3COOH juga merupakan contoh
yang sangat baik adanya ikatan hidrogen.
- Secara fisika titik didih suatu molekul seharusnya bergantung pada berat molekulnya,
yakni semakin berat molekul suatu senyawa maka makin sulit menguap maka semakin
tinggi titik didihnya. Namun fakta eksperimen titik didih senyawa hidrida unsur-unsur
golongan VA, VIA, VIIA menunjukkan adanya penyimpangan.

*. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya tarikan antara molekul (atom H dan atom lain):
- Elektronegativitas, adalah suatu ukuran kecenderungan atom untuk menarik pasangan
elektron ikatan. Jika atom-atom memiliki elektronegatifitas yang setara, keduanya
memiliki kecenderungan yang sama untuk menarik pasangan elektron ikatan, dan karena
itu akan ditemukan setengah rata-rata antara kedua atom, sebagai contoh, pada molekul
H2 atau Cl2. “semakin besar perbedaan keelektronegatifan atom dalam suatu molekul
atau antarmolekul, maka semakin kuat ikatan hidrogen”
- Polaritas, adalah kepolaran suatu unsur yang berikatan dengan unsur lain dan masih
terdapat pasangan elektron bebas pada pusat molekulnya.. “Semakin banyak pasangan
elektron bebas (pasangan elektron tak berikatan), maka semakin mudah membentuk
ikatan hidrogen”
B. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Sifat Fisis Senyawa
Gaya antarmolekul mempengaruhi sifat fisik dari suatu zat atau senyawa. Beberapa sifat
fisik itu antara lain titik didih dan tegangan permukaan.

1. Titik didih
Titik didih suatu cairan merupakan temperatur di mana tekanan uap yang meninggalkan
cairan sama dengan tekanan luar. Jika hal tersebut terjadi, maka akan terbentuk
gelembunggelembung uap dalam cairan. Karena tekanan uap dalam gelembung sama
dengan tekanan uap udara, maka gelembung itu dapat mendorong diri lewat permukaan
dan bergerak ke fase gas di atas cairan. Keadaan seperti itu disebut mendidih. Titik didih
suatu zat juga menggambarkan besarnya energy yang diperlukan untuk mengatasi gaya
tarik-menarik
antarmolekul dalam zat tersebut. Jika gaya tarik-menarik semakin kuat, maka

2. Tegangan permukaan (surface tension)


Tegangan permukaan (surface tension) merupakan gaya yang cenderung membuat
permukaan cairan melengkung. Hal ini dikarenakan pada permukaan zat cair jumlah
molekulnya lebih sedikit dibandingkan molekul zat cair di bawah permukaan. Akibatnya,
molekul di permukaan mengalami gaya tarik-menarik yang lemah sehingga molekul
permukaan cenderung tertarik ke dalam. Baik dalam tetesan atau cairan jika bersentuhan
dengan tempatnya, maka permukaan yang melengkung itu mempunyai luas sekecil
mungkin pada suasana tersebut untuk meminimalkan energi permukaan.

Jika gaya antarmolekul semakin kuat, maka tegangan permukaan yang dihasilkan
semakin besar. Sebagai contoh, air, (H2O), mempunyai tegangan permukaan 0,073 N m –1
lebih tinggi daripada benzena, (C6H6), yaitu sebesar 0,029 N m–1. Hal ini dikarenakan
H2O bersifat polar dan mempunyai gaya antarmolekul jauh lebih kuat daripada gaya
antarmolekul benzena yang bersifat nonpolar. Gaya antarmolekul dalam air adalah ikatan
hidrogen sedangkan benzena adalah gaya London.
Gaya intramolekul

Adalah gaya yang terjadi di dalam atom itu sendiri. Gaya ini bertanggung jawab atas
pembentukkan ikatan kimia. Gaya intra-molekul jauh lebih kuat daripada gaya antar-molekul.
Interaksi intra-molekul terjadi ketika dua atom berbagi elektron atau
mandonasikan/mendapatkan elektron ke/dari atom lain.

1. Ikatan Ion

Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk karena adanya gaya tarik menarik secara
elektrostatis yang terjadi di antara ion positif dan negatif.

Atom yang energi ionisasinya rendah akan mudah membentuk ion positif karena
melepaskan elektron. Kemudian elektron tersebut ditangkap oleh atom yang memiliki afinitas
elektron yang besar membentuk ion negatif karena ia mudah menerima elektron. Sehingga
akan terjadi gaya tarik menarik dan terbentuklah senyawa yang bersifat netral.

Ikatan ion pada senyawa NaCl


Bila ditulis menggunakan persamaan kimia menjadi seperti di bawah ini

Di dalam senyawa, ion positif dan negatif tersusun dalam jumlah tertentu. Sebagai
contoh senyawa NaCl yang berbentuk kristal sebenarnya membentuk struktur kubus. Tiap-
tiap ion Na+ dikelilingi oleh ion Cl– sejumlah 6 ion.

Beberapa sifat senyawa ion yaitu membentuk kristal namun rapuh, titik lebur dan titik
lelehnya tinggi, mudah sekali larut dalam air, dan mampu menghantarkan arus listrik.

2. Ikatan Logam

Ikatan logam adalah ikatan kimia yang memiliki ciri-ciri yaitu bisa menjadi
penghantar panas maupun arus listrik, dapat atau mudah ditempa, bersifat ulet, dan juga bisa
diulur menjadi kawat. Pembentukan ikatan ion terjadi karena adanya perbedaan energi
ionisasi dan afinitas elektron suatu atom.

Ikatan logam terdiri dari ion logam yang positif di lautan elektron yang merupakan
valensi elektron dari setiap atom dan saling bertumpang tindih. Elektron-elektron tersebut
bebas bergerak dan mengelilingi inti di dalam kristal. Elektron yang bisa bebas bergerak ini
dikenal dengan sebutan elektron dislokasi. Sedangkan gaya tarik antar atom-atom
menyebabkan terjadinya ikatan logam.

Karena elektron-elektron di dalam logam dapat bebas bergerak maka logam dapat
menghantarkan panas atau kalor dan arus listrik. Sehingga logam banyak dimanfaatkan dalam
alat-alat listrik dan rumah tangga.

3. Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena adanya pemakaian pasangan elektron
secara bersama-sama. Namun jika pasangan elektron yang dipakai bersama itu berasal dari
salah satu atom, ikatan ini disebut sebagai ikatan kovalen koordinasi.

Sebagai contoh yaitu pada molekul hidrogen. Dalam molekul hidrogen terdapat dua
atom hidrogen yang saling berikatan membentuk ikatan kovalen. Masing-masing atom
hidrogen menyumbangkan 1 elektronnya sehingga membentuk pasangan elektron yang
berikatan dan digunakan bersama-sama.

Ada berbagai senyawa yang merupakan ikatan kovalen misalnya O 2, NH3, SO3, dan
sebagainya. Di dalam senyawa kovalen juga ada bisa membentuk ikatan tunggal yang disebut
sebagai ikatan kovalen tunggal. Lalu ada senyawa dengan ikatan rangkap dua yang disebut
dengan ikatan kovalen rangkap dua. Selain itu terdapat juga ikatan kovalen rangkap tiga.

Dalam ikatan kovalen juga bisa terjadi penyimpangan kaidah oktet. Penyimpangan ini
bisa terjadi pada senyawa BF3, CO, dan PCl5. Di dalam senyawa tersebut susunan elektron
tidak duplet maupun oktet. Sehinggal memiliki struktur yang berbeda dari senyawa yang lain.

Das könnte Ihnen auch gefallen